10 Karakter Utama Anime Shounen Paling Tidak Disukai
loading...
A
A
A
Semua protagonis shounen dikenal bersemangat dan berisik. Tapi, teriakan konstan Asta itu sudah keterlaluan. Sebagian besar orang bisa melewati teriakannya ini karena dia berhenti melakukannya di sebagian besar serial ini. Tapi, setelah lompatan waktu, Asta tidak pernah menunjukkan pengembangan karakter yang signifikan.
Dia bermain di setiap klise shounen. Tapi, dia tidak pernah melakukan sesuatu yang revolusioner. Jelas dia bertekad dan sangat optimistis, tapi begitu juga hampir setiap protagonis shounen. Asta tidak menawarkan sesuatu yang baru dan dia adalah karakter satu dimensi.
4. Boruto Uzumaki — Boruto: Naruto Next Generations
Foto: Boruto Wiki – Fandom
Karena dia anak Hokage ketujuh, Boruto punya beban cukup besar untuk diembannya. Sayangnya, dia gagal bersinar di bayang-bayang ayahnya. Tak seperti Naruto, Boruto tidak punya keyakinan di awal serial ini.
Meskipun ini berakar pada amarahnya terhadap Naruto, tidak ada yang mau menonton protagonist tanpa keyakinan atau tujuan. Bahkan ketika dia mulai berlatih sebagai ninja, Boruto tidak bisa menerima kekalahan. Dia malahan bertindak seperti anak manja yang ngambek alih-alih menerima kekalahan dan move on.
3. Yukiteru Amano — Future Diary
Foto: AnimeRants.net
Yukiteru mungkin adalah protagonis shounen paling dibenci secara universal sepanjang masa. Dia sangat ragu-ragu dan lebih suka bersembunyi di belakang Yuno ketimbang menghadapi tantangan di depannya. Semua kesuksesannya di serial ini adalah berkat Yuno.
Sementara sikap ini awalnya bisa dimaafkan, tidak ada alasan mengapa Yukiteru tidak bisa tumbuh di serial ini dan menarik bebannya sendiri alih-alih bergantung pada orang lain. Sejumlah orang berpendapat kalau dia hanyalah bocah penakut di dunia yang tidak akrab. Tapi, dibandingkan dengan protagonis lain di shounen, itu adalah alasan lemah atas perilakunya itu.
2. Eren Jaeger — Attack on Titan
Foto: Polygon
Tidak bisa dibantah kalau Eren Jaeger adalah karakter yang ditulis dengan baik. Tapi, sulit menyukainya. Hanya karena karakter itu ditulis dengan baik tidak berarti kalau dia adalah tipe orang yang ingin dijadikan teman. Meski dia punya aspirasi mulia di awal serial ini, sulit menemukan kualitas penebusan dalam diri seorang pembunuh masal. Dia berubah dari seorang pahlawan pemberani menjadi antihero kompleks dan lalu menjadi penjahat seutuhnya di akhir cerita.
Bahkan di awal, dia adalah seorang cowok ceroboh yang mengatakan akan menyingkirkan semua Titan. Itu adalah klaim kuat yang dibuat oleh seseorang. Tapi, semua orang kemudian menghormatinya setelah melihat betapa dia sangat patuh mengikuti latihan. Sayang, dia jatuh ke jurang kegelapan dan sekarang tidak bisa bisa ditebus.
1. Light Yagami — Death Note
Foto: Death Note Wiki – Fandom
Meski berkarisma, Light Yagami adalah salah satu protagonis shounen yang paling tidak disukai. Dia arogan, manipulatif, dan menunjuk dirinya sebagai dewa dunia baru. Dia mengatakan ingin memberantas kejahatan, tapi, berakhir membunuh semua orang yang menghalanginya, termasuk ayahnya.
