9 Anime Ini Mengangkat Mental Breakdown dengan Cara Positif
loading...
A
A
A
Sejumlah anime dengan terang-terangan mengangkat masalah mental dalam cerita mereka. Bukan untuk mengejek, tapi serial-serial ini dengan sangat baik menggambarkan kalau kerapuhan adalah bagian dari karakter yang disajikan. Banyak anime yang menampilkan protagonis dengan kondisi mental yang tidak stabil akibat trauma dan lain sebagainya.
Sejumlah anime bahkan tidak segan memperlihatkan betapa rapuhnya kesehatan mental seseorang, meskipun dia dikenal sangat kuat di serial itu. Ini terutama muncul di anime yang sudah agak lama. Tapi, sejumlah anime generasi baru pun juga mulai merangkul kesehatan mental ini dalam cerita mereka.
Dari anime-anime ini, orang akan belajar banyak tentang kondisi mental seseorang. Bahwa, kekuatan besar di dalam diri seseorang itu tidak punya dampak apa-apa ketika mereka secara emosional pun terganggu. Seorang pahlawan tidak diharamkan untuk menangis karena dia masih seorang manusia yang punya perasaan. Apa saja anime yang mengangkat masalah mental ini dengan cara positif? Mengutip SportsKeeda, berikut ulasannya!
Foto: Bungou Stray Dogs Wiki – Fandom
Serial ini memang gelap dan suram. Meski terlihat seperti shounen, ini adalah seinen. Di dalamnya, terdapat banyak karakter yang mengalami emotional breakdown dan masalah mental lainnya. Protagonisnya, Atsushi Nakajima, mengalami penolakan sosial yang menyebabkannya merasa tak berharga dan tidak bisa menerima dirinya sendiri.
Atsushi mengalami mental breakdown berat ketika menghadapi kenyataan kalau dia adalah manusia harimau yang selama ini diburu orang. Selain itu, dia juga mengalami gangguan emosi saat tahu kalau kepala panti asuhan yang selama ini merundungnya dan membuatnya merasa tidak layak hidup tewas tertabrak truk. Ini menunjukkan bagaimana perlakuan seseorang itu berpengaruh terhadap kondisi mental seseorang.
Atsushi akhirnya terbuka kepada teman-temannya di Agensi Detektif Bersenjata yang selalu ada untuk mendukungnya. Keterbukaan ini membantu Atsushi untuk pelan-pelan menerima siapa dirinya. Serial ini membuka obrolan tentang pentingnya support system bagi orang-orang yang punya masalah mental.
Foto: YouTube
Season satu serial ini punya kaitan dengan kesehatan mental. Meski bukan fokus di serialnya, banya momen mengenai kesehatan mental yang mengemuka terkait konten ceritanya yang membunuh atau dibunuh. Kesehatan mental karakter utamanya, Kirito, juga rusak setelah mengalami perjalanan digital yang dipenuhi dengan membuat teman baru dan kematian tragis mereka.
Kirito bahkan berusaha bunuh diri karena merasa tidak layak mendapatkan kasih sayang dari teman dan keluarganya. Ini menunjukkan kalau perasaan tidak berharga dan keraguan atas diri sendiri bisa punya dampak besar terhadap kondisi mental seseorang. Ini menciptakan obrolan dan penormalan masalah mental dengan cara yang alamiah dan organik.
Foto: YouTube
Serial ini adalah salah satu serial paling emosional di dunia anime. Serial ini mengikuti kisah Violet Evergarden yang berusaha memulai hidup setelah kehilangan dua lengan dan cinta sejatinya setelah perang. Serial ini menyoroti dampak perang terhadap mental dan emosional seseorang.
Suatu malam, setelah dibayangi gambaran kekasih dan usaha perang, dia berusaha bunuh diri setelah mengalami breakdown di mana dia menangis dan berteriak. Adegan ini membantu menormalkan rasa sakit mental dan penderitaan yang dilalui orang ketika menghadapi kematian dan duka atas orang lain. Terutama, bagi orang-orang yang benar-benar mereka cintai.
Foto: FMA Wiki – Fandom
Serial ini dipuji dan dibahas untuk banyak aspek. Tapi, pendekatannya terhadap kesehatan mental sering dikesampingkan. Serial ini punya satu breakdown besar yang cenderung beresonasi dengan penggemar, yaitu dari Mayor Alex Louis Armstrong saat flashback Perang Sipil Ishval.
