Ini 11 Genre di Jagat Anime yang Harus Kamu Ketahui
loading...
A
A
A
Anime adalah media hiburan yang menyajikan tontonan menarik bagi penggemarnya. Sama seperti film, anime juga punya beragam genre yang bisa dipilih berdasarkan kesukaan para penontonnya. Meski secara umum anime menyajikan cerita-cerita action, drama, romansa hingga komedi, tapi anime juga punya genre dengan istilah khusus mereka.
Genre beroperasi secara unik di anime. Animasi Barat tidak bisa benar-benar digunakan sebagai referensi yang pas. Anime adalah ekosistem penceritaan ke dirinya sendiri yang harus dipahami.
Mengutip Collider, sejauh ini, ada 11 genre yang ada di anime. Masing-masing genre mewakili dunia yang mereka ceritakan. Di dalamnya, selalu ada unsur aksi, komedi, romansa dan lain sebagainya. Apa saja genre di anime? Berikut ulasannya!
1. Shounen
Genre shounen adalah yang paling umum dikenal orang. Serial dari genre ini banyak yang populer, seperti Dragon Ball, Naruto, My Hero Academia, Slam Dunk dan lain sebagainya. Ini karena shounen benar-benar berarti “untuk cowok”. Ini membuatnya lebih pada kategori demografi ketimbang sebuah genre.
Pada era anime sebagai ekspor, istilah ini telah mendapatkan konotasi genre yang tidak bisa diabaikan. Ketika ada anak yang suka Bleach dan ingin membaca yang lain di aliran yang sama, dia akan mencari shounen/shonen. Biasanya, dia akan menemukan sesuatu yang baru untuk disukai.
Anime shounen punya banyak variasi subgenre. Ada olahraga, fantasi, science fiction, dan bahkan horor pun bisa ditemukan di bawah genre ini. Yang menyatukan semua anime shounen adalah fokus mereka pada cowok-cowok muda. Mereka sering kali berusaha menjadi yang terbaik pada apa yang mereka lakukan, membenarkan yang benar-benar salah, dan/atau melindungi orang yang mereka cintai.
Ini adalah cerita bergairah dan idealistik tentang masa muda yang paling bersemangat, penuh aksi dan hati. Jadi, bukan kejutan kalau shounen adalah genre terpopuler di anime. Siapa juga yang bisa tahan untuk tidak menyaksikan cowok baik hati berdarah panas, mau dia rookie, kapten perompak atau calon pilot?
2. Shoujo
Sailor Moon, Cardcaptor Sakura, Fruits Basket dan Nana mungkin berbeda, tapi semuanya ini adalah shoujo. Secara harafiah, shoujo berarti gadis muda. Ini secara teknis adalah demografik, terbungkus waktu dan diekspor ke istilah genre.
Anime shoujo berjangkauan luas dan lebar dalam materi subyek. Sailor Moon masuk kategori ini dan juga cerita gadis sihir tentang jagoan muda dengan kostum mengagumkan melawan iblis dengan kekuatan fantastis. Begitu juga dengan The Rose of Versailles, drama sejarah yang ber-setting di Versailles Marie Antoinette, dan Ouran High School Host Club, komedi sekolahan yang sering kali slapstick.
Yang menyatukan shoujo adalah penekanan pada hubungan. Ini paling terlihat dengan banyaknya serial romansa di shoujo. Tapi, yang menarik orang ke serial ini melampaui cerita romantis. Serial seperti Tokyo Mew Mew dan Nana mungkin melibatkan cinta segitiga dan fandom hubungan. Tapi, hubungan platonik adalah bagian besar narasi mereka, terutama terkait hubungan persahabatan antara gadis muda.
Lebih dari itu, motif visual shoujo sangatlah berbeda. Meski gadis sihir and pilot robot raksasa berbasis shounen mungkin memang di atas kejahatan, hanya gadis sihirlah yang meledak dengan hati, bintang dan bunga. Ada adegan menghajar penjahat dan ada juga menghajar penjahat dengan tongkat berkepala batu mulia yang memanggil jurus seperti ciuman terapi bulan madu bertabur bintang.
