Doctor Strange dan 9 Pahlawan Marvel yang Suka Melanggar Aturan

Doctor Strange adalah salah satu karakter di Marvel Cinematic Universe (MCU) dengan keputusan yang sering dipertanyakan. Sebagai penyihir yang pernah menjadi Penyihir Agung, dia jelas punya banyak pengetahuan. Tapi, di sisi lain, Strange adalah pribadi yang egois dan arogan.

Karena kepercayaan dirinya yang sangat tinggi, Strange tidak segan melanggar peraturan. Dia akan melakukannya ketika dia memang terdesak dan tidak punya cara lain. Ucapan khas Strange adalah “It’s the only way” atau “Hanya ini jalan satu-satunya”.

Doctor Strange in the Multiverse of Madness akan kembali menampilkan hubungan Strange dengan peraturan. Jika dia memang melanggar lagi, maka itu adalah kesekian kalinya. Tapi, di MCU, Strange bukan satu-satunya pahlawan yang suka melanggar peraturan. Siapa lainnya? Mengutip CBR, berikut ulasannya!

Baca Juga

8 Persamaan Doctor Strange dan Sherlock Holmes Versi Benedict Cumberbatch

10. Bucky Barnes

Bucky bukanlah salah satu karakter yang taat pada peraturan. Dia memang tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya sebagai Winter Soldier. Tapi, hal yang sama tidak bisa dikatakan tentang pilihannya setelah dia dibebaskan dari pemicunya.

Saat melakukan misi menelusuri Flag Smashers, Bucky menyimpulkan orang terbaik untuk membantunya dan Sam Wilson adalah Helmut Zemo. Makanya, dia memutuskan membantu Zemo kabur. Twist ini membuktikan betapa pikiran strategis Winter Soldier bisa memberikan sumber daya yang sangat berharga, tapi bukan dengan metode yang sesuai hukum.

9. Hawkeye

Para pahlawan MCU biasanya punya alasan bagus untuk melanggar hukum. Tapi, Hawkeye tidak. Setelah keluarganya tewas dalam jentikan jari Thanois, dia melakukan kampanye melawan kekerasan dan main hakim sendiri.

Sebagai Ronin yang haus darah, dia berusaha menyingkirkan mereka yang tidak berharga tapi selamat dari jentikan jari itu. Kedukaan akibat kehilangan keluarganya bisa dipahami. Tapi, itu tidak membuat tindakannya bisa dimaklumi. Clint tidak berada di posisi untuk menghakimi, menjadi juri, dan mengeksekusi. Dia bahkan tidak pernah dihukum karena perbuatannya ini.

8. Steve Rogers

Sebelum menjadi Captain America, Steve Rogers adalah seorang pelanggar aturan. Sebagai bocah kurus dari Brooklyn, dia berusaha bergabung dengan militer. Dia melanggar aturan dengan berusaha menyembunyikan catatan kesehatannya. Terpilih menjadi tentara super oleh Abraham Erskine, Steve membuktikan keberaniannya dengan melanggart hukum lagi. Dia menyelamatkan unit Bucky dari belakang garis musuh.

Tindakan kepahlawanannya tidak bisa dibantah, tapi ini kemudian diterjemahkan ke pilihan yang kurang tepat di masa depan. Setelah tahu kalau SHIELD diambil alih Hydra, dia memilih menggulingkan organisasi itu dari atas ke bawah, mengorbankan nyawa banyak orang tak bersalah. Dia tidak senang ketika yang terancam bahaya adalah Bucky. Dia pun melawan semua ancaman dari polisi, T’Challa, sampai Iron Man demi menyelamatkan temannya itu.

7. Thor

Menjadi dewa kuat Asgard tidak serta merta membuat orang jadi rendah hati. Thor membuktikannya. Ketika dia gagal dimahkotai, dia memutuskan pergi ke Jotunheim. Meski keputusannya itu dipengaruhi Loki, tapi pilihan berikutnya adalah tanggung jawabnya.

