9 Stereotip Jurusan Kuliah di Indonesia, dari Anak Senja sampai Tukang Tata Buku
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para mahasiswa jurusan tertentu kerap kali diidentikkan dengan sifat khusus, misalnya anak kutu buku, anak senja, hingga anak yang doyan bicara.
Padahal, hal-hal tersebut hanya stereotip belaka, yang artinya tidak selalu benar dan mungkin hanya terjadi pada segelintir orang saja. Berikut ini stereotip-stereotip yang sering beredar tentang jurusan kuliah .
1. Biologi
Foto: Wirestock/Freepik
Anak MIPA seringkali mendapat stereotip sebagai anak pintar dan kutu buku. Selain itu, banyak juga yang berpikir bahwa di Jurusan Biologi tidak ada matematika. Nyatanya, matematika tetap dipelajari dalam Jurusan Biologi, seperti perhitungan hukum mendel dan metode statistika.
2. Filsafat
Foto:Dominica Roseclay/Pexels
Sebagai ibu dari segala ilmu, filsafat sering disalahartikan oleh banyak orang. Pandangan ateis dan ilmu sesat menjadi label di mata masyarakat bagi mahasiswa jurusan ini. Padahal, jurusan filsafat mempelajari kajian dari segala ilmu, seperti sosiologi, seni, budaya, hingga ilmu eksakta.
3. Pendidikan Bahasa Inggris
Foto:Antoni Shkraba/Pexels
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris seringkali dicap sebagai kamus berjalan, ahli dalam tata bahasa, dan pengucapan serta aksen yang canggih. Nyatanya, mahasiswa jurusan ini juga masih sering membuka kamus.
4. Teknologi Pangan
Foto:DCStudio/Freepik
Jurusan Teknologi Pangan seringkali disamakan dengan Jurusan Tata Boga, padahal keduanya sangat berbeda. Mahasiswa jurusan ini juga belajar mengenai proses pengolahan pangan, nutrisi, komposisi, dan tentunya teknologi terkait pengolahan pangan.
Baca Juga: Cari Kampus Swasta di Jagakarsa? Ini Daftarnya
5. Astronomi
Foto:Pixabay/Pexels
Banyak orang yang salah kaprah mengenai Jurusan Astronomi dan ilmu astrologi. Walaupun keduanya mempelajari benda-benda luar angkasa, Jurusan Astronomi lebih bersifat ilmiah, berbeda dengan astrologi yang berupa ramalan dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya.
6. Ilmu Komunikasi
Foto: Tirachardz/Freepik
Sesuai nama jurusannya, mahasiswa Ilmu Komunikasi sering dicap sebagai anak extrover yang pandai berkomunikasi dengan banyak orang. Pintar berbicara dan punya kemampuan berbicara di depan umum (public speaking) yang bagus juga menjadi label bagi mahasiswa jurusan ini. Padahal, banyak juga mahasiswa yang introver, bahkan pendiam.
7. Hubungan Internasional (HI)
Foto:August de Richeliu/Pexels
Mereka yang berkuliah di jurusan ini sering dikaitkan dengan duta besar dan diplomat. Padahal, lulusan HI mempunyai prospek kerja yang lebih luas, seperti jurnalis, guru, dan masih banyak lagi.
8. Ilmu Perpustakaan
Foto:Pixabay/Pexels
Pikiran yang telintas ketika mendengar jurusan ini pastilah berkarier di perpustakaan dan hanya bekerja menata buku. Padahal, banyak hal yang mereka pelajari, seperti pengarsipan, manajemen, komunikasi, dan lainnya.
Selain menjadi pustakawan, lulusan Ilmu Perpustakaan juga bisa menjadi data scientist, system analyst, atau bahkan bekerja di badan pemerintahan.
Baca Juga: 4 Aktris Top Korea yang Jarang Muncul tapi Dramanya Selalu Sukses
9. Sastra
Foto:Suzy Hazelwood/Pexels
Anak sastra seringkali dicap sebagai anak senja yang melankolis. Jurusan mudah yang kerjanya hanya membaca juga masih menjadi anggapan bagi banyak orang.
Nyatanya, mahasiswa sastra tidak hanya mempelajari karya-karya sastrawan ternama. Mereka juga mempelajari ilmu tata bahasa, seluk beluk bahasa, dan lainnya.