3. Seinen
Jika kalian tertarik pada karakter bermata lebar, cerita sekolah dan emosi liar remaja, maka seinen adalah jawabannya. Secara teknis, seinen berarti anime untuk pria muda. Praktiknya, ini diterjemahkan pada variasi cerita yang luas yang bisa menggambarkan level kekerasan dan seksualitas rating Dewasa, moral yang lebih suram dan karkater yang tidak menjanjikan absolusi apa pun.
Anime seperti Black Lagoon dan Ghost in the Shell menguji karakter yang hidup di pinggiran masyarakat, peretasan topi hitam, dan kekerasan tentara bayaran. Ini bukanlah cerita tentang orang yang berusaha menyelamatkan dunia. Nyatanya, anime ini sering kali tentng orang yang berusaha, gagal dan kemudian hidup di bangkai impian itu.
Tapi, jangan mengira kalau ini semua adalah tentang kesuraman. Melalui kejahatan, aksi, horor psikologis, dan terutama pendekatan gelap pada science fiction dan fantasi sering kali menjadi fokus utamanya. Komedi juga jatuh di bawah payung seinen. One Punch Man sering kali dianggap seinen, dan juga cerita absurd seperti Haven’t You Heard? I’m Sakamato.
4. Josei
Ada manga untuk cewek, penuh cinta pertama dan rahasia sekolah, lalu ada josei. Josei adalah manga untuk wanita yang ingin melampaui halaman sekolah. Josei adalah di mana kalian akan menemukan hubungan yang diuji melampaui ciuman pertama, hidup setelah lulus sekolah dan lebih banyak aksi.
Perbedaannya sepertinya kelam. Anime josei seperti Paradise Kiss, Princess Jellyfish dan Kids on Slope menghadapi putus cinta, rukun lagi dan semua drama, seperti anime yang ditujukan pada gadis muda. Tapi, di sini, pasangan utamanya bisa jadi lucu, akhirnya tidak lucu, dan jalan ke kehidupan yang lebih baik mungkin memerlukan tahun-tahun perubahan yang brutal, hati yang patah dan kekecewaan.
Meski begitu, josei tidak sepenuhnya melankolis. Nyatanya, bisa jadi sebaliknya. Josei slice-of-life bisa menemukan kesengan dan humor yang sangat lucu seperti di restoran Ristorante Paradiso atau dunia musik klasik yang digambarkan di Nodame Cantabile. Josei juga bisa lebih dewasa dengan menggambarkan seksualitas yang lebih eksplisit.
Di luar anime josei terletak dunia subur kreatif manga josei. Sebagian besar adalah eksperiemental dan tak seperti yang diakrabi penggemar manga dan anime. Erica Sakurazawa, Moyocco Anno, dan Kyoko Okazaki adalah kreator yang karyanya tersedia dalam bahasa Inggris dan layak dibaca.
5. Ecchi
Ecchi adalah kata yang fleksibel dalam anime. Ini bisa digunakan sebagai adjektif untuk menggambarkan sesuatu yang seksual dengan cara yang berkonotasi dengan kenakalan. Ini bisa menjadi kata sifat, yang diaplikasikan pada seseorang yang agak mesum. Jadi, kalau itu seksi, nakal, mesum, dan/atau menggoda, itu jelas ecchi.
Ada perbedaan besar yang harus dipertimbangkan ketika terkait ecchi. Ini seksi, tapi tidak porno. Jelas, anime ecchi akan merujuk pada seks, bahkan berputar di sekitar seks dan jelas menarik. Tapi, ecchi tidak menggambarkan tindakan seks sebenarnya dan tidak disensor atau kehilangan plot atau pengembangan karakter. Nyatanya, banyak serial ecchi yang bagus yang disukai atas pembangunan dunia dan ceritanya.
Kill la Kill, High School of the Dead, Zero no Tsukaima, dan Rosario to Vampire jelas kondang atas wanita-wanitanya yang cantik. Tapi, penggemar juga suka karena cerita dan humornya. Humor adalah bagian dari anime ecchi seperti rok pendek, hingga ke titik sampai serial seperti Ebichu yang berputar di sekitar komedi seks-sentris. Ecchi adalah lahan berbeda di anime, tapi kalian masih mungkin ingin memastikan tidak menontonnya di tempat umum.
