KKN di Desa Penari dan Orang Indonesia yang Ketagihan Mistis dan Hantu

Siapa yang nggak kenal dengan utas (thread) yang satu ini? Yup! utas "KKN di Desa Penari" yang muncul pada akhir Agustus 2019 ini menghebohkan dunia maya khususnya dunia Twitter.

Bagaimana enggak? Dibagikan oleh akun SimpleMan, cuitan ini sedikitnya berhasil tembus 32,2 ribu retweets dan 78,4 ribu likes. Lantas apa sih yang membuat utas ini sangat viral dan banyak dibicarakan orang?

Utas "KKN di Desa Penari" berkisah tentang pengalaman supranatural mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata)—Widya, Nur, Ayu, Bima, Anton, dan Wahyu. Kejadian ini mereka alami pada 2009 di sebuah desa di Jawa Timur.

Seharusnya KKN tadi bisa berjalan dengan lancar. Sayangnya, gara-gara hal tabu yang diperbuat Bima dan Ayu di tempat yang dikeramatkan, mereka semua mendapatkan malapetaka yang diduga dilakukan oleh makhluk halus.

Cerita Mistis Seru Banget!

Foto: perfectlens.ca

Viralnya utas "KKN di Desa Penari" enggak terlepas dari kontennya. Konten yang mengandung unsur mistis dianggap lebih menarik dan menghibur untuk dibaca. Entah itu dalam bentuk tulisan atau film.

Memangnya ada apa sih dengan hal mistis? Apa benar hal mistis bikin orang-orang “ketagihan” dan merasa “puas”?

Hal mistis seringkali dikaitkan dengan kepercayaan terhadap hantu dan kejadian yang enggak bisa dijelaskan secara nalar.

Dilansir dari psychologytoday.com, Jeffrey Goldstein, profesor psikologi sosial dan organisasi dari Universitas Utrecht berpendapat, orang-orang yang nonton film horor memang berharap untuk ditakut-takuti.

“Karena kalau tidak, mereka tidak akan melakukannya dua kali. Orang-orang memilih hiburan yang mereka inginkan karena (hiburan tersebut) mempengaruhi mereka," kata Goldstein.

Enggak salah memang, Apalagi, Justin McDaniel, profesor studi religi dari Universitas Pennsylvania dikutip dari theatlantic.com, menegaskan bahwa ketertarikan pada hal mistis dan mitos tersebut juga berkaitan dengan kepercayaan bahwa kehadiran makhluk halus bisa membawa keberuntungan.

Ini misalnya, banyak diyakini oleh masyarakat di beberapa wilayah di Asia. Mereka percaya bahwa hal-hal mistis bisa membantu mereka memenangkan undian, menenangkan manusia, bahkan melindungi ibu hamil.

Hiburan mistis, meskipun dalam bentuk tulisan atau film, memang seru dan menegangkan. Banyak orang termasuk kita mendapatkan dampak positif seperti rasa puas, senang, terpenuhi, dan tentunya deg-degan dari cerita mistis ini. Rasanya kayak naik rollercoaster!

Foto: shutterstock.com

Orang Indonesia: Mitos dan Mistis

Terlepas dari viralnya utas "KKN di Desa Penari" tadi, sebenarnya, kita sebagai orang Indonesia sudah saudaraan banget dengan hal-hal mistis.

Bagaimana enggak? Dari kecil kita sudah dikenalkan dengan yang namanya mitos. Nggak boleh inilah, nggak boleh itulah. Semuanya harus dipatuhi, kalau nggak, siap-siap saja kita bakal kena getahnya.

Mitos diibaratkan sebagai penjaga nilai di suatu tempat atau sebuah masyarakat. Dengan mitos dan kepercayaan ini, orang-orang tentunya harus tunduk supaya enggak terjadi apa-apa.

Sebut saja kepercayaan untuk menaruh gunting kecil pada baju bayi karena kalau tidak, hantu akan mengincarinya. Belum cukup sampai di situ, ada lagi mitos untuk tidak menyapu di malam hari karena ada hantu yang memperhatikan.


Foto: schoolspecialty.com

Christopher French, profesor psikologi dari Universitas London, menyatakan bahwa jika kita tidak bisa menjelaskan sesuatu secara ilmiah, hal tersebut adalah disebut mistis.

Atas dasar itulah, banyak orang yang percaya bahwa kematian Ayu dan Bima di utas tadi memang karena unsur mistis. Apalagi, kematian mereka terjadi selepas mereka melakukan perbuatan terlarang di tempat yang dipercaya dihuni oleh hantu.

Nah, dengan munculnya utas "KKN di Desa Penari", kita kembali diingatkan bahwa mitos itu masih ada. Enggak heran kalau kita suka banget sama hal-hal mistis semacam ini karena memang sensasinya seru dan menarik!

Anisa Setiani
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @anisstnnn