3 Alasan Mengapa Banyak Orang Senang Membaca Ramalan Zodiak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebagian orang sangat senang membicarakan zodiak, menyamakannya dengan kepribadian tertentu, bahkan percaya dengan ramalan-ramalan terkait hal tersebut.
Meski kelihatannya ramalan atau prediksi terkait zodiak terasa valid dan sering cocok dengan yang kita temui dalam kehidupan sehari-hati, tapi ramalan zodiak sebenarnya adalah sebuah pseudoscience.
Pseudoscience atau ilmu semu adalah sebuah pengetahuan, metodologi, keyakinan, atau praktik yang diklaim ilmiah, tapi sebenarnya tidak mengikuti metode ilmiah.
Tiap manusia umumnya akan terus-menerus ingin tahu sekaligus menghubungkan antara masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Dari sinilah ilmu semu lantas hadir dan menjadi astrologi, yaitu kepercayaan atau pengaruh benda-benda kosmik yang jauh seperti bintang (zodiak). Astrologi diyakini memengaruhi perilaku dan kepribadian seseorang berdasarkan tanggal lahir mereka.
Astrologi dianggap membantu menciptakan dan membenarkan konsep diri, terutama tentang ciri-ciri kepribadian seseorang berdasarkan bintang atau zodiak. Selain itu, astrologi juga menanamkan rasa memiliki pada diri.
Misalnya, "Saya senang kebebasan dan suka petualangan karena zodiakku Sagitarius" atau "Pantas aja ia bermuka dua soalnya Gemini, sih".
Seseorang akan merasa dirinya begini dan begitu berdasarkan kepercayaannya. Tentunya ini menjadi tanda alasan seseorang bisa percaya pada astrologi dan menganggapnya sebagai kebenaran yang nyata. Berikut ini adalah beberapa alasan lainnya mengapa astrologi begitu dipercaya dan orang menjadikannya sebuah kebenaran.
1. DIJADIKAN RESPONS KARENA STRES DAN TIDAK PERCAYA DIRI
Foto: Freepik
Studi menunjukkan bahwa orang sering percaya pada astrologi karena respon terhadap stres dan cemas. "Saat seseorang dalam kondisi stres yang tinggi, ia akan percaya dan menjadikan astrologi sebagai jalan untuk mengatasi masalah, meskipun saat kondisi stresnya rendah ia tidak percaya itu,” kata Graham Tyson, profesor psikologi di Universitas Afrika Selatan Witwatersrand, mengutipdari The Swaddle .
Faktanya, memang ada hubungan antara seseorang dan astrologi. Saat merasa stres dan tidak percaya diri, orang akan mencari astrolog untuk meramalkan masa depan mereka.
Baca Juga: Mengulik Alasan Logis di Balik Manjurnya Ramalan Astrologi
2. KETIDAKPASTIAN
Foto: Freepik
Melalui sebuah prediksi, astrologi membantu manusia mencapai kepastian yang mereka dambakan. Jika mereka dipenuhi dengan keraguan dengan ketidakpastian, mereka akan mulai menganggap yang tertulis tentang zodiak itu benar. Padahal itu bisa benar, bisa juga tidak.
3. TERBIASA PERCAYA ASTROLOGI
Foto: Freepik
Saat seseorang membaca tentang karakteristik dari zodiak mereka, ketika itu juga banyak yang langsung percaya dan menyimpannya di pikiran mereka bahwa dirinya sama dengan yang dituliskan.
Setelahnya, seseorang akan menganggap astrologi menjadi stereotip yang benar bagi dirinya. Meskipun seseorang tidak lagi membaca tentang ramalan zodiak, tak jarang dari mereka yang tetap menjadikan zodiak sebagai jati diri atau karakteristiknya.
