10 Karakter Utama Anime Shounen Paling Tidak Disukai
loading...
A
A
A
Karakter utama anime shounen tidak selalu disukai. Padahal, secara umum, protagonis anime shounen ini adalah orang-orang bersifat baik yang ingin menjadi yang terkuat sehingga bisa menyelamatkan dunia. Dengan kekuatan persahabatan dan kemampuan tak terbatas karakter-karakter ini umumnya meraih cita-cita mereka dan menjadi sosok yang mendayai rekan sejawat serta penonton.
Tapi, sejumlah protagonis justru sulit disukai penontonnya. Beberapa di antara mereka menjadi korban kiasan standar. Sementara, yang lain memang tidak disukai karena sikap mereka yang tidak bisa termaafkan sepanjang serial mereka. Para protagonis anime shounen ini tidak bisa menghidupkan citra mereka.
Para karakter utama yang tidak disukai ini bukannya tidak populer. Mereka bahkan sangat populer dan punya penggemar. Namun, tetap saja, mereka sulit disukai. Terutama, mereka yang awalnya punya cita-cita mulia tapi malah berubah di tengah jalan. Ada juga yang kalah tenar dari karakter pendampingnya. Siapa saja karakter utama anime shounen yang paling tidak disukai? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
10. Natsu Dragneel — Fairy Tail
Foto: Otakukart
Banyak penonton ingin menjadi seperti Natsu saat mulai nonton serial ini. Tapi, busur karakternya jadi datar karena dia tidak pernah berkembang. Audiens ingin melihat karakter dengan perkembangan yang terpercaya dan menginspirasi. Tapi, Natsu tetap stagnan di sepanjang serial ini.
Banyak kemenangan yang terasa dibuat-buat. Sebagian besar diterjemahkan seperti dia menang karena dia adalah protagonisnya dan dia diharapkan mengatasi semua kesulitan di hadapannya. Banyak karakter pendamping di serial ini, seperti Erza Scarlet, yang lebih menarik ketimbang Natsu.
9. Takemichi Hanagaki — Tokyo Revengers
Foto: YouTube
Sementara protagonis lain menghadapi kesulitan mereka dengan melangkah dan menggunakannya sebagai amunisi untuk membuktikan kalau musuh mereka salah, Takemichi memilih merajuk dan menjadikan dirinya sebagai korban. Dia mungkin punya banyak tekad. Tapi, itu sama sekali tidak berguna kalau dia mulai menangis alih-alih bertarung.
Di dunia geng jalanan yang brutal, penting untuk punya kekuatan dan Takemichi belum punya. Pada akhirnya, Takemichi adalah pria berusia 26 tahun yang dirundung bocah SD. Dia lebih suka membangun teka teki ketimbang membuktikan dirinya sebagai seseorang.
8. Gon Freecss — Hunter x Hunter
Foto: InPerfecto
Meski Gon adalah protagonisnya, dia dikalahkan karakter pendampingnya, terutama Killua. Sementara dia punya banyak kualitas yang disukai, beberapa masalah yang terlihat nyata membuatnya sulit disukai. Di sepanjang serial ini, Gon sangat egois. Ketika dia meninggalkan Pulau Paus dan mengubah hidupnya demi Ujian Pemburu, itu adalah cita-cita yang tidak menghormati ibu angkatnya demi mencari ayahnya.
Sementara banyak yang tidak keberatan dengan ini, keegoisan Gon mencapai puncaknya di busur Semut Chimera. Dia bahkan memperlakukan sahabatnya, Killua, dengan sangat buruk. Banyak tindakannya yang tidak bisa dimaklumi.
7. Son Goku — Dragon Ball
Foto: Screen Rant
Meski Goku adalah salah satu protagonis anime paling populer, tidak mudah untuk bisa menyukainya. Bahkan, Bejita yang pemarah justru lebih disukai ketimbang Goku. Setiap kali ada penjahat muncul, sudah pasti Goku akan mengalahkannya karna dia adalah protagonisnya. Ya, memang itu yang harus dia lakukan.
Selain itu, sudah bisa dengan mudah ditebak kalaui Goku akan selalu memberikan terlalu banyak kesempatan kepada penjahat itu. Meski dia adalah petarung berbakat, strateginya juga telah jadi terlalu mudah ditebak di sepanjang serial ini. Alih-alih sedikit mengubahnya, pendekatan Goku terhadap pertempuran di serial ini jadi terformula dan dibuat-buat.