6. Harem
Anime harem biasanya berputar pada cowok biasa-biasa saja, berusia antara 15—30 tahun. Dia sepertinya tidak kuat, tidak yakin apa yang dia inginkan dalam hidup dan menjalani sesuatu yang belum terlalu dikejarnya. Kemudian, dia tahu kalau ternyata dia adalah pewaris takdir yang fantastik, dapat kerja di sekolah cewek, atau salah sambung, dan tiba-tiba hidupnya dipenuhi cewek-cewek cantik. Semua cewek itu ingin bersamanya.
Banyak serial anime harem bergabung dengan genre lain. Tenchi Muyo menghabiskan waktu di saga antariksa, sementara Trinity Seven terjadi di dunia konspirasi sihir. Tipe karakter tertentu cenderung mendominasi lini subgenre. Namun, seringai penuh nafsu, ibu rumah tangga muda yang ceria dan tsundere yang tersipu adalah pendukung kuat genre ini.
Meski begitu, jangan dikira harem itu seluruhnya adalah urusan cowok-sentris serial “harem sebaliknya” juga ada. Di serial ini, banyak cowok menginginkan kasih sayang cewek. Ini kecil tapi minoritas yang kuat di dalam genre ini dengan diwakili Ouran High School Host Club.
7. Isekai
Anime isekai adalah tentang orang biasa yang dikirim ke dunia fantasi. Kadang, mereka akrab dengan dunia itu, kadang mereka diizinkan membawa handphone, kadang bereinkarnasi jadi slime. Tapi, yang sama adalah mereka adalah orang biasa di dunia asal mereka dan jadi luar biasa ketika dikirim ke dunia fantasi.
Popularitas isekai meledak pada 2010-an. Hingga saat ini, banyak judul isekai yang menjadi favorit penggemar dan terus dinantikan seri barunya. Tapi, isekai sebenarnya telah menjadi bagian anime sejak awal. Serial seperti Fushigi Yugi, Magic Knights Rayearth, dan Spirited Away dari Studio Ghibli adalah bagian dari genre ini.
Selain itu, tidak setiap isekai mengikuti kiasan yang jelas ada. Misalnya, The Devil is a Part-Timer mengisahkan tentang Setan di dunia sehari-hari kita. Iblis, naga, sihir, tidak satupun yang membuatnya kagum seperti kesepakatan membunuh di kentang goreng garam dan lada khas fast food majikannya. Isekai adalah tentang melihat ikan keluar dari air ke lautan baru dan itulah premis fleksibel fantastisnya.
8. Mecha
Mecha adalah genre tempat bernaungnya anime tentang robit-robot raksasa. Karya awal seperti Mazinger Z dan Giant Robo membangun panggung bagi serial kondang genre ini seperti Patlabor, Full Metal Panic!, dan semesta serial Mobile Suit Gundam. Pilot robot raksasa yang bertarung demi kebaikan adalah premis yang tidak akan berhenti.
Di mecha sebagai genre, ada cerita robot super, tentang robot humanoid raksasa dengan kekuatan luar biasa, dan cerita robot asli, yang agak mendekati batasan dunia kita. Sejumlah serial mencampurkan dua hal ini—Neon Genesis Evangelion kondang mengaburkan lini genre—tapi, kedua pendekatan ini mengklaim perbedaan. Code Geass, misalnya, menggambarkan mecha yang mencampurkan sihir dan kemampuannya yang begitu besar. Yang menyatukan mereka adalah kemungkinan menceritakan cerita di dunia dengan robot raksasa.
9. Slice of Life
Genre ini berisi cerita yang mengobservasi hidup seperti dijalani orang atau sekelompok karakter. Anime ini Berjaya pada detail, arti gambar dari peristiwa seintim makan atau upacara sekolah. Tidak satu pun yang akan berubah jadi Super Saiyan, atau masuk ke robot setinggi 12 lantai. Hidup adalah hidup, entah apa pun bentuknya.
Ini adalah gigitan terakhir yang membuat slice of life jadi genre yang unik. Hidup mungkin bermakna sesuatu di K-On!, serial tentang satu klub di SMA yang berdedikasi membuat musik. Tapi juga berarti bagi Kiki’s Delivery Service, sebuah film di mana sihir adalah hal yang sangat nyata.
