10 Kejahatan Avengers yang Tidak Dipertanggungjawabkan di MCU
loading...
A
A
A
Avengers dikenal dengan tindakan heroik mereka untuk menyelamatkan bumi dari serangan orang jahat. Mereka dikenal atas kebaikan yang mereka lakukan dan keberanian yang mereka pamerkan ketika mempertaruhkan nyawa untuk melawan kejahtan. Tapi, banyak yang tidak sadar kalau Avengers pun melakukan kejahatan.
Avengers menderita akibat tindakan mereka di masa lalu. Avengers: Age of Ultron dan Captain America: Civil War berfokus pada dampak akibat kesalahan mereka. Setiap film Iron Man menggambarkan tindakan Tony Stark yang kembali menghantuinya. Sepertinya, Iron Man terus menciptakan musuh bagi dirinya dan dunia karena kesalahannya.
Tapi, selain itu, Avengers punya daftar panjang kejahatan dan tidak pernah dimintai pertanggungjawaban. Meski tidak mengurangi kebaikan yang telah mereka lakukan, ini juga menunjukkan kalau para pahlawan terkuat pun harus berjuang untuk menjaga tangan mereka tetap bersih di Marvel Cinematic Universe (MCU). Apa saja kejahatan Avengers yang tidak dipertanggungjawabkan? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
Foto: MCU Wiki – Fandom
Salah satu yang menggambarkan skala pertarungan super adalah ratanya seluruh kota. Ketika kebaikan dan kejahatan bentrok, hampir bisa dijamin lingkungan sekitar mereka akan rusak parah. Di The Avengers, Loki membuka portal di New York untuk membawa pasukannya, yang memaksa Avengers untuk tetap bertarung di kota sampai mereka bisa menutup portal itu.
Di waktu lain, kerusakan properti itu tidak perlu terjadi. Tony Stark merusak pestanya tanpa ditangkap. Thor memecahkan cangkir kopi tanpa membayarnya. Wanda Maximoff membuat Hulk mengamuk. Setiap kali, karakter-karakter itu lolos dari hukum karena mereka adalah pahlawan.
Foto: YouTube
Di Iron Man, Tony membahayakan orang lewat saat menguji kostum barunya. Di Iron Man 2, Tony mabuk dan melawan Rhodes saat mengenakan kostumnya. Ini membuat sejumlah orang yang menghadiri pesta dalam bahaya. Di Age of Ultron, Tony Stark membahayakan nyawa orang tak bersalah ketika secara tidak sengaja menciptakan Ultron.
Di Cilvil War, T’Challa meningkatkan situasi yang sudah berbahaya ketika mengejar Bucky Barnes untuk balas dendam. Dia menyangka Bucky adalah orang yang sudah membunuh ayahnya. Meskipun tidak satu pun dari mereka berniat mencelakai atau menyebabkan orang lain tewas, penggunaan perlengkapan dan kemampuan kuat tak bertanggung jawab Avengers menempatkan nyawa orang lain dalam bahaya yang tidak diperlukan.
Foto: YouTube
Selama bertahun-tahun, Spider-Man adalah pahlawan paling dikenali di Marvel Universe. Ceritanya yang tak lekang waktu itu fantastik dan relatable. Ketika Spider-Man bergabung dengan Avengers, banyak penggemar deg-degan. Sebagian besar versi Spider-Man berusoa akhir remaja atau awal 20-an ketika bergabung dengan Avengers. Mereka memang layak khawatir.
Di MCU, Tony Stark melibatkan Spider-Man ke pertarungan Avengers sebelum remaja itu cukup umur untuk bisa menyetir. Sementara Spider-Man memang kembali hidup-hidup, secara teknis, dia mati dalam aksinya di Avengers: Infinity War. Membahayakan anak di bawah umur mungkin kejadian umum di genre superhero. Tapi, itu masih sebuah kejahatan.
