10 Karakter Marvel dari Komik Ini Jadi Kacau di MCU
loading...
A
A
A
Banyak karakter Marvel dari komik yang dihidupkan di Marvel Cinematic Universe (MCU) baik di layar perak dan layar lebar. Sejak premier pada 2018, franchise ini telah meraih kesuksesan kritis dan komersial. Meski MCU telah membangun dirinya sebagai salah satu franchise tersukses di dunia, tidak semuanya sempurna.
Salah satu keluhan utama di franchise ini adalah adaptasi karakternya. Penggemar komik Marvel punya banyak keluhan terkait perlakuan atas karakter tertentu. Marvel Studios banyak mengubah lini cerita mereka tanpa menghormati perkembangan karakter mereka.
Selain itu, studio itu juga tidak memberikan keunggulan yang layak mereka dapatkan. Akibatnya, karakter-karakter ini pun jadi kacau di MCU. Beberapa di antaranya masih bisa diselamatkan, tapi, yang lain sudah kehilangan peluang untuk mendapatkan adaptasi live-action yang bagus. Siapa saja karakter Marvel di komik yang jadi kacau di MCU? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
Foto: CinemaBlend
Sharon Charter adalah keponakan Peggy Carter. Dia debut sebagai agen SHIELD dan CIA di MCU. Di Falcon and the Winter Soldier, terungkap kalau dia bersembunyi di Madripoor dan bekerja sebagai Power Breaker, karakter misterius yang mengendalikan kota dari bayangan.
Diperankan Emily VanCamp, Sharon selalu menjadi salah satu karakter paling tidak disukai di MCU karena hambar. Tapi, alias barunya sebagai Power Broker menenggelamkannya kian dalam. Tidak masuk akal kalau dia berubah seperti itu. Transisi itu hanya menunjukkan kalau penulisnya tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap karakter ini.
Foto: MCU Wiki – Fandom
Fandral, Hogun, dan Volstagg adalah Warriors Three, sekelompok pahlawan Asgard yang selalu menjadi sekutu terdekat Thor. Mereka tampil di tiga film Thor. Di Thor: Ragnarok, Hela membunuh mereka saat menyerang Asgard.
Di komik, Warriors Three selalu mendampingi Thor di pertermpuran. Sebagai dewa, mereka nyaris berada di level Thor. Nyatanya, Volstagg menjadi War Thor di The Mighty Thor. Sayang, MCU menjadikan mereka sebagai karakter sekunder. Thor: Love and Thunder bahkan memasukkan cuplikan momen mereka sebagai lelucon.
Foto: Screen Crush
Sebagai rival lama Tony Stark, Mandarin muncul sebagai penjahat utama di Iron Man 3. Dia diduga sebagai teroris di balik Extremis. Tapi, ternyata, terungkap kalau Mandari ini adalah aktor bernama Trevor Slattery, yang dibayar sebagai tameng Aldrich Killian, penjahat utamanya. Di Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings, MCU memperkenalkan Xu Wenwu sebagai Mandarin asli. Meskipun, dia tidak memakai julukan itu secara resmi.
Alih-alih menjadikan Mandarin sebagai penjahat sejati yang pas untuk Iron Man, MCU memilih mencairkan mitosnya ke plot berbeda. Ini benar-benar memperlemah karakter tersebut. Dia sebenarnya bisa masuk sejarah sebagai salah satu penjahat terbaik MCU.
Foto: CinemaBlend
Janet van Dyne muncul di MCU sebagai cameo di Ant-Man dengan diperankan Michelle Pfeiffer. Janet juga merupakan mantan Wasp yang telah terjebak di Dunia Quantum selama puluhan tahun. Istri Hank Pym ini juga akan tampil lagi di Ant-Man and the Wasp: Quantumania.
Meski Janet hanyalah peran sekunder din MCU, dia adalah salah satu anggota asli Avengers di komik. Dia adalah orang yang sebenarnya mengusulkan nama untuk tim itu. Fakta kalau Marvel Studio memperlakukannya seperti orang kelas dua tanpa kepribadian tidak bisa dimaafkan. Tapi, masih ada harapan kalau franchise itu akan memperbaiki karakter ini di proyek yang akan datang.
