10 Perubahan Karakter Marvel Paling Jelek yang Terjadi di MCU
loading...
A
A
A
Selama bertahun-tahun, karakter di Marvel Cinematic Universe (MCU) telah akrab dengan penggemarnya. Mereka yang sering tampil pun mengalami perubahan seiring kemajuan cerita mereka. Pertumbuhan karakter mereka menjadi lebih baik tentu memuaskan penonton.
Sejumlah karakter itu kini tampil dengan lebih percaya diri. Mereka juga jadi lebih disukai penonton karena perubahan tersebut. Sementara, masih mempertahankan sejumlah sifat asli mereka, karakter-karakter ini jadi lebih bertanggung jawab dengan peran mereka sebagai superhero. Tapi, tidak semuanya seperti ini.
Sayangnya, sejumlah karakter tidak mengalami perubahan yang diinginkan penontonnya. Terlebih, MCU tidak selalu konsisten dengan karakter mereka. Ada sejumlah karakter yang awalnya sudah bagus malah berubah menjadi buruk. Banyak yang punya dampak signifikan terhadap cerita mereka di franchise ini. Siapa saja karakter yang mengalami perubahan paling buruk di MCU? Mengutip Screen Rant, berikut ulasannya!
Unfortunately, the flip side of this is that the MCU hasn’t always been so consistent with its characters. Indeed, there are several very ill-judged character changes, many of which have a significant impact on the way that their stories unfold as the franchise continues.
Foto: People
Tidak perlu dipertanyakan kalau Tony Star/Iron Man adalah jantung dan jiwa sejumlah tahap awal MCU. Tapi, harus diakui kalau dalam hal pertumbuhan karakter, dia meninggalkan sesuatu untuk diinginkan. Selain pengorbanannya di akhir Endgame, yang sangat mengejutkan tentang Tony Stark adalah dia berhenti tumbuh sebagai karakter.
Tony memang menyadari kalau perilaku berfokus pada diri sendiri itu adalah masalah, yang membuatnya mengubah Stark Industries jadi lebih baik dan menajdi superhero. Tapi, di level yang lebih pribadi, dia tidak pernah benar-benar berubah dari pria arogan yang selama ini dikenal orang. Ini disayangkan karena artinya penonton telah menghabiskan terlalu banyak waktu dengan orang yang sepertinya tidak ingin mengubah caranya, tidak peduli seberapa menghancurkannya mereka.
Foto: CinemaBlend
Selama beberapa waktu, Thor adalah salah satu Avengers terbaik. Sebagian, ini karena Chris Hemsworth yang luar biasa menawan dan karismatik. Tapi, itu juga karena dia punya busur sebagai karakter, dengan mengalami sejumlah keraguan diri sebelum benar-benar merangkul siapa dirinya.
Sayangnya, ini mulai berubah di Infinity War. Dan, jadi lebih aneh lagi di Thor: Love and Thunder. Intinya, dia jadi lebih seperti comic relief. Ini merampas banyak hal menarik dari karakter penting ini dan bagian yang tidak terpisahkan dari MCU.
Foto: People
Sebagai salah satu karakter terkuat di MCU, Strange punya banyak beban di pundaknya. Terlebih, dia adalah salah satu orang yang sadar betapa pentingnya dirinya. Tapi, perubahan karakternya punya sejumlah masalah signifikan. Khususnya, dia sepertinya punya masalah dengan mengemban tanggung jawab atas kekuatannya.
Di film pertamanya, dia tahu kalau kekuatannya punya konsekuensi. Tapi, dia tidak lupa ketika itu cocok padanya. Khususnya, di No Way Home ketika dia memutuskan membantu Peter Parker meski tahu akibatnya. Sementara, ada waktu ketika dia sepertinya akan menjadi tipe karakter yang akan melakukan yang dibutuhkan untuk menjadi superhero, dia mundur lagi. Bersama Strange, sepertinya itu selalu menjadi satu langkah maju dan dua langkah mundur.
Foto: IGN Nordic
Bagi banyak orang, Wanda adalah salah satu karakter cewek terbaik di MCU. Mudah untuk melihat mengapa. Dia punya cerita mengagumkan dan sangat tragis dalam rasa klasik.
Tapi, transformasi karakternya, terutama di Multiverse of Madness, adalah sesuatu yang mungkin akan disesali franchise itu. Agak mengecewakan melihatnya berubah dari orang yang mempelajari begitu banyak tentang duka cita dan dirinya menjadi seseorang yang mau melakukan pembunuhan masal. Semua itu dilakukan demi bisa bersama anak-anaknya di semesta lain.