Foto: Inside the Magic
Di sepanjang lini plot MCU, Avengers membuat perlengkapan dan teknologi khusus yang mereka pakai dalam pertarungan tanpa izin atau lisensi. Tony mengemban rasa bersalah yang besar untuk ini. Tapi, superhero lain seperti Peter Parker, Hank Pym, dan Scott Lang juga melakukan kejahatan yang sama.
Orang-orang ini akhirnya menjadi Avengers, yang memberi mereka wewenang untuk menggunakan senjata mereka. Tapi, mereka menggunakan senjata yang sama saat menjadi warga sipil dan tidak pernah menghadapi peradilan hukum. Meski tidak punya situasi sebelumnya seperti playboy miliarder mengempaskan semuanya dengan zirah tarung, sepertinya, mereka seharusnya tidak bisa lolos dari jeratan hukum.
Foto: The Blackwell Philosophy and Pop Culture Series
Bertarung di negara orang terjadi berkali-kali di film MCU. Lebih sering, itu terjadi tanpa izin pemerintah negara itu. Tony Stark terbang ke Timur Tengah untuk melawan Ten Rings dan menyelamatkan desa mendiang temannya. T’Challa dan orang-orangnya pergi Korea Selatan untuk menangkap Klaue dan menyebabkan pertarungan yang berakhir dengan kejar-kejaran mobil.
Setiap skenario menciptakan masalah yang tidak diperlukan. Tony membahayakan dua pilot yang berusaha menangkapnya. Pertarungan T’Challa di Korea membahayakan warga lokal. Skenario ini bisa menyebabkan masalah lebih banyak, seperti meningkatkan ketegangan antarnegara.
Foto: Insider
Scott Lang memikul rasa bersalah yang paling banyak. Tapi, dia bukan satu-satunya Avenger yang terlibat pencurian. Tony masuk rumah Mandarin. Steve Rogers dan Natasha Romanoff masuk ke kompleks militer. Di dua contoh terakhir, pengadilan mungkin akan memilih memaafkan mereka. Tony, Steve, dan Natasha bersembunyi dari orang-orang kuat yang ingin membunuh mereka dengan mencegah mereka meminta bantuan dari pihak berwenang.
Di sisi lain, Scott masuk rumah orang asing demi uang. Dia kabur dari penjara dan kemudian masuk ke gedung perusahaan karena Hank Pym punya masalah kepercayan dan tidak mau meminta bantuan Avengers. Sementara penderitaan Scott bikin simpati, metodenya bukanlah sesuatu yang harus ditiru anak-anak.
Foto: YouTube
Scott Lang mencuri kostum Ant-Man, lalu mencuri perlengkapan dari Avengers. Meskipun dia bertindak atas nama Hank Pym di sejumlah kasus, tindakan Scott itu tetap saja ilegal. Steve dan Natasha mencuri mobil di The Winter Soldier, Peter Parker mencuri mobil temannya, dan Doctor Strange mencuri buku terlarang dari perpustakaan gurunya.
Seperti merusak dan masuk rumah orang, mencuri adalah sesuatu yang mungkin dimaafkan berdasarkan situasi ekstrem. Tapi, bukan berarti tindakan ini dibenarkan. Sebagai pahlawan publik yang membangun dirinya sebagai suri teladan, mereka seharusnya lebih hati-hati atas apa yang mereka lakukan.
Foto: Vox
Ketika T’Challa pergi untuk menangkap Klaue di Korea Selatan, mereka menemukan agen CIA sudah ada di sana duluan dan berniat menangkap Klaue. T’Challa dan timnya menolak mundur. Intervensi mereka menyebabkan pertarungan yang membahayakan sejumlah warga sipil dan membuat Klaue bisa meloloskan diri.
Dengan mempertimbangkan kejahatan yang dilakukan Klaue terhadap Wakanda dan rekam jejak pemerintah AS di MCU, bisa dipahami kalau T’Challa ingin menangani Klaue. Tapi, mengintervensi investigasi federal itu adalah tindakan ilegal. Selain itu, sangat berisiko bagi seorang pemimpin negara untuk langsung berhadapan dengan pemerintah asing atas masalah internasional.
