10 Lokasi Fiktif Terbaik di Film Disney
loading...
A
A
A
Film-film animasi Disney tak hanya dikenal dengan ceritanya yang menawan, tapi juga lokasinya yang menarik. Banyak setting film Disney yang diangkat dari realitas. Namun, sejumlah cerita mereka memerlukan lokasi yang lebih fantastik yang bisa merefleksikan cerita yang diceritakan dengan lebih akurat.
Apakah lokasi-lokasi fiktif ini terinspirasi dari tempat dunia nyata atau memang murni fantasi, setting film Disney ini bisa dipakai untuk membantu memberikan informasi kepada penonton tentang cerita latar karakter. Selain itu, juga memberikan alasan atas motivasi mereka atau mengindikasikan jenis cerita yang diceritakan. Tempat-tempat ini juga bisa memberikan bentuk pelarian dari kenyataan fantasi yang membawa penonton tenggelam dalam pengalaman menonton.
Dari berbagai lokasi fiktif di banyak film Disney itu, beberapa di antaranya sampai tercetak di benak penonton. Lokasi-lokasi inilah yang terbaik yang pernah ada. Jadi, lokasi fiktif terbaik mana saja di film Disney? Dikutip dari Screen Rant, berikut ulasannya!
10. Kumandra — Raya And The Last Dragon
Kumandra adalah tanah yang terpecah menjadi lima kerajaan: Fang, Heart, Tail, Spine, dan Talon. Masing-masing kerajaan ini punya lingkungan yang berbeda-beda. Dari atas, perairan yang menghubungkan tanah-tanah mirip seekor naga. Tempat ini juga memarmerkan sejumlah makhluk magis terbaik Disney, seperti dari naga hingga Tuk Tuk, peliharaan Raya.
9. Portorosso — Luca
Kota pantai Portorosso memang terinspirasi dari komunitas yang sama di Riviera, Italia. Namun, budaya monster laut dan cerita rahasianya memandu setting Luca ke dunia fiksi. Adegan terbaik dari film itu menggambarkan setting Portorosso ke efek yang bagus. Ini memamerkan semangatnya yang kontras dengan kehidupan Luca di air melalui kios gelato dan rumah-rumah bercat cerah. Tapi, atmosfirnya juga bisa berubah mengerikan.
8. Wonderland — Alice In Wonderland
Wonderland dari film animasi Alice in Wonderland yang dirilis Disney pada 1951 menghidupkan banyak visual ikonik dari sumber materi cerita dengan cara tetap dipertahankan di adaptasi lain cerita ini. Wonderland adalah contoh sempurna atas setting seperti apa film yang dibuat, karena tanpanya tidak akan ada cerita. Petualangan Alice hanya benar-benar dimulaia ketika dia masuk dan berusaha melogikakan suasana baru di sekitarnya. Ini menjadi agak sulit karena mereka sering kontradiktif dengan alam. Cerita tentang berteman dengan yang tidak dikenal, penduduk nyentrik Wonderland mencerminkan rumah aneh mereka.
7. Zootopia — Zootopia
Memadukan kehidupan kota dengan kerajaan hewan sepertinya sebuah tugas yang sulit. Tapi Zootopia melakukannya. Mereka menciptakan sebuah masyarakat di mana semua hewan ada, tapi juga menjelajahi masalah sebuah setting yang punya praduga tertentu terhadap spesies yang dianggap sebagai predator atau mangsa.
Kotanya padat dengan detail-detail kecil yang mengilustrasikan betapa semua jenis pengaruh hewan akan berdampak pada setting urban, lebih banyak akan terlihat ketika menonton ulang film ini. Mengombinasikan masyarakat yang familiar dengan penduduk yang tidak familiar, Zootopia bekerja dengan baik untuk membawa masuk audiens-nya ke dunia mereka. Ini membuat film ini bisa mengeksplorasi tema ketakutan dan praduga dengan cara yang terasa emosional.
6. Halloween Town — The Nightmare Before Christmas
Setting film The Night Before Christmas menambah atmosfir tunggalnya. Meskipun Christmas Town adalah bagian integral ceritanya, Halloween Town adalah lokasi di mana sebagian aksinya terjadi. Kota ini penuh telur Paskah yang mungkin terlewat oleh para penggemarya. Rumah Jack itu penting untuk memahami motivasinya dan komunitasnya di seluruh ceritanya. Mengombinasikan keanehan dengan tekad bulat Jack untuk mengambil tugas Natal, setting-nya menegaskan cerita yang kontras dan menekankan mengapa Jack melakukan kesalahan.
5. The Great Before — Soul
Soul adalah film yang mengeksplorasi pertanyaan filosofi dan kualitas mimpi di setting-nya di The Great Before mencerminkan sifat pemikirnya, sebagai sebuah ruangan yang penuh dengan bentuk halus dengan warna pastel. Dengan film ini lebih banyak berfokus pada konflik dan ekspektasi internal, masuk akal jika sifat kabut The Great Before adalah ruangan yang sederhana, yang memberikan karakternya lebih banyak peluang untuk tampil ketimbang bersaing dengan setting yang berkilauan. Terlebih, warna ruangan ini kontras dengan yang ada di bumi untuk menunjukkan betapa berbedanya pengalaman dua dunia ini.
4. New Mushroomton — Onward
Cerita Onward dimulai di New Mushroomton, sebuah kota yang populasinya terdiri atas banyak makhluk fantasi. Dunia ini mencampur genre fantasi dengan kehidupan modern. Ini juga menjadi pendukung prems cerita film bahwa sihir pernah menjadi sesuatu yang umum dan perkembangan teknologi menjadikannya jadi kuno. Kombinasi mobil dan centaur, sekolah dan mantra membuat New Mushroomton menjadi tempat yang melupakan asal usulnya.
3. Neverland — Peter Pan
Setting magis Peter Pan di Neverland telah menjadi begitu terkenal sampai namanya dipakai sebagai gagasan lari dari kenyataan dan hidup abadi sebagai anak-anak. Film Disney pada 1953 itu merepresentasikan lokasi Neverland yang penuh keajaiban, dengan putri duyung, perompak dan banyak ruang untuk dieksplorasi. Tapi, film ini juga tidak malu memperlihatkan asal mula yang terlihat fantastik itu.
2. Pizza Planet — Toy Story
Pizza Planet hanya tempat kecil yang menjadi setting di Toy Story, tapi tempat ini mendapatkan perhatian karena logonya sering dipakai sebagai telur Paskah di film Pixar berikutnya. Dalam konteks Toy Story, Pizza Planet itu penting sebagai tempat di mana persahabatan antara Buzz dan Woody mulai berkembang. Woody harus menyelamatkan Buzz dari permainan arcade restoran itu. Tempat ini juga merupakan asal mainan alien, Little Green Men.
1. Arendelle — Frozen
Arendelle dan kerajaan di sekitarnya memainkan peranan penting dalam membangun bahaya yang muncul bersama kekuatan es Esa. Ini karena tempat ini memerlukan iklim untuk membawa sumber daya dan bepergian. Selain itu, perjalanan Elsa ke tempat liar di pegunungan paralel dengan kebebasannya dari ekspektasi atas dirinya di kerjaaan.
Lihat Juga: 10 Anime Isekai dengan Animasi dan Art Terbaik, Ada Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation
Apakah lokasi-lokasi fiktif ini terinspirasi dari tempat dunia nyata atau memang murni fantasi, setting film Disney ini bisa dipakai untuk membantu memberikan informasi kepada penonton tentang cerita latar karakter. Selain itu, juga memberikan alasan atas motivasi mereka atau mengindikasikan jenis cerita yang diceritakan. Tempat-tempat ini juga bisa memberikan bentuk pelarian dari kenyataan fantasi yang membawa penonton tenggelam dalam pengalaman menonton.
Dari berbagai lokasi fiktif di banyak film Disney itu, beberapa di antaranya sampai tercetak di benak penonton. Lokasi-lokasi inilah yang terbaik yang pernah ada. Jadi, lokasi fiktif terbaik mana saja di film Disney? Dikutip dari Screen Rant, berikut ulasannya!
10. Kumandra — Raya And The Last Dragon
Kumandra adalah tanah yang terpecah menjadi lima kerajaan: Fang, Heart, Tail, Spine, dan Talon. Masing-masing kerajaan ini punya lingkungan yang berbeda-beda. Dari atas, perairan yang menghubungkan tanah-tanah mirip seekor naga. Tempat ini juga memarmerkan sejumlah makhluk magis terbaik Disney, seperti dari naga hingga Tuk Tuk, peliharaan Raya.
9. Portorosso — Luca
Kota pantai Portorosso memang terinspirasi dari komunitas yang sama di Riviera, Italia. Namun, budaya monster laut dan cerita rahasianya memandu setting Luca ke dunia fiksi. Adegan terbaik dari film itu menggambarkan setting Portorosso ke efek yang bagus. Ini memamerkan semangatnya yang kontras dengan kehidupan Luca di air melalui kios gelato dan rumah-rumah bercat cerah. Tapi, atmosfirnya juga bisa berubah mengerikan.
8. Wonderland — Alice In Wonderland
Wonderland dari film animasi Alice in Wonderland yang dirilis Disney pada 1951 menghidupkan banyak visual ikonik dari sumber materi cerita dengan cara tetap dipertahankan di adaptasi lain cerita ini. Wonderland adalah contoh sempurna atas setting seperti apa film yang dibuat, karena tanpanya tidak akan ada cerita. Petualangan Alice hanya benar-benar dimulaia ketika dia masuk dan berusaha melogikakan suasana baru di sekitarnya. Ini menjadi agak sulit karena mereka sering kontradiktif dengan alam. Cerita tentang berteman dengan yang tidak dikenal, penduduk nyentrik Wonderland mencerminkan rumah aneh mereka.
7. Zootopia — Zootopia
Memadukan kehidupan kota dengan kerajaan hewan sepertinya sebuah tugas yang sulit. Tapi Zootopia melakukannya. Mereka menciptakan sebuah masyarakat di mana semua hewan ada, tapi juga menjelajahi masalah sebuah setting yang punya praduga tertentu terhadap spesies yang dianggap sebagai predator atau mangsa.
Kotanya padat dengan detail-detail kecil yang mengilustrasikan betapa semua jenis pengaruh hewan akan berdampak pada setting urban, lebih banyak akan terlihat ketika menonton ulang film ini. Mengombinasikan masyarakat yang familiar dengan penduduk yang tidak familiar, Zootopia bekerja dengan baik untuk membawa masuk audiens-nya ke dunia mereka. Ini membuat film ini bisa mengeksplorasi tema ketakutan dan praduga dengan cara yang terasa emosional.
6. Halloween Town — The Nightmare Before Christmas
Setting film The Night Before Christmas menambah atmosfir tunggalnya. Meskipun Christmas Town adalah bagian integral ceritanya, Halloween Town adalah lokasi di mana sebagian aksinya terjadi. Kota ini penuh telur Paskah yang mungkin terlewat oleh para penggemarya. Rumah Jack itu penting untuk memahami motivasinya dan komunitasnya di seluruh ceritanya. Mengombinasikan keanehan dengan tekad bulat Jack untuk mengambil tugas Natal, setting-nya menegaskan cerita yang kontras dan menekankan mengapa Jack melakukan kesalahan.
5. The Great Before — Soul
Soul adalah film yang mengeksplorasi pertanyaan filosofi dan kualitas mimpi di setting-nya di The Great Before mencerminkan sifat pemikirnya, sebagai sebuah ruangan yang penuh dengan bentuk halus dengan warna pastel. Dengan film ini lebih banyak berfokus pada konflik dan ekspektasi internal, masuk akal jika sifat kabut The Great Before adalah ruangan yang sederhana, yang memberikan karakternya lebih banyak peluang untuk tampil ketimbang bersaing dengan setting yang berkilauan. Terlebih, warna ruangan ini kontras dengan yang ada di bumi untuk menunjukkan betapa berbedanya pengalaman dua dunia ini.
4. New Mushroomton — Onward
Cerita Onward dimulai di New Mushroomton, sebuah kota yang populasinya terdiri atas banyak makhluk fantasi. Dunia ini mencampur genre fantasi dengan kehidupan modern. Ini juga menjadi pendukung prems cerita film bahwa sihir pernah menjadi sesuatu yang umum dan perkembangan teknologi menjadikannya jadi kuno. Kombinasi mobil dan centaur, sekolah dan mantra membuat New Mushroomton menjadi tempat yang melupakan asal usulnya.
3. Neverland — Peter Pan
Setting magis Peter Pan di Neverland telah menjadi begitu terkenal sampai namanya dipakai sebagai gagasan lari dari kenyataan dan hidup abadi sebagai anak-anak. Film Disney pada 1953 itu merepresentasikan lokasi Neverland yang penuh keajaiban, dengan putri duyung, perompak dan banyak ruang untuk dieksplorasi. Tapi, film ini juga tidak malu memperlihatkan asal mula yang terlihat fantastik itu.
2. Pizza Planet — Toy Story
Pizza Planet hanya tempat kecil yang menjadi setting di Toy Story, tapi tempat ini mendapatkan perhatian karena logonya sering dipakai sebagai telur Paskah di film Pixar berikutnya. Dalam konteks Toy Story, Pizza Planet itu penting sebagai tempat di mana persahabatan antara Buzz dan Woody mulai berkembang. Woody harus menyelamatkan Buzz dari permainan arcade restoran itu. Tempat ini juga merupakan asal mainan alien, Little Green Men.
1. Arendelle — Frozen
Arendelle dan kerajaan di sekitarnya memainkan peranan penting dalam membangun bahaya yang muncul bersama kekuatan es Esa. Ini karena tempat ini memerlukan iklim untuk membawa sumber daya dan bepergian. Selain itu, perjalanan Elsa ke tempat liar di pegunungan paralel dengan kebebasannya dari ekspektasi atas dirinya di kerjaaan.
Lihat Juga: 10 Anime Isekai dengan Animasi dan Art Terbaik, Ada Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation
(alv)