Lupakan YOLO, Ini Tips Jalankan Gaya Hidup YONO
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gaya hidup YOLO atau You only Live Once kini punya saingan baru yaitu YONO. Tren ini kini mulai dilirik Gen Z.
YOLO mengacu pada prinsip bahwa karena hidup hanya sekali, maka seseorang bisa melakukan apa saja yang diinginkan. Gaya hidup ini kadang juga dikaitkan dengan kondisi saat hal-hal primer seperti memiliki rumah sudah makin sulit terjangkau, maka lebih baik uang yang dimiliki sekalian saja dihabiskan untuk hal-hal tersier.
Namun, baru-baru ini gaya hidup yang baru bernama YONO mulai menggantikan YOLO. Ini terjadi salah satunya di kalangan anak muda usia 20-an di Korea Selatan.
YONO adalah singkatan dari You Only Need One, yang diartikan bahwa seseorang hanya butuh satu jenis saja untuk banyak hal dalam hidupnya.
Maksud dari gaya hidup ini adalah ketika membeli atau mengonsumsi suatu barang, sebenarnya kamu hanya membutuhkan satu saja. Selain itu, gaya hidup YONO juga bertujuan untuk menekan tingkat konsumtif yang terjadi belakangan ini di kalangan remaja dan dewasa muda.
Sering kali ketika melihat barang yang baru atau sedang tren, seseorang akan merasa tidak boleh tertinggal dan harus membelinya. Biasanya hal ini disebut dengan istilah FOMO atau Fear of Missing Out.
Nah, hal inilah salah satunya yang membuat YOLO muncul, dan bertentangan dengan YONO. Nah, buat kamu yang ingin menerapkan gaya hidup YONO, berikut ini ulasannya.
1. Menjalankan Gaya Hidup Minimalis
Foto:Christopher Testani
Tips pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan memiliki gaya hidup minimalis. Salah satu contohnya dengan memiliki barang dengan kuantitas hanya satu barang saja.
Misalkan, kamu bisa memulai dengan memiliki sepatu atau tas hanya 1 untuk masing-masing kebutuhan. Misalnya satu sepatu untuk olahraga dan satu sepatu untuk sehari-hari. Atau satu tas untuk kuliah atau kerja dan satu tas untuk hangout, di luar tas untuk kebutuhan khusus seperti traveling.
2. Beli Makanan sesuai Kebutuhan
Foto:Kim Lightbody
Ketika membeli makanan, terkadang kita menjadi lapar mata. Oleh karena lapar mata, kita pun cenderung memesan makanan secara berlebihan. Padahal, ketika memakannya, belum tentu bisa dihabiskan.
Kebiasaan ini tentu bukanlah perilaku yang baik. Selain membuang-buang makanan, tentunya uang yang dimiliki juga akan terbuang sia-sia.
3. Buat Daftar saat Ingin Berbelanja
Foto: Shutterstock
Berbelanja bisa menjadi sarana untuk menyegarkan pikiran bagi sebagian orang. Namun, ketika berbelanja sering kali membuat seseorang membeli beberapa barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.
Jika kamu takut untuk membeli barang-barang yang belum berguna saat itu, kamu bisa mencoba untuk membuat daftar belanjaan apa saja yang ingin kamu beli.
Selain menghindari kelupaan akan barang yang memang kamu butuhkan, dengan membuat daftar, maka kamu juga akan lebih fokus dalam mencari barang yang kamu butuhkan.
4. Mencatat Pemasukan dan Pengeluaran Uang
Foto: Shutterstock
Kamu wajib menghitung atau mencatat besaran pemasukan dan pengeluaranmu tiap bulan atau tiap minggu. Saat mencatat pemasukan dan pengeluaran uang milikmu, tentunya akan terlihat apakah pengeluaranmu lebih banyak dibanding uang sakumu.
Selain itu, kamu juga bisa melihatpengeluaran terbesarmu digunakan untuk hal apa saja. Di sini, kamu pun bisa memotong pengeluaran yang terasa berlebihan agar kamu bisa hidup lebih hemat.
5. Menyisihkan Uang
Foto: Shutterstock
Gaya hidup YONO memang bertujuan untuk menekan tingkat konsumtif seseorang. Oleh karena itu, ketika seseorang mendapatkan dana yang lebih, dana ini bisa disisihkan untuk ditabung.
Cara menabung bisa dilakukan dengan berbagai macam, misal mulai dari menabung di bak, di celengan, hingga dengan berinvestasi seperti membeli emas dan lainnya.
Itulah penjelasan mengenai gaya hidup YONO yang berkebalikan dengan YOLO, serta tips menjalankannya. Semoga bisa kamu praktikkan, ya!
MG/ Priscilla Waworuntu
YOLO mengacu pada prinsip bahwa karena hidup hanya sekali, maka seseorang bisa melakukan apa saja yang diinginkan. Gaya hidup ini kadang juga dikaitkan dengan kondisi saat hal-hal primer seperti memiliki rumah sudah makin sulit terjangkau, maka lebih baik uang yang dimiliki sekalian saja dihabiskan untuk hal-hal tersier.
Namun, baru-baru ini gaya hidup yang baru bernama YONO mulai menggantikan YOLO. Ini terjadi salah satunya di kalangan anak muda usia 20-an di Korea Selatan.
YONO adalah singkatan dari You Only Need One, yang diartikan bahwa seseorang hanya butuh satu jenis saja untuk banyak hal dalam hidupnya.
Maksud dari gaya hidup ini adalah ketika membeli atau mengonsumsi suatu barang, sebenarnya kamu hanya membutuhkan satu saja. Selain itu, gaya hidup YONO juga bertujuan untuk menekan tingkat konsumtif yang terjadi belakangan ini di kalangan remaja dan dewasa muda.
Sering kali ketika melihat barang yang baru atau sedang tren, seseorang akan merasa tidak boleh tertinggal dan harus membelinya. Biasanya hal ