Jakarta Cycling Community Bagikan Tips Bersepeda Aman Berpeleton
loading...
A
A
A
Bukan hanya menuntut kekompakan, berpeloton juga mengharuskan pesepedamenjaga kedisiplinan di jalan raya.
Sehingga sebuah peloton tidak menghabiskan jalan dan mengganggu kendaraan lain (motor/ mobil). (Baca Juga: 10 Teori untuk Serial Sex Education 3, Otis Malah dengan Ruby? )
Berpeloton di jalan raya merupakan suatu aturan umum di semua komunitas/ klub road bike.
Dari yang paling kecilempat riderssampai dengan 100 riders.
Tentunya adaperaturan yang berlaku di tiap komunitas/ klub.
Seperti; tidak boleh mendahulukan RC, memberi ruang untuk pesepeda wanita, tidak melakukan gerakan yang membahayakan, tidak ngerem mendadak, dan bagi yang baru mulai bersepeda disarankan untuk mengambil posisi di belakang.
Foto: Jakarta Cycling Community
Selain RC, ada juga sweeperyang posisinya ada di paling belakang.
Tugasnya memastikan semua rombongan tidak ada yang tertinggal.
Posisi sweeper ini juga biasanya diisi oleh yang berpengalaman.
Terakhir untuk peloton yang besar, ada dua sampai tiga orang marshall yang posisinya fleksibel di dalam peloton. Tugas mereka adalah memberi tahuatau menegurpesepedaagar tetap rapi membuat barisan.
Baik RC dan marshall akan memberikan gerakan-gerakan isyarat dengan tangan untuk kondisi-kondisi jalan di depan.
Seperti adanya lubang, hambatan, lampu merah, dan lainnya. Isyaratini harus ditaati oleh semua rombongan.
Selain dari etika berpeloton, JKT.CC juga sangat memperhatikan social distancing dan selalu menghimbau untuk membawa maskerdan memakainya selalu.
Sehingga sebuah peloton tidak menghabiskan jalan dan mengganggu kendaraan lain (motor/ mobil). (Baca Juga: 10 Teori untuk Serial Sex Education 3, Otis Malah dengan Ruby? )
Berpeloton di jalan raya merupakan suatu aturan umum di semua komunitas/ klub road bike.
Dari yang paling kecilempat riderssampai dengan 100 riders.
Tentunya adaperaturan yang berlaku di tiap komunitas/ klub.
Seperti; tidak boleh mendahulukan RC, memberi ruang untuk pesepeda wanita, tidak melakukan gerakan yang membahayakan, tidak ngerem mendadak, dan bagi yang baru mulai bersepeda disarankan untuk mengambil posisi di belakang.
Foto: Jakarta Cycling Community
Selain RC, ada juga sweeperyang posisinya ada di paling belakang.
Tugasnya memastikan semua rombongan tidak ada yang tertinggal.
Posisi sweeper ini juga biasanya diisi oleh yang berpengalaman.
Terakhir untuk peloton yang besar, ada dua sampai tiga orang marshall yang posisinya fleksibel di dalam peloton. Tugas mereka adalah memberi tahuatau menegurpesepedaagar tetap rapi membuat barisan.
Baik RC dan marshall akan memberikan gerakan-gerakan isyarat dengan tangan untuk kondisi-kondisi jalan di depan.
Seperti adanya lubang, hambatan, lampu merah, dan lainnya. Isyaratini harus ditaati oleh semua rombongan.
Selain dari etika berpeloton, JKT.CC juga sangat memperhatikan social distancing dan selalu menghimbau untuk membawa maskerdan memakainya selalu.
(nov)