Foto: Fiction Horizon
Gemma Chan membintangi Eternals sebagai Sersi, salah satu anggota grup itu. Film itu sangat berfokus pada Sersi di saat dia dan timnya belajar dan hidup di antara manusia. Dari semua sejawatnya, Sersi adalah satu-satunya yang benar-benar berusaha memahami makhluk bumi. Dia adalah empati di grup itu.
Penggemar komik Marvel kecewa pada Sersi versi MCU karena dia sangat berbeda dengan komik. Sejak debut di Eternals #3, Sersi selalu menjadi sosialita penggoda. Ekstroversinya adalah bagian yang membuatnya hebat dalam berkoneksi dengan manusia. Sayang, di film, dia muncul sebagai orang yang introvert. MCU tidak membuanya cukup menarik untuk disukai penggemar.
Foto: Polygon
Diperankan Pom Klementieff, Mantis bergabung Guardians of the Galaxy setelah tim itu meledakkan Ego di Guardians of the Galaxy Vol. 2. Sejak saat itu, dia telah menjadi dasar banyak lelucon bodoh karena kepolosannya. Mantis ini sangat berbeda dari komik.
Di komik, Mantis jauh dari karakter “lahir seksi kemarin” dan lebih seperti prajurit sejati seperti Nebula dan Gamora. Dia tegas, cerdas, dan percaya diri dengan kekuatannya. Penggemar karakter ini benar-benar kecewa karena MCU mengubah Mantis menjadi seseorang yang begitu berbeda.
Foto: Slash Film
Setelah 4 film, Thor telah melaui banyak hal di MCU. Dia berubah dari seorang dewa arogan menjadi salah satu pelindung paling loyal bumi. Di proses itu, dia kehilangan keluarga, rumah, dan cinta dalam hidupnya. Dia juga menjadi karakter yang lebih kocak. Terutama setelah Taika Waititi mengambil alih di Thor: Ragnarok.
Perubahan ini jelas kontroversial. Sejumlah penggemar suka dimensi asyik karya Taika. Tapi, yang lain merasa kalau penggambaran ini jau dari komik di mana God of Thunder adalah karakter khusyuk dan tidak punya basa basi.
Foto: YouTube/Marvel Entertainment
Gorr the God Butcher kali pertama tampil di MCU sebagai penjahat utama di Thor: Love and Thunder. Dia diperankan Christian Bale. Dia adalah orang yang sayang keluarga yang berubah menjadi jahat karena arogansi dewanya setelah kematian putrinya Gorr ingin melenyapkan seluruh dewa lewat sebuah permintaan di alam Eternity.
Gorr versi MCU dan komik sama-sama membenci dewa. Tapi, penjahat ini jauh lebih kejam di komik. Serial komik Thor: God of Thunder mengisahkan Gorr yang membunuh, meperbudak, dan menyiksa puluhan dewa. Dia sering memaksa mereka membuat bom yang akan melenyapkan mereka. Di MCU, Gorr tidak membunuh satu dewa pun di layar.
Foto: ComicBook.com
Serial Moon Knight di Disney+ mengisahkan tentang Steven Grant, seorang karyawan museum sopan yang mengidap Dissociative Identity Disorder. Steven kemudian tahu kalah salah satu ego alter-nya, Marc Spector, mengabdi sebagai jawara dewa Mesir di Bumi. Dia kemudian dipaksa untuk menerima sisi baru realitasnya.
Penggemar MCU suka Moon Knight, terutama berkat penampilan Oscar Isaac sebagai Steven/Marc. Tapi, penggemar komik tidak bisa tidak kecewa ketika membandingkan serial itu dengan materi aslinya. Di komik, Moon Knight adalah salah satu vigilante paling kasar di Marvel. Moon Knight, yang jelas berusaha menjaga rating 13 tahun ke atas atau remaja, mengabaikan fakta tersebut.
Foto: Looper
Ketika Hulk kali pertama debut di MCU lewat The Incredible Hulk, di adalah monster yang tidak bisa dikendalikan. Tapi, yang membuat penggemar kecewa, ini perlahan berubah dan pasti selama bertahun-tahun. Setelah menghabiskan waktu di Sakaar, Bruce Banner memilih untuk tidak berubah menjadi Hulk selama beberapa waktu. Setelah jentikan jari Thanos, dia memadukan dua kepribadiannya dan berubah menjadi Smart Hulk.
Transformasi ini diikuti sejumlah perubahan. Dia jadi lebih kecil dan tidak lagi liar. Mempertimbangkan sejumlah lini cerita terbaik Hulk di komik, ini membuat penggemar merasa MCU telah menyia-nyiakan karakter hebat.
