10 Kejahatan Avengers yang Tidak Dipertanggungjawabkan di MCU
loading...
A
A
A
Scott Lang memikul rasa bersalah yang paling banyak. Tapi, dia bukan satu-satunya Avenger yang terlibat pencurian. Tony masuk rumah Mandarin. Steve Rogers dan Natasha Romanoff masuk ke kompleks militer. Di dua contoh terakhir, pengadilan mungkin akan memilih memaafkan mereka. Tony, Steve, dan Natasha bersembunyi dari orang-orang kuat yang ingin membunuh mereka dengan mencegah mereka meminta bantuan dari pihak berwenang.
Di sisi lain, Scott masuk rumah orang asing demi uang. Dia kabur dari penjara dan kemudian masuk ke gedung perusahaan karena Hank Pym punya masalah kepercayan dan tidak mau meminta bantuan Avengers. Sementara penderitaan Scott bikin simpati, metodenya bukanlah sesuatu yang harus ditiru anak-anak.
Foto: YouTube
Scott Lang mencuri kostum Ant-Man, lalu mencuri perlengkapan dari Avengers. Meskipun dia bertindak atas nama Hank Pym di sejumlah kasus, tindakan Scott itu tetap saja ilegal. Steve dan Natasha mencuri mobil di The Winter Soldier, Peter Parker mencuri mobil temannya, dan Doctor Strange mencuri buku terlarang dari perpustakaan gurunya.
Seperti merusak dan masuk rumah orang, mencuri adalah sesuatu yang mungkin dimaafkan berdasarkan situasi ekstrem. Tapi, bukan berarti tindakan ini dibenarkan. Sebagai pahlawan publik yang membangun dirinya sebagai suri teladan, mereka seharusnya lebih hati-hati atas apa yang mereka lakukan.
Foto: Vox
Ketika T’Challa pergi untuk menangkap Klaue di Korea Selatan, mereka menemukan agen CIA sudah ada di sana duluan dan berniat menangkap Klaue. T’Challa dan timnya menolak mundur. Intervensi mereka menyebabkan pertarungan yang membahayakan sejumlah warga sipil dan membuat Klaue bisa meloloskan diri.
Dengan mempertimbangkan kejahatan yang dilakukan Klaue terhadap Wakanda dan rekam jejak pemerintah AS di MCU, bisa dipahami kalau T’Challa ingin menangani Klaue. Tapi, mengintervensi investigasi federal itu adalah tindakan ilegal. Selain itu, sangat berisiko bagi seorang pemimpin negara untuk langsung berhadapan dengan pemerintah asing atas masalah internasional.
Foto: Rappler
Sebagian besar Avengers, seperti Natasha Romanoff dan Bucky Barnes, dimaafkan atas sejarah berdarah mereka. Ini karena penyiksaan dan cuci otak panjang yang mereka jalni dan karena mereka memilih jalan lebih baik begitu mereka bisa mengendalikan tindakan mereka sendiri. Yang lain memilih membunuh.
Berusaha balas dendam atas kematian orangtuanya, Tony Stark berusaha membunuh Bucky, meski tahu kalau prajurit itu dicuci otak ketika awalnya melakukan kejahatan itu. Guardians of the Galaxy melukai dan sepertinya membunuh sejumlah sipir yang hanya melaksanakan tugas mereka. Para protagonis itu sepertinya melakukan penebusan, tapi itu tidak mengurangi dampak pembunuhan tersebut.
Foto: MCU Wiki – Fandom
Vigilantism atau main hakim sendiri, di mana orang memberlakukan hukum dan menghukum pelanggarnya tanpa otoritas ilegal, adalah fondasi identitas superhero, Daya tarik superhero terletak pada bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa atau tidak akan dilakukan apparat penegak hukum demi menjaga keselamatan publik. Meski begitu, vigilantism tetap saja sebuah kejahatan.
Tony Stark melangkah keluar hukum untuk melawan musuh-musuhnya. Thor berulang kali tidak mematuhi ayahnya. Steve Rogers memisahkan diri dari pemerintah ketika tidak sesuai kode moralnya. Kadang, Avengers punya niat baik di balik pilihan mereka dan kadang tidak. Di kasus lain, aksi ilegal mereka berisiko menyebabkan lebih banyak bahaya ketimbang kebaikan. Meski Avengers awalnya adalah grup bentukan pemerintah, banyak anggotanya menjadi bersalah atas tindakan sembrono seperti itu.
