10 Anime yang Ending-nya Benar-benar Berbeda dari Manga
loading...
A
A
A
Anime bisa punya ending yang berbeda dengan manga yang diadaptasinya. Meski ada yang justru mendapatkan ending yang lebih bagus, ada kasus di mana ending anime-nya justru membuat penonton kecewa. Selain itu, terkadang, anime-nya lebih cepat selesai dari manga-nya.
Memang, mengadaptasi manga ke anime tidaklah mudah. Perbedaan dalam penceritaan bisa diperlukan untuk mengubah cara cerita itu diceritakan. Sejumlah anime menemukan lebih mudah melakukannya, terutama dengan cerita yang lebih mudah diserialkan dalam episode yang mengikuti laju yang sama seperti manga.
Sejumlah serial menghadapi masalah dengan panjangnya manga dan jumlah episode anime yang dibutuhkan untuk menceritakan kisahnya atau manga-nya belum selesai ketika anime-nya diproduksi. Ini bisa menyebabkan perbedaan besar antara cerita yang diceritakan manga dan adaptasi anime-nya. Akibatnya, ending-nya pun berbeda. Mengutip CBR, berikut anime yang ending-nya berbeda dengan manga-nya.
10. Fullmetal Alchemist
Serial ini adalah contoh paling terkenal atas anime yang benar-benar mengubah cerita dari plot manga. Sementara, sebagian besar awal ceritanya sama, episode berikutnya benar-benar berbeda dari plot manga. Perubahan itu menciptakan cerita yang menarik yang terasa seperti mengira-ira ke mana arah manga-nya. Bebrapa tahun kemudian, serial ini di-reboot dan lebih mengikuti plot manga-nya.
9. Neon Genesis Evangelion
Anime ini adalah contoh menarik fenomena ending yang berbeda dengan manga. Anime ini dibuat sebelum manga-nya. Manga-nya ditulis dan digambar desainer karakter serial ini dan dihormati penggemar anime. Tapi, ending-nya jelas berbeda dari ending anime-nya yang aneh dan sangat memecah. Penggemar pun marah.
8. Elfen Lied
Anime ini adalah salah satu yang hanya mengadaptasi sebagian serial manga. Ini tidak selalu membuat ceritanya tidak memuaskan atau tidak selesai. Sejumlah anime tahu mereka akan punya jumlah episode terbatas dan sukses mengadaptasi sebuah plot. Tapi, serial ini benar-benar hanya mengadaptasi separuh bagian cerita manga. Terlebih, serial itu tidak benar-benar punya ending yang nyata. Anime itu berakhir dengan tidak memuaskan dengan cliffhanger yang tidak selesai.
7. Death Note
Akhir anime ini dibayangi momen ketika Light Yagami mengambil Death Note dan membuat kontrak dengan Shinigami bernama Ryuk. Pada akhirnya, Ryuk menulis nama Light di buku itu dan membunuhnya. Itu terjadi di manga dan anime. Tapi, cara terjadinya berbeda di kedua platform itu. Di manga, Shinigami itu punya peran yang lebih langsung dalam kematian Light. Sementara di anime, dia ditembak sebelum namanya ditulis.
6. Tokyo Ghoul
Anime ini berbeda dari materi sumber manga-nya. Sebagaimana diperkirakan, ending anime-nya pun berbeda dari manga-nya. Nyatanya, seluruh season 2 anime ini mengarah ke arah yang benar-benar berbeda dari manga. Ini membuat penggemar mempertimbangkan kalau penceritaannya keluar dari kanon serial itu.
5. Hellsing
Hellsing asli melakukan yang terbaik untuk setia terhadap manga yang diadaptasinya. Masalahnya, manga vampir itu masih baru saat anime-nya dibuat. Itu artinya, sebagian besar anime itu diisi filler. Serial itu juga dibatalkan lebih cepat tanpa tahu apakah ending manga yang harus diadaptasinya.
4. Claymore
Anime ini tidak mengadaptasi seluruh manga-nya. Tapi, anime ini menyelesaikan sebuah busur cerita. Tapi, penggemar manga-nya menganggap ending anime ini adalah salah satu yang paling tidak memuaskan dari semua adaptasi anime. Ending-nya menampilkan karakter utamanya bertarung dengan musuhnya. Alih-alih memberikan pertarungan yang sesungguhnya, itu adalah kemenangan mudah, dengan penambahan kekuatan yang membuat penonton kaget dan kecewa.
3. Soul Eater
Anime ini dianggap mengecewakan penggemarnya terkait ending-nya yang berbeda dari manga-nya. Anime-nya membuat banyak perubahan ke cerita yang turut mengubah ending-nya. Karakternya masuk kubu berbeda dalam pertarungan atau kalah dalam pertarungan yang mereka menangkan di anime. Itu menyebabkan percabangan dari manga yang membuat banyak penggemarnya tidak puas.
2. Fruits Basket
Anime asli Fruits Basket adalah contoh halangan yang bisa dihadapi produksi anime keika mengadaptasi manga yang berjalan lama. Manga-nya punya lebih banyak plot yang bisa dimasukkan ke episode anime. Itu artinya ceritanya diringkas dan ending-nya lebih dulu muncul di anime ketimbang manga, yang menampilkan lebih bayak karakter dan plot lain selain pusat kisah cintanya.
1. Shaman King
Anime ini punya ending yang memecah penggemar. Baik di anime dan manga, Hao sukses menjadi Raja Dukun. Dia mutuskan menggunakan kekuatan itu untuk menghancurkan kemanusiaan, yang dia percayai tidak layak untuk terus eksis. Di manga, para pahlawan berhasil meyakinkannya untuk memberi kesempatan dunia sekali lagi untuk membuktikan kalau dunia layak eksis. Tap di anime, para pahlawan menganggap Hao sebagai ancaman dan membunuhnya.
