Cek Perbedaan Sistem Kerja dan Budaya di Korporasi, Startup, dan Pemerintahan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Buat kamu yang sudah dalam masa mencari pekerjaan , mencari tahu tentang budaya kerja tempat kamu melamar pekerjaan adalah hal yang penting.
Pasalnya, ini akan memengaruhi cara kerja dan cara kamu berkomunikasi dengan rekan kerja dan atasan kamu. Nah, berikut ini beberapa perbedaan secara umum yang bisa kamu temukan dalam korporasi, perusahaan rintisan ( startup ), dan pemerintahan (termasuk menjadi PNS). Tentu saja, selalu ada pengecualian dalam kasus tertentu.
1. JAM KERJA
Foto: Shutterstock
Sebelum pandemi COVID-19, jam kerja pada korporasi dan pemerintahan cenderung stabil, pukul 7.00 atau 8.00 sampai pukul 16.00 atau 17.00. Di beberapa tempat bahkan ada yang menetapkan konsekuensi tegas mengenai jam kerja ini (misalnya terlambat masuk, maka akan dipotong gaji). Sedangkan pada perusahaan rintisanlebih fleksibel. Beberapa korporasi kini juga menerapkan istilah flexi-hours karena pandemi.
Baca Juga: 7 Jurusan D3 Politeknik yang Peluang Cepat Dapat Kerjanya Besar
2. GAJI DAN TUNJANGAN
Foto: Shutterstock
Korporasi dan pemerintahan biasanya menawarkan sistem remunerasi dan benefityang cukup lengkap dan dinamis, bukan hanya terdiri dari gaji pokok, tetapi juga tunjangan (yang bisa beragam jenisnya), bonus tahunan, asuransi kesehatan (di luar BPJS), dan lainnya. Sementara untuk perusahaan rintisancenderung punya sistem remunerasi yang lebih sederhana, tapi cenderung menawarkan gaji yang cukup menggiurkan karena minimnya benefitdi luar gaji.
3. JENJANG KARIER
Foto: Shutterstock
Jenjang karir pada korporasi dan pemerintahan cenderung lebih terarah dan pasti. Sedangkan pada perusahaan rintisan seringkali sebaliknya. Oleh karena itu sangat sering ditemukan angka turnover (jumlah karyawan yang mengundurkan diri/resign) cukup tinggi.
4. BUDAYA KERJA
Foto: Stock Adobe
Dalam seminar daring bertajuk “Career Overview”yang dibawakan oleh Fathimah Zahra Achmad, dijelaskan bahwa budaya kerja (organization culture) di startup cenderung mengedepankan budaya kreatif, inovatif serta mampu mengambil risiko yang besar (tipe budaya kerja adhocracy).
Sedangkan budaya kerja di korporasi cenderung stabil, terkontrol, serta birokratis (tipe budaya kerja hierarchy). Dalam budaya kerja perusahaan keluarga akan cenderung memunculkan kerja sama tim, coaching - mentoring dan kental kekeluargaannya (tipe budaya kerja clan). Sementara untuk korporasi dengan manajemen profesional biasanya berorentasi pada hasil atau profit dengan semangat kompetisi yang tinggi (tipe budaya kerja market).
5. TEKANAN KERJA
Foto: Shutterstock
Tekanan kerja akan selalu ada di mana pun kita bekerja, hanya jenisnya berbeda-beda. Dalam korporasi, tekanan kerja bisa dalam bentuk penurunan laba keuntungan atau target penjualan yang tidak tercapai. Sedangkan pada startup bisa berupa tantangan berinovasi dan menciptakan hal-hal baru yang disukai pasar karena kecenderungan bisnisnya yang masih membutuhkan bantuan investor.
Baca Juga: Ini Dia Sembilan Ciri-Ciri Wanita Alfa yang Wajib Kamu Contoh
Sementara untuk pemerintahan, tekanan kerja bisa berupa cara meningkatkan pelayanan yang terbaik pada masyarakat, tetapi tetap sesuai dengan aturan yang sudah ada.
