Kepribadian Gak Bisa Berubah, Masa Sih?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sering kali kita melakukan tes kepribadian dan hasilnya terkadang berubah dan membuat bertanya-tanya. Apakah kepribadian bisa berubah? Atau jangan-jangan kita berkepribadian ganda? Dugaan demi dugaan terus dipikirkan, apalagi dengan maraknya tes kepribadian yang masif akhir-akhir ini.
Nah, untuk menjawab pertanyaan yang selalu muncul itu ada beberapa penjelasan dari Mutiara Wijaya seorang konselor psikolog/kandidat psikologi klinis dan Ririn Nur Abdiah Bahar sebagai mahasiswa tingkat akhir Magister Psikologi Profesi Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
Kepribadian yaitu keseluruhan dari diri individu dari mulai individu berinteraksi dan bereaksi dengan lingkungannya. Kehidupan sehari-hari yang didapatkan manusia sama dengan hari kemarin atau bahkan baru di hari ini. Maka secara tak sadar seorang individu akan merasa mengalami perubahan kepribadian karena berbagai situasi dan kondisi yang dihadapi. Namun perubahan tersebut tak langsung berubah begitu saja, ada proses yang harus dilalui untuk mencapainya. ( )
“Kepribadian itu tetap relatif stabil, namun bisa berubah, tetapi tidak mudah untuk berubah,” ucap Ririn.
Selain itu, menurut Mutiara Wijaya pada dasarnya kepribadian adalah sesuatu yg sulit berubah. Namun hal ini bukan berarti tidak sama sekali, tetapi akan banyak faktor dalam perkembangannya. Terkadang hasil tes kepribadian yang berubah-ubah dari mulai menginjakkan sekolah dasar hingga perguruan tinggi sering kali berubah membuat bertanya-tanya.
Kondisi ini bisa berubah karena kepribadian saat sekolah belum matang. Hal itu dialami karena fase-fase yang membentuk kepribadian yang matang akan membentuk sendiri saat mencapai usia dewasa. Jadi, wajar jika hasil tes kepribadian saat masih kecil hingga saat ini bisa berbeda.
Beruntung jika saat ini kepribadian kita sudah merasa matang, maka di beberapa tes kepribadian akan menunjukkan hal yang tidak jauh berbeda. Padahal perubahan akan terus ada, tapi dampaknya tidak akan terlalu besar. Hal ini dikarenakan yang membuat hasil tes kepribadian berbeda karena saat mengerjakan tes kadang tidak serius atau bahkan tidak benar-benar mengisi sesuai dengan apa yang ada di dalam diri.
Tak jarang juga seorang psikolog menemukan peserta yang mengisi tes kepribadiannya dengan asal-asalan. Pernyataan yang dikerjakan tidak serius sehingga tidak mencerminkan dirinya. Jawaban yang asal-asalan yang peserta lakukan terpaksa karena takut dicap buruk dalam pertanyaan tertentu.
Setelah hasil tes kepribadian keluar dan terkadang berubah-ubah menjadi banyak pertanyaan peserta apakah dia berkepribadian ganda?
Ternyata tidak, hasil tes kepribadian tidak bisa menjadi acuan untuk mendiagnosa seseorang miliki kepribadian ganda. Makna dari hasil tes kepribadian itu sendiri beda dengan gangguan psikologi kepribadian ganda yang mana dua hal sangat berbeda.
Kepribadian ganda adalah suatu kondisi gangguan yang unik dan untuk mendiagnosanya perlu analisa psikologi yang lebih dalam. Hal ini berarti seseorng harus pergi ke psikolog klinis untuk mengetahui apakah benar-benar ia memiliki kepribadian ganda atau tidak.
Kepribadian ganda juga salah satu gangguan psikologis sehingga tidak bisa ditangani asal-asalan. Walaupun dengan banyak membaca tentang gangguan ini di media internet dan merasa beberapa cirinya ada di diri sendiri belum tentu berkepribadian ganda.
