9 Anime Berbiaya Besar yang Gagal Meraup Keuntungan

Senin, 09 Januari 2023 - 09:02 WIB
loading...
9 Anime Berbiaya Besar yang Gagal Meraup Keuntungan
Anime sering dibuat dengan biaya besar untuk memberikan tontonan yang enak di mata penonton. Tapi, tidak semua anime itu sukses. Ada yang malah rugi besar. (Foto: IMDb)
A A A
Anime sering dibuat dengan biaya besar untuk memberikan tontonan yang enak di mata penonton. Animasi ciamik dengan cerita serta karakter yang menarik tentu akan membuat orang berbondong-bondong menontonnya. Mau itu dalam bentuk film atau serial anime di televisi.

Proses pembuatan animasinya yang panjang dan cermat membuat anime ini membutuhkan biaya yang tidak murah. Studio animasi tak jarang menggelontorkan dana hingga ratusan juta untuk membuat anime ini. Mereka pun sangat berharap kalau karya mereka akan dinikmati khalayak.

Sayang, tidak semua anime memenuhi harapan itu. Biaya produksi besar tidak selalu menjamin keberhasilan anime itu secara finansial. Sejumlah anime berbiaya besar dengan franchise yang tak kalah kondang justru jeblok di pasaran. Studio pembuatnya pun jadi rugi. Ada banyak faktor yang menyebabkan kegagalan itu. Apa saja anime berbiaya besar yang jeblok di pasaran? Mengutip CBR, berikut ulasannya!



9. Mobile Suit Gundam

9 Anime Berbiaya Besar yang Gagal Meraup Keuntungan

Foto: Game Rant

Gundam adalah salah satu raksasa merchandising dan landmark budaya terkait anime. Tapi, di layar, Mobile Suit Gundam adalah serial jeblok ketika dimulai pada 1979. Serial anime asli Gundam sepanjang 52 episode terpaksa dipangkas menjadi 43 episode karena rating dan penerimaan yang rendah. Serial ini bahkan nyaris dibatalkan. Animasi jelek anime itu pun tidak membantu.

Agar pulih dari kerugian besar, Bandai mengamankan hak untuk membuat dan menjual model kit Gundam. Waktu itu, mereka tidak menyadari kalau itu pada akhirnya menyelamatkan franchise tersebut. Popularitas mainan itu luar biasa dan membantu Gundam menjadi abadi lewat penayangan ulang. Singkatnya, Gundam berutang budi pada mainannya.

8. Nichijou

9 Anime Berbiaya Besar yang Gagal Meraup Keuntungan

Foto: My Shiny Toy Robots

Nichijou adalah anime komedi yang cukup populer. Serial ini menghadirkan animasi menarik serta jalan cerita yang sesekali bisa membuat bingung penontonnya. Namun, tetap saja dengan kehadiran para karakter uniknya akan membuatnya enak ditonton.

Tapi, di balik poplaritasnya itu, Nichijou sempat mengalami kegagalan besar pada 2011. Hanya diedarkan di Jepang, video-video Nichijou tidak laku dan nyaris membuat franchise ini mati. Meski diterima dengan baik oleh penggemar, Nichijou hanya menjual sekitar 900 DVD di pekan debutnya sehingga tidak bisa balik modal. Hingga saat ini, Nichijou adalah salah satu anime paling rugi bagi Kyoto Animation.

7. Steamboy

9 Anime Berbiaya Besar yang Gagal Meraup Keuntungan

Foto: IMDb

Steamboy adalah salah satu anime dengan animasi yang paling enak ditonton. Film ini juga memecahkan rekor dalam hal biaya produksi, waktu produksi hingga jumlah gambar. Tapi, dengan anggaran sekitar USD26 juta, Steamboy tidak mampu balik modal. Film itu hanya meraup USD18 juta.

Hype dan pujian kritikus, hingga animasi yang cantik dan disutradarai Katushiro Otomo, Steamboy tidak mampu menarik penonton. Film itu dilupakan hampir oleh semua orang, kecuali maniak anime. Film itu saat ini diingat atas demo animasinya yang keren ketimbang filmnya.

6. Gundress

9 Anime Berbiaya Besar yang Gagal Meraup Keuntungan

Foto: IMDb

Pada tahun 1990-an, studio film Nikkatsu mengeluarkan lebih dari USD5 juta untuk mewujudkan rencana ambisiusnya terhadap Gundress. Mereka ingin mengubah anime cyberpunk itu menjadi sebuah franchise multimedia besar. Untuk mewujudkannya, mereka mempercayakannya kepada tim animasi ORCA serta kreator Ghost in the Sell, yaitu Masamune Shirow.

Sayangnya, semua tak berjalan sesuai harapan. Gundress harus hancur akibat banyaknya kesalahan dalam produksinya, termasuk di antaranya adalah kurangnya pengalaman dalam tim produksi. Gundress tampil begitu buruk sampai para kreatornya meninggalkan dunia anime sejak itu. Tim animasi ORCA pun tidak pernah terdengar lagi kabarnya. Sementara Nikkatsu memilih kembali ke sektor live-action.