6. Izuku Midoriya — My Hero Academia
Foto: ComicBook.com
Izuku adalah salah satu protagonis shounen terpopuler. Tapi, banyak penggemar merasa sulit menyukainya. Meski dia muncul dari awal yang sederhana dan punya cerita underdog seperti yang lainnya, kepribadian emosi berlebihan Izuku dan kecenderungannya untuk mengurusi urusan orang lain jadi basi.
Selain itu, sepertinya, Izuku tidak tahu kapan harus menyerah saat bertarung. Ketika kali pertama dia mendapatkan One for All, dia jadi begitu ceroboh sampai mematahkan jari dan anggota tubuhnya berkali-kali kalau itu berarti dia akan memenangkan pertarungan. Awalnya itu memang memotivasi, tapi lama-lama jadi terlalu bisa ditebak.
5. Asta — Black Clover
Foto: Pinterest
Semua protagonis shounen dikenal bersemangat dan berisik. Tapi, teriakan konstan Asta itu sudah keterlaluan. Sebagian besar orang bisa melewati teriakannya ini karena dia berhenti melakukannya di sebagian besar serial ini. Tapi, setelah lompatan waktu, Asta tidak pernah menunjukkan pengembangan karakter yang signifikan.
Dia bermain di setiap klise shounen. Tapi, dia tidak pernah melakukan sesuatu yang revolusioner. Jelas dia bertekad dan sangat optimistis, tapi begitu juga hampir setiap protagonis shounen. Asta tidak menawarkan sesuatu yang baru dan dia adalah karakter satu dimensi.
4. Boruto Uzumaki — Boruto: Naruto Next Generations
Foto: Boruto Wiki – Fandom
Karena dia anak Hokage ketujuh, Boruto punya beban cukup besar untuk diembannya. Sayangnya, dia gagal bersinar di bayang-bayang ayahnya. Tak seperti Naruto, Boruto tidak punya keyakinan di awal serial ini.
Meskipun ini berakar pada amarahnya terhadap Naruto, tidak ada yang mau menonton protagonist tanpa keyakinan atau tujuan. Bahkan ketika dia mulai berlatih sebagai ninja, Boruto tidak bisa menerima kekalahan. Dia malahan bertindak seperti anak manja yang ngambek alih-alih menerima kekalahan dan move on.
3. Yukiteru Amano — Future Diary
Foto: AnimeRants.net
Yukiteru mungkin adalah protagonis shounen paling dibenci secara universal sepanjang masa. Dia sangat ragu-ragu dan lebih suka bersembunyi di belakang Yuno ketimbang menghadapi tantangan di depannya. Semua kesuksesannya di serial ini adalah berkat Yuno.
Sementara sikap ini awalnya bisa dimaafkan, tidak ada alasan mengapa Yukiteru tidak bisa tumbuh di serial ini dan menarik bebannya sendiri alih-alih bergantung pada orang lain. Sejumlah orang berpendapat kalau dia hanyalah bocah penakut di dunia yang tidak akrab. Tapi, dibandingkan dengan protagonis lain di shounen, itu adalah alasan lemah atas perilakunya itu.
2. Eren Jaeger — Attack on Titan
Foto: Polygon
Tidak bisa dibantah kalau Eren Jaeger adalah karakter yang ditulis dengan baik. Tapi, sulit menyukainya. Hanya karena karakter itu ditulis dengan baik tidak berarti kalau dia adalah tipe orang yang ingin dijadikan teman. Meski dia punya aspirasi mulia di awal serial ini, sulit menemukan kualitas penebusan dalam diri seorang pembunuh masal. Dia berubah dari seorang pahlawan pemberani menjadi antihero kompleks dan lalu menjadi penjahat seutuhnya di akhir cerita.
Bahkan di awal, dia adalah seorang cowok ceroboh yang mengatakan akan menyingkirkan semua Titan. Itu adalah klaim kuat yang dibuat oleh seseorang. Tapi, semua orang kemudian menghormatinya setelah melihat betapa dia sangat patuh mengikuti latihan. Sayang, dia jatuh ke jurang kegelapan dan sekarang tidak bisa bisa ditebus.
1. Light Yagami — Death Note
Foto: Death Note Wiki – Fandom
Meski berkarisma, Light Yagami adalah salah satu protagonis shounen yang paling tidak disukai. Dia arogan, manipulatif, dan menunjuk dirinya sebagai dewa dunia baru. Dia mengatakan ingin memberantas kejahatan, tapi, berakhir membunuh semua orang yang menghalanginya, termasuk ayahnya.