Itulah keindahan slice of life. Genre ini mengambil pendekaan intim, meskipun pendekatannya digunakan pada orang dan tempat yang sangat unik. Anime seperti The Melancholy of Haruhi Suzumiya, Ms. Kobayashi's Dragon Maid, dan Aria: The Animation memasukkan fenomena supranatural, naga, perjalanan waktu dan hidup di planet lain. Tapi, ceritanya bukanlah tentang hal-hal itu hingga mengesampingkan yang lainnya. Ini adalah orang, menjalani hidup. Kadang, bersama naga.
10. Kodomomuke
Banyak yang tidak akrab dengan anime mungkin mengira seluruh media ini adalah tontonan anak-anak. Tapi, mereka yang paham kalau Cowboy Bebop dan Pretty Cure adalah karya seni berbeda dengan audiens berbeda mungkin tidak tahu apakah anime kodomomuke. Singkatnya, ini memang genre anak-anak. Serial kodomomuke yang terkenal seperti Doraemon, Pokemon, dan Hamtaro. Beberapa orang mungkin terpaku pada stigma menonton tontonan anak-anak. Tapi, siapa pun bisa menyaksikan serial kondang genre ini.
11. Iyashikei
Iyashikei, yang artinya menyembuhkan, agak sulit digambarkan. Sering kali, genre ini beririsan dengan genre lain, terutama slice of life. Genre ini lebih didefinisikan dengan pengalaman menonton ketimbang isi cerita. Ini adalah anime yang menenteramkan kalian saat kalian menontonnya. Latar belakang yang dilukis dengan indah, pemandangan alam yang lembut, orang-orang yang bekerja bersama menuju tujuan yang lebih besar, inilah iyashikei, anime yang setara dengan berendam di air panas.
Ada banyak variasi di iyashikei. Contohnya adalah Laid-Back Camp, tentang sekelompok cewek yang suka camping. Soundtrack-nya lembut dan mendayu-dayu, komedinya tidak berlebihan, dan menciptakan atmosfir nyaman adalah tujuan jelas produksi ini. Meski begitu, iyashikei bisa berisi elemen dramatik. Girls’ Last Tour terjadi di tempat apokaliptik di mana dua gadis berjalan tanpa arah. Iyashikei bukanlah tentang satu elemen atau fitur tertentu, tapi emosi keseluruhan. Itu bisa ditemukan di cerita yang di-setting di tempat pembuangan sampah atau di kaki gunung Fuji.
Genre beroperasi secara unik di anime. Animasi Barat tidak bisa benar-benar digunakan sebagai referensi yang pas. Anime adalah ekosistem penceritaan ke dirinya sendiri yang harus dipahami.
Mengutip Collider, sejauh ini, ada 11 genre yang ada di anime. Masing-masing genre mewakili dunia yang mereka ceritakan. Di dalamnya, selalu ada unsur aksi, komedi, romansa dan lain sebagainya. Apa saja genre di anime? Berikut ulasannya!
1. Shounen
Genre shounen adalah yang paling umum dikenal orang. Serial dari genre ini banyak yang populer, seperti Dragon Ball, Naruto, My Hero Academia, Slam Dunk dan lain sebagainya. Ini karena shounen benar-benar berarti “untuk cowok”. Ini membuatnya lebih pada kategori demografi ketimbang sebuah genre.
Pada era anime sebagai ekspor, istilah ini telah mendapatkan konotasi genre yang tidak bisa diabaikan. Ketika ada anak yang suka Bleach dan ingin membaca yang lain di aliran yang sama, dia akan mencari shounen/shonen. Biasanya, dia akan menemukan sesuatu yang baru untuk disukai.
Anime shounen punya banyak variasi subgenre. Ada olahraga, fantasi, science fiction, dan bahkan horor pun bisa ditemukan di bawah genre ini. Yang menyatukan semua anime shounen adalah fokus mereka pada cowok-cowok muda. Mereka sering kali berusaha menjadi yang terbaik pada apa yang mereka lakukan, membenarkan yang benar-benar salah, dan/atau melindungi orang yang mereka cintai.
Ini adalah cerita bergairah dan idealistik tentang masa muda yang paling bersemangat, penuh aksi dan hati. Jadi, bukan kejutan kalau shounen adalah genre terpopuler di anime. Siapa juga yang bisa tahan untuk tidak menyaksikan cowok baik hati berdarah panas, mau dia rookie, kapten perompak atau calon pilot?