Momen itu melihat Armstrong merasa bersalah dengan membunuh warga sipil. Ini mencapai titik puncak di mana dia menangis di atas mayat warga Ishval yang tewas. Bagi penonton dengan pengalaman militer, ini adalah adegan yang sangat mentah dan emosional. Ini membantu mengilustrasikan bagaimana menyakitkannya perang bagi mereka yang selamat dari peristiwa ini.
Foto: YouTube
Serial anime isekai ini mengikuti perjalanan Subaru Natsuki di dunia mitos baru. Dia kemudian menemukan kalau dia bisa kembali hidup lewat Return by Death, sebuah kemampuan yang “memunculkan dia kembali” di titik spesifik setelah dia mati. Sementara ini terdengar luar biasa, Subaru mengalami rasa sakit setiap kematian dan mempertahankan ingatan setiap hidup setelah kembali.
Dia mengalami banyak breakdown selama di serial ini dan semuanya terlalu siginifikan. Sejumlah orang melihatnya benar-benar menyerah setelah melakukan semuanya dan mendapatkan hasil yang sama. Yang lain melihatnya meratapi kematian yang ingin dia cegah. Subaru juga bergelut dengan tindakan bunuh diri untuk peluang memperbaiki kesalahan-kesalahan itu.
Meski sangat suram dan gelap, keterbukaan Subaru membahas kesehatan mentalnya dengan audiens dan karakter memprosimikan normalisasi obrolan ini. Serial ini jelas adalah salah satu serial anime generasi baru yang paling revolusioner dan signifikan dalam masalah ini. Keterbukaan adalah salah satu faktor yang bisa meringankan masalah mental.
Foto: Nobufa
Serial unik ini berfokus pada Rintarou Okabe dan tujuannya untuk menyelamatkan semua teman-temannya tanpa mengorbankan orang lain. Ada titik di serial itu di mana tujuan itu sepertinya benar-benar tidak bisa terwujud. Rintarou pun menderita breakdown komplet dan total setelah melihat teman-temannya mati berkali-kali.
Adegan yang sangat luar biasa terjadi ketika dia akhirnya mengungkapkan tekanan akibat seluruh pengalaman dengan kematian itu terhadap dirinya. Ini mempromosikan diskusi kesehatan mental dengan cara yang mentah tapi positif. Ini jelas adalah salah satu contoh terbaik bagaimana menggambarkan masalah mental dengan cara yang beresonansi secara positif dengan penonton.
Foto: ComicBook.com
Serial ini menampilkan protagonisnya, Izuku Midoriya alias Deku, dengan kerapuhan emosional yang luar biasa. Deku tidak pernah takut untuk memperlihatkan perjuangannya, pikiran, atau perasaannya kapan saja. Ini menunjukkan kalau bahkan superhero pun kadang butuh menangis.
Deku punya banyak contoh emotional breakdown besar-besaran dan kecil selama serial ini. Semuanya menarik dan terlihat nyata. Sementara tidak ada contoh spesifik yang dikutip di sini, kerapuhannya mempromosikan nilai positif ketika terkait kesehatan mental dan membahasnya.
Foto: Otosection
Gon berhenti mempedulikan hidupnya sendiri setelah mendengar kalau dia dibohongi terkait peluang menghidupkan kembali ibunya, Kite. Gon dikenal sebagai anak yang biasanya riang, bahagia, dan ceria. Tapi insiden itu mengubah Gon menjadi monster pembunuh yang kaku begitu sadar realitas situasinya.
Gon benar-benar menarik karena betapa relatable-nya emosi yang dia rasakan, meskipun situasi sebenarnya jauh dari relatable. Ini menunjukkan kepada penonton kalau tidak apa-apa berduka atas mereka yang sudah meninggal. Ini juga menunjukkan apa yang bisa dilakukan rasa sakit pada seseorang.
Foto: Twitter
One Piece adalah anime shounen dengan sejumlah contoh menormalkan dan memamerkan gangguan emosi dengan cara organik dan traumatis. Salah satu yang paling menyentuh adalah breakdown yang dialami Luffy menyusul kematian kakaknya, Portgas D Ace. Yang dialami Luffy ini relatable dengan banyak orang karena menunjukkan betapa samanya perasaan kehilangan, duka cita, dan pengalaman menghadapi kematian. Di serial ini, Luffy juga sering terlihat menangis tanpa peduli siapa yang melihatnya.
