T’Challa Jadi Star-Lord, Episode 2 What If…? Ubah Sejarah MCU

Kamis, 19 Agustus 2021 - 02:30 WIB
loading...
T’Challa Jadi Star-Lord, Episode 2 What If…? Ubah Sejarah MCU
Episode 2 What If…? menampilkan cerita tentang T’Challa yang menjadi Star-Lord. Apa yang terjadi di episode 2 mengubah sejarah Marvel Cinematic Universe (MCU). (Foto-Foto: Screen Grab/Disney+ Hotstar)
A A A
Episode 2 What If…? Marvel menampilkan sebuah linimasa alternatif menarik di mana T’Challa menjadi Star-Lord. Cerita di episode ini benar-benar mengubah peristiwa yang sebenarnya terjadi di linimasa utama dan mempengaruhi masa depan Marvel Cinematic Universe (MCU) . Apa yang terjadi di episode 2 itu sama sekali berbeda dengan apa yang terjadi di Guardians of the Galaxy .

PERINGATAN: Artikel ini mengandung spoiler Episode 2 What If…? yang sedang tayang di Disney+ Hotstar! Kalian sudah diperingatkan!
T’Challa Jadi Star-Lord, Episode 2 What If…? Ubah Sejarah MCU

Episode 2 ini adalah cerita yang sangat dinantikan dan diantisipasi penggemar. Ini adalah karya terakhir mendiang Chadwick Boseman sebagai T’Challa untuk MCU sebelum meninggal dunia tahun lalu. Episode ini juga ditayangkan menjelang peringatan satu tahun meninggalnya Chadwick. Bintang Black Panther itu meninggal dunia pada 28 Agustus tahun lalu akibat kanker usus. Di penutupan Episode 2, Marvel juga menuliskan kalau episode ini adalah penghormatan bagi mendiang. Di episode ini, Chadwick menyulihsuarakan T’Challa. Suaranya yang khas bisa terdengar di episode ini.



Episode 2 memperkenalkan sebuah cerita tentang Yondu dan Ravangers yang pernah dikisahkan di Guardians of the Galaxy. Namun, cerita di episode 2 ini benar-benar berbeda dengan apa yang terjadi di film yang dirilis pada 2014 itu. Meski ada persamaan alur cerita dan sejumlah tokohnya, tapi apa yang terjadi di sini punya banyak perbedaan. Seperti apa? Simakulasannya berikut!

1. Anak buah Yondu salah culik
T’Challa Jadi Star-Lord, Episode 2 What If…? Ubah Sejarah MCU

Episode 2 mengisahkan tentang Yondu yang mengutus dua anak buahnya, Kraglin dan Tasserface untuk menculik anak Ego, Peter Quill dari Bumi pada 1988. Alih-alih menculik anak yang kalau di film baru saja ditinggal ibunya untuk selama-lamanya, kedua orang itu malah menculik T’Challa yang melanggar pesan ayahnya, T’Chaka, untuk tidak keluar dari perbatasan Wakanda. Meski salah culik, Yondu tetap membawa T’Challa dan merawatnya. Ini membuat semuanya berubah. T’Challa tumbuh menjadi Star-Lord. Star-Lord versi T’Challa ini sangat berbeda dengan Star-Lord-nya Peter Quill yang dikenal penggemar MCU di Guardians of the Galaxy. Di serial ini, Yondu tetap disulihsuarakan Michael Rooker, Kraglin oleh Sean Gunn dan Tasserface oleh Chris Sullivan.

2. Ravangers menjadi kekuatan untuk kebaikan
T’Challa Jadi Star-Lord, Episode 2 What If…? Ubah Sejarah MCU

Kehadiran T’Challa di tengah-tengah Ravangers mengubah pandangan dan langkah kelompok itu. Di Guardians of the Galaxy, Ravangers dikisahkan sebagai sekelompok penjahat. Namun, di Episode 2 What If…?, Ravangers menjadi kekuatan untuk kebaikan di seluruh galaksi. T’Challa adalah pemimpinnya. Yondu sepertinya tidak bisa menolak antusiasme dan optimisme T’Challa. T’Challa membuat Ravangers seperti Robin Hood dan Merry Men, yang mencuri dari orang kaya dengan hasilnya diberikan untuk orang miskin. Mereka pun menjadi keluarga dekat dan mampu menghadapi ancaman potensial. Mereka bahkan mampu mencegah serangan Kree terhadap Kylos, yang artinya, Drax tidak pernah kehilangan keluarganya.

2. Batu Kekuatan diakses 6 tahun sebelum Guardians of the Galaxy
T’Challa Jadi Star-Lord, Episode 2 What If…? Ubah Sejarah MCU

Salah satu perubahan teraneh di episode 2 What If…? Marvel adalah Batu Kekuatan sudah bisa diakses pada 2008 atau enam tahun sebelum peristiwa Guardians of the Galaxy di MCU. Batu itu ada di planet Morag. Tempat ini adalah tempat persembunyian sempurna karena gelombang pasangnya berarti kuilnya hanya bisa terekspos sekali tiap 300 tahun. Di linimasa utama, itu terjadi pada 2014—ketika Guardians of the Galaxy dirilis. Namun, menurut ScreenRant, masih ada sedikit ruang gerak. Ini karena Marvel sebelumnya tidak memberikan spesifikasi berapa lama peluang sekali dalam 300 tahun untuk mendapatkan Batu Kekuatan itu akan berakhir. Itu mungkin karena jarak Morag dari bintangnya, lautan pasang surut selama periode setidaknya 6 tahun. Jelasnya, sudah ada petunjuk soal ini sebelumnya. Di linimasa utama MCU, Avengers mengunjungi tahun 2009 di Avengers: Endgame, yang mengindikasikan kalau mereka yakin sejumlah Batu Keabadian bisa diakses pada waktu itu.



4. Thanos tidak lagi berniat menyeimbangkan semesta
T’Challa Jadi Star-Lord, Episode 2 What If…? Ubah Sejarah MCU

Thanos adalah penjahat utama di linimasa utama MCU. Dia adalah kekuatan besar yang sulit dibendung. Namun, itu tidak terjadi di Episode 2 What If…? Di sini, T’Challa yang menjadi Star-Lord mengajak Thanos unutk debat filosofi. Putra mahkota Wakanda itu berhasil mengemukakan kekurangan dalam rencana Thanos untuk menghapus separuh populasi semesta. Hasilnya, Mad Titan pun mengurungkan niatnya meski tetap tertarik pada ide itu di level naluriah, yang mencerminkan kehausan darahnya. Namun, daya tarik T’Challa membuat Thanos untuk melenyapkan keinginan itu. Di serial ini, Batu Keabadian seperttinya tidak penting karena Thanos adalah satu-satunya orang yang punya ide untuk mengombinasikan kekuatan mereka. Dengan meninggalka keinginan itu, Thanos pun pensiun sebagai panglima perang dan Sarung Tangan Keabadian tidak pernah dibuat. Di serial ini, Josh Brolin—pemeran Thanos di MCU—menyulihsuarakan Mad Titan.

5. The Collector menjadi musuh utama T’Challa
T’Challa Jadi Star-Lord, Episode 2 What If…? Ubah Sejarah MCU

Di Guardians of the Galaxy, Star-Lord dan kawan-kawannya menghadapi kekejaman Ronan the Accuser yang ingin menghancurkan Xandar setelah mendapatkan Batu Kekuatan. Di Episode 2 What If…?, Star-Lord versi T’Challa menghadapi kekejaman The Collector (Benicio del Toro). Dalam twist yang mengejutkan, The Collector adalah panglima kejahatan paling berbahaya di galaksi. Dia membuat Black Order—mantan letnan Thanos—sebagai pemimpin pasukan keamanannya di Knowhere. Dia menggunakan kekayaannya untuk mendapatkan harta karun berharga. Operasinya membentang di seluruh galaksi. Dia punya sejumlah item dari linimasa utama MCU, seperti Howard the Duck dan Cosmo, si anjing telepati. Dia juga mendapatkan sejumlah benda yang tidak dimiliki The Collector di linimasa utama MCU. Salah satunya adalah Necroword milik Hela. Ini mengungkapkan kalau agen The Collector berhasil mengalahkan Dewi Kematian Asgard itu—yang tidak bisa dilakukan Thor selain dengan menghancurkan Asgard. Yang lebih mengesankan, Hela dikalahkan tanpa kerusakan pada Necrosword-nya. Kemungkinan, benda itu diambil dari mayatnya.

6. Thor dan Captain America kalah
T’Challa Jadi Star-Lord, Episode 2 What If…? Ubah Sejarah MCU

Hela sepertinya bukan satu-satunya Asgardian yang dikalahkan The Collector. Meskipun tidak dipakai, The Collector juga punya Mjolnir, palu keramat Thor. Episode 2 ini ber-setting 20 tahun setelah T’Challa diculik dari Wakanda, yang artinya ini terjadi pada 2008. Tahun ini punya implikasi penting bagi cerita Thor di linimasa ini. Dewa Petir itu pastinya telah menghadapi anak buah The Collector jauh sebelum dia dibuang ke Midgard.

Selain Mjolnir, The Collector juga memiliki tameng Captain America . Ini mengonfirmasi kalau anak buahnya telah mengunjungi Bumi, meski tidak ada bukti secara terbuka. Mereka pasti tahu Steve Rogers, menemukannya dan mengambil tameng itu. Keterlibatan mereka berarti kalau Captain America itu tidak selamat dari es atau kondisi lain.

7. Wakanda punya teknologi antariksa
T’Challa Jadi Star-Lord, Episode 2 What If…? Ubah Sejarah MCU

Penculikan T’Challa mengubah sejarah Wakanda. Kerajaan itu mengembangkan teknologi antariksa dan mengirimkan sebuah kapalnya ke antariksa untuk mencarinya. Ini mungkin cara The Collector tahu Bumi. Masuk akal bagi Wakanda untuk bisa melakukan penerbangan antarbintang. Di komik, Vibrarium adalah kunci perjalanan antarbintang. Properti uniknya ideal bagi pembuatan kapal antariksa. Twist ini punya implikasi menarik bagi MCU karena ini menunjukkan kalau Wakanda bisa di tepi penemuan perjalanan antarbintang di linimasa utama—terutama dengan Avengers: Endgame mengonfirmasi korespodensi antara Okoye dengan Captain Marvel. Ini artinya, ada kemungkinan pertukaran teknologi.



8. Peter Quill dan Ego
T’Challa Jadi Star-Lord, Episode 2 What If…? Ubah Sejarah MCU

Dua episode What If…? berakhir dengan setup cerita masa depan di linimasa masing-masing. Episode pertama berakhir dengan Captain Carter bertemu Nick Fury dan Hawkeye setelah dia muncul dari portal di masa depan. Episode 2 berakhir dengan Ego yang jahat menemui Peter Quill. Di Guardians of the Galaxy Vol 2, Ego dikisahkan tidak mencari Peter karena dia mencintainya. Dia ingin menggunakan Peter sebagai penambah tenaganya dan mengancam seluruh galaksi. Sementara, Ego mungkin berhasil di linimasa ini, ini sepertinya menjadi setup bagi petualangan berikutnya T'Challa.
T’Challa Jadi Star-Lord, Episode 2 What If…? Ubah Sejarah MCU

Hal yang menarik lainnya adalah melihat bagaimana Peter Quill. Setelah tidak jadi diculik Yondu, dia sepertinya menjalani hidup sebagai manusia biasa. Belum diketahui apakah Peter di linimasa ini adalah orang yang mau mendampingi Ego sebagai penjahat atau hanya orang biasa yang terseret ke masalah kosmik. Di Episode 2, Peter digambarkan sebagai sesosok pria yang bekerja di Dairy Queen.

9. Guardians of the Galaxy tidak pernah ada
T’Challa Jadi Star-Lord, Episode 2 What If…? Ubah Sejarah MCU

Semua perubahan di linimasa ini berarti bahwa Guardians of the Galaxy tidak pernah terbentuk. Peter Quill ada di Bumi, Gamora tidak terlihat, tapi Nebula sepertinya beroperasi di pasar gelap dan menjadi gadis yang mungkin ditaksir T’Challa. Episode 2 What If…? juga tidak menyebut Rocket Racoon, Groot dan bahkan Gamora. Cukup aneh karena Ravangers telah menanamkan tema di Guardians of the Galaxy. Film-film itu adalah cerita tentang Star-Lord yang mencari keluarga, tapi di What If…?, T’Challa telah menemukan keluarga di tengah-tengah Ravangers.
(alv)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1897 seconds (0.1#10.140)