2. Shoujo
Sailor Moon, Cardcaptor Sakura, Fruits Basket dan Nana mungkin berbeda, tapi semuanya ini adalah shoujo. Secara harafiah, shoujo berarti gadis muda. Ini secara teknis adalah demografik, terbungkus waktu dan diekspor ke istilah genre.
Anime shoujo berjangkauan luas dan lebar dalam materi subyek. Sailor Moon masuk kategori ini dan juga cerita gadis sihir tentang jagoan muda dengan kostum mengagumkan melawan iblis dengan kekuatan fantastis. Begitu juga dengan The Rose of Versailles, drama sejarah yang ber-setting di Versailles Marie Antoinette, dan Ouran High School Host Club, komedi sekolahan yang sering kali slapstick.
Yang menyatukan shoujo adalah penekanan pada hubungan. Ini paling terlihat dengan banyaknya serial romansa di shoujo. Tapi, yang menarik orang ke serial ini melampaui cerita romantis. Serial seperti Tokyo Mew Mew dan Nana mungkin melibatkan cinta segitiga dan fandom hubungan. Tapi, hubungan platonik adalah bagian besar narasi mereka, terutama terkait hubungan persahabatan antara gadis muda.
Lebih dari itu, motif visual shoujo sangatlah berbeda. Meski gadis sihir and pilot robot raksasa berbasis shounen mungkin memang di atas kejahatan, hanya gadis sihirlah yang meledak dengan hati, bintang dan bunga. Ada adegan menghajar penjahat dan ada juga menghajar penjahat dengan tongkat berkepala batu mulia yang memanggil jurus seperti ciuman terapi bulan madu bertabur bintang.
3. Seinen
Jika kalian tertarik pada karakter bermata lebar, cerita sekolah dan emosi liar remaja, maka seinen adalah jawabannya. Secara teknis, seinen berarti anime untuk pria muda. Praktiknya, ini diterjemahkan pada variasi cerita yang luas yang bisa menggambarkan level kekerasan dan seksualitas rating Dewasa, moral yang lebih suram dan karkater yang tidak menjanjikan absolusi apa pun.
Anime seperti Black Lagoon dan Ghost in the Shell menguji karakter yang hidup di pinggiran masyarakat, peretasan topi hitam, dan kekerasan tentara bayaran. Ini bukanlah cerita tentang orang yang berusaha menyelamatkan dunia. Nyatanya, anime ini sering kali tentng orang yang berusaha, gagal dan kemudian hidup di bangkai impian itu.
Tapi, jangan mengira kalau ini semua adalah tentang kesuraman. Melalui kejahatan, aksi, horor psikologis, dan terutama pendekatan gelap pada science fiction dan fantasi sering kali menjadi fokus utamanya. Komedi juga jatuh di bawah payung seinen. One Punch Man sering kali dianggap seinen, dan juga cerita absurd seperti Haven’t You Heard? I’m Sakamato.
4. Josei
Ada manga untuk cewek, penuh cinta pertama dan rahasia sekolah, lalu ada josei. Josei adalah manga untuk wanita yang ingin melampaui halaman sekolah. Josei adalah di mana kalian akan menemukan hubungan yang diuji melampaui ciuman pertama, hidup setelah lulus sekolah dan lebih banyak aksi.
Perbedaannya sepertinya kelam. Anime josei seperti Paradise Kiss, Princess Jellyfish dan Kids on Slope menghadapi putus cinta, rukun lagi dan semua drama, seperti anime yang ditujukan pada gadis muda. Tapi, di sini, pasangan utamanya bisa jadi lucu, akhirnya tidak lucu, dan jalan ke kehidupan yang lebih baik mungkin memerlukan tahun-tahun perubahan yang brutal, hati yang patah dan kekecewaan.
Meski begitu, josei tidak sepenuhnya melankolis. Nyatanya, bisa jadi sebaliknya. Josei slice-of-life bisa menemukan kesengan dan humor yang sangat lucu seperti di restoran Ristorante Paradiso atau dunia musik klasik yang digambarkan di Nodame Cantabile. Josei juga bisa lebih dewasa dengan menggambarkan seksualitas yang lebih eksplisit.