Adegan ini terjadi setelah Luffy selama berhari-hari tidak tidur dan mendorong tubuhnya hingga ke batasan yang tidak sehat. Semuanya atas nama untuk menyelamatkan Ace. Tapi, Luffy gagal di detik terakhir dan malahan memegang kakaknya di tangannya di saat Ace sekarat dan mengembuskan napas terakhir. Peristiwa ini melukainya selamanya dan membuatnya runtuh selama beberapa waktu. Luffy juga tidak menyembunyikan perasaannya saat itu. Kesedihannya adalah kesedihan asli yang akan dirasakan siapa pun dalam kondisi yang mirip atau sama.
Foto: IMDb
Masalah mental bukanlah masalah kurang iman atau tidak kuat mental. Ini adalah masalah kejiwaan yang pemicunya pun banyak. Tidak semua orang punya level kekuatan mental yang sama. Banyak penderita masalah mental yang masih menyangkal kondisi buruk mental mereka akibat stigma yang ada di masyarakat. Kalau ini dibiarkan, akibatnya bisa fatal.
Kalau teman kalian punya masalah mental, damping mereka. Orang-orang seperti ini butuh didengarkan dan didampingi. Mereka tidak butuh dijustifikasi atau saran yang muluk-muluk, apalagi sampai adu nasib. Kalian tidak akan bisa berdiri di sepatu mereka karena kalian bukan mereka. Ini karena level mental kalian berbeda dengan para penderita masalah mental ini. Tips paling mudah: jadilah telinga yang baik. Itulah yang sangat mereka butuhkan.
Jika kalian punya masalah mental, segeralah mencari bantuan profesional. Jangan biarkan berlarut dan terseret dalam stigma. Masalah mental itu penting untuk segera ditangani. Pastikan punya support system yang baik. Berhati-hatilah supaya tidak terjerumus dalam toxic support system. Dan, jangan jadikan masalah kesehatan kalian sebagai alasan atau tameng ketika kalian melakukan sesuatu yang tidak baik.
Sejumlah anime bahkan tidak segan memperlihatkan betapa rapuhnya kesehatan mental seseorang, meskipun dia dikenal sangat kuat di serial itu. Ini terutama muncul di anime yang sudah agak lama. Tapi, sejumlah anime generasi baru pun juga mulai merangkul kesehatan mental ini dalam cerita mereka.
Dari anime-anime ini, orang akan belajar banyak tentang kondisi mental seseorang. Bahwa, kekuatan besar di dalam diri seseorang itu tidak punya dampak apa-apa ketika mereka secara emosional pun terganggu. Seorang pahlawan tidak diharamkan untuk menangis karena dia masih seorang manusia yang punya perasaan. Apa saja anime yang mengangkat masalah mental ini dengan cara positif? Mengutip SportsKeeda, berikut ulasannya!
9. Bungou Stray Dogs
Foto: Bungou Stray Dogs Wiki – Fandom
Serial ini memang gelap dan suram. Meski terlihat seperti shounen, ini adalah seinen. Di dalamnya, terdapat banyak karakter yang mengalami emotional breakdown dan masalah mental lainnya. Protagonisnya, Atsushi Nakajima, mengalami penolakan sosial yang menyebabkannya merasa tak berharga dan tidak bisa menerima dirinya sendiri.
Atsushi mengalami mental breakdown berat ketika menghadapi kenyataan kalau dia adalah manusia harimau yang selama ini diburu orang. Selain itu, dia juga mengalami gangguan emosi saat tahu kalau kepala panti asuhan yang selama ini merundungnya dan membuatnya merasa tidak layak hidup tewas tertabrak truk. Ini menunjukkan bagaimana perlakuan seseorang itu berpengaruh terhadap kondisi mental seseorang.
Atsushi akhirnya terbuka kepada teman-temannya di Agensi Detektif Bersenjata yang selalu ada untuk mendukungnya. Keterbukaan ini membantu Atsushi untuk pelan-pelan menerima siapa dirinya. Serial ini membuka obrolan tentang pentingnya support system bagi orang-orang yang punya masalah mental.
