Hati-Hati, Ini Bahayanya Suka Melakukan Self-Diagnosis

Selasa, 07 Juli 2020 - 23:30 WIB
loading...
Hati-Hati, Ini Bahayanya Suka Melakukan Self-Diagnosis
Walau punya ciri yang mirip, bukan berarti kamu bisa mendiagnosis diri sendiri untuk urusan kesehatan mental. Foto/Daily Titan
A A A
JAKARTA - Pernah gak kamu menonton video orang yang bercerita bahwa dia punya kepribadian bipolar? Atau Membaca cuitan orang yang mengaku sedang depresi? Atau menonton film tentang psikopat?

Saat kamu melihat gejalanya, lalu kamu merasa beberapa di antaranya mirip seperti yang kamu rasakan. Bisa jadi, kamu juga langsung merasa punya gangguan mental. Kenapa bisa gitu, ya?

Menurut Ratu Laura Mulia Baskara Putri, S.Psi., M.Sc., peneliti bidang Psikologi Komunikasi dan Komunikasi Lintas Budaya, tindakan mendiagnosis diri sendiri (self-diagnosis) ini terjadi karena ada terpaan media, bukan cuma dari internet, tapi juga lewat berita, film, atau serial drama.

“Misalnya kayak nonton drama yang membahas misalnya tentang psikopat. Terus karena dia ngerasa ciri-cirinya sama kayak psikopat, wah, jangan-jangan gue juga psikopat, nih,” jelas Oya, sapaan akrab Ratu Laura.

Hati-Hati, Ini Bahayanya Suka Melakukan Self-Diagnosis

Desain: Alia Alfalasi/Instagram @artsyroom

Ditambah, isu kesehatan mental belakangan memang lagi marak dibicarakan dan menjadi sesuatu yang penting untuk masyarakat.

Mendiagnosis diri sendiri ternyata juga bisa membahayakan, baik secara psikis maupun fisik.

“Ada kecemasan-kecemasan yang dirasakan, padahal seharusnya belum tentu benar. Yang lebih parah kalau sampai mengonsumsi obat-obatan yang bisa dibeli sendiri tanpa pergi ke dokter,” ujar Oya.

Nah, kalau kamu merasa punya gejala yang mirip dengan suatu gangguan mental, tindakan yang benar adalah harus meyakini diri sendiri bahwa hal tersebut belum tentu benar.

Kalau dirasa sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, barulah pergi ke tenaga profesional.

“Kalau sudah ke orang yang profesional, barulah kita tahu apakah gejala yang kita rasakan tersebut memang benar gangguan atau tidak. Jangan sekali0kali melakukan self-diagnosis pada kesehatan mental, karena yang bisa mendiagnosis hanya psikiater atau psikolog,” tuturnya.

Anisyah Hani Safitri
Kontributor GenSINDO
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Instagram: @anisyahhani
(it)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1484 seconds (0.1#10.140)