Foto: Looper
Meski MCU cenderung menciptakan banyak penjahata hebat, harus dikatakan kalau Ulysses Klaue sedikit disia-siakan. Perubahan karakternya adalah salah satu yang paling mengecewakan di MCU. Ada banyak potensi baginya di Ultron, tapi, sebagian besar dikesampingkan.
Ketika dia tampil di Black Panther, dia sudah menjadi agak rasis. Terlebih, dia dengan cepat dibunuh Killmonger. Meski itu memuaskan, ini hanya memperlihatkan betapa memfrustrasikannya perubahan karakternya dan betapa kadang sebuah karakter bisa jadi lebih buruk di saat franchise-nya jadi basi.
Foto: YouTube
Ketika Guardians of the Galaxy pertama keluar, banyak yang kaget dengan betapa asyiknya film itu dan bagaimana film itu meniupkan kehidupan baru di formula MCU. Kunci dari itu adalah Peter Quill. Karakternya menyegarkan karena dia bukan tipe pahlawan biasa yang cenderung tampil di franchise itu.
Sayangnya, ini berubah banyak. Terutama, begitu Guardians terlibat dalam lini plot yang lebih besar di Infinity War. Peter berhenti membuat keputusan gegabah dan berani yang membuatnya menjadi dirinya sendiri, bukan roda penggerak di mesin Avengers. Dia pun menjadi orang kuat lain dengan kostum. Intinya, Peter Quill menjadi seperti pahlawan lain di franchise ini, lengkap dengan cerita cinta yang terasa agak lebih dipaksakan.
Foto: Giant Freakin Robot
Loki adalah karakter yang menarik. Tidak diragukan lagi kalau dia adalah salah satu peran terbaik bagi Tom Hiddleston. Dengan betapa banyaknya penampilannya di MCU, tidak bisa dihindari kalau dia mengalami sejumlah perubahan karakter. Tapi, tidak semuanya menguntungkan dirinya.
Teurtama, serial solonya membuat sejumlah pilihan tidak menguntungkan baginya. Makanya, harus dikatakan kalau ada yang mengecewakan ketika melihat karakter yang misterius ini, dan kadang agak psikopat, jadi lebih manusiawi. Tambahan plot romansa semu dengan salah satu varian Loki hanya menambah penghinaan terhadap rasa sakit itu.
Foto: Freep
Black Widow adalah karakter lain yang sering kali dilihat sebagai salah satu yang terbaik di franchise ini. Inilah yang membuat begitu bikin frustrasi. Seiring berjalannya cerita di MCU, Black Widow malah jadi lebih pasif. Salah satu yang paling menonjol adalah fakta kalau dia adalah orang yang harus menyerahkan hidupnya sehingga usaha mengalahkan Thanos bisa berbuah manis.
Black Widow berubah dari karakter yang mengalahkan sepasukan anak buah Vanko di Iron Man 2 menjadi seseorang yang sepertinya mengelilingi karakter yang lebih kuat untuk melompat. Ketika ceritanya usai di Endgame, dia mengorbankan dirinya sehingga Hawkeye bisa mendapatkan kembali keluarganya. Semenara dia merasa dia punya banyak yang harus ditebus, melihat karakter cewek yang sangat kuat ini mengorbankan nyawanya masih membuat frustrasi.
Foto: Den of Geek
Agatha Harkness segera menjadi fenomena budaya. Sebagian, ini karena dia diperankan Kathryn Hahn, yang membawa energi kuat ke peran itu. Kathryn membuat Agatha menjadi penjahat yang bahkan lebih menarik ketimbang pahlawan serialnya.
Sayangnya, dia berakhir menjadi korban rencananya sendiri. Dia secara pasif harus menerima hukuman yang dijatuhkan Wanda. Ini mengecewakan bagi salah satu penjahat terbaik yang pernah dibuat MCU. Ini sejalan dengan ketidakpastian umum franchise itu terkait bagaimana menangani karakter cewek paling kuatnya.
Foto: Salon.com
Di sebagian besar fase pertama MCU, Bucky Barners adalah Winter Soldier. Dia merupakan pembunuh tercuci otak yang dimanfaatkan HYDRA. Pada akhirnya, tentu saja, dia selamatkan dari nasib buruk itu. Serial The Falcon and the Winter Soldier mengikuti usahanya menebus kesalahan masa lalunya.
Sayangnya, lini ceritanya jadi terasa agak timpang. Terutama, karena Bucky jadi kurang mengintimidasi ketimbang ketika dia masih menjadi Winter Soldier. Sebagaimana ditunjukkan sahabat Bucky, Steve Rogers, menjadi orang baik tidak berarti seseorang masih tidak bisa menjadi kekuatan mengerikan ketika dibutuhkan. Terlebih, sepertinya, dia benar-benar menderita. Nyaris tidak adil menempatkan karakter ini melewati penyiksaan yang tidak diperlukan pada perjalanan menemukan dirinya sendiri.
