Kuntilanak 3 dan 6 Film Lain dari Kuntilanak Universe beserta Perbedaannya

JAKARTA - Kuntilanak 3 resmi tayang hari ini (30/4) di jaringan bioskop seluruh Indonesia. Ini adalah film ke-7 dari waralaba (franchise) Kuntilanak.

Waralaba film horor Kuntilanak buatan rumah produksi MVP Pictures dimulai pada 2006. Hingga kini, enam dari tujuh film yang ada disutradarai oleh Rizal Mantovani. Adapun tiga film pertama skenarionya ditulis oleh Ve Handojo, dan tiga film lainnya ditulis oleh Alim Sudio.

Untuk detailnya, berikut ini tujuh film dari waralaba Kuntilanak berdasarkan tahun rilisnya. Buat yang belum menonton seluruh filmnya jangan khawatir, karena tulisan ini bebas spoiler.

1. Kuntilanak (2006)

Foto: MVP Pictures

Trilogi pertama dari film Kuntilanak ini bercerita tentang Samantha (Julie Estelle) yang baru saja pindah ke pinggiran kota setelah kematian ibunya. Setelah berpindah tempat tinggal, Sam baru mengetahui bahwa ternyata ia memiliki wangsit pemanggil kuntilanak yang awalnya diwariskan secara turun-menurun oleh trah Mangkoedjiwo.

Karena wangsit ini, siapa pun orang yang mencelakai Sam akan langsung mati di tangan kuntilanak. Namun Sam tidak menyukai wangsit ini, dan ia berusaha memutuskan dirinya dari hal tersebut.

Film pertama Kuntilanak ini laris di pasaran dengan catatan jumlah penonton 1,2 juta menurut catatan akun Twitter @bicaraboxoffice.

2. Kuntilanak 2 (2007)

Foto: MVP Pictures

Setahun berikutnya, sekuel Kuntilanak pertama dirilis. Ceritanya masih melanjutkan kisah Sam yang kembali pindah rumah setelah peristiwa pada film pertama. Kali ini, konfliknya adalah Sam yang dikejar-kejar oleh keluarga trah Mangkoedjiwo.

Film yang punya banyak unsur kekerasan ini tak sesukses film pertamanya. Jumlah penontonnya merosot drastis ke angka 399.858 orang menurut catatan filmindonesia.or.id. Meski begitu, film ini duduk di posisi ke-10 film terlaris pada tahun tersebut.

3. Kuntilanak 3 (2008)

Foto: MVP Pictures

Berselang setahun kemudian, trilogi Kuntilanak ditutup dengan sekuel keduanya. Kali ini, cerita dibagi menjadi dua plot. Pertama adalah melanjutkan cerita dari film kedua, yaitu Sam yang berusaha mencari sosok yang bisa membantunya menghapus sepenuhnya wangsit pemanggil kuntilanak.

Sementara plot kedua adalah Sam yang membantu tim pencinta alam yang kehilangan temannya. Film ketiga ternyata mendapat respons yang cukup bagus, karena dari catatan Twitter @bicaraboxoffice, jumlah penontonnya sedikit meningkat menjadi 447.491 orang. Namun filmnya tak masuk dalam daftar 10 film terlaris pada tahun tersebut.

Baca Juga: 6 Film Benedict Cumberbatch Selain Doctor Strange yang Harus Kamu Tonton

4. Kuntilanak (2018)

Foto: MVP Pictures

Lewat 10 tahun setelah trilogi yang pertama, waralaba Kuntilanak dibangkitkan kembali oleh MVP Pictures. Rumah produksi bentukan Raam Punjabi ini memutuskan melakukan reboot alias membuat ulang cerita dengan karakter dan kisah yang berbeda dari trilogi pertamanya.

Kuntilanak baru kini fokus pada kisah bocah perempuan bernama Dinda (Sandrinna M. Skornicki) bersama teman-temannya, yaitu Kresna, Panji, Miko, dan Ambar. Mereka tinggal di panti asuhan Kasih Ibu asuhan Donna.

