6 Fakta Serial Marvel I am Groot yang Tayang di Disney+
loading...
A
A
A
I am Groot menjadi serial animasi terbaru keluaran Marvel yang tayang di Disney+. Serial pendek yang menjadi bagian dari Marvel Cinematic Universe (MCU) ini adalah serial solo pertama Groot dalam bentuk bayi atau yang biasa disebut Baby Groot. Saat ini, di lini masa utama MCU, Groot sudah ABG.
Groot diperkenalkan kepada audiens pada 2014 lewat Guardians of the Galaxy. Di film itu, makhluk berbentuk pohon tersebut melakukan aksi pengorbanan diri besar-besaran saat melawan Ronan the Accuser. Groot kemudian tewas. Tapi, Rocket Raccoon menanam satu cabangnya dan Baby Groot pun lahir.
Guardians of the Galaxy Vol 2 dirilis pada 2017. Di film itulah Baby Groot beraksi untuk pertama kalinya. Penampilan perdananya ini langsung memikat semua penggemar. Banyak yang langsung nge-fans pada sosok pohon kecil yang hanya bisa berucap “I am Groot” itu. Kini, Marvel menampilkannya pada serial animasi pendek yang diharapkan mampu membuat penggemarnya bisa melihat aksi Baby Groot lebih banyak. Apa saja fakta menarik I am Groot? Berikut ulasannya!
Foto: IMDb
Franchise Guardians of the Galaxy identik dengan James Gunn, yang telah menggarap dua sekuel film ini. James juga akan menukangi Volume 3 yang akan tayang tahun depan. Tapi, khusus untuk I am Groot, James menjadi produser.
Serial animasi ini disutradarai Kirsten Lepore yang juga menjadi penulis skenarionya. Wanita ini merupakan animator terkenal yang merupakan kreator dari serial animasi Time Adventure. Yang menarik, mengutip laman IMDb, di Departemen Editorial Serial, terdapat dua nama orang Indonesia di sana, yaitu Basuki Juwono dan Wayan Blue Palmieri, yang masing-masing menjadi asisten editor untuk satu episode.
Foto: Games Radar
I am Groot tampil dengan teknik photorealistic animation. Gambarnya tentu berbeda dari What If…? yang masih menggunakan animasi dua dimensi. Salah satu alasannya adalah selama ini Groot merupakan karakter dengan desain khas yang dikenal semua orang. Maka akan aneh kalau menampilkan Groot dengan desain animasi lain.
Foto: IMDb
Secara garis besar, I am Groot berkisah tentang petualangan Baby Groot di hari-hari emasnya. Dia bepergian bersama tim Guardians dan mengunjungi banyak tempat. Saat sendirian, Groot tidak lepas dari masalah.
Petualangan Groot di episode 1 terjadi di antara Guardians of the Galaxy dan Guardians of the Galaxy Vol 2. Sementara, untuk episode 2—5, petualangan itu terjadi di antara Vol 2 dan Avengers: Infinity War. Ketika Infinity War tayang, Groot sudah menjadi ABG penyuka game yang membuat semua anggota Guardians frustrasi, terutama Rocket dan Star-Lord.
Di sepanjang serial ini, banyak Telur Paskah MCU yang muncul. Sebagian besar adalah barang yang ada di Milano, pesawat antariksa yang ditumpangi Guardians of the Galaxy. Ada kaset campuran lagu pop 80-an milik Peter Quill, pesawat Yondu, Eclector, dan buku bersampul Thanos. Dia bahkan menari-nari seperti Peter Quill saat melawan Ronan.
Di episode 5, Groot nyaris mencelakai Rocket. Tapi, di episode ini juga, orang akan melihat betapa isengnya Groot. Di Eclector, dia membawa komik Alf, mencuri sabun Drax dan memotong bulu Rocket. Dia juga memakai sepatu boot Peter yang punya pendorong roket di bagian belakang. Tapi, dia kemudian membuat kacau dan hampir membuat Rocket celaka.
Foto: Popverse
Serial I am Groot diduga terinspirasi dari komik berjudul sama karya Christopher Hasting yang dirilis pada 2017. Ini karena poster di akhir setiap episode cukup mirip dengan font komik itu. Bahkan kostum abad 80-an yang dipakai Groot di episode 4 juga sudah ada di pasaran. Serial ini diharapkan mampu memberikan popularitas lebih Groot.
Foto: WDW News Today
I am Groot bukanlah serial animasi dengan durasi panjang. Setiap episodenya berdurasi sekitar 4 menit. Total, serial ini berdurasi 20 menit. Meski terasa pendek, tapi itu sudah memberikan banyak pandangan terhadap Baby Groot dan tingkah polahnya.
Tak seperti serial lainnya yang biasanya dirilis satu episode per pekan, Disney merilis semua episodenya sekaligus. Ini adalah pertama kalinya bagi Disney untuk merilis serial MCU sekali waktu untuk semua episodenya. Logikanya, akan aneh kalau mereka merilis satu episode per pekan karena pendeknya durasinya.
Foto: We Got This Covered
Sejak 2014, Groot telah disulihsuarakan Vin Diesel. Di serial animasi pendeknya ini, Vin kembali menyulihsuarakan karakter itu. Meski hanya bisa mengucapkan satu kalimat, tapi, Vin sudah lekat dengan karakter tersebut. Selain itu, dia juga dibayar mahal.
Di serial itu, ada banyak suara lain yang terdengar seperti Peter Quill, Gamora, dan Nebula. Tapi, mereka hanya terdengar sekilas. Karakter lain yang muncul di serial ini adalah Rocket. Dia disulihsuarakan Bradley Cooper, pengisi suara asli rakun humanoid itu di Guardians of the Galaxy.
