4 Hal yang Bikin Tersenyum Getir dari Film Kiamat Don't Look Up
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film Don't Look Up baru saja dirilis di Netflix pada Jumat (14/12) kemarin, dengan menampilkan deretan bintang ternama dari Leonardo DiCaprio hingga Jennifer Lawrence.
Film fiksi ilmiah komedi satire ini bercerita tentang ancaman komet sebesar nyaris 10 km yang siap menghancurkan Bumi, dalam waktu kurang dari tujuh bulan. Singkat kata, kalau komet raksasa itu sampai menyentuh Bumi tanpa bisa dihancurkan terlebih dahulu, maka kiamat akan terjadi.
Saat fakta ini pertama kali diumumkan oleh mahasiswa PhD Kate Dibiasky (Jennifer Lawrence) dan dosennya, Dr. Randal Mindy (Leonardo DiCaprio), semestinya seluruh dunia menanggapinya dengan serius. Namun yang terjadi justru kebalikannya.
Di sinilah kondisi satire tergambar dengan jelas, membuat penonton bisa kesal, atau malah tersenyum getir karena merasa yang tergambar dalam film tersebut memang benar terjadi dalam kehidupan nyata.
Nah, berikut ini beberapa hal penting yang terasa getir dalam film garapan sutradara Adam McKay tersebut. Adam juga pernah membesut film komedi satire The Big Short (2015) yang memenangkan piala Oscar untuk skenario adaptasi terbaik.
1. Keputusan Presiden
Foto: Netflix
Saat mengetahui soal komet pengundang kiamat itu, President Orlean (Meryl Streep) bukannya langsung bertindak cepat, malah menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak penting. Apalagi kepala staf White House yang juga anaknya, Jason Orlean (Jonah Hill). Dia malah menganggap cerita kedua ilmuwan itu membosankan dan bikin ngantuk.
Ketika pada akhirnya ilmuwan lain menguatkan pendapat Dr Mindy dan Kate, Orlean akhirnya menyetujui untuk bertindak, tapi itu pun demi kepentingan politiknya. Tentu saja, pada akhirnya semua kebijakan yang dibuatnya jadi penuh gimmick alias palsu.
2. Perilaku Tokoh Visioner
Foto: Netflix
Dalam film ini juga ada tokoh miliuner pemilik perusahaan teknologi komunikasi Peter Isherwell (Mark Rylance). Ia juga adalah pendonor utama Presiden Orlean yang saat itu ingin mencalonkan diri lagi menjadi presiden. Bisa dibilang, ia mewakili sosok orang superkaya dengan stempel "visioner" yang ada dalam dunia nyata.
Saat mengetahui bahwa komet tersebut bisa membuatnya lebih kaya lagi, Peter menempuh segala cara agar komet bisa jatuh ke Bumi dengan "cara yang aman". Saat Dr. Mindy menyebut tindakannya itu sebagai khas seorang pebisnis, Peter langsung marah.
Namun seiring waktu berjalan, penonton akan tahu bahwa otak Peter bukan cuma dipenuhi uang saja, tapi dia juga orang yang hanya peduli pada dirinya sendiri. Benar-benar orang yang brengsek.
Baca Juga: Drama dan Film Fiksi Ilmiah di Netflix, dari Komedi hingga Thriller
3. Peran Media Massa
Foto: Netflix
Media massa mestinya membantu masyarakat dalam menjernihkan hal yang kusut dan menyampaikan kebenaran kepada dunia. Namun dalam film ini, media massa justru bagian dari masalah.
Anchor (pembawa berita) Jack Bremmer (Tyler Perry) dan Brie Evantee (Cate Blanchett) yang berulang kali mengundang Dr Mindy dan Kate ke program acara mereka malah menjadikan keduanya bahan olokan. Mereka juga menanggapi pernyataan kedua ilmuwan itu dengan humor yang tidak lucu dan membuat sebal.
Jack dan Brie mengatakan bahwa konsep acara mereka adalah membuat segala sesuatu menjadi lebih ringan dan santai. Namun, bagaimana mungkin berita kiamat dibuat jadi lebih santai?
Baca Juga: 10 Implikasi Terbesar yang Muncul di Spider-Man: No Way Home
4. Tindakan Masyarakat
Foto: Netflix
Menyempurnakan kekacauan ini, masyarakat umum malah ikut gila seperti presiden, pengusaha, dan media. Berita kiamat dengan segala keriuhannya malah mereka jadikan meme dan challenge di media sosial. Sebagian lainnya juga membuat konten video reaksi yang malah makin membuat suasana kusut. Sesuatu yang sebenarnya tak asing lagi dalam dunia nyata.