Foto: Rappler
Sebagian besar Avengers, seperti Natasha Romanoff dan Bucky Barnes, dimaafkan atas sejarah berdarah mereka. Ini karena penyiksaan dan cuci otak panjang yang mereka jalni dan karena mereka memilih jalan lebih baik begitu mereka bisa mengendalikan tindakan mereka sendiri. Yang lain memilih membunuh.
Berusaha balas dendam atas kematian orangtuanya, Tony Stark berusaha membunuh Bucky, meski tahu kalau prajurit itu dicuci otak ketika awalnya melakukan kejahatan itu. Guardians of the Galaxy melukai dan sepertinya membunuh sejumlah sipir yang hanya melaksanakan tugas mereka. Para protagonis itu sepertinya melakukan penebusan, tapi itu tidak mengurangi dampak pembunuhan tersebut.
Foto: MCU Wiki – Fandom
Vigilantism atau main hakim sendiri, di mana orang memberlakukan hukum dan menghukum pelanggarnya tanpa otoritas ilegal, adalah fondasi identitas superhero, Daya tarik superhero terletak pada bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa atau tidak akan dilakukan apparat penegak hukum demi menjaga keselamatan publik. Meski begitu, vigilantism tetap saja sebuah kejahatan.
Tony Stark melangkah keluar hukum untuk melawan musuh-musuhnya. Thor berulang kali tidak mematuhi ayahnya. Steve Rogers memisahkan diri dari pemerintah ketika tidak sesuai kode moralnya. Kadang, Avengers punya niat baik di balik pilihan mereka dan kadang tidak. Di kasus lain, aksi ilegal mereka berisiko menyebabkan lebih banyak bahaya ketimbang kebaikan. Meski Avengers awalnya adalah grup bentukan pemerintah, banyak anggotanya menjadi bersalah atas tindakan sembrono seperti itu.
Avengers menderita akibat tindakan mereka di masa lalu. Avengers: Age of Ultron dan Captain America: Civil War berfokus pada dampak akibat kesalahan mereka. Setiap film Iron Man menggambarkan tindakan Tony Stark yang kembali menghantuinya. Sepertinya, Iron Man terus menciptakan musuh bagi dirinya dan dunia karena kesalahannya.
Tapi, selain itu, Avengers punya daftar panjang kejahatan dan tidak pernah dimintai pertanggungjawaban. Meski tidak mengurangi kebaikan yang telah mereka lakukan, ini juga menunjukkan kalau para pahlawan terkuat pun harus berjuang untuk menjaga tangan mereka tetap bersih di Marvel Cinematic Universe (MCU). Apa saja kejahatan Avengers yang tidak dipertanggungjawabkan? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
10. Merusak Properti
Foto: MCU Wiki – Fandom
Salah satu yang menggambarkan skala pertarungan super adalah ratanya seluruh kota. Ketika kebaikan dan kejahatan bentrok, hampir bisa dijamin lingkungan sekitar mereka akan rusak parah. Di The Avengers, Loki membuka portal di New York untuk membawa pasukannya, yang memaksa Avengers untuk tetap bertarung di kota sampai mereka bisa menutup portal itu.
Di waktu lain, kerusakan properti itu tidak perlu terjadi. Tony Stark merusak pestanya tanpa ditangkap. Thor memecahkan cangkir kopi tanpa membayarnya. Wanda Maximoff membuat Hulk mengamuk. Setiap kali, karakter-karakter itu lolos dari hukum karena mereka adalah pahlawan.
9. Membahayakan Orang Tak Bersalah
Foto: YouTube
Di Iron Man, Tony membahayakan orang lewat saat menguji kostum barunya. Di Iron Man 2, Tony mabuk dan melawan Rhodes saat mengenakan kostumnya. Ini membuat sejumlah orang yang menghadiri pesta dalam bahaya. Di Age of Ultron, Tony Stark membahayakan nyawa orang tak bersalah ketika secara tidak sengaja menciptakan Ultron.