Dalam artian kepribadian ganda dalam psikologi saat ini disebut dengan dissociative identitu disorder (DID) dimana orang yang mengalaminya merasa ada kehadiran dua atau bahkan lebih identitas atau kepribadian yang bisa secara bergantian dan berulang. Individu dgn kepribadian ganda berada di kondisi yang memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda.
Umumnya disebabkan karena adanya pengalaman traumatis yang dialami berulang di masa kanak-kanak. Kehadiran ini mengambil kendali tubuh dan pikiran orang yang mengalaminya tanpa orang tersebut sadar bahwa dirinya dikendalikan atau orang tersebut tidak punya kendali untuk turn on / turn off kemunculan kepribadiannya yang lain. Akibatnya, kepribadian ganda pada saat salah satu kepribadiannya mengambil kontrol pada tubuh, maka kepribadian lain akan tidak tampak.
Nah, karena kondisi minim kendali ini makanya orang yang mengalaminya akan kesulitan untuk hidup secara normal dalam lingkungan sosial. Kebiasaan yang orang benar-benar mengalami kondisi ini jarang sekali bisa mengenali tandanya sendiri karena kepribadian ganda sendiri sulit memiliki kendali atas tubuh dan pikirannya. Dia tidak bisa secara sadar mengenali ada hal yang tidak biasa dari dirinya.
Kondisi orang yang mengalami kepribadian ganda juga bisa dirasakan oleh diri sendiri. Walau ada hal yang tidak biasa dari dirinya, tetapi kondisi ini lumayan jarang. Namun orang yang mengalami kepribadian ganda sangat jarang menyadari perubahan pada dirinya karena mereka mengalami fase amnesia. Paling sering ditemukan adalah orang terdekat di sekitar yang melaporkan kejanggalan dalam perilaku orang yang berkepribadian ganda karena biasa sehari hari dengan orang tersebut.
Contoh kecilnya ketika seseorang sedang berjalan-jalan tiba-tiba ada yang menemui dan memanggil dengan bukan nama yang dimiliki. Selain itu seseorang itu merasa sama sekali tidak pernah mengenal orang yang menemui. Tetapi dia yang menemui ngotot dengan membuktikan foto pernah bertemu. Jika kejadian ini berulang kali terjadi atau paling tidak dialami 1-2 bisa jadi ini menjadi pengingat orang itu untuk segera menemui psikolog klinis buat mengetahui kepribadian yang sebenarnya.
Oleh karena itu, para psikolog saat melakukan pengetesan, mereka menggunakan lebih dari 1 alat tes supaya ada pembanding, dan akan lebih terlihat dari kecenderungn kepribadian orang tersebut. Hal ini dikarenakan kepribadian ganda itu juga berbeda dengan gangguan kepribadian. Bukan hanya karena ada kata kepribadian jadi disamakan dengan gangguan kepribadian.
Jadi, perubahan kepribadian adalah adanya perubahan kepribadian yang berbeda bahkan bertolak belakang. Misalnya saja penderita kadang menjadi anak kecil, atau orang dewasa, atau menjadi sosok yang berjenis kelamin beda dengan aslinya, atau bahkan mereka memiliki perubahan profesi sesuai dengan kepribadian yang sedang dimuncul. Dalam ilmu psikologi, kepribadian-kepribadian yang dibentuk oleh penderita disebut alter ego. ( )
Alter ego berarti penderita mengambil alih kontrol diri, maka penderita akan lupa cara mengoperasikan komputer padahal sebenarnya dia adalah orang yang ahli di bidang itu. Bisa saja yang dilakukan sebaliknya, penderita bisa saja mengerjakan sesuatu yang tidak biasa dilakukan atau bahkan sesuatu yang tidak bisa dia lakukan tetapi ia kerjakan.
Untuk mengetahui orang yang berkepribadian ganda gejala yang khas yang bisa dikenali dari perubahan kepribadian yang drastis dan ada fase amnesia. Bagi orang terdekatnya memang dibutuhkan kepekaan buat melihat hal tersebut. Namun hal yang perlu diingat jika kita mengetahui tandanya jangan labeling, atau judging, dan diagnosa sendiri jika orang tersebut mengalami kepribadian ganda dan harus dikonsultasikan ke yang ahli.