Di luar anime josei terletak dunia subur kreatif manga josei. Sebagian besar adalah eksperiemental dan tak seperti yang diakrabi penggemar manga dan anime. Erica Sakurazawa, Moyocco Anno, dan Kyoko Okazaki adalah kreator yang karyanya tersedia dalam bahasa Inggris dan layak dibaca.
5. Ecchi
Ecchi adalah kata yang fleksibel dalam anime. Ini bisa digunakan sebagai adjektif untuk menggambarkan sesuatu yang seksual dengan cara yang berkonotasi dengan kenakalan. Ini bisa menjadi kata sifat, yang diaplikasikan pada seseorang yang agak mesum. Jadi, kalau itu seksi, nakal, mesum, dan/atau menggoda, itu jelas ecchi.
Ada perbedaan besar yang harus dipertimbangkan ketika terkait ecchi. Ini seksi, tapi tidak porno. Jelas, anime ecchi akan merujuk pada seks, bahkan berputar di sekitar seks dan jelas menarik. Tapi, ecchi tidak menggambarkan tindakan seks sebenarnya dan tidak disensor atau kehilangan plot atau pengembangan karakter. Nyatanya, banyak serial ecchi yang bagus yang disukai atas pembangunan dunia dan ceritanya.
Kill la Kill, High School of the Dead, Zero no Tsukaima, dan Rosario to Vampire jelas kondang atas wanita-wanitanya yang cantik. Tapi, penggemar juga suka karena cerita dan humornya. Humor adalah bagian dari anime ecchi seperti rok pendek, hingga ke titik sampai serial seperti Ebichu yang berputar di sekitar komedi seks-sentris. Ecchi adalah lahan berbeda di anime, tapi kalian masih mungkin ingin memastikan tidak menontonnya di tempat umum.
6. Harem
Anime harem biasanya berputar pada cowok biasa-biasa saja, berusia antara 15—30 tahun. Dia sepertinya tidak kuat, tidak yakin apa yang dia inginkan dalam hidup dan menjalani sesuatu yang belum terlalu dikejarnya. Kemudian, dia tahu kalau ternyata dia adalah pewaris takdir yang fantastik, dapat kerja di sekolah cewek, atau salah sambung, dan tiba-tiba hidupnya dipenuhi cewek-cewek cantik. Semua cewek itu ingin bersamanya.
Banyak serial anime harem bergabung dengan genre lain. Tenchi Muyo menghabiskan waktu di saga antariksa, sementara Trinity Seven terjadi di dunia konspirasi sihir. Tipe karakter tertentu cenderung mendominasi lini subgenre. Namun, seringai penuh nafsu, ibu rumah tangga muda yang ceria dan tsundere yang tersipu adalah pendukung kuat genre ini.
Meski begitu, jangan dikira harem itu seluruhnya adalah urusan cowok-sentris serial “harem sebaliknya” juga ada. Di serial ini, banyak cowok menginginkan kasih sayang cewek. Ini kecil tapi minoritas yang kuat di dalam genre ini dengan diwakili Ouran High School Host Club.
7. Isekai
Anime isekai adalah tentang orang biasa yang dikirim ke dunia fantasi. Kadang, mereka akrab dengan dunia itu, kadang mereka diizinkan membawa handphone, kadang bereinkarnasi jadi slime. Tapi, yang sama adalah mereka adalah orang biasa di dunia asal mereka dan jadi luar biasa ketika dikirim ke dunia fantasi.
Popularitas isekai meledak pada 2010-an. Hingga saat ini, banyak judul isekai yang menjadi favorit penggemar dan terus dinantikan seri barunya. Tapi, isekai sebenarnya telah menjadi bagian anime sejak awal. Serial seperti Fushigi Yugi, Magic Knights Rayearth, dan Spirited Away dari Studio Ghibli adalah bagian dari genre ini.
Selain itu, tidak setiap isekai mengikuti kiasan yang jelas ada. Misalnya, The Devil is a Part-Timer mengisahkan tentang Setan di dunia sehari-hari kita. Iblis, naga, sihir, tidak satupun yang membuatnya kagum seperti kesepakatan membunuh di kentang goreng garam dan lada khas fast food majikannya. Isekai adalah tentang melihat ikan keluar dari air ke lautan baru dan itulah premis fleksibel fantastisnya.
