Fakta-Fakta Menarik tentang Selingkuh, Beda Rasa antara Laki-Laki dan Perempuan

JAKARTA - Perselingkuhan bisa saja terjadi dalam sebuah hubungan. Tidak hanya laki-laki, perempuan juga bisa melakukannya.

Di balik perselingkuhan , ada sederet fakta menarik. Berikut di antaranya mengutip dari Amy North

1. SELINGKUH TIDAK MELULU TENTANG SEKS

Foto: Shutterstock

Dalam bukunya "The Truth About Cheating", konselor pernikahan M. Gary Neumann menemukan bahwa 92% laki-laki mengatakan perselingkuhan mereka bukan tentang seks, melainkan karena alasan emosional dan tidak dihargai oleh pasangan mereka.

2. TIDAK SELALU KARENA MENARIK

Foto: ferbena.com

Banyak yang beranggapan bahwa seseorang berselingkuh karena tertarik. Faktanya, survei terhadap pria yang berselingkuh menunjukkan 88% dari mereka tidak melakukan perselingkuhan dengan seseorang yang mereka anggap lebih menarik daripada pasangan mereka.

Baca Juga: 9 Kasus Isu Perselingkuhan Terheboh Seleb Lokal dan Dunia

3. LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN SAMA-SAMA MERASA BERSALAH, TAPI DENGAN ALASAN YANG BERBEDA

Foto: Shutterstock

Penelitian telah membuktikan baik laki-laki dan perempuan merasa bersalah karena berselingkuh, tapi alasan mereka tidak sama. Laki-laki merasa bersalah setelah berhubungan seks, sementara perempuan merasa lebih buruk karena jatuh cinta dengan orang lain.

4. SELINGKUH MENJADI CARA UNTUK KELUAR DARI HUBUNGAN YANG TIDAK BAHAGIA

Foto: Shutterstock

Sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal Sex Roles menunjukkan wanita berselingkuh karena adanya masalah dalam hubungan mereka, sementara pria lebih cenderung berselingkuh hanya karena ada kesempatan. Bagi perempuan, selingkuh menjadi suatu cara untuk keluar dari hubungan yang tidak bahagia dan menuju ke hubungan lain.

Baca Juga: 5 Ciri Bahwa Kamu dan Pasangan Punya Hubungan yang Sehat

5. BERSELINGKUH MENINGKATKAN KEMUNGKINAN SERANGAN JANTUNG

Foto: Shutterstock

Para ilmuwan berpendapat berselingkuh dapat menyebabkan tekanan psikologis dari perasaan bersalah dan kecemasan. Hal ini menimbulkan dampak negatif pada sistem kardiovaskular, dan akibatnya adalah serangan jantung.

GenSINDO
Retno Ayuningrum
Politeknik Negeri Jakarta