Rohmatul Hikmah
Kontributor Gen Sindo
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nah, untuk menjawab pertanyaan yang selalu muncul itu ada beberapa penjelasan dari Mutiara Wijaya seorang konselor psikolog/kandidat psikologi klinis dan Ririn Nur Abdiah Bahar sebagai mahasiswa tingkat akhir Magister Psikologi Profesi Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
Kepribadian yaitu keseluruhan dari diri individu dari mulai individu berinteraksi dan bereaksi dengan lingkungannya. Kehidupan sehari-hari yang didapatkan manusia sama dengan hari kemarin atau bahkan baru di hari ini. Maka secara tak sadar seorang individu akan merasa mengalami perubahan kepribadian karena berbagai situasi dan kondisi yang dihadapi. Namun perubahan tersebut tak langsung berubah begitu saja, ada proses yang harus dilalui untuk mencapainya. ( )
“Kepribadian itu tetap relatif stabil, namun bisa berubah, tetapi tidak mudah untuk berubah,” ucap Ririn.
Selain itu, menurut Mutiara Wijaya pada dasarnya kepribadian adalah sesuatu yg sulit berubah. Namun hal ini bukan berarti tidak sama sekali, tetapi akan banyak faktor dalam perkembangannya. Terkadang hasil tes kepribadian yang berubah-ubah dari mulai menginjakkan sekolah dasar hingga perguruan tinggi sering kali berubah membuat bertanya-tanya.
Kondisi ini bisa berubah karena kepribadian saat sekolah belum matang. Hal itu dialami karena fase-fase yang membentuk kepribadian yang matang akan membentuk sendiri saat mencapai usia dewasa. Jadi, wajar jika hasil tes kepribadian saat masih kecil hingga saat ini bisa berbeda.
Beruntung jika saat ini kepribadian kita sudah merasa matang, maka di beberapa tes kepribadian akan menunjukkan hal yang tidak jauh berbeda. Padahal perubahan akan terus ada, tapi dampaknya tidak akan terlalu besar. Hal ini dikarenakan yang membuat hasil tes kepribadian berbeda karena saat mengerjakan tes kadang tidak serius atau bahkan tidak benar-benar mengisi sesuai dengan apa yang ada di dalam diri.
Tak jarang juga seorang psikolog menemukan peserta yang mengisi tes kepribadiannya dengan asal-asalan. Pernyataan yang dikerjakan tidak serius sehingga tidak mencerminkan dirinya. Jawaban yang asal-asalan yang peserta lakukan terpaksa karena takut dicap buruk dalam pertanyaan tertentu.
Setelah hasil tes kepribadian keluar dan terkadang berubah-ubah menjadi banyak pertanyaan peserta apakah dia berkepribadian ganda?
Ternyata tidak, hasil tes kepribadian tidak bisa menjadi acuan untuk mendiagnosa seseorang miliki kepribadian ganda. Makna dari hasil tes kepribadian itu sendiri beda dengan gangguan psikologi kepribadian ganda yang mana dua hal sangat berbeda.
Kepribadian ganda adalah suatu kondisi gangguan yang unik dan untuk mendiagnosanya perlu analisa psikologi yang lebih dalam. Hal ini berarti seseorng harus pergi ke psikolog klinis untuk mengetahui apakah benar-benar ia memiliki kepribadian ganda atau tidak.
Kepribadian ganda juga salah satu gangguan psikologis sehingga tidak bisa ditangani asal-asalan. Walaupun dengan banyak membaca tentang gangguan ini di media internet dan merasa beberapa cirinya ada di diri sendiri belum tentu berkepribadian ganda.
Dalam artian kepribadian ganda dalam psikologi saat ini disebut dengan dissociative identitu disorder (DID) dimana orang yang mengalaminya merasa ada kehadiran dua atau bahkan lebih identitas atau kepribadian yang bisa secara bergantian dan berulang. Individu dgn kepribadian ganda berada di kondisi yang memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda.
