Berbagai Gerakan Masif Melawan Diskriminasi di Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk melawan diskriminasi yang berurat berakar. Mulai dari membuat tagar di media sosial hingga turun ke jalan.
Berikut beberapa gerakan menentang diskriminasi yang terjadi secara lokal di suatu negara maupun yang menyebar ke banyak negara.
1. BLACK LIVES MATTER
Foto: BBC
Isu rasisme dan dugaan kekerasan oleh oknum kepolisian terhadap warga kulit hitam di Amerika Serikat (AS) jadi penyebab munculnya gerakan Black Lives Matter. Berulang kali terjadi, gerakan ini memuncak pada Mei lalu saat warga kulit hitam George Floyd tewas di tangan beberapa polisi kulit putih. Aksi demo rutin pun sempat berubah menjadi aksi kerusuhan di beberapa wilayah AS.
2. ME TOO
Foto:David Crane/Los Angeles Daily News/SCNG
Dalam perjuangan yang berkelanjutan untuk keadilan, ratusan ribu perempuan dan anak perempuan turun ke jalan untuk menuntut pencegahan dan penindakan kekerasan seksual, serta tuntutan kesetaraan gender. Dari Amerika, Eropa, Asia, hingga di Indonesia, gerakan ini diikuti tidak cuma kaum perempuan, tapi juga laki-laki.
3. WHITE WEDNESDAY DI IRAN
Foto: nbcnews.com
Gerakan Rabu Putih adalah gerakan yang muncul berupa anti-pemaksaan pemakaian hijab yang diwajibkan bagi perempuan di Iran. Gagasan ini dicetuskan oleh Masih Alinejad. Menurut para pemrotes, hijab adalah pilihan setiap orang untuk memakainya.
4. 16 HARI MELAWAN KEKERASAN BERBASIS GENDER DI BOSNIA
Foto: AP
Masyarakat Bosnia-Herzegovina mengadakan gerakan untuk mengecam diskriminasi dan kekerasan berbasis gender. Begitu banyak perempuan dan anak perempuan mengalami diskriminasi dan kekerasan seksual di sana.
5. GERAKAN HAK-HAK SIPIL DI AMERIKA
Foto: Wikipedia
Gerakan hak-hak sipil tahun 1950-an di Amerika Serikat merupakan puncak perlawanan dari kalangan Afro-Amerika terhadap praktik-praktik rasisme yang mereka terima dalam kehidupan bermasyarakat. Gerakan hak sipil umumnya dilakukan oleh kalangan kulit hitam Afro-Amerika yang merupakan objek dari tindakan rasisme baik yang dilakukan oleh masyarakat maupun yang dilakukan oleh pemerintah AS, lewat penerapan konsep Separate but Equal.
GenSINDO
Putri Melina Febrianti
Universitas Indonesia
Berikut beberapa gerakan menentang diskriminasi yang terjadi secara lokal di suatu negara maupun yang menyebar ke banyak negara.
1. BLACK LIVES MATTER
Foto: BBC
Isu rasisme dan dugaan kekerasan oleh oknum kepolisian terhadap warga kulit hitam di Amerika Serikat (AS) jadi penyebab munculnya gerakan Black Lives Matter. Berulang kali terjadi, gerakan ini memuncak pada Mei lalu saat warga kulit hitam George Floyd tewas di tangan beberapa polisi kulit putih. Aksi demo rutin pun sempat berubah menjadi aksi kerusuhan di beberapa wilayah AS.
2. ME TOO
Foto:David Crane/Los Angeles Daily News/SCNG
Dalam perjuangan yang berkelanjutan untuk keadilan, ratusan ribu perempuan dan anak perempuan turun ke jalan untuk menuntut pencegahan dan penindakan kekerasan seksual, serta tuntutan kesetaraan gender. Dari Amerika, Eropa, Asia, hingga di Indonesia, gerakan ini diikuti tidak cuma kaum perempuan, tapi juga laki-laki.
3. WHITE WEDNESDAY DI IRAN
Foto: nbcnews.com
Gerakan Rabu Putih adalah gerakan yang muncul berupa anti-pemaksaan pemakaian hijab yang diwajibkan bagi perempuan di Iran. Gagasan ini dicetuskan oleh Masih Alinejad. Menurut para pemrotes, hijab adalah pilihan setiap orang untuk memakainya.
4. 16 HARI MELAWAN KEKERASAN BERBASIS GENDER DI BOSNIA
Foto: AP
Masyarakat Bosnia-Herzegovina mengadakan gerakan untuk mengecam diskriminasi dan kekerasan berbasis gender. Begitu banyak perempuan dan anak perempuan mengalami diskriminasi dan kekerasan seksual di sana.
5. GERAKAN HAK-HAK SIPIL DI AMERIKA
Foto: Wikipedia
Gerakan hak-hak sipil tahun 1950-an di Amerika Serikat merupakan puncak perlawanan dari kalangan Afro-Amerika terhadap praktik-praktik rasisme yang mereka terima dalam kehidupan bermasyarakat. Gerakan hak sipil umumnya dilakukan oleh kalangan kulit hitam Afro-Amerika yang merupakan objek dari tindakan rasisme baik yang dilakukan oleh masyarakat maupun yang dilakukan oleh pemerintah AS, lewat penerapan konsep Separate but Equal.
GenSINDO
Putri Melina Febrianti
Universitas Indonesia
(it)