Sejumlah karakter itu kini tampil dengan lebih percaya diri. Mereka juga jadi lebih disukai penonton karena perubahan tersebut. Sementara, masih mempertahankan sejumlah sifat asli mereka, karakter-karakter ini jadi lebih bertanggung jawab dengan peran mereka sebagai superhero. Tapi, tidak semuanya seperti ini.
Sayangnya, sejumlah karakter tidak mengalami perubahan yang diinginkan penontonnya. Terlebih, MCU tidak selalu konsisten dengan karakter mereka. Ada sejumlah karakter yang awalnya sudah bagus malah berubah menjadi buruk. Banyak yang punya dampak signifikan terhadap cerita mereka di franchise ini. Siapa saja karakter yang mengalami perubahan paling buruk di MCU? Mengutip Screen Rant, berikut ulasannya!
Unfortunately, the flip side of this is that the MCU hasn’t always been so consistent with its characters. Indeed, there are several very ill-judged character changes, many of which have a significant impact on the way that their stories unfold as the franchise continues.
10. Tony Stark
Foto: People
Tidak perlu dipertanyakan kalau Tony Star/Iron Man adalah jantung dan jiwa sejumlah tahap awal MCU. Tapi, harus diakui kalau dalam hal pertumbuhan karakter, dia meninggalkan sesuatu untuk diinginkan. Selain pengorbanannya di akhir Endgame, yang sangat mengejutkan tentang Tony Stark adalah dia berhenti tumbuh sebagai karakter.
Tony memang menyadari kalau perilaku berfokus pada diri sendiri itu adalah masalah, yang membuatnya mengubah Stark Industries jadi lebih baik dan menajdi superhero. Tapi, di level yang lebih pribadi, dia tidak pernah benar-benar berubah dari pria arogan yang selama ini dikenal orang. Ini disayangkan karena artinya penonton telah menghabiskan terlalu banyak waktu dengan orang yang sepertinya tidak ingin mengubah caranya, tidak peduli seberapa menghancurkannya mereka.
9. Thor
Foto: CinemaBlend
Selama beberapa waktu, Thor adalah salah satu Avengers terbaik. Sebagian, ini karena Chris Hemsworth yang luar biasa menawan dan karismatik. Tapi, itu juga karena dia punya busur sebagai karakter, dengan mengalami sejumlah keraguan diri sebelum benar-benar merangkul siapa dirinya.
Sayangnya, ini mulai berubah di Infinity War. Dan, jadi lebih aneh lagi di Thor: Love and Thunder. Intinya, dia jadi lebih seperti comic relief. Ini merampas banyak hal menarik dari karakter penting ini dan bagian yang tidak terpisahkan dari MCU.
8. Doctor Strange
Foto: People
Sebagai salah satu karakter terkuat di MCU, Strange punya banyak beban di pundaknya. Terlebih, dia adalah salah satu orang yang sadar betapa pentingnya dirinya. Tapi, perubahan karakternya punya sejumlah masalah signifikan. Khususnya, dia sepertinya punya masalah dengan mengemban tanggung jawab atas kekuatannya.
Di film pertamanya, dia tahu kalau kekuatannya punya konsekuensi. Tapi, dia tidak lupa ketika itu cocok padanya. Khususnya, di No Way Home ketika dia memutuskan membantu Peter Parker meski tahu akibatnya. Sementara, ada waktu ketika dia sepertinya akan menjadi tipe karakter yang akan melakukan yang dibutuhkan untuk menjadi superhero, dia mundur lagi. Bersama Strange, sepertinya itu selalu menjadi satu langkah maju dan dua langkah mundur.
7. Wanda Maximoff
Foto: IGN Nordic
Bagi banyak orang, Wanda adalah salah satu karakter cewek terbaik di MCU. Mudah untuk melihat mengapa. Dia punya cerita mengagumkan dan sangat tragis dalam rasa klasik.
Tapi, transformasi karakternya, terutama di Multiverse of Madness, adalah sesuatu yang mungkin akan disesali franchise itu. Agak mengecewakan melihatnya berubah dari orang yang mempelajari begitu banyak tentang duka cita dan dirinya menjadi seseorang yang mau melakukan pembunuhan masal. Semua itu dilakukan demi bisa bersama anak-anaknya di semesta lain.
6. Ulysses Klaue
Foto: Looper
Meski MCU cenderung menciptakan banyak penjahata hebat, harus dikatakan kalau Ulysses Klaue sedikit disia-siakan. Perubahan karakternya adalah salah satu yang paling mengecewakan di MCU. Ada banyak potensi baginya di Ultron, tapi, sebagian besar dikesampingkan.