Di Cilvil War, T’Challa meningkatkan situasi yang sudah berbahaya ketika mengejar Bucky Barnes untuk balas dendam. Dia menyangka Bucky adalah orang yang sudah membunuh ayahnya. Meskipun tidak satu pun dari mereka berniat mencelakai atau menyebabkan orang lain tewas, penggunaan perlengkapan dan kemampuan kuat tak bertanggung jawab Avengers menempatkan nyawa orang lain dalam bahaya yang tidak diperlukan.
8. Tony Stark Membahayakan Anak di Bawah Umur
Foto: YouTube
Selama bertahun-tahun, Spider-Man adalah pahlawan paling dikenali di Marvel Universe. Ceritanya yang tak lekang waktu itu fantastik dan relatable. Ketika Spider-Man bergabung dengan Avengers, banyak penggemar deg-degan. Sebagian besar versi Spider-Man berusoa akhir remaja atau awal 20-an ketika bergabung dengan Avengers. Mereka memang layak khawatir.
Di MCU, Tony Stark melibatkan Spider-Man ke pertarungan Avengers sebelum remaja itu cukup umur untuk bisa menyetir. Sementara Spider-Man memang kembali hidup-hidup, secara teknis, dia mati dalam aksinya di Avengers: Infinity War. Membahayakan anak di bawah umur mungkin kejadian umum di genre superhero. Tapi, itu masih sebuah kejahatan.
7. Membuat dan Menggunakan Senjata Tak Berizin
Foto: Inside the Magic
Di sepanjang lini plot MCU, Avengers membuat perlengkapan dan teknologi khusus yang mereka pakai dalam pertarungan tanpa izin atau lisensi. Tony mengemban rasa bersalah yang besar untuk ini. Tapi, superhero lain seperti Peter Parker, Hank Pym, dan Scott Lang juga melakukan kejahatan yang sama.
Orang-orang ini akhirnya menjadi Avengers, yang memberi mereka wewenang untuk menggunakan senjata mereka. Tapi, mereka menggunakan senjata yang sama saat menjadi warga sipil dan tidak pernah menghadapi peradilan hukum. Meski tidak punya situasi sebelumnya seperti playboy miliarder mengempaskan semuanya dengan zirah tarung, sepertinya, mereka seharusnya tidak bisa lolos dari jeratan hukum.
6. Beroperasi di Negara Asing Tanpa Izin Pemerintah
Foto: The Blackwell Philosophy and Pop Culture Series
Bertarung di negara orang terjadi berkali-kali di film MCU. Lebih sering, itu terjadi tanpa izin pemerintah negara itu. Tony Stark terbang ke Timur Tengah untuk melawan Ten Rings dan menyelamatkan desa mendiang temannya. T’Challa dan orang-orangnya pergi Korea Selatan untuk menangkap Klaue dan menyebabkan pertarungan yang berakhir dengan kejar-kejaran mobil.
Setiap skenario menciptakan masalah yang tidak diperlukan. Tony membahayakan dua pilot yang berusaha menangkapnya. Pertarungan T’Challa di Korea membahayakan warga lokal. Skenario ini bisa menyebabkan masalah lebih banyak, seperti meningkatkan ketegangan antarnegara.
5. Masuk Rumah Orang Tanpa Izin
Foto: Insider
Scott Lang memikul rasa bersalah yang paling banyak. Tapi, dia bukan satu-satunya Avenger yang terlibat pencurian. Tony masuk rumah Mandarin. Steve Rogers dan Natasha Romanoff masuk ke kompleks militer. Di dua contoh terakhir, pengadilan mungkin akan memilih memaafkan mereka. Tony, Steve, dan Natasha bersembunyi dari orang-orang kuat yang ingin membunuh mereka dengan mencegah mereka meminta bantuan dari pihak berwenang.