Groot diperkenalkan kepada audiens pada 2014 lewat Guardians of the Galaxy. Di film itu, makhluk berbentuk pohon tersebut melakukan aksi pengorbanan diri besar-besaran saat melawan Ronan the Accuser. Groot kemudian tewas. Tapi, Rocket Raccoon menanam satu cabangnya dan Baby Groot pun lahir.
Guardians of the Galaxy Vol 2 dirilis pada 2017. Di film itulah Baby Groot beraksi untuk pertama kalinya. Penampilan perdananya ini langsung memikat semua penggemar. Banyak yang langsung nge-fans pada sosok pohon kecil yang hanya bisa berucap “I am Groot” itu. Kini, Marvel menampilkannya pada serial animasi pendek yang diharapkan mampu membuat penggemarnya bisa melihat aksi Baby Groot lebih banyak. Apa saja fakta menarik I am Groot? Berikut ulasannya!
1. Tidak Disutradarai James Gunn
Foto: IMDb
Franchise Guardians of the Galaxy identik dengan James Gunn, yang telah menggarap dua sekuel film ini. James juga akan menukangi Volume 3 yang akan tayang tahun depan. Tapi, khusus untuk I am Groot, James menjadi produser.
Serial animasi ini disutradarai Kirsten Lepore yang juga menjadi penulis skenarionya. Wanita ini merupakan animator terkenal yang merupakan kreator dari serial animasi Time Adventure. Yang menarik, mengutip laman IMDb, di Departemen Editorial Serial, terdapat dua nama orang Indonesia di sana, yaitu Basuki Juwono dan Wayan Blue Palmieri, yang masing-masing menjadi asisten editor untuk satu episode.
2. Punya Gaya Animasi Unik
Foto: Games Radar
I am Groot tampil dengan teknik photorealistic animation. Gambarnya tentu berbeda dari What If…? yang masih menggunakan animasi dua dimensi. Salah satu alasannya adalah selama ini Groot merupakan karakter dengan desain khas yang dikenal semua orang. Maka akan aneh kalau menampilkan Groot dengan desain animasi lain.
3. Menghadirkan Kisah Petualangan Baby Groot
Foto: IMDb
Secara garis besar, I am Groot berkisah tentang petualangan Baby Groot di hari-hari emasnya. Dia bepergian bersama tim Guardians dan mengunjungi banyak tempat. Saat sendirian, Groot tidak lepas dari masalah.
Petualangan Groot di episode 1 terjadi di antara Guardians of the Galaxy dan Guardians of the Galaxy Vol 2. Sementara, untuk episode 2—5, petualangan itu terjadi di antara Vol 2 dan Avengers: Infinity War. Ketika Infinity War tayang, Groot sudah menjadi ABG penyuka game yang membuat semua anggota Guardians frustrasi, terutama Rocket dan Star-Lord.
Di sepanjang serial ini, banyak Telur Paskah MCU yang muncul. Sebagian besar adalah barang yang ada di Milano, pesawat antariksa yang ditumpangi Guardians of the Galaxy. Ada kaset campuran lagu pop 80-an milik Peter Quill, pesawat Yondu, Eclector, dan buku bersampul Thanos. Dia bahkan menari-nari seperti Peter Quill saat melawan Ronan.
Di episode 5, Groot nyaris mencelakai Rocket. Tapi, di episode ini juga, orang akan melihat betapa isengnya Groot. Di Eclector, dia membawa komik Alf, mencuri sabun Drax dan memotong bulu Rocket. Dia juga memakai sepatu boot Peter yang punya pendorong roket di bagian belakang. Tapi, dia kemudian membuat kacau dan hampir membuat Rocket celaka.
4. Inspirasi I am Groot
Foto: Popverse
Serial I am Groot diduga terinspirasi dari komik berjudul sama karya Christopher Hasting yang dirilis pada 2017. Ini karena poster di akhir setiap episode cukup mirip dengan font komik itu. Bahkan kostum abad 80-an yang dipakai Groot di episode 4 juga sudah ada di pasaran. Serial ini diharapkan mampu memberikan popularitas lebih Groot.
5. Durasi Per Episodenya singkat
Foto: WDW News Today
I am Groot bukanlah serial animasi dengan durasi panjang. Setiap episodenya berdurasi sekitar 4 menit. Total, serial ini berdurasi 20 menit. Meski terasa pendek, tapi itu sudah memberikan banyak pandangan terhadap Baby Groot dan tingkah polahnya.
Tak seperti serial lainnya yang biasanya dirilis satu episode per pekan, Disney merilis semua episodenya sekaligus. Ini adalah pertama kalinya bagi Disney untuk merilis serial MCU sekali waktu untuk semua episodenya. Logikanya, akan aneh kalau mereka merilis satu episode per pekan karena pendeknya durasinya.
6. Vin Diesel
Foto: We Got This Covered
Sejak 2014, Groot telah disulihsuarakan Vin Diesel. Di serial animasi pendeknya ini, Vin kembali menyulihsuarakan karakter itu. Meski hanya bisa mengucapkan satu kalimat, tapi, Vin sudah lekat dengan karakter tersebut. Selain itu, dia juga dibayar mahal.
Di serial itu, ada banyak suara lain yang terdengar seperti Peter Quill, Gamora, dan Nebula. Tapi, mereka hanya terdengar sekilas. Karakter lain yang muncul di serial ini adalah Rocket. Dia disulihsuarakan Bradley Cooper, pengisi suara asli rakun humanoid itu di Guardians of the Galaxy.
(alv)