Sikap Light bikin marah. Dia akan memanipulasi siapa pun yang dia butuhkan untuk mencapai tujuannya. Meski Misa juga tidak disukai, dia tidak pernah layak dilecehkan dan digunakan sebagai umpan Light. Light tidak menghargai nilai nyawa manusia. Baginya, semua orang itu bisa dibuang.
Tapi, sejumlah protagonis justru sulit disukai penontonnya. Beberapa di antara mereka menjadi korban kiasan standar. Sementara, yang lain memang tidak disukai karena sikap mereka yang tidak bisa termaafkan sepanjang serial mereka. Para protagonis anime shounen ini tidak bisa menghidupkan citra mereka.
Para karakter utama yang tidak disukai ini bukannya tidak populer. Mereka bahkan sangat populer dan punya penggemar. Namun, tetap saja, mereka sulit disukai. Terutama, mereka yang awalnya punya cita-cita mulia tapi malah berubah di tengah jalan. Ada juga yang kalah tenar dari karakter pendampingnya. Siapa saja karakter utama anime shounen yang paling tidak disukai? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
10. Natsu Dragneel — Fairy Tail
Foto: Otakukart
Banyak penonton ingin menjadi seperti Natsu saat mulai nonton serial ini. Tapi, busur karakternya jadi datar karena dia tidak pernah berkembang. Audiens ingin melihat karakter dengan perkembangan yang terpercaya dan menginspirasi. Tapi, Natsu tetap stagnan di sepanjang serial ini.
Banyak kemenangan yang terasa dibuat-buat. Sebagian besar diterjemahkan seperti dia menang karena dia adalah protagonisnya dan dia diharapkan mengatasi semua kesulitan di hadapannya. Banyak karakter pendamping di serial ini, seperti Erza Scarlet, yang lebih menarik ketimbang Natsu.
9. Takemichi Hanagaki — Tokyo Revengers
Foto: YouTube
Sementara protagonis lain menghadapi kesulitan mereka dengan melangkah dan menggunakannya sebagai amunisi untuk membuktikan kalau musuh mereka salah, Takemichi memilih merajuk dan menjadikan dirinya sebagai korban. Dia mungkin punya banyak tekad. Tapi, itu sama sekali tidak berguna kalau dia mulai menangis alih-alih bertarung.
Di dunia geng jalanan yang brutal, penting untuk punya kekuatan dan Takemichi belum punya. Pada akhirnya, Takemichi adalah pria berusia 26 tahun yang dirundung bocah SD. Dia lebih suka membangun teka teki ketimbang membuktikan dirinya sebagai seseorang.
8. Gon Freecss — Hunter x Hunter
Foto: InPerfecto
Meski Gon adalah protagonisnya, dia dikalahkan karakter pendampingnya, terutama Killua. Sementara dia punya banyak kualitas yang disukai, beberapa masalah yang terlihat nyata membuatnya sulit disukai. Di sepanjang serial ini, Gon sangat egois. Ketika dia meninggalkan Pulau Paus dan mengubah hidupnya demi Ujian Pemburu, itu adalah cita-cita yang tidak menghormati ibu angkatnya demi mencari ayahnya.
Sementara banyak yang tidak keberatan dengan ini, keegoisan Gon mencapai puncaknya di busur Semut Chimera. Dia bahkan memperlakukan sahabatnya, Killua, dengan sangat buruk. Banyak tindakannya yang tidak bisa dimaklumi.
7. Son Goku — Dragon Ball
Foto: Screen Rant
Meski Goku adalah salah satu protagonis anime paling populer, tidak mudah untuk bisa menyukainya. Bahkan, Bejita yang pemarah justru lebih disukai ketimbang Goku. Setiap kali ada penjahat muncul, sudah pasti Goku akan mengalahkannya karna dia adalah protagonisnya. Ya, memang itu yang harus dia lakukan.
Selain itu, sudah bisa dengan mudah ditebak kalaui Goku akan selalu memberikan terlalu banyak kesempatan kepada penjahat itu. Meski dia adalah petarung berbakat, strateginya juga telah jadi terlalu mudah ditebak di sepanjang serial ini. Alih-alih sedikit mengubahnya, pendekatan Goku terhadap pertempuran di serial ini jadi terformula dan dibuat-buat.
6. Izuku Midoriya — My Hero Academia
Foto: ComicBook.com
Izuku adalah salah satu protagonis shounen terpopuler. Tapi, banyak penggemar merasa sulit menyukainya. Meski dia muncul dari awal yang sederhana dan punya cerita underdog seperti yang lainnya, kepribadian emosi berlebihan Izuku dan kecenderungannya untuk mengurusi urusan orang lain jadi basi.