Thor senang bisa konflik dengan Jotnar dan membunuh banyak hanya gara-gara ejekan sederhana. Ini berisiko memicu perang kareana arogansinya dan kehausannya untuk bertarung. Dia diambil Odin dan dihukum dengan cara dibuang ke bumi. Odin mencabut kekuatannya. Tapi, Thor kembali mendapatkannya dalam waktu tiga hari. Hukuman itu tergolong ringan dibanding apa yang diterima Loki setelah film The Avengers.

6. Natasha Romanoff

Natasha Romanoff adalah salah satu orang yang bisa membuat Steve Rogers membuat keputusan buruk. Mantan pembunuh itu berharap bisa menghapus catatan buruk masa lalunya dan melindungi keluarga Avengers-nya. Tapi, ini sering kali membuatnya bertindak agak tidak rasional.

Natasha-lah yang sebenarnya membuang semua dokumen SHIELD di Internet. Akibatnya, banyak kehidupan yang hancur. Dia juga memfasilitasi kaburnya Steve dan Bucky di Civil War. Akhirnya, ini menyebabkan perselisihan lebih besar di Avengers.

5. Iron Man

Sebelum Strange muncul sebagai karakter yang suka melanggar aturan, MCU sudah punya Tony Stark alias Iron Man. Dia memang pahlawan, tapi dia cenderung membawa keadilan ke tangannya sendiri. Dia menciptakan versi kedua kostum Iron Man dengan satu tujuan untuk menghancurkan senjatanya yang diselundupkan dan melenyapkan ancaman Ten Rings. Tidak ada yang mengklaim kalau itu adalah pilihan buruk. Tapi, itu menempatkannya di tempat yang aneh dengan militer AS. Iron Man bahkan menghancurkan sebuah jet tempur secara tidak sengaja.

Sejak saat itu, melanggar aturan bukanlah hal sulit bagi Tony. Dia menciptakan Ultron dan itu membuatnya jadi lebih bertanggung jawab atas kerusakan yang disebabkan AI itu. Itulah mengapa dia memilih mendukung Perjanjian Sokovia. Perbuatan Tony, meski kadang berniat baik, sering kali malah menyebabkannya jadi punya banyak musuh.

4. Ant-Man

Scott Lang selalu mengikuti kompas moralnya sendiri ketimbang hukum. Makanya, dia sampai bolak balik masuk penjara dan menjadi residivis. Dia pun tetap tidak mau tunduk pada hukum meski setelah memakai kostum Ant-Man. Dia bahkan nekat mencuri umpan sinyal di Kompleks Avengers.

Namun, tidak selamanya Scott lolos dari hukum. Ini mendapatkan akibat dari perbuatan sembrononya setelah berpihak kepada Captain America di Civil War tanpa tahu situasinya dengan lebih mandalam. Akibatnya, dia terkena tahanan rumah dan membahayakan keberadaan Hank Pym serta Hope.

3. Peter Parker

Remaja memang rentan melanggar aturan karena mereka dalam masa mencari jati diri dan membuktikan diri. Peter Parker bukan pengecualian. Meski berlabel superhero ramah lingkungan, tapi Peter tidak ramah pada peraturan. Di Spider-Man: Homecoming, Peter mengindahkan perintah Iron Man untuk tidak mengurusi sekelompok perampok yang ternyata anak buah Vulture. Aksinya itu nyaris membahayakan ratusan orang di kapal feri. Di Far From Home, Peter diamanati teknologi Stark, yaitu sebuah kacamata bernama EDITH.

Bukannya menjaga dengan baik amanat itu, Peter malah menyerahkannya kepada Mysterio. Identitas Peter kemudian dibongkar Mysterio. Di No Way Home, Peter pergi menemui Stephen Strange untuk membantunya mengatasi masalah yang disebabkan Mysterio itu. Strange menyanggupinya. Tapi, multiverse malah terbuka karena Peter terus mengganggu Strange. Ketika para penjahat dari semesta lain ditangkap dan harus dikembalikan ke semesta asalnya, Peter menolak menuruti perintah Strange. Dia malah mengunci penyihir itu di dunia cermin. Akibatnya, kekacauan kembali terjadi. Pada akhirnya, Peter harus belajar tentang konsekuensi.