8. Mecha
Mecha adalah genre tempat bernaungnya anime tentang robit-robot raksasa. Karya awal seperti Mazinger Z dan Giant Robo membangun panggung bagi serial kondang genre ini seperti Patlabor, Full Metal Panic!, dan semesta serial Mobile Suit Gundam. Pilot robot raksasa yang bertarung demi kebaikan adalah premis yang tidak akan berhenti.
Di mecha sebagai genre, ada cerita robot super, tentang robot humanoid raksasa dengan kekuatan luar biasa, dan cerita robot asli, yang agak mendekati batasan dunia kita. Sejumlah serial mencampurkan dua hal ini—Neon Genesis Evangelion kondang mengaburkan lini genre—tapi, kedua pendekatan ini mengklaim perbedaan. Code Geass, misalnya, menggambarkan mecha yang mencampurkan sihir dan kemampuannya yang begitu besar. Yang menyatukan mereka adalah kemungkinan menceritakan cerita di dunia dengan robot raksasa.
9. Slice of Life
Genre ini berisi cerita yang mengobservasi hidup seperti dijalani orang atau sekelompok karakter. Anime ini Berjaya pada detail, arti gambar dari peristiwa seintim makan atau upacara sekolah. Tidak satu pun yang akan berubah jadi Super Saiyan, atau masuk ke robot setinggi 12 lantai. Hidup adalah hidup, entah apa pun bentuknya.
Ini adalah gigitan terakhir yang membuat slice of life jadi genre yang unik. Hidup mungkin bermakna sesuatu di K-On!, serial tentang satu klub di SMA yang berdedikasi membuat musik. Tapi juga berarti bagi Kiki’s Delivery Service, sebuah film di mana sihir adalah hal yang sangat nyata.
Itulah keindahan slice of life. Genre ini mengambil pendekaan intim, meskipun pendekatannya digunakan pada orang dan tempat yang sangat unik. Anime seperti The Melancholy of Haruhi Suzumiya, Ms. Kobayashi's Dragon Maid, dan Aria: The Animation memasukkan fenomena supranatural, naga, perjalanan waktu dan hidup di planet lain. Tapi, ceritanya bukanlah tentang hal-hal itu hingga mengesampingkan yang lainnya. Ini adalah orang, menjalani hidup. Kadang, bersama naga.
10. Kodomomuke
Banyak yang tidak akrab dengan anime mungkin mengira seluruh media ini adalah tontonan anak-anak. Tapi, mereka yang paham kalau Cowboy Bebop dan Pretty Cure adalah karya seni berbeda dengan audiens berbeda mungkin tidak tahu apakah anime kodomomuke. Singkatnya, ini memang genre anak-anak. Serial kodomomuke yang terkenal seperti Doraemon, Pokemon, dan Hamtaro. Beberapa orang mungkin terpaku pada stigma menonton tontonan anak-anak. Tapi, siapa pun bisa menyaksikan serial kondang genre ini.
11. Iyashikei
Iyashikei, yang artinya menyembuhkan, agak sulit digambarkan. Sering kali, genre ini beririsan dengan genre lain, terutama slice of life. Genre ini lebih didefinisikan dengan pengalaman menonton ketimbang isi cerita. Ini adalah anime yang menenteramkan kalian saat kalian menontonnya. Latar belakang yang dilukis dengan indah, pemandangan alam yang lembut, orang-orang yang bekerja bersama menuju tujuan yang lebih besar, inilah iyashikei, anime yang setara dengan berendam di air panas.
Ada banyak variasi di iyashikei. Contohnya adalah Laid-Back Camp, tentang sekelompok cewek yang suka camping. Soundtrack-nya lembut dan mendayu-dayu, komedinya tidak berlebihan, dan menciptakan atmosfir nyaman adalah tujuan jelas produksi ini. Meski begitu, iyashikei bisa berisi elemen dramatik. Girls’ Last Tour terjadi di tempat apokaliptik di mana dua gadis berjalan tanpa arah. Iyashikei bukanlah tentang satu elemen atau fitur tertentu, tapi emosi keseluruhan. Itu bisa ditemukan di cerita yang di-setting di tempat pembuangan sampah atau di kaki gunung Fuji.
(alv)