Di sisi lain, Scott masuk rumah orang asing demi uang. Dia kabur dari penjara dan kemudian masuk ke gedung perusahaan karena Hank Pym punya masalah kepercayan dan tidak mau meminta bantuan Avengers. Sementara penderitaan Scott bikin simpati, metodenya bukanlah sesuatu yang harus ditiru anak-anak.
4. Berkali-kali Mencuri
Foto: YouTube
Scott Lang mencuri kostum Ant-Man, lalu mencuri perlengkapan dari Avengers. Meskipun dia bertindak atas nama Hank Pym di sejumlah kasus, tindakan Scott itu tetap saja ilegal. Steve dan Natasha mencuri mobil di The Winter Soldier, Peter Parker mencuri mobil temannya, dan Doctor Strange mencuri buku terlarang dari perpustakaan gurunya.
Seperti merusak dan masuk rumah orang, mencuri adalah sesuatu yang mungkin dimaafkan berdasarkan situasi ekstrem. Tapi, bukan berarti tindakan ini dibenarkan. Sebagai pahlawan publik yang membangun dirinya sebagai suri teladan, mereka seharusnya lebih hati-hati atas apa yang mereka lakukan.
3. Ikut Campur Pekerjaan Federal
Foto: Vox
Ketika T’Challa pergi untuk menangkap Klaue di Korea Selatan, mereka menemukan agen CIA sudah ada di sana duluan dan berniat menangkap Klaue. T’Challa dan timnya menolak mundur. Intervensi mereka menyebabkan pertarungan yang membahayakan sejumlah warga sipil dan membuat Klaue bisa meloloskan diri.
Dengan mempertimbangkan kejahatan yang dilakukan Klaue terhadap Wakanda dan rekam jejak pemerintah AS di MCU, bisa dipahami kalau T’Challa ingin menangani Klaue. Tapi, mengintervensi investigasi federal itu adalah tindakan ilegal. Selain itu, sangat berisiko bagi seorang pemimpin negara untuk langsung berhadapan dengan pemerintah asing atas masalah internasional.
2. Membunuh
Foto: Rappler
Sebagian besar Avengers, seperti Natasha Romanoff dan Bucky Barnes, dimaafkan atas sejarah berdarah mereka. Ini karena penyiksaan dan cuci otak panjang yang mereka jalni dan karena mereka memilih jalan lebih baik begitu mereka bisa mengendalikan tindakan mereka sendiri. Yang lain memilih membunuh.
Berusaha balas dendam atas kematian orangtuanya, Tony Stark berusaha membunuh Bucky, meski tahu kalau prajurit itu dicuci otak ketika awalnya melakukan kejahatan itu. Guardians of the Galaxy melukai dan sepertinya membunuh sejumlah sipir yang hanya melaksanakan tugas mereka. Para protagonis itu sepertinya melakukan penebusan, tapi itu tidak mengurangi dampak pembunuhan tersebut.
1. Main Hakim Sendiri
Foto: MCU Wiki – Fandom
Vigilantism atau main hakim sendiri, di mana orang memberlakukan hukum dan menghukum pelanggarnya tanpa otoritas ilegal, adalah fondasi identitas superhero, Daya tarik superhero terletak pada bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa atau tidak akan dilakukan apparat penegak hukum demi menjaga keselamatan publik. Meski begitu, vigilantism tetap saja sebuah kejahatan.
Tony Stark melangkah keluar hukum untuk melawan musuh-musuhnya. Thor berulang kali tidak mematuhi ayahnya. Steve Rogers memisahkan diri dari pemerintah ketika tidak sesuai kode moralnya. Kadang, Avengers punya niat baik di balik pilihan mereka dan kadang tidak. Di kasus lain, aksi ilegal mereka berisiko menyebabkan lebih banyak bahaya ketimbang kebaikan. Meski Avengers awalnya adalah grup bentukan pemerintah, banyak anggotanya menjadi bersalah atas tindakan sembrono seperti itu.
(alv)