Karena Donna harus pergi ke Amerika Serikat, anak-anak tersebut lalu dijaga oleh Lidya (Aurelie Moeremans). Namun kedatangan cermin aneh berisi kuntilanak yang dibawa pacar Lidya ke panti membuat kedamaian mereka terganggu.

Dalam film ini, Donna punya kekuatan mirip seperti Sam. Namun sama seperti Sam pula, awalnya dia tidak menyadari kekuatan tersebut.

Film Kuntilanak versi baru ini nyatanya disambut sangat positif oleh pencinta film horor lokal. Terbukti dengan raihan penonton hingga 1.236.000 dan menurut filmindonesia.or.id duduk di posisi ke-12 film terlaris saat itu.

5. Kuntilanak 2 (2019)

Foto: MVP Pictures

Film ini masih melanjutkan kisah Dinda. Suatu hari, seorang perempuan bernama Karmila mengaku sebagai ibu Dinda, dan ia ingin bertemu dengan anaknya itu. Dinda yang ingin bertemu dengan ibunya lantas pergi menjumpai Karmila. Namun ada yang aneh dengan sosok perempuan yang mengaku ibunya itu.

Film yang juga dibintangi Karina Suwandi, Maxime Bouttier, Susan Sameh, dan Teuku Rifnu Wikana ini pada dasarnya punya garis cerita yang mirip dengan film kedua dari trilogi pertama Kuntilanak.

Filmnya mendapatkan catatan jumlah penonton yang lebih baik dari film 2018, yaitu 1.726.570, dan duduk di posisi ke-8 film terlaris pada tahun itu.

6. Mangkujiwo (2020)

Foto: MVP Pictures

Ini adalah film spin-off dari semesta Kuntilanak. Latar waktunya mundur jauh dan menceritakan asal-usul lahirnya kuntilanak. Filmnya masih diproduksi MVP Pictures, tapi skenarionya ditulis oleh Dirmawan Hatta dan Erwanto Aphadullah. Sementara sutradaranya adalah Azhar Kinoi Lubis.

Cerita dimulai dari kehadiran seorang perempuan hamil bernama Kanti (Asmara Abigail) yang disekap di kandang kerbau. Dia dibebaskan oleh abdi raja bernama Brotoseno (Sujiwo Tejo) dan pelayannya yang tunawicara, Sadi (Septian Dwi Cahyo).

Sebelum membawa Kanti ke rumahnya, Broto menjanjikan perempuan itu membalaskan dendamnya. Saat itulah Broto melakukan ritual ilmu hitam terhadap Kanti di depan cermin antik.

Cerita lalu maju ke 19 tahun kemudian, dan memperkenalkan karakter perempuan muda bernama Uma (Yasamin Jasem). Film ini bertutur dengan konsep kilas balik, dan seiring berjalannya cerita, akan terungkap hubungan antara Kanti dan Uma.

Dibanding menampilkan adegan-adegan yang mengagetkan, film ini lebih mengandalkan kekuatan cerita dan 'membakar' penonton pelan-pelan. Hasilnya, filmnya ditonton sebanyak 834.806 orang dan duduk di peringkat ke-5 film terlaris pada tahun tersebut.

Baca Juga: 4 Aktor Drama Korea yang Bucin Banget ke Istrinya, termasuk Hyun Bin

7. Kuntilanak 3 (2022)

Foto: MVP Pictures

Film ini kembali melanjutkan kisah Kuntilanak 2 (2019). Dinda (Nicole Rossi) yang dianggap aneh karena kekuatannya lantas meminta pengurus panti agar ia dimasukkan ke Sekolah Mata Hati untuk belajar mengontrol kekuatan yang dimilikinya itu.

Namun belakangan diketahui bahwa banyak hal aneh terjadi di sana, termasuk hilangnya para murid. Sang kepala sekolah yang mencium kekuatan Dinda lantas melaporkan hasil tersebut kepada pendiri sekolah yang misterius, Eyang Sukma (Sara Wijayanto).

Film ini juga didukung Sara Wijayanto, Nafa Urbach, Amink, dan Wafda Saifan. Meski genrenya horor, tapi film ini diklaim layak ditonton anak-anak karena memiliki pesan yang baik untuk perkembangan mereka.