Di sisi lain, Scott masuk rumah orang asing demi uang. Dia kabur dari penjara dan kemudian masuk ke gedung perusahaan karena Hank Pym punya masalah kepercayan dan tidak mau meminta bantuan Avengers. Sementara penderitaan Scott bikin simpati, metodenya bukanlah sesuatu yang harus ditiru anak-anak.
4. Berkali-kali Mencuri
Foto: YouTube
Scott Lang mencuri kostum Ant-Man, lalu mencuri perlengkapan dari Avengers. Meskipun dia bertindak atas nama Hank Pym di sejumlah kasus, tindakan Scott itu tetap saja ilegal. Steve dan Natasha mencuri mobil di The Winter Soldier, Peter Parker mencuri mobil temannya, dan Doctor Strange mencuri buku terlarang dari perpustakaan gurunya.
Seperti merusak dan masuk rumah orang, mencuri adalah sesuatu yang mungkin dimaafkan berdasarkan situasi ekstrem. Tapi, bukan berarti tindakan ini dibenarkan. Sebagai pahlawan publik yang membangun dirinya sebagai suri teladan, mereka seharusnya lebih hati-hati atas apa yang mereka lakukan.
3. Ikut Campur Pekerjaan Federal
Foto: Vox
Ketika T’Challa pergi untuk menangkap Klaue di Korea Selatan, mereka menemukan agen CIA sudah ada di sana duluan dan berniat menangkap Klaue. T’Challa dan timnya menolak mundur. Intervensi mereka menyebabkan pertarungan yang membahayakan sejumlah warga sipil dan membuat Klaue bisa meloloskan diri.
Dengan mempertimbangkan kejahatan yang dilakukan Klaue terhadap Wakanda dan rekam jejak pemerintah AS di MCU, bisa dipahami kalau T’Challa ingin menangani Klaue. Tapi, mengintervensi investigasi federal itu adalah tindakan ilegal. Selain itu, sangat berisiko bagi seorang pemimpin negara untuk langsung berhadapan dengan pemerintah asing atas masalah internasional.
2. Membunuh
Foto: Rappler
Sebagian besar Avengers, seperti Natasha Romanoff dan Bucky Barnes, dimaafkan atas sejarah berdarah mereka. Ini karena penyiksaan dan cuci otak panjang yang mereka jalni dan karena mereka memilih jalan lebih baik begitu mereka bisa mengendalikan tindakan mereka sendiri. Yang lain memilih membunuh.
Berusaha balas dendam atas kematian orangtuanya, Tony Stark berusaha membunuh Bucky, meski tahu kalau prajurit itu dicuci otak ketika awalnya melakukan kejahatan itu. Guardians of the Galaxy melukai dan sepertinya membunuh sejumlah sipir yang hanya melaksanakan tugas mereka. Para protagonis itu sepertinya melakukan penebusan, tapi itu tidak mengurangi dampak pembunuhan tersebut.
1. Main Hakim Sendiri
Foto: MCU Wiki – Fandom
Vigilantism atau main hakim sendiri, di mana orang memberlakukan hukum dan menghukum pelanggarnya tanpa otoritas ilegal, adalah fondasi identitas superhero, Daya tarik superhero terletak pada bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa atau tidak akan dilakukan apparat penegak hukum demi menjaga keselamatan publik. Meski begitu, vigilantism tetap saja sebuah kejahatan.
Tony Stark melangkah keluar hukum untuk melawan musuh-musuhnya. Thor berulang kali tidak mematuhi ayahnya. Steve Rogers memisahkan diri dari pemerintah ketika tidak sesuai kode moralnya. Kadang, Avengers punya niat baik di balik pilihan mereka dan kadang tidak. Di kasus lain, aksi ilegal mereka berisiko menyebabkan lebih banyak bahaya ketimbang kebaikan. Meski Avengers awalnya adalah grup bentukan pemerintah, banyak anggotanya menjadi bersalah atas tindakan sembrono seperti itu.
(alv)