Satu-satunya kelompok yang paling stres dalam peristiwa ini hanyalah para ilmuwan idealis. Mereka seperti bicara dengan tembok. Tanpa dukungan pemerintah dan uang, yang bisa mereka lakukan hanya menunggu kiamat datang.
Film fiksi ilmiah komedi satire ini bercerita tentang ancaman komet sebesar nyaris 10 km yang siap menghancurkan Bumi, dalam waktu kurang dari tujuh bulan. Singkat kata, kalau komet raksasa itu sampai menyentuh Bumi tanpa bisa dihancurkan terlebih dahulu, maka kiamat akan terjadi.
Saat fakta ini pertama kali diumumkan oleh mahasiswa PhD Kate Dibiasky (Jennifer Lawrence) dan dosennya, Dr. Randal Mindy (Leonardo DiCaprio), semestinya seluruh dunia menanggapinya dengan serius. Namun yang terjadi justru kebalikannya.
Di sinilah kondisi satire tergambar dengan jelas, membuat penonton bisa kesal, atau malah tersenyum getir karena merasa yang tergambar dalam film tersebut memang benar terjadi dalam kehidupan nyata.
Nah, berikut ini beberapa hal penting yang terasa getir dalam film garapan sutradara Adam McKay tersebut. Adam juga pernah membesut film komedi satire The Big Short (2015) yang memenangkan piala Oscar untuk skenario adaptasi terbaik.
1. Keputusan Presiden
Foto: Netflix
Saat mengetahui soal komet pengundang kiamat itu, President Orlean (Meryl Streep) bukannya langsung bertindak cepat, malah menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak penting. Apalagi kepala staf White House yang juga anaknya, Jason Orlean (Jonah Hill). Dia malah menganggap cerita kedua ilmuwan itu membosankan dan bikin ngantuk.
Ketika pada akhirnya ilmuwan lain menguatkan pendapat Dr Mindy dan Kate, Orlean akhirnya menyetujui untuk bertindak, tapi itu pun demi kepentingan politiknya. Tentu saja, pada akhirnya semua kebijakan yang dibuatnya jadi penuh gimmick alias palsu.
2. Perilaku Tokoh Visioner
Foto: Netflix
Dalam film ini juga ada tokoh miliuner pemilik perusahaan teknologi komunikasi Peter Isherwell (Mark Rylance). Ia juga adalah pendonor utama Presiden Orlean yang saat itu ingin mencalonkan diri lagi menjadi presiden. Bisa dibilang, ia mewakili sosok orang superkaya dengan stempel "visioner" yang ada dalam dunia nyata.
Saat mengetahui bahwa komet tersebut bisa membuatnya lebih kaya lagi, Peter menempuh segala cara agar komet bisa jatuh ke Bumi dengan "cara yang aman". Saat Dr. Mindy menyebut tindakannya itu sebagai khas seorang pebisnis, Peter langsung marah.
Namun seiring waktu berjalan, penonton akan tahu bahwa otak Peter bukan cuma dipenuhi uang saja, tapi dia juga orang yang hanya peduli pada dirinya sendiri. Benar-benar orang yang brengsek.
Baca Juga: Drama dan Film Fiksi Ilmiah di Netflix, dari Komedi hingga Thriller
3. Peran Media Massa
Foto: Netflix
Media massa mestinya membantu masyarakat dalam menjernihkan hal yang kusut dan menyampaikan kebenaran kepada dunia. Namun dalam film ini, media massa justru bagian dari masalah.
Anchor (pembawa berita) Jack Bremmer (Tyler Perry) dan Brie Evantee (Cate Blanchett) yang berulang kali mengundang Dr Mindy dan Kate ke program acara mereka malah menjadikan keduanya bahan olokan. Mereka juga menanggapi pernyataan kedua ilmuwan itu dengan humor yang tidak lucu dan membuat sebal.
Jack dan Brie mengatakan bahwa konsep acara mereka adalah membuat segala sesuatu menjadi lebih ringan dan santai. Namun, bagaimana mungkin berita kiamat dibuat jadi lebih santai?
Baca Juga: 10 Implikasi Terbesar yang Muncul di Spider-Man: No Way Home
4. Tindakan Masyarakat
Foto: Netflix
Menyempurnakan kekacauan ini, masyarakat umum malah ikut gila seperti presiden, pengusaha, dan media. Berita kiamat dengan segala keriuhannya malah mereka jadikan meme dan challenge di media sosial. Sebagian lainnya juga membuat konten video reaksi yang malah makin membuat suasana kusut. Sesuatu yang sebenarnya tak asing lagi dalam dunia nyata.
Satu-satunya kelompok yang paling stres dalam peristiwa ini hanyalah para ilmuwan idealis. Mereka seperti bicara dengan tembok. Tanpa dukungan pemerintah dan uang, yang bisa mereka lakukan hanya menunggu kiamat datang.
(ita)