Contohnya seseorang dengan zodiak Gemini akan menganggap dirinya orang yang labil, orang dberzodiak Aries akan menganggap dirinya orang yang ambisius dan orang dengan bintang Sagitarius akan menganggap dirinya orang yang jujur dan terbuka.
Meski kelihatannya ramalan atau prediksi terkait zodiak terasa valid dan sering cocok dengan yang kita temui dalam kehidupan sehari-hati, tapi ramalan zodiak sebenarnya adalah sebuah pseudoscience.
Pseudoscience atau ilmu semu adalah sebuah pengetahuan, metodologi, keyakinan, atau praktik yang diklaim ilmiah, tapi sebenarnya tidak mengikuti metode ilmiah.
Tiap manusia umumnya akan terus-menerus ingin tahu sekaligus menghubungkan antara masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Dari sinilah ilmu semu lantas hadir dan menjadi astrologi, yaitu kepercayaan atau pengaruh benda-benda kosmik yang jauh seperti bintang (zodiak). Astrologi diyakini memengaruhi perilaku dan kepribadian seseorang berdasarkan tanggal lahir mereka.
Astrologi dianggap membantu menciptakan dan membenarkan konsep diri, terutama tentang ciri-ciri kepribadian seseorang berdasarkan bintang atau zodiak. Selain itu, astrologi juga menanamkan rasa memiliki pada diri.
Misalnya, "Saya senang kebebasan dan suka petualangan karena zodiakku Sagitarius" atau "Pantas aja ia bermuka dua soalnya Gemini, sih".
Seseorang akan merasa dirinya begini dan begitu berdasarkan kepercayaannya. Tentunya ini menjadi tanda alasan seseorang bisa percaya pada astrologi dan menganggapnya sebagai kebenaran yang nyata. Berikut ini adalah beberapa alasan lainnya mengapa astrologi begitu dipercaya dan orang menjadikannya sebuah kebenaran.
1. DIJADIKAN RESPONS KARENA STRES DAN TIDAK PERCAYA DIRI
Foto: Freepik
Studi menunjukkan bahwa orang sering percaya pada astrologi karena respon terhadap stres dan cemas. "Saat seseorang dalam kondisi stres yang tinggi, ia akan percaya dan menjadikan astrologi sebagai jalan untuk mengatasi masalah, meskipun saat kondisi stresnya rendah ia tidak percaya itu,” kata Graham Tyson, profesor psikologi di Universitas Afrika Selatan Witwatersrand, mengutipdari The Swaddle .
Faktanya, memang ada hubungan antara seseorang dan astrologi. Saat merasa stres dan tidak percaya diri, orang akan mencari astrolog untuk meramalkan masa depan mereka.
Baca Juga: Mengulik Alasan Logis di Balik Manjurnya Ramalan Astrologi
2. KETIDAKPASTIAN
Foto: Freepik
Melalui sebuah prediksi, astrologi membantu manusia mencapai kepastian yang mereka dambakan. Jika mereka dipenuhi dengan keraguan dengan ketidakpastian, mereka akan mulai menganggap yang tertulis tentang zodiak itu benar. Padahal itu bisa benar, bisa juga tidak.
3. TERBIASA PERCAYA ASTROLOGI
Foto: Freepik
Saat seseorang membaca tentang karakteristik dari zodiak mereka, ketika itu juga banyak yang langsung percaya dan menyimpannya di pikiran mereka bahwa dirinya sama dengan yang dituliskan.
Setelahnya, seseorang akan menganggap astrologi menjadi stereotip yang benar bagi dirinya. Meskipun seseorang tidak lagi membaca tentang ramalan zodiak, tak jarang dari mereka yang tetap menjadikan zodiak sebagai jati diri atau karakteristiknya.
Contohnya seseorang dengan zodiak Gemini akan menganggap dirinya orang yang labil, orang dberzodiak Aries akan menganggap dirinya orang yang ambisius dan orang dengan bintang Sagitarius akan menganggap dirinya orang yang jujur dan terbuka.