Ketika dia tampil di Black Panther, dia sudah menjadi agak rasis. Terlebih, dia dengan cepat dibunuh Killmonger. Meski itu memuaskan, ini hanya memperlihatkan betapa memfrustrasikannya perubahan karakternya dan betapa kadang sebuah karakter bisa jadi lebih buruk di saat franchise-nya jadi basi.
5. Peter Quill
Foto: YouTube
Ketika Guardians of the Galaxy pertama keluar, banyak yang kaget dengan betapa asyiknya film itu dan bagaimana film itu meniupkan kehidupan baru di formula MCU. Kunci dari itu adalah Peter Quill. Karakternya menyegarkan karena dia bukan tipe pahlawan biasa yang cenderung tampil di franchise itu.
Sayangnya, ini berubah banyak. Terutama, begitu Guardians terlibat dalam lini plot yang lebih besar di Infinity War. Peter berhenti membuat keputusan gegabah dan berani yang membuatnya menjadi dirinya sendiri, bukan roda penggerak di mesin Avengers. Dia pun menjadi orang kuat lain dengan kostum. Intinya, Peter Quill menjadi seperti pahlawan lain di franchise ini, lengkap dengan cerita cinta yang terasa agak lebih dipaksakan.
4. Loki
Foto: Giant Freakin Robot
Loki adalah karakter yang menarik. Tidak diragukan lagi kalau dia adalah salah satu peran terbaik bagi Tom Hiddleston. Dengan betapa banyaknya penampilannya di MCU, tidak bisa dihindari kalau dia mengalami sejumlah perubahan karakter. Tapi, tidak semuanya menguntungkan dirinya.
Teurtama, serial solonya membuat sejumlah pilihan tidak menguntungkan baginya. Makanya, harus dikatakan kalau ada yang mengecewakan ketika melihat karakter yang misterius ini, dan kadang agak psikopat, jadi lebih manusiawi. Tambahan plot romansa semu dengan salah satu varian Loki hanya menambah penghinaan terhadap rasa sakit itu.
3. Black Widow
Foto: Freep
Black Widow adalah karakter lain yang sering kali dilihat sebagai salah satu yang terbaik di franchise ini. Inilah yang membuat begitu bikin frustrasi. Seiring berjalannya cerita di MCU, Black Widow malah jadi lebih pasif. Salah satu yang paling menonjol adalah fakta kalau dia adalah orang yang harus menyerahkan hidupnya sehingga usaha mengalahkan Thanos bisa berbuah manis.
Black Widow berubah dari karakter yang mengalahkan sepasukan anak buah Vanko di Iron Man 2 menjadi seseorang yang sepertinya mengelilingi karakter yang lebih kuat untuk melompat. Ketika ceritanya usai di Endgame, dia mengorbankan dirinya sehingga Hawkeye bisa mendapatkan kembali keluarganya. Semenara dia merasa dia punya banyak yang harus ditebus, melihat karakter cewek yang sangat kuat ini mengorbankan nyawanya masih membuat frustrasi.
2. Agatha Harkness
Foto: Den of Geek
Agatha Harkness segera menjadi fenomena budaya. Sebagian, ini karena dia diperankan Kathryn Hahn, yang membawa energi kuat ke peran itu. Kathryn membuat Agatha menjadi penjahat yang bahkan lebih menarik ketimbang pahlawan serialnya.
Sayangnya, dia berakhir menjadi korban rencananya sendiri. Dia secara pasif harus menerima hukuman yang dijatuhkan Wanda. Ini mengecewakan bagi salah satu penjahat terbaik yang pernah dibuat MCU. Ini sejalan dengan ketidakpastian umum franchise itu terkait bagaimana menangani karakter cewek paling kuatnya.
1. Bucky Barnes
Foto: Salon.com
Di sebagian besar fase pertama MCU, Bucky Barners adalah Winter Soldier. Dia merupakan pembunuh tercuci otak yang dimanfaatkan HYDRA. Pada akhirnya, tentu saja, dia selamatkan dari nasib buruk itu. Serial The Falcon and the Winter Soldier mengikuti usahanya menebus kesalahan masa lalunya.
Sayangnya, lini ceritanya jadi terasa agak timpang. Terutama, karena Bucky jadi kurang mengintimidasi ketimbang ketika dia masih menjadi Winter Soldier. Sebagaimana ditunjukkan sahabat Bucky, Steve Rogers, menjadi orang baik tidak berarti seseorang masih tidak bisa menjadi kekuatan mengerikan ketika dibutuhkan. Terlebih, sepertinya, dia benar-benar menderita. Nyaris tidak adil menempatkan karakter ini melewati penyiksaan yang tidak diperlukan pada perjalanan menemukan dirinya sendiri.
(alv)