Salah satu keluhan utama di franchise ini adalah adaptasi karakternya. Penggemar komik Marvel punya banyak keluhan terkait perlakuan atas karakter tertentu. Marvel Studios banyak mengubah lini cerita mereka tanpa menghormati perkembangan karakter mereka.
Selain itu, studio itu juga tidak memberikan keunggulan yang layak mereka dapatkan. Akibatnya, karakter-karakter ini pun jadi kacau di MCU. Beberapa di antaranya masih bisa diselamatkan, tapi, yang lain sudah kehilangan peluang untuk mendapatkan adaptasi live-action yang bagus. Siapa saja karakter Marvel di komik yang jadi kacau di MCU? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
10. Sharon Carter
Foto: CinemaBlend
Sharon Charter adalah keponakan Peggy Carter. Dia debut sebagai agen SHIELD dan CIA di MCU. Di Falcon and the Winter Soldier, terungkap kalau dia bersembunyi di Madripoor dan bekerja sebagai Power Breaker, karakter misterius yang mengendalikan kota dari bayangan.
Diperankan Emily VanCamp, Sharon selalu menjadi salah satu karakter paling tidak disukai di MCU karena hambar. Tapi, alias barunya sebagai Power Broker menenggelamkannya kian dalam. Tidak masuk akal kalau dia berubah seperti itu. Transisi itu hanya menunjukkan kalau penulisnya tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap karakter ini.
9. Warriors Three
Foto: MCU Wiki – Fandom
Fandral, Hogun, dan Volstagg adalah Warriors Three, sekelompok pahlawan Asgard yang selalu menjadi sekutu terdekat Thor. Mereka tampil di tiga film Thor. Di Thor: Ragnarok, Hela membunuh mereka saat menyerang Asgard.
Di komik, Warriors Three selalu mendampingi Thor di pertermpuran. Sebagai dewa, mereka nyaris berada di level Thor. Nyatanya, Volstagg menjadi War Thor di The Mighty Thor. Sayang, MCU menjadikan mereka sebagai karakter sekunder. Thor: Love and Thunder bahkan memasukkan cuplikan momen mereka sebagai lelucon.
8. Mandarin
Foto: Screen Crush
Sebagai rival lama Tony Stark, Mandarin muncul sebagai penjahat utama di Iron Man 3. Dia diduga sebagai teroris di balik Extremis. Tapi, ternyata, terungkap kalau Mandari ini adalah aktor bernama Trevor Slattery, yang dibayar sebagai tameng Aldrich Killian, penjahat utamanya. Di Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings, MCU memperkenalkan Xu Wenwu sebagai Mandarin asli. Meskipun, dia tidak memakai julukan itu secara resmi.
Alih-alih menjadikan Mandarin sebagai penjahat sejati yang pas untuk Iron Man, MCU memilih mencairkan mitosnya ke plot berbeda. Ini benar-benar memperlemah karakter tersebut. Dia sebenarnya bisa masuk sejarah sebagai salah satu penjahat terbaik MCU.
7. Janet van Dyne
Foto: CinemaBlend
Janet van Dyne muncul di MCU sebagai cameo di Ant-Man dengan diperankan Michelle Pfeiffer. Janet juga merupakan mantan Wasp yang telah terjebak di Dunia Quantum selama puluhan tahun. Istri Hank Pym ini juga akan tampil lagi di Ant-Man and the Wasp: Quantumania.
Meski Janet hanyalah peran sekunder din MCU, dia adalah salah satu anggota asli Avengers di komik. Dia adalah orang yang sebenarnya mengusulkan nama untuk tim itu. Fakta kalau Marvel Studio memperlakukannya seperti orang kelas dua tanpa kepribadian tidak bisa dimaafkan. Tapi, masih ada harapan kalau franchise itu akan memperbaiki karakter ini di proyek yang akan datang.
6. Sersi
Foto: Fiction Horizon
Gemma Chan membintangi Eternals sebagai Sersi, salah satu anggota grup itu. Film itu sangat berfokus pada Sersi di saat dia dan timnya belajar dan hidup di antara manusia. Dari semua sejawatnya, Sersi adalah satu-satunya yang benar-benar berusaha memahami makhluk bumi. Dia adalah empati di grup itu.
Penggemar komik Marvel kecewa pada Sersi versi MCU karena dia sangat berbeda dengan komik. Sejak debut di Eternals #3, Sersi selalu menjadi sosialita penggoda. Ekstroversinya adalah bagian yang membuatnya hebat dalam berkoneksi dengan manusia. Sayang, di film, dia muncul sebagai orang yang introvert. MCU tidak membuanya cukup menarik untuk disukai penggemar.
5. Mantis
Foto: Polygon
Diperankan Pom Klementieff, Mantis bergabung Guardians of the Galaxy setelah tim itu meledakkan Ego di Guardians of the Galaxy Vol. 2. Sejak saat itu, dia telah menjadi dasar banyak lelucon bodoh karena kepolosannya. Mantis ini sangat berbeda dari komik.
Di komik, Mantis jauh dari karakter “lahir seksi kemarin” dan lebih seperti prajurit sejati seperti Nebula dan Gamora. Dia tegas, cerdas, dan percaya diri dengan kekuatannya. Penggemar karakter ini benar-benar kecewa karena MCU mengubah Mantis menjadi seseorang yang begitu berbeda.
4. Thor
Foto: Slash Film
Setelah 4 film, Thor telah melaui banyak hal di MCU. Dia berubah dari seorang dewa arogan menjadi salah satu pelindung paling loyal bumi. Di proses itu, dia kehilangan keluarga, rumah, dan cinta dalam hidupnya. Dia juga menjadi karakter yang lebih kocak. Terutama setelah Taika Waititi mengambil alih di Thor: Ragnarok.
Perubahan ini jelas kontroversial. Sejumlah penggemar suka dimensi asyik karya Taika. Tapi, yang lain merasa kalau penggambaran ini jau dari komik di mana God of Thunder adalah karakter khusyuk dan tidak punya basa basi.
3. Gorr the God Butcher
Foto: YouTube/Marvel Entertainment
Gorr the God Butcher kali pertama tampil di MCU sebagai penjahat utama di Thor: Love and Thunder. Dia diperankan Christian Bale. Dia adalah orang yang sayang keluarga yang berubah menjadi jahat karena arogansi dewanya setelah kematian putrinya Gorr ingin melenyapkan seluruh dewa lewat sebuah permintaan di alam Eternity.
Gorr versi MCU dan komik sama-sama membenci dewa. Tapi, penjahat ini jauh lebih kejam di komik. Serial komik Thor: God of Thunder mengisahkan Gorr yang membunuh, meperbudak, dan menyiksa puluhan dewa. Dia sering memaksa mereka membuat bom yang akan melenyapkan mereka. Di MCU, Gorr tidak membunuh satu dewa pun di layar.
2. Moon Knight
Foto: ComicBook.com
Serial Moon Knight di Disney+ mengisahkan tentang Steven Grant, seorang karyawan museum sopan yang mengidap Dissociative Identity Disorder. Steven kemudian tahu kalah salah satu ego alter-nya, Marc Spector, mengabdi sebagai jawara dewa Mesir di Bumi. Dia kemudian dipaksa untuk menerima sisi baru realitasnya.
Penggemar MCU suka Moon Knight, terutama berkat penampilan Oscar Isaac sebagai Steven/Marc. Tapi, penggemar komik tidak bisa tidak kecewa ketika membandingkan serial itu dengan materi aslinya. Di komik, Moon Knight adalah salah satu vigilante paling kasar di Marvel. Moon Knight, yang jelas berusaha menjaga rating 13 tahun ke atas atau remaja, mengabaikan fakta tersebut.
1. Hulk
Foto: Looper
Ketika Hulk kali pertama debut di MCU lewat The Incredible Hulk, di adalah monster yang tidak bisa dikendalikan. Tapi, yang membuat penggemar kecewa, ini perlahan berubah dan pasti selama bertahun-tahun. Setelah menghabiskan waktu di Sakaar, Bruce Banner memilih untuk tidak berubah menjadi Hulk selama beberapa waktu. Setelah jentikan jari Thanos, dia memadukan dua kepribadiannya dan berubah menjadi Smart Hulk.
Transformasi ini diikuti sejumlah perubahan. Dia jadi lebih kecil dan tidak lagi liar. Mempertimbangkan sejumlah lini cerita terbaik Hulk di komik, ini membuat penggemar merasa MCU telah menyia-nyiakan karakter hebat.
(alv)