8. Sword Art Online
Foto: YouTube
Season satu serial ini punya kaitan dengan kesehatan mental. Meski bukan fokus di serialnya, banya momen mengenai kesehatan mental yang mengemuka terkait konten ceritanya yang membunuh atau dibunuh. Kesehatan mental karakter utamanya, Kirito, juga rusak setelah mengalami perjalanan digital yang dipenuhi dengan membuat teman baru dan kematian tragis mereka.
Kirito bahkan berusaha bunuh diri karena merasa tidak layak mendapatkan kasih sayang dari teman dan keluarganya. Ini menunjukkan kalau perasaan tidak berharga dan keraguan atas diri sendiri bisa punya dampak besar terhadap kondisi mental seseorang. Ini menciptakan obrolan dan penormalan masalah mental dengan cara yang alamiah dan organik.
7. Violet Evergarden
Foto: YouTube
Serial ini adalah salah satu serial paling emosional di dunia anime. Serial ini mengikuti kisah Violet Evergarden yang berusaha memulai hidup setelah kehilangan dua lengan dan cinta sejatinya setelah perang. Serial ini menyoroti dampak perang terhadap mental dan emosional seseorang.
Suatu malam, setelah dibayangi gambaran kekasih dan usaha perang, dia berusaha bunuh diri setelah mengalami breakdown di mana dia menangis dan berteriak. Adegan ini membantu menormalkan rasa sakit mental dan penderitaan yang dilalui orang ketika menghadapi kematian dan duka atas orang lain. Terutama, bagi orang-orang yang benar-benar mereka cintai.
6. Fullmetal Alchemist: Brotherhood
Foto: FMA Wiki – Fandom
Serial ini dipuji dan dibahas untuk banyak aspek. Tapi, pendekatannya terhadap kesehatan mental sering dikesampingkan. Serial ini punya satu breakdown besar yang cenderung beresonasi dengan penggemar, yaitu dari Mayor Alex Louis Armstrong saat flashback Perang Sipil Ishval.
Momen itu melihat Armstrong merasa bersalah dengan membunuh warga sipil. Ini mencapai titik puncak di mana dia menangis di atas mayat warga Ishval yang tewas. Bagi penonton dengan pengalaman militer, ini adalah adegan yang sangat mentah dan emosional. Ini membantu mengilustrasikan bagaimana menyakitkannya perang bagi mereka yang selamat dari peristiwa ini.
5. Re:ZERO – Starting Life in Another World
Foto: YouTube
Serial anime isekai ini mengikuti perjalanan Subaru Natsuki di dunia mitos baru. Dia kemudian menemukan kalau dia bisa kembali hidup lewat Return by Death, sebuah kemampuan yang “memunculkan dia kembali” di titik spesifik setelah dia mati. Sementara ini terdengar luar biasa, Subaru mengalami rasa sakit setiap kematian dan mempertahankan ingatan setiap hidup setelah kembali.
Dia mengalami banyak breakdown selama di serial ini dan semuanya terlalu siginifikan. Sejumlah orang melihatnya benar-benar menyerah setelah melakukan semuanya dan mendapatkan hasil yang sama. Yang lain melihatnya meratapi kematian yang ingin dia cegah. Subaru juga bergelut dengan tindakan bunuh diri untuk peluang memperbaiki kesalahan-kesalahan itu.
Meski sangat suram dan gelap, keterbukaan Subaru membahas kesehatan mentalnya dengan audiens dan karakter memprosimikan normalisasi obrolan ini. Serial ini jelas adalah salah satu serial anime generasi baru yang paling revolusioner dan signifikan dalam masalah ini. Keterbukaan adalah salah satu faktor yang bisa meringankan masalah mental.
4. Steins;Gate
Foto: Nobufa
Serial unik ini berfokus pada Rintarou Okabe dan tujuannya untuk menyelamatkan semua teman-temannya tanpa mengorbankan orang lain. Ada titik di serial itu di mana tujuan itu sepertinya benar-benar tidak bisa terwujud. Rintarou pun menderita breakdown komplet dan total setelah melihat teman-temannya mati berkali-kali.
Adegan yang sangat luar biasa terjadi ketika dia akhirnya mengungkapkan tekanan akibat seluruh pengalaman dengan kematian itu terhadap dirinya. Ini mempromosikan diskusi kesehatan mental dengan cara yang mentah tapi positif. Ini jelas adalah salah satu contoh terbaik bagaimana menggambarkan masalah mental dengan cara yang beresonansi secara positif dengan penonton.
3. My Hero Academia
Foto: ComicBook.com
Serial ini menampilkan protagonisnya, Izuku Midoriya alias Deku, dengan kerapuhan emosional yang luar biasa. Deku tidak pernah takut untuk memperlihatkan perjuangannya, pikiran, atau perasaannya kapan saja. Ini menunjukkan kalau bahkan superhero pun kadang butuh menangis.
Deku punya banyak contoh emotional breakdown besar-besaran dan kecil selama serial ini. Semuanya menarik dan terlihat nyata. Sementara tidak ada contoh spesifik yang dikutip di sini, kerapuhannya mempromosikan nilai positif ketika terkait kesehatan mental dan membahasnya.
2. Hunter x Hunter
Foto: Otosection
Gon berhenti mempedulikan hidupnya sendiri setelah mendengar kalau dia dibohongi terkait peluang menghidupkan kembali ibunya, Kite. Gon dikenal sebagai anak yang biasanya riang, bahagia, dan ceria. Tapi insiden itu mengubah Gon menjadi monster pembunuh yang kaku begitu sadar realitas situasinya.
Gon benar-benar menarik karena betapa relatable-nya emosi yang dia rasakan, meskipun situasi sebenarnya jauh dari relatable. Ini menunjukkan kepada penonton kalau tidak apa-apa berduka atas mereka yang sudah meninggal. Ini juga menunjukkan apa yang bisa dilakukan rasa sakit pada seseorang.
1. One Piece
Foto: Twitter
One Piece adalah anime shounen dengan sejumlah contoh menormalkan dan memamerkan gangguan emosi dengan cara organik dan traumatis. Salah satu yang paling menyentuh adalah breakdown yang dialami Luffy menyusul kematian kakaknya, Portgas D Ace. Yang dialami Luffy ini relatable dengan banyak orang karena menunjukkan betapa samanya perasaan kehilangan, duka cita, dan pengalaman menghadapi kematian. Di serial ini, Luffy juga sering terlihat menangis tanpa peduli siapa yang melihatnya.
Adegan ini terjadi setelah Luffy selama berhari-hari tidak tidur dan mendorong tubuhnya hingga ke batasan yang tidak sehat. Semuanya atas nama untuk menyelamatkan Ace. Tapi, Luffy gagal di detik terakhir dan malahan memegang kakaknya di tangannya di saat Ace sekarat dan mengembuskan napas terakhir. Peristiwa ini melukainya selamanya dan membuatnya runtuh selama beberapa waktu. Luffy juga tidak menyembunyikan perasaannya saat itu. Kesedihannya adalah kesedihan asli yang akan dirasakan siapa pun dalam kondisi yang mirip atau sama.
Konklusi
Foto: IMDb
Masalah mental bukanlah masalah kurang iman atau tidak kuat mental. Ini adalah masalah kejiwaan yang pemicunya pun banyak. Tidak semua orang punya level kekuatan mental yang sama. Banyak penderita masalah mental yang masih menyangkal kondisi buruk mental mereka akibat stigma yang ada di masyarakat. Kalau ini dibiarkan, akibatnya bisa fatal.
Kalau teman kalian punya masalah mental, damping mereka. Orang-orang seperti ini butuh didengarkan dan didampingi. Mereka tidak butuh dijustifikasi atau saran yang muluk-muluk, apalagi sampai adu nasib. Kalian tidak akan bisa berdiri di sepatu mereka karena kalian bukan mereka. Ini karena level mental kalian berbeda dengan para penderita masalah mental ini. Tips paling mudah: jadilah telinga yang baik. Itulah yang sangat mereka butuhkan.
Jika kalian punya masalah mental, segeralah mencari bantuan profesional. Jangan biarkan berlarut dan terseret dalam stigma. Masalah mental itu penting untuk segera ditangani. Pastikan punya support system yang baik. Berhati-hatilah supaya tidak terjerumus dalam toxic support system. Dan, jangan jadikan masalah kesehatan kalian sebagai alasan atau tameng ketika kalian melakukan sesuatu yang tidak baik.
(alv)