Memang, mengadaptasi manga ke anime tidaklah mudah. Perbedaan dalam penceritaan bisa diperlukan untuk mengubah cara cerita itu diceritakan. Sejumlah anime menemukan lebih mudah melakukannya, terutama dengan cerita yang lebih mudah diserialkan dalam episode yang mengikuti laju yang sama seperti manga.
Sejumlah serial menghadapi masalah dengan panjangnya manga dan jumlah episode anime yang dibutuhkan untuk menceritakan kisahnya atau manga-nya belum selesai ketika anime-nya diproduksi. Ini bisa menyebabkan perbedaan besar antara cerita yang diceritakan manga dan adaptasi anime-nya. Akibatnya, ending-nya pun berbeda. Mengutip CBR, berikut anime yang ending-nya berbeda dengan manga-nya.
10. Fullmetal Alchemist
Serial ini adalah contoh paling terkenal atas anime yang benar-benar mengubah cerita dari plot manga. Sementara, sebagian besar awal ceritanya sama, episode berikutnya benar-benar berbeda dari plot manga. Perubahan itu menciptakan cerita yang menarik yang terasa seperti mengira-ira ke mana arah manga-nya. Bebrapa tahun kemudian, serial ini di-reboot dan lebih mengikuti plot manga-nya.
9. Neon Genesis Evangelion
Anime ini adalah contoh menarik fenomena ending yang berbeda dengan manga. Anime ini dibuat sebelum manga-nya. Manga-nya ditulis dan digambar desainer karakter serial ini dan dihormati penggemar anime. Tapi, ending-nya jelas berbeda dari ending anime-nya yang aneh dan sangat memecah. Penggemar pun marah.
8. Elfen Lied
Anime ini adalah salah satu yang hanya mengadaptasi sebagian serial manga. Ini tidak selalu membuat ceritanya tidak memuaskan atau tidak selesai. Sejumlah anime tahu mereka akan punya jumlah episode terbatas dan sukses mengadaptasi sebuah plot. Tapi, serial ini benar-benar hanya mengadaptasi separuh bagian cerita manga. Terlebih, serial itu tidak benar-benar punya ending yang nyata. Anime itu berakhir dengan tidak memuaskan dengan cliffhanger yang tidak selesai.
7. Death Note
Akhir anime ini dibayangi momen ketika Light Yagami mengambil Death Note dan membuat kontrak dengan Shinigami bernama Ryuk. Pada akhirnya, Ryuk menulis nama Light di buku itu dan membunuhnya. Itu terjadi di manga dan anime. Tapi, cara terjadinya berbeda di kedua platform itu. Di manga, Shinigami itu punya peran yang lebih langsung dalam kematian Light. Sementara di anime, dia ditembak sebelum namanya ditulis.
6. Tokyo Ghoul
Anime ini berbeda dari materi sumber manga-nya. Sebagaimana diperkirakan, ending anime-nya pun berbeda dari manga-nya. Nyatanya, seluruh season 2 anime ini mengarah ke arah yang benar-benar berbeda dari manga. Ini membuat penggemar mempertimbangkan kalau penceritaannya keluar dari kanon serial itu.
5. Hellsing
Hellsing asli melakukan yang terbaik untuk setia terhadap manga yang diadaptasinya. Masalahnya, manga vampir itu masih baru saat anime-nya dibuat. Itu artinya, sebagian besar anime itu diisi filler. Serial itu juga dibatalkan lebih cepat tanpa tahu apakah ending manga yang harus diadaptasinya.
4. Claymore
Anime ini tidak mengadaptasi seluruh manga-nya. Tapi, anime ini menyelesaikan sebuah busur cerita. Tapi, penggemar manga-nya menganggap ending anime ini adalah salah satu yang paling tidak memuaskan dari semua adaptasi anime. Ending-nya menampilkan karakter utamanya bertarung dengan musuhnya. Alih-alih memberikan pertarungan yang sesungguhnya, itu adalah kemenangan mudah, dengan penambahan kekuatan yang membuat penonton kaget dan kecewa.
3. Soul Eater
Anime ini dianggap mengecewakan penggemarnya terkait ending-nya yang berbeda dari manga-nya. Anime-nya membuat banyak perubahan ke cerita yang turut mengubah ending-nya. Karakternya masuk kubu berbeda dalam pertarungan atau kalah dalam pertarungan yang mereka menangkan di anime. Itu menyebabkan percabangan dari manga yang membuat banyak penggemarnya tidak puas.
2. Fruits Basket
Anime asli Fruits Basket adalah contoh halangan yang bisa dihadapi produksi anime keika mengadaptasi manga yang berjalan lama. Manga-nya punya lebih banyak plot yang bisa dimasukkan ke episode anime. Itu artinya ceritanya diringkas dan ending-nya lebih dulu muncul di anime ketimbang manga, yang menampilkan lebih bayak karakter dan plot lain selain pusat kisah cintanya.
1. Shaman King
Anime ini punya ending yang memecah penggemar. Baik di anime dan manga, Hao sukses menjadi Raja Dukun. Dia mutuskan menggunakan kekuatan itu untuk menghancurkan kemanusiaan, yang dia percayai tidak layak untuk terus eksis. Di manga, para pahlawan berhasil meyakinkannya untuk memberi kesempatan dunia sekali lagi untuk membuktikan kalau dunia layak eksis. Tap di anime, para pahlawan menganggap Hao sebagai ancaman dan membunuhnya.
(alv)