5. The Tale of the Princess Kaguya

9 Anime Berbiaya Besar yang Gagal Meraup Keuntungan

Foto: The Washington Post

The Tale of the Princess Kaguya adalah salah satu film anime paling underrated dari Studio Ghibli. Proyek ini merupakan karya terakhir yang disutradarai oleh Isao Takahata sebelum kematiannya pada 2018. Dari seni dan animasinya, film ini terlihat berbeda dengan kebanyakan film Ghibli yang dibesut Hayao Miyazaki.

Film ini mendapatkan banyak pujian dari kritikus. Tapi, itu tidak sebanding dengan pendapat audiens. Film itu memakan biaya produksi yang sangat besar dengan durasi sekitar 2 jam. Tapi, The Tale of the Princess Kaguya gagal menarik minat penonton. Film itu hanya menghasilkan sekitar USD27 juta setelah dirilis.

4. Space Pirate Captain Harlock

9 Anime Berbiaya Besar yang Gagal Meraup Keuntungan

Foto: Variety

Kapten Harlock adalah ikon anime nostalgia. Tapi, dia tidak bisa lari dari adaptasi buruk. Pada 2013, sosok itu mendapatkan reboot CG dengan film berjudul Space Pirate Captain Harlock. Animasi 3D-nya bahkan mendapatkan pujian dari sutradara Avatar, James Cameron.

Tapi, pujian itu tidak ada artinya karena film ini jeblok. Dengan biaya produksi sebesar USD30 juta, film itu hanya meraup USD24 juta. Sebagian besar pendapatan itu berasal dari luar Jepang karena film ini tidak laku di negara asalnya itu. Film itu dikritik karena plotnya yang kacau.

3. Saint Seiya: Legend of Sanctuary

9 Anime Berbiaya Besar yang Gagal Meraup Keuntungan

Foto: IMDb

Saint Seiya adalah salah satu anime legendaris yang akrab dengan audiens yang kini mungkin sudah menjadi bapak-bapak. Di eranya, serial ini sangatlah populer dan punya banyak penggemar. Tak heran kalau studio berusaha melakukan reboot terhadap serial ini untuk menarik penggemar generasi baru dan mengajak penggemar lama bernostalgia.

Usaha itu dilakukan dengan mengadaptasi busur cerita Sanctuary lewat film Legend of Sanctuary. Sayang, film ini tidak menarik audiens dan jeblok di pasaran. Film ini hanya bertahan dalam waktu tiga pekan di bioskop. Padahal, animasinya lumayan bagus. Dengan biaya produksi USD25 juta, film ini hanya meraup USD17 juta.

2. Redline

9 Anime Berbiaya Besar yang Gagal Meraup Keuntungan

Foto: SyFy

Redline kerap disebut sebagai salah satu film anime terbaik yang pernah hadir. Tapi, anime ini punya catatan penjualan yang buruk. Dengan anggaran awal sekitar USD30 juta, Redline hanya meraup keuntungan USD8,2 juta. Hasil ini membuat studio produksinya, Madhouse, nyaris bangkrut.

Kerugian akibat Redline itu membuat Madhouse mengalami krisis. Studio itu sempat dijual dan mendapatkan manajemen baru. Sayangnya, manajemen baru ini terlalu banyak mengambil proyek dan membuat para stafnya kerepotan. Padahal, mereka hanya digaji sedikit. Akibatnya, sejumlah veteran Madhouse memutuskan keluar. Mereka kemudian mendirikan studio baru, yaitu MAPPA, yang kini menjadi salah satu pemain utama di industri anime, dan Nut.



1. Final Fantasy: The Spirits Within

9 Anime Berbiaya Besar yang Gagal Meraup Keuntungan

Foto: GamesRadar

Final Fantasy adalah franchise populer baik di anime dan video game. Tapi, salah satu adaptasi filmnya, The Spirits Within, menjadi salah satu anime paling rugi sepanjang sejarah. Sebagai salah satu film anime CGI fotorealistik pertama, banyak yang menjadi beban adaptasi Final Fantasy ini. Sayang, film anime video game termahal ini terbukti menjadi investasi buruk. Dari biaya produksi yang mencapai USD135 juta, film ini hanya meraup USD85 juta.

Bencana ini menyebabkan divisi sinematik Square, Square Pictures, ditutup. Divisi itu baru membuat satu film dn satu anime pendek untuk The Animatrix. Sutradara Hironobu Sakaguchi bahkan ditekan untuk mengundurkan diri untuk menyelamatkan muka, meskipun dia adalah kreator seluruh mega franchise Final Fantasy. Bahkan dengan sejumlah karya baru yang lebih hit, Square belum benar-benar pulih dari The Spirits Within.
(alv)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1712 seconds (0.1#10.140)