GenSINDO
Mirsya Anandari Utami
Politeknik Negeri Media Kreatif
Padahal, hal-hal tersebut hanya stereotip belaka, yang artinya tidak selalu benar dan mungkin hanya terjadi pada segelintir orang saja. Berikut ini stereotip-stereotip yang sering beredar tentang jurusan kuliah .
1. Biologi
Foto: Wirestock/Freepik
Anak MIPA seringkali mendapat stereotip sebagai anak pintar dan kutu buku. Selain itu, banyak juga yang berpikir bahwa di Jurusan Biologi tidak ada matematika. Nyatanya, matematika tetap dipelajari dalam Jurusan Biologi, seperti perhitungan hukum mendel dan metode statistika.
2. Filsafat
Foto:Dominica Roseclay/Pexels
Sebagai ibu dari segala ilmu, filsafat sering disalahartikan oleh banyak orang. Pandangan ateis dan ilmu sesat menjadi label di mata masyarakat bagi mahasiswa jurusan ini. Padahal, jurusan filsafat mempelajari kajian dari segala ilmu, seperti sosiologi, seni, budaya, hingga ilmu eksakta.
3. Pendidikan Bahasa Inggris
Foto:Antoni Shkraba/Pexels
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris seringkali dicap sebagai kamus berjalan, ahli dalam tata bahasa, dan pengucapan serta aksen yang canggih. Nyatanya, mahasiswa jurusan ini juga masih sering membuka kamus.
4. Teknologi Pangan
Foto:DCStudio/Freepik
Jurusan Teknologi Pangan seringkali disamakan dengan Jurusan Tata Boga, padahal keduanya sangat berbeda. Mahasiswa jurusan ini juga belajar mengenai proses pengolahan pangan, nutrisi, komposisi, dan tentunya teknologi terkait pengolahan pangan.
Baca Juga: Cari Kampus Swasta di Jagakarsa? Ini Daftarnya
5. Astronomi
Foto:Pixabay/Pexels
Banyak orang yang salah kaprah mengenai Jurusan Astronomi dan ilmu astrologi. Walaupun keduanya mempelajari benda-benda luar angkasa, Jurusan Astronomi lebih bersifat ilmiah, berbeda dengan astrologi yang berupa ramalan dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya.
6. Ilmu Komunikasi
Foto: Tirachardz/Freepik
Sesuai nama jurusannya, mahasiswa Ilmu Komunikasi sering dicap sebagai anak extrover yang pandai berkomunikasi dengan banyak orang. Pintar berbicara dan punya kemampuan berbicara di depan umum (public speaking) yang bagus juga menjadi label bagi mahasiswa jurusan ini. Padahal, banyak juga mahasiswa yang introver, bahkan pendiam.
7. Hubungan Internasional (HI)
Foto:August de Richeliu/Pexels
Mereka yang berkuliah di jurusan ini sering dikaitkan dengan duta besar dan diplomat. Padahal, lulusan HI mempunyai prospek kerja yang lebih luas, seperti jurnalis, guru, dan masih banyak lagi.
8. Ilmu Perpustakaan
Foto:Pixabay/Pexels
Pikiran yang telintas ketika mendengar jurusan ini pastilah berkarier di perpustakaan dan hanya bekerja menata buku. Padahal, banyak hal yang mereka pelajari, seperti pengarsipan, manajemen, komunikasi, dan lainnya.
Selain menjadi pustakawan, lulusan Ilmu Perpustakaan juga bisa menjadi data scientist, system analyst, atau bahkan bekerja di badan pemerintahan.
Baca Juga: 4 Aktris Top Korea yang Jarang Muncul tapi Dramanya Selalu Sukses
9. Sastra
Foto:Suzy Hazelwood/Pexels
Anak sastra seringkali dicap sebagai anak senja yang melankolis. Jurusan mudah yang kerjanya hanya membaca juga masih menjadi anggapan bagi banyak orang.
Nyatanya, mahasiswa sastra tidak hanya mempelajari karya-karya sastrawan ternama. Mereka juga mempelajari ilmu tata bahasa, seluk beluk bahasa, dan lainnya.
GenSINDO
Mirsya Anandari Utami
Politeknik Negeri Media Kreatif
(ita)