Menjelang Lebaran, Ini Makna Psikologis di Balik Kemauan Memaafkan

Jum'at, 22 Mei 2020 - 20:30 WIB
loading...
Menjelang Lebaran, Ini Makna Psikologis di Balik Kemauan Memaafkan
Memaafkan orang yang menyakiti kita memang berat, tapi sehat untuk hati dan langkah kita pada masa depan. Foto/Freepik
A A A
JAKARTA - Lebaran tinggal menghitung hari. Gak lama lagi, ruang percakapan daring kita bakal penuh dengan ucapan selamat Lebaran dan permohonan maaf.

Kamu juga mungkin salah seorang yang udah menyiapkan pesan singkat seperti itu. Bertahun-tahun melakukannya, apa kamu udah tau makna psikologis di balik memaafkan?

Banyak orang mengartikan maaf sebagai melepaskan, melupakan, dan moving on. Para psikolog memang secara umum mengartikan memaafkan sebagai keputusan yang disengaja, untuk melepaskan perasaan dendam terhadap seseorang atau kelompok yang telah melukainya. Ini terlepas dari apakah mereka benar-benar layak mendapatkan pengampunan dari yang dilukai perasaannya.

Akan tetapi, memaafkan sebenarnya lebih dari semua itu. Menurut Bob Enright, seorang psikolog Universitas Wisconsin, memaafkan melibatkan pemberian pengertian dan empati kepada orang yang menyakiti kita.

Menjelang Lebaran, Ini Makna Psikologis di Balik Kemauan Memaafkan

Foto: Freepik

Meski demikian, memaafkan bukan berarti membiarkan seseorang lolos dari kesalahannya. Misalnya, hanya karena kita memaafkan seseorang yang telah berlaku kejam kepada kita, bukan berarti mereka terbebas dari jerat hukum yang ada.

Memaafkan juga bukan berarti mengharuskan rekonsiliasi atau rujuk. Seperti halnya pada suatu hubungan yang mencelakakan, meski kita memaafkan pasangan kita, bukan berarti kita harus kembali menjalin hubungan dengan mereka. Pada dasarnya, memaafkan terjadi di dalam diri kita dan gak harus bermanifestasi di luar itu.

Lantas, apa aja keuntungan dari memaafkan? Melansir dari Psychology Today, memaafkan dikaitkan dengan perasaan bahagia, harapan, dan optimisme yang lebih besar.

Proses memaafkan juga bisa melindungi diri dari kondisi serius seperti kecemasan, depresi, dan gangguan stres pascatrauma. Tindakan itu juga terbukti bermanfaat bagi pasien jantung, dengan secara signifikan menurunkan tekanan darah mereka.

Bagaimana dengan kebalikannya? Apa dampak dari menyimpan dendam?

Menjelang Lebaran, Ini Makna Psikologis di Balik Kemauan Memaafkan

Foto: Freepik

Melansir dari Mayo Clinic, kalau kita gak mampu memaafkan, kita mungkin membawa kemarahan dan kepahitan ke dalam setiap hubungan dan kehidupan kita.

Kita akan merasa terperangkap dalam kesalahan, hingga kita gak bisa menikmati masa saat ini. Kita juga bisa menjadi depresi atau cemas, merasa bahwa hidup kita gak punya makna atau tujuan.

Juga merasa bertentangan dengan kepercayaan spiritual diri, dan kehilangan koneksi yang berharga dengan orang lain.

Penjelasan singkat mengenai psikologi di balik memaafkan ini emang gak cukup untuk merangkum seluruh maknanya. Walau begitu, tulisan ini bertujuan memberi gambaran tentang pengertian dan manfaat memaafkan dari sudut pandang ilmu psikologi.

Nah, Lebaran sebentar lagi, apa kamu udah siap membuka pintu maaf kepada orang-orang yang udah nyakitin hati kamu?

Fauziatun Nabila Sudarko
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Instagram: @fauziatunnabila
(it)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2846 seconds (0.1#10.140)