Sikap Light bikin marah. Dia akan memanipulasi siapa pun yang dia butuhkan untuk mencapai tujuannya. Meski Misa juga tidak disukai, dia tidak pernah layak dilecehkan dan digunakan sebagai umpan Light. Light tidak menghargai nilai nyawa manusia. Baginya, semua orang itu bisa dibuang.
Dia bermain di setiap klise shounen. Tapi, dia tidak pernah melakukan sesuatu yang revolusioner. Jelas dia bertekad dan sangat optimistis, tapi begitu juga hampir setiap protagonis shounen. Asta tidak menawarkan sesuatu yang baru dan dia adalah karakter satu dimensi.
4. Boruto Uzumaki — Boruto: Naruto Next Generations
Foto: Boruto Wiki – Fandom
Karena dia anak Hokage ketujuh, Boruto punya beban cukup besar untuk diembannya. Sayangnya, dia gagal bersinar di bayang-bayang ayahnya. Tak seperti Naruto, Boruto tidak punya keyakinan di awal serial ini.
Meskipun ini berakar pada amarahnya terhadap Naruto, tidak ada yang mau menonton protagonist tanpa keyakinan atau tujuan. Bahkan ketika dia mulai berlatih sebagai ninja, Boruto tidak bisa menerima kekalahan. Dia malahan bertindak seperti anak manja yang ngambek alih-alih menerima kekalahan dan move on.
3. Yukiteru Amano — Future Diary
Foto: AnimeRants.net
Yukiteru mungkin adalah protagonis shounen paling dibenci secara universal sepanjang masa. Dia sangat ragu-ragu dan lebih suka bersembunyi di belakang Yuno ketimbang menghadapi tantangan di depannya. Semua kesuksesannya di serial ini adalah berkat Yuno.
Sementara sikap ini awalnya bisa dimaafkan, tidak ada alasan mengapa Yukiteru tidak bisa tumbuh di serial ini dan menarik bebannya sendiri alih-alih bergantung pada orang lain. Sejumlah orang berpendapat kalau dia hanyalah bocah penakut di dunia yang tidak akrab. Tapi, dibandingkan dengan protagonis lain di shounen, itu adalah alasan lemah atas perilakunya itu.
2. Eren Jaeger — Attack on Titan
Foto: Polygon
Tidak bisa dibantah kalau Eren Jaeger adalah karakter yang ditulis dengan baik. Tapi, sulit menyukainya. Hanya karena karakter itu ditulis dengan baik tidak berarti kalau dia adalah tipe orang yang ingin dijadikan teman. Meski dia punya aspirasi mulia di awal serial ini, sulit menemukan kualitas penebusan dalam diri seorang pembunuh masal. Dia berubah dari seorang pahlawan pemberani menjadi antihero kompleks dan lalu menjadi penjahat seutuhnya di akhir cerita.
Bahkan di awal, dia adalah seorang cowok ceroboh yang mengatakan akan menyingkirkan semua Titan. Itu adalah klaim kuat yang dibuat oleh seseorang. Tapi, semua orang kemudian menghormatinya setelah melihat betapa dia sangat patuh mengikuti latihan. Sayang, dia jatuh ke jurang kegelapan dan sekarang tidak bisa bisa ditebus.
1. Light Yagami — Death Note
Foto: Death Note Wiki – Fandom
Meski berkarisma, Light Yagami adalah salah satu protagonis shounen yang paling tidak disukai. Dia arogan, manipulatif, dan menunjuk dirinya sebagai dewa dunia baru. Dia mengatakan ingin memberantas kejahatan, tapi, berakhir membunuh semua orang yang menghalanginya, termasuk ayahnya.
Sikap Light bikin marah. Dia akan memanipulasi siapa pun yang dia butuhkan untuk mencapai tujuannya. Meski Misa juga tidak disukai, dia tidak pernah layak dilecehkan dan digunakan sebagai umpan Light. Light tidak menghargai nilai nyawa manusia. Baginya, semua orang itu bisa dibuang.
(alv)