Umumnya disebabkan karena adanya pengalaman traumatis yang dialami berulang di masa kanak-kanak. Kehadiran ini mengambil kendali tubuh dan pikiran orang yang mengalaminya tanpa orang tersebut sadar bahwa dirinya dikendalikan atau orang tersebut tidak punya kendali untuk turn on / turn off kemunculan kepribadiannya yang lain. Akibatnya, kepribadian ganda pada saat salah satu kepribadiannya mengambil kontrol pada tubuh, maka kepribadian lain akan tidak tampak.
Nah, karena kondisi minim kendali ini makanya orang yang mengalaminya akan kesulitan untuk hidup secara normal dalam lingkungan sosial. Kebiasaan yang orang benar-benar mengalami kondisi ini jarang sekali bisa mengenali tandanya sendiri karena kepribadian ganda sendiri sulit memiliki kendali atas tubuh dan pikirannya. Dia tidak bisa secara sadar mengenali ada hal yang tidak biasa dari dirinya.
Kondisi orang yang mengalami kepribadian ganda juga bisa dirasakan oleh diri sendiri. Walau ada hal yang tidak biasa dari dirinya, tetapi kondisi ini lumayan jarang. Namun orang yang mengalami kepribadian ganda sangat jarang menyadari perubahan pada dirinya karena mereka mengalami fase amnesia. Paling sering ditemukan adalah orang terdekat di sekitar yang melaporkan kejanggalan dalam perilaku orang yang berkepribadian ganda karena biasa sehari hari dengan orang tersebut.
Contoh kecilnya ketika seseorang sedang berjalan-jalan tiba-tiba ada yang menemui dan memanggil dengan bukan nama yang dimiliki. Selain itu seseorang itu merasa sama sekali tidak pernah mengenal orang yang menemui. Tetapi dia yang menemui ngotot dengan membuktikan foto pernah bertemu. Jika kejadian ini berulang kali terjadi atau paling tidak dialami 1-2 bisa jadi ini menjadi pengingat orang itu untuk segera menemui psikolog klinis buat mengetahui kepribadian yang sebenarnya.
Oleh karena itu, para psikolog saat melakukan pengetesan, mereka menggunakan lebih dari 1 alat tes supaya ada pembanding, dan akan lebih terlihat dari kecenderungn kepribadian orang tersebut. Hal ini dikarenakan kepribadian ganda itu juga berbeda dengan gangguan kepribadian. Bukan hanya karena ada kata kepribadian jadi disamakan dengan gangguan kepribadian.
Jadi, perubahan kepribadian adalah adanya perubahan kepribadian yang berbeda bahkan bertolak belakang. Misalnya saja penderita kadang menjadi anak kecil, atau orang dewasa, atau menjadi sosok yang berjenis kelamin beda dengan aslinya, atau bahkan mereka memiliki perubahan profesi sesuai dengan kepribadian yang sedang dimuncul. Dalam ilmu psikologi, kepribadian-kepribadian yang dibentuk oleh penderita disebut alter ego. ( )
Alter ego berarti penderita mengambil alih kontrol diri, maka penderita akan lupa cara mengoperasikan komputer padahal sebenarnya dia adalah orang yang ahli di bidang itu. Bisa saja yang dilakukan sebaliknya, penderita bisa saja mengerjakan sesuatu yang tidak biasa dilakukan atau bahkan sesuatu yang tidak bisa dia lakukan tetapi ia kerjakan.
Untuk mengetahui orang yang berkepribadian ganda gejala yang khas yang bisa dikenali dari perubahan kepribadian yang drastis dan ada fase amnesia. Bagi orang terdekatnya memang dibutuhkan kepekaan buat melihat hal tersebut. Namun hal yang perlu diingat jika kita mengetahui tandanya jangan labeling, atau judging, dan diagnosa sendiri jika orang tersebut mengalami kepribadian ganda dan harus dikonsultasikan ke yang ahli.
Rohmatul Hikmah
Kontributor Gen Sindo
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(tsa)