Bukan Anime Shounen Biasa, Ini 10 Fakta Unik Chainsaw Man
loading...
A
A
A
Chainsaw Man adalah salah satu anime yang paling diantisipasi tahun ini. Masuk slot musim gugur (fall) 2022, anime ini akan mulai tayang pada 12 Oktober mendatang. Hype-nya pun terus membesar dan penggemar berharap agar anime ini tidak akan mengecewakan harapan mereka nantinya.
Chainsaw Man diangkat dari serial manga shounen yang masih berjalan karya Tatsuki Fujimoto. Serial ini dikenal kocak, brutal, berdarah-darah, dan petualangan aksi yang tidak konvensional. Secara fundamental, cerita Chainsaw Man ini adalah petualangan shounen yang sesuai dengan semua ciri khasnya. Tapi, Fujimoto tidak berniat menulis cerita yang umum dan pernah ada.
Chainsaw Man menerobos semua peraturan shounen di setiap peluang yang didapatkannya. Serial ini dengan berani mengeksplorai wilayah baru, sementara mengabaikan, memilin, atau bahkan memparodikan semua jenis klise dan konvensi shounen. Penggemar serial dan film aneh yang kreatif jelas akan menyukai serial ini. Apa saja fakta unik Chainsaw Man yang menjadikannya bukan anime shounen biasa? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
Foto: Siliconera
Banyak terobosan paling berani Chainsaw Man dari formula shounen melibatkan protagonis antihero-nya, seorang cowok yang hanya dikenal sebagai Denji. Dia mungkin cowok ABG underdog, seperti kebanyakan bintang shounen lainnya. Tapi, motifnya busuk dan memanjakan diri sendiri, yang merupakan bagian dari keseruannya.
Denji bertarung tidak untuk menyelamatkan hari atau menyelamatkan cewek yang bermasalah. Tapi, dia bertarung untuk memuaskan hasratnya sendiri. Penggemar shoune yang mengharapkan Izuku Midoriya baru akan kaget karena Denji tidak peduli tentang menyelamatkan orang sebagai simbol perdamaian.
Foto: Twitter
Denji tidak bertarung untuk menyelamatkan orang. Sebaliknya, motif Denji benar-benar kasar dan bodoh. Dia dengan bangga menjelaskan hasrat ini ketika karakter utama lain shounen akan benar-benar malu. Bahkan, Minoru Mineta pun tidak seperti itu.
Cita-cita nyata Denji termasuk makan makanan enak, punya kasur empuk, dan, dari semua itu, bermesraan dengan seorang cewek. Dengan kata lain, Denji ingin bisa bersama seorang cewek entah apa pun yang terjadi. Dia mengatakannya dengan sangat kencang lebih dari sekali. Itu kasar tapi juga lucu. Untungnya, Chainsaw Man agak pas untuk itu.
Foto: Otaku USA Magazine
Banyak karakter utama cowok shounen punya teman cewek siap perang yang mendukung mereka. Yang terbaik dari anime shounen termasuk Rukia Kuchiki, Nezuko Kamado, dan Nobara Kugisaki. Mereka semua tangguh, tapi juga sopan, berbusana bagus, dan baik sebagai karakter pendukung cewek. Lalu, ada Power, cewek pendamping di Chainsaw Man.
Power membalikkan semua sterotip itu. Tak seperti cewek shounen utama, Power adalah setengah iblis yang sangat kasar, tumpul, dan tidak bertanggung jawab. Dia akan membuat malu karakter seperti Katsuki Bakugo, Inosuke Hashibira, dan Aoi Todo. Sebagai partner Denji, Power akan benar-benar mencuri perhatian dan tidak dengan cara yang seperti diperkirakan para penggemar shounen.
Foto: The Anime Daily
Sejumlah pahlawan mungkin akan mengamuk begitu monster di dalam diri mereka mengambil ini. Ini seperti ketika Ichigo Kurosaki melenyapkan Ulquiorra Schiffer atau ketika chakra Kyuubi Naruto mengambil alih. Tapi, para pahlawan ini takut atau bahkan jijik dengan sisi monster mereka. Sementara, Denji benar-benar merangkulnya.
Pahlawan seperti Tanjiro, Yuji Itadori atau Luffy tidak menyiksa musuh mereka. Tapi, Denji jelas akan melakukannya. Dia sering bersenang-senang saat mencabik-cabik musuh iblisnya dan bertarung ketika dia benar-benar merasa hidup sebagai seorang antihero. Denji bahkan mungkin bertarung melawan iblis regenerasi selama berhari-hari sampai berakhir dan mematahkan pikirannya dari sakit tak berujung.
