Skripsi Bikin Kepala Pening? Ini Solusinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mengerjakan skripsi memang bisa jadi masalah besar buat mahasiswa . Apalagi kalau masih mentok untuk urusan mencari judul.
Dari mencari judul sampai dosen pembimbing yang dianggap kurang kooperatif, berikut saran yang diberikan oleh Dr. Miftahulkhairah Anwar, M.Hum, dosen Univeritas Negeri Jakarta yang sudah menjadi dosen pembimbing sejak 2006.
1. BINGUNG TENTUKAN JUDUL SKRIPSI
Foto: Unsplash
Rajinlah membaca penelitian untuk mendapat ide atau inspirasi. Dari penelitian yang sudah tersedia, kamu bisa tahu urgensi masalah yang bisa dijadikan judul skripsi. Selain itu, perlu diperhatikan juga seberapa tertariknya kamu dengan topik skripsi yang akan dibuat.
2. PERPUSTAKAAN TUTUP, SUSAH CARI REFERENSI
Foto: Unsplash
Jangan jadikan sumber referensi fisik sebagai satu-satunya sumber. Referensi bisa ditemukan di mana pun, selama sumbernya kredibel. Mengaplikasikan kajian atau teori dalam skripsi sebagai syarat kelulusan mahasiswa sarjana sudah baik. Sehingga tidak perlu pusing untuk mencari atau membuat teori baru.
3. SULIT MENEMUKAN MASALAH PENELITIAN
Foto: Unsplash
Adanya kesenjangan antara ekspektasi dan kenyataan di lapangan juga bisa dijadikan masalah penelitian. Justru itu akan menjadi keunikan tersendiri dalam proses pembuatan skripsi ( ).
4. SKRIPSI TAKUT MENGANDUNG PLAGIARISME
Foto: Unsplash
Mahasiswa harus banyak membaca sumber referensi, pintar membuat parafrase, dan mampu mengolah kembali konsep para ahli. Yang perlu diingat, parafrase dan interpretasi merupakan dua hal yang berbeda. Dalam parafrase perlu dicantumkan sumber. Sedangkan dalam mengintrepretasikan konsep para ahli tidak memerlukan sumber.
5. DOSEN SULIT DIHUBUNGI
Foto: Unsplash
Keberhasilan pembuatan skripsi berasal dari mahasiswa itu sendiri. Dosen hanya mengarahkan yang terbaik. Jadi, selama mahasiswa menguasai teori dan analisis yang bagus tentunya dosen yang sulit dihubungi tidak akan jadi masalah. Terlebih saat ini mahasiswa dapat melakukan bimbingan secara virtual dengan mudah tanpa terbatas tempat dan waktu. ( )
GenSINDO
Nur Kamilah
Universitas Negeri Jakarta
Lihat Juga: Profil Top 20 Peserta Clash of Champions dan Akun Instagram-nya, Mahasiswa Terbaik Indonesia
Dari mencari judul sampai dosen pembimbing yang dianggap kurang kooperatif, berikut saran yang diberikan oleh Dr. Miftahulkhairah Anwar, M.Hum, dosen Univeritas Negeri Jakarta yang sudah menjadi dosen pembimbing sejak 2006.
1. BINGUNG TENTUKAN JUDUL SKRIPSI
Foto: Unsplash
Rajinlah membaca penelitian untuk mendapat ide atau inspirasi. Dari penelitian yang sudah tersedia, kamu bisa tahu urgensi masalah yang bisa dijadikan judul skripsi. Selain itu, perlu diperhatikan juga seberapa tertariknya kamu dengan topik skripsi yang akan dibuat.
2. PERPUSTAKAAN TUTUP, SUSAH CARI REFERENSI
Foto: Unsplash
Jangan jadikan sumber referensi fisik sebagai satu-satunya sumber. Referensi bisa ditemukan di mana pun, selama sumbernya kredibel. Mengaplikasikan kajian atau teori dalam skripsi sebagai syarat kelulusan mahasiswa sarjana sudah baik. Sehingga tidak perlu pusing untuk mencari atau membuat teori baru.
3. SULIT MENEMUKAN MASALAH PENELITIAN
Foto: Unsplash
Adanya kesenjangan antara ekspektasi dan kenyataan di lapangan juga bisa dijadikan masalah penelitian. Justru itu akan menjadi keunikan tersendiri dalam proses pembuatan skripsi ( ).
4. SKRIPSI TAKUT MENGANDUNG PLAGIARISME
Foto: Unsplash
Mahasiswa harus banyak membaca sumber referensi, pintar membuat parafrase, dan mampu mengolah kembali konsep para ahli. Yang perlu diingat, parafrase dan interpretasi merupakan dua hal yang berbeda. Dalam parafrase perlu dicantumkan sumber. Sedangkan dalam mengintrepretasikan konsep para ahli tidak memerlukan sumber.
5. DOSEN SULIT DIHUBUNGI
Foto: Unsplash
Keberhasilan pembuatan skripsi berasal dari mahasiswa itu sendiri. Dosen hanya mengarahkan yang terbaik. Jadi, selama mahasiswa menguasai teori dan analisis yang bagus tentunya dosen yang sulit dihubungi tidak akan jadi masalah. Terlebih saat ini mahasiswa dapat melakukan bimbingan secara virtual dengan mudah tanpa terbatas tempat dan waktu. ( )
GenSINDO
Nur Kamilah
Universitas Negeri Jakarta
Lihat Juga: Profil Top 20 Peserta Clash of Champions dan Akun Instagram-nya, Mahasiswa Terbaik Indonesia
(it)