GenSINDO
Halimah Saadiyah
Universitas Alazhar Indonesia
Pasalnya, ini akan memengaruhi cara kerja dan cara kamu berkomunikasi dengan rekan kerja dan atasan kamu. Nah, berikut ini beberapa perbedaan secara umum yang bisa kamu temukan dalam korporasi, perusahaan rintisan ( startup ), dan pemerintahan (termasuk menjadi PNS). Tentu saja, selalu ada pengecualian dalam kasus tertentu.
1. JAM KERJA
Foto: Shutterstock
Sebelum pandemi COVID-19, jam kerja pada korporasi dan pemerintahan cenderung stabil, pukul 7.00 atau 8.00 sampai pukul 16.00 atau 17.00. Di beberapa tempat bahkan ada yang menetapkan konsekuensi tegas mengenai jam kerja ini (misalnya terlambat masuk, maka akan dipotong gaji). Sedangkan pada perusahaan rintisanlebih fleksibel. Beberapa korporasi kini juga menerapkan istilah flexi-hours karena pandemi.
Baca Juga: 7 Jurusan D3 Politeknik yang Peluang Cepat Dapat Kerjanya Besar
2. GAJI DAN TUNJANGAN
Foto: Shutterstock
Korporasi dan pemerintahan biasanya menawarkan sistem remunerasi dan benefityang cukup lengkap dan dinamis, bukan hanya terdiri dari gaji pokok, tetapi juga tunjangan (yang bisa beragam jenisnya), bonus tahunan, asuransi kesehatan (di luar BPJS), dan lainnya. Sementara untuk perusahaan rintisancenderung punya sistem remunerasi yang lebih sederhana, tapi cenderung menawarkan gaji yang cukup menggiurkan karena minimnya benefitdi luar gaji.
3. JENJANG KARIER
Foto: Shutterstock
Jenjang karir pada korporasi dan pemerintahan cenderung lebih terarah dan pasti. Sedangkan pada perusahaan rintisan seringkali sebaliknya. Oleh karena itu sangat sering ditemukan angka turnover (jumlah karyawan yang mengundurkan diri/resign) cukup tinggi.
4. BUDAYA KERJA
Foto: Stock Adobe
Dalam seminar daring bertajuk “Career Overview”yang dibawakan oleh Fathimah Zahra Achmad, dijelaskan bahwa budaya kerja (organization culture) di startup cenderung mengedepankan budaya kreatif, inovatif serta mampu mengambil risiko yang besar (tipe budaya kerja adhocracy).
Sedangkan budaya kerja di korporasi cenderung stabil, terkontrol, serta birokratis (tipe budaya kerja hierarchy). Dalam budaya kerja perusahaan keluarga akan cenderung memunculkan kerja sama tim, coaching - mentoring dan kental kekeluargaannya (tipe budaya kerja clan). Sementara untuk korporasi dengan manajemen profesional biasanya berorentasi pada hasil atau profit dengan semangat kompetisi yang tinggi (tipe budaya kerja market).
5. TEKANAN KERJA
Foto: Shutterstock
Tekanan kerja akan selalu ada di mana pun kita bekerja, hanya jenisnya berbeda-beda. Dalam korporasi, tekanan kerja bisa dalam bentuk penurunan laba keuntungan atau target penjualan yang tidak tercapai. Sedangkan pada startup bisa berupa tantangan berinovasi dan menciptakan hal-hal baru yang disukai pasar karena kecenderungan bisnisnya yang masih membutuhkan bantuan investor.
Baca Juga: Ini Dia Sembilan Ciri-Ciri Wanita Alfa yang Wajib Kamu Contoh
Sementara untuk pemerintahan, tekanan kerja bisa berupa cara meningkatkan pelayanan yang terbaik pada masyarakat, tetapi tetap sesuai dengan aturan yang sudah ada.
GenSINDO
Halimah Saadiyah
Universitas Alazhar Indonesia
(ita)