Selain itu, sepertinya, Izuku tidak tahu kapan harus menyerah saat bertarung. Ketika kali pertama dia mendapatkan One for All, dia jadi begitu ceroboh sampai mematahkan jari dan anggota tubuhnya berkali-kali kalau itu berarti dia akan memenangkan pertarungan. Awalnya itu memang memotivasi, tapi lama-lama jadi terlalu bisa ditebak.
5. Asta — Black Clover
Foto: Pinterest
Semua protagonis shounen dikenal bersemangat dan berisik. Tapi, teriakan konstan Asta itu sudah keterlaluan. Sebagian besar orang bisa melewati teriakannya ini karena dia berhenti melakukannya di sebagian besar serial ini. Tapi, setelah lompatan waktu, Asta tidak pernah menunjukkan pengembangan karakter yang signifikan.
Dia bermain di setiap klise shounen. Tapi, dia tidak pernah melakukan sesuatu yang revolusioner. Jelas dia bertekad dan sangat optimistis, tapi begitu juga hampir setiap protagonis shounen. Asta tidak menawarkan sesuatu yang baru dan dia adalah karakter satu dimensi.
4. Boruto Uzumaki — Boruto: Naruto Next Generations
Foto: Boruto Wiki – Fandom
Karena dia anak Hokage ketujuh, Boruto punya beban cukup besar untuk diembannya. Sayangnya, dia gagal bersinar di bayang-bayang ayahnya. Tak seperti Naruto, Boruto tidak punya keyakinan di awal serial ini.
Meskipun ini berakar pada amarahnya terhadap Naruto, tidak ada yang mau menonton protagonist tanpa keyakinan atau tujuan. Bahkan ketika dia mulai berlatih sebagai ninja, Boruto tidak bisa menerima kekalahan. Dia malahan bertindak seperti anak manja yang ngambek alih-alih menerima kekalahan dan move on.
3. Yukiteru Amano — Future Diary
Foto: AnimeRants.net
Yukiteru mungkin adalah protagonis shounen paling dibenci secara universal sepanjang masa. Dia sangat ragu-ragu dan lebih suka bersembunyi di belakang Yuno ketimbang menghadapi tantangan di depannya. Semua kesuksesannya di serial ini adalah berkat Yuno.
Sementara sikap ini awalnya bisa dimaafkan, tidak ada alasan mengapa Yukiteru tidak bisa tumbuh di serial ini dan menarik bebannya sendiri alih-alih bergantung pada orang lain. Sejumlah orang berpendapat kalau dia hanyalah bocah penakut di dunia yang tidak akrab. Tapi, dibandingkan dengan protagonis lain di shounen, itu adalah alasan lemah atas perilakunya itu.
2. Eren Jaeger — Attack on Titan
Foto: Polygon
Tidak bisa dibantah kalau Eren Jaeger adalah karakter yang ditulis dengan baik. Tapi, sulit menyukainya. Hanya karena karakter itu ditulis dengan baik tidak berarti kalau dia adalah tipe orang yang ingin dijadikan teman. Meski dia punya aspirasi mulia di awal serial ini, sulit menemukan kualitas penebusan dalam diri seorang pembunuh masal. Dia berubah dari seorang pahlawan pemberani menjadi antihero kompleks dan lalu menjadi penjahat seutuhnya di akhir cerita.
Bahkan di awal, dia adalah seorang cowok ceroboh yang mengatakan akan menyingkirkan semua Titan. Itu adalah klaim kuat yang dibuat oleh seseorang. Tapi, semua orang kemudian menghormatinya setelah melihat betapa dia sangat patuh mengikuti latihan. Sayang, dia jatuh ke jurang kegelapan dan sekarang tidak bisa bisa ditebus.
1. Light Yagami — Death Note
Foto: Death Note Wiki – Fandom
Meski berkarisma, Light Yagami adalah salah satu protagonis shounen yang paling tidak disukai. Dia arogan, manipulatif, dan menunjuk dirinya sebagai dewa dunia baru. Dia mengatakan ingin memberantas kejahatan, tapi, berakhir membunuh semua orang yang menghalanginya, termasuk ayahnya.
Sikap Light bikin marah. Dia akan memanipulasi siapa pun yang dia butuhkan untuk mencapai tujuannya. Meski Misa juga tidak disukai, dia tidak pernah layak dilecehkan dan digunakan sebagai umpan Light. Light tidak menghargai nilai nyawa manusia. Baginya, semua orang itu bisa dibuang.
(alv)