Foto: SportsKeeda
Klise mengagumkan lain tapi basi di anime shounen adalah karakter yang makan banyak. Biasanya, protagonisnyalah yang punya perut karung. Monkey D Luffy bisa menghabiskan seluruh hidangan jamuan makan malam. Sementara, Naruto punya perut karung untuk ramen. Yourichi Shihoin maan makanan yang bisa dimakan selama sepekan untuk pulih dari pertarungan keras.
Penggemar mungkin mengira kalau Denji akan makan banyak untuk mengisi ulang tenaganya setelah bertarung sebagai Chainsaw Man. Tapi, itu bukan perkaranya. Denji bisa kembali pulih hanya dengan sedikit makan. Dia terbiasa lapar, karena hidup dalam kemiskinan sebelum mulai bekerja sebagai pemburu iblis.
Foto: IGN
Sebagian besar pahlawan shounen harus berlatih secara berkepanjangan untuk menguasai kekuatan atau gaya tarung mereka. Itu bahkan bisa berlipat ganda kalau pahlawan itu baru saja mendapatkan kekuatan seperti One for All atau Zanpakuto. Denji juga baru saja mendapatkan kekuatan iblis gergaji mesinnya. Tapi, tidak ada waktu untuk latihan serius.
Alih-alih, Denji akan mempelajari semuanya saat bekerja dan memperbaiki gaya tarungnya sendiri. Denji tidak punya akses ke sekolah seperti UA atau kelas senin bela diri. Makanya, dia harus melangkah berdasarkan nalurina dan membuat gerakan khusus sendiri sementara berada di tengah pertarungan serius. Ini juga membantu menggerakkan plot-nya.
Foto: Crunchyroll
Tidak setiap serial shounen punya burur cerita turnamen, tapi banyak yang punya. Jadi, penggemar anime biasana mengira kalau serial shoune baru setidaknya akan punya busur cerita turnamen kecil. Tapi, Chainsaw Man tidak punya waktu untuk itu. Lagipula, Denji tidak akan tertarik. Dia tidak punya apa pun untuk dibuktikan.
Di dunia Chainsaw Man, tidak jelas siapa yang mau bersukarela untuk bertarung di turnamen seperti itu. Tidak ada murid pahlawan, seni bela diri, atau Saiyan yang mau ikut. Iblis tidak bermain dengan peraturan orang lain. Ini adalah salah satu inti shounen yang bisa, dan seharusnya, ditinggalkan Chainsaw Man.
Foto: Game Rant
Ini adalah konvensi shounen yang ditinggalkan cerita kasar Chainsaw Man. Sudah umum hingga ke titik klise bagi pahlawan di shounen untuk punya mentor seperti Jiraiya, Gran Torino, atau Zangetsu, untuk melatih mereka. Tapi, Denji tidak punya pelatih shounen semacam itu. Dia harus mencari tahu semuanya sendiri.
Denji mungkin mendapatkan saran dan nasihat dari teman-temannya saat melawan iblis, tapi hanya sebatas itu. Dia tidak akan mendapatkan mentor yang serius dan berkomitmen yang membantunya. Tapi, itu tidak mengapa karena dia akan membuat mentor semacam itu jengkel atau frustrasi tanpa akhir.
Foto: ComicBook.com
Sudah umum di serial shounen menggunakan angka, huruf, atau ranking untuk mengategorikan dan mengukur karakter, teknik tarung atau level kekuatan. Dragon Ball punya ki, yang diukur dengan angka. Ada 10 ranking di Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba. Jutsu di Naruto juga diperingkat dari D sampai S berdasarkan kekuatan dan kompleksitas.
Chainsaw Man tidak punya itu. Di dunia shounen ini, petarungnya melakukan apa pun yang harus mereka lakukan demi memang. Sistem ranking kekuatan hanya akan membuat semuanya jadi rumit. Tidak peduli seberapa banyak ki yang dipunya Denji atau bagaimana gergaji mesinnya harus diperingkatkan. Dia membiarkan aksinya berbicara untuk diri mereka sendiri. Ini membawa sistem pertarungan yang lebih organik.
Foto: VideoGamesRepublic
Denji dan karakter lain mungkin bertarung demi seorang sekutu. Power jelas akan bertarung habis-habisan demi melindungi kucingnya, Meowy. Tapi, selain sejumlah pengecualian kecil, tidak ada kekuatan persahabatan di dunia Chainsaw Man, bahkan Denji pun tidak peduli.
Karakter-karakter ini tidak cukup saling suka untuk punya kekuatan persahabatan. Mereka juga tidak cukup sentimental atau optimistik untuk mencobanya. Alih-alih, para pahlawan ini bertarung untuk bertahan hidup, tugas, atau balas dendam. Tidak akan ada pepatah percayalah padaku yang percaya padamu di Chainsaw Man.
Chainsaw Man diangkat dari serial manga shounen yang masih berjalan karya Tatsuki Fujimoto. Serial ini dikenal kocak, brutal, berdarah-darah, dan petualangan aksi yang tidak konvensional. Secara fundamental, cerita Chainsaw Man ini adalah petualangan shounen yang sesuai dengan semua ciri khasnya. Tapi, Fujimoto tidak berniat menulis cerita yang umum dan pernah ada.
Chainsaw Man menerobos semua peraturan shounen di setiap peluang yang didapatkannya. Serial ini dengan berani mengeksplorai wilayah baru, sementara mengabaikan, memilin, atau bahkan memparodikan semua jenis klise dan konvensi shounen. Penggemar serial dan film aneh yang kreatif jelas akan menyukai serial ini. Apa saja fakta unik Chainsaw Man yang menjadikannya bukan anime shounen biasa? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
10. Denji Tidak Peduli dengan Menyelamatkan Orang Lain
Foto: Siliconera
Banyak terobosan paling berani Chainsaw Man dari formula shounen melibatkan protagonis antihero-nya, seorang cowok yang hanya dikenal sebagai Denji. Dia mungkin cowok ABG underdog, seperti kebanyakan bintang shounen lainnya. Tapi, motifnya busuk dan memanjakan diri sendiri, yang merupakan bagian dari keseruannya.
Denji bertarung tidak untuk menyelamatkan hari atau menyelamatkan cewek yang bermasalah. Tapi, dia bertarung untuk memuaskan hasratnya sendiri. Penggemar shoune yang mengharapkan Izuku Midoriya baru akan kaget karena Denji tidak peduli tentang menyelamatkan orang sebagai simbol perdamaian.
9. Denji Terbuka dengan Kemesumannya
Foto: Twitter
Denji tidak bertarung untuk menyelamatkan orang. Sebaliknya, motif Denji benar-benar kasar dan bodoh. Dia dengan bangga menjelaskan hasrat ini ketika karakter utama lain shounen akan benar-benar malu. Bahkan, Minoru Mineta pun tidak seperti itu.
Cita-cita nyata Denji termasuk makan makanan enak, punya kasur empuk, dan, dari semua itu, bermesraan dengan seorang cewek. Dengan kata lain, Denji ingin bisa bersama seorang cewek entah apa pun yang terjadi. Dia mengatakannya dengan sangat kencang lebih dari sekali. Itu kasar tapi juga lucu. Untungnya, Chainsaw Man agak pas untuk itu.
8. Cewek Pendamping, Power, Lebih Kasar
Foto: Otaku USA Magazine
Banyak karakter utama cowok shounen punya teman cewek siap perang yang mendukung mereka. Yang terbaik dari anime shounen termasuk Rukia Kuchiki, Nezuko Kamado, dan Nobara Kugisaki. Mereka semua tangguh, tapi juga sopan, berbusana bagus, dan baik sebagai karakter pendukung cewek. Lalu, ada Power, cewek pendamping di Chainsaw Man.
Power membalikkan semua sterotip itu. Tak seperti cewek shounen utama, Power adalah setengah iblis yang sangat kasar, tumpul, dan tidak bertanggung jawab. Dia akan membuat malu karakter seperti Katsuki Bakugo, Inosuke Hashibira, dan Aoi Todo. Sebagai partner Denji, Power akan benar-benar mencuri perhatian dan tidak dengan cara yang seperti diperkirakan para penggemar shounen.
7. Denji Jadi Sadis sebagai Chainsaw Man
Foto: The Anime Daily
Sejumlah pahlawan mungkin akan mengamuk begitu monster di dalam diri mereka mengambil ini. Ini seperti ketika Ichigo Kurosaki melenyapkan Ulquiorra Schiffer atau ketika chakra Kyuubi Naruto mengambil alih. Tapi, para pahlawan ini takut atau bahkan jijik dengan sisi monster mereka. Sementara, Denji benar-benar merangkulnya.
Pahlawan seperti Tanjiro, Yuji Itadori atau Luffy tidak menyiksa musuh mereka. Tapi, Denji jelas akan melakukannya. Dia sering bersenang-senang saat mencabik-cabik musuh iblisnya dan bertarung ketika dia benar-benar merasa hidup sebagai seorang antihero. Denji bahkan mungkin bertarung melawan iblis regenerasi selama berhari-hari sampai berakhir dan mematahkan pikirannya dari sakit tak berujung.
6. Denji Bukan Tukang Makan
Foto: SportsKeeda
Klise mengagumkan lain tapi basi di anime shounen adalah karakter yang makan banyak. Biasanya, protagonisnyalah yang punya perut karung. Monkey D Luffy bisa menghabiskan seluruh hidangan jamuan makan malam. Sementara, Naruto punya perut karung untuk ramen. Yourichi Shihoin maan makanan yang bisa dimakan selama sepekan untuk pulih dari pertarungan keras.
Penggemar mungkin mengira kalau Denji akan makan banyak untuk mengisi ulang tenaganya setelah bertarung sebagai Chainsaw Man. Tapi, itu bukan perkaranya. Denji bisa kembali pulih hanya dengan sedikit makan. Dia terbiasa lapar, karena hidup dalam kemiskinan sebelum mulai bekerja sebagai pemburu iblis.
5. Chainsaw Man Tidak Punya Rangkaian Pelatihan
Foto: IGN
Sebagian besar pahlawan shounen harus berlatih secara berkepanjangan untuk menguasai kekuatan atau gaya tarung mereka. Itu bahkan bisa berlipat ganda kalau pahlawan itu baru saja mendapatkan kekuatan seperti One for All atau Zanpakuto. Denji juga baru saja mendapatkan kekuatan iblis gergaji mesinnya. Tapi, tidak ada waktu untuk latihan serius.
Alih-alih, Denji akan mempelajari semuanya saat bekerja dan memperbaiki gaya tarungnya sendiri. Denji tidak punya akses ke sekolah seperti UA atau kelas senin bela diri. Makanya, dia harus melangkah berdasarkan nalurina dan membuat gerakan khusus sendiri sementara berada di tengah pertarungan serius. Ini juga membantu menggerakkan plot-nya.
4. Chainsaw Man Tidak Punya Busur Turnamen
Foto: Crunchyroll
Tidak setiap serial shounen punya burur cerita turnamen, tapi banyak yang punya. Jadi, penggemar anime biasana mengira kalau serial shoune baru setidaknya akan punya busur cerita turnamen kecil. Tapi, Chainsaw Man tidak punya waktu untuk itu. Lagipula, Denji tidak akan tertarik. Dia tidak punya apa pun untuk dibuktikan.
Di dunia Chainsaw Man, tidak jelas siapa yang mau bersukarela untuk bertarung di turnamen seperti itu. Tidak ada murid pahlawan, seni bela diri, atau Saiyan yang mau ikut. Iblis tidak bermain dengan peraturan orang lain. Ini adalah salah satu inti shounen yang bisa, dan seharusnya, ditinggalkan Chainsaw Man.
3. Denji Tidak Punya Mentor Berdedikasi
Foto: Game Rant
Ini adalah konvensi shounen yang ditinggalkan cerita kasar Chainsaw Man. Sudah umum hingga ke titik klise bagi pahlawan di shounen untuk punya mentor seperti Jiraiya, Gran Torino, atau Zangetsu, untuk melatih mereka. Tapi, Denji tidak punya pelatih shounen semacam itu. Dia harus mencari tahu semuanya sendiri.
Denji mungkin mendapatkan saran dan nasihat dari teman-temannya saat melawan iblis, tapi hanya sebatas itu. Dia tidak akan mendapatkan mentor yang serius dan berkomitmen yang membantunya. Tapi, itu tidak mengapa karena dia akan membuat mentor semacam itu jengkel atau frustrasi tanpa akhir.
2. Tidak Ada Sistem Ranking Kekuatan di Chainsaw Man
Foto: ComicBook.com
Sudah umum di serial shounen menggunakan angka, huruf, atau ranking untuk mengategorikan dan mengukur karakter, teknik tarung atau level kekuatan. Dragon Ball punya ki, yang diukur dengan angka. Ada 10 ranking di Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba. Jutsu di Naruto juga diperingkat dari D sampai S berdasarkan kekuatan dan kompleksitas.
Chainsaw Man tidak punya itu. Di dunia shounen ini, petarungnya melakukan apa pun yang harus mereka lakukan demi memang. Sistem ranking kekuatan hanya akan membuat semuanya jadi rumit. Tidak peduli seberapa banyak ki yang dipunya Denji atau bagaimana gergaji mesinnya harus diperingkatkan. Dia membiarkan aksinya berbicara untuk diri mereka sendiri. Ini membawa sistem pertarungan yang lebih organik.
1. Sangat Sedikit Kekuatan Persahabatan di Chainsaw Man
Foto: VideoGamesRepublic
Denji dan karakter lain mungkin bertarung demi seorang sekutu. Power jelas akan bertarung habis-habisan demi melindungi kucingnya, Meowy. Tapi, selain sejumlah pengecualian kecil, tidak ada kekuatan persahabatan di dunia Chainsaw Man, bahkan Denji pun tidak peduli.
Karakter-karakter ini tidak cukup saling suka untuk punya kekuatan persahabatan. Mereka juga tidak cukup sentimental atau optimistik untuk mencobanya. Alih-alih, para pahlawan ini bertarung untuk bertahan hidup, tugas, atau balas dendam. Tidak akan ada pepatah percayalah padaku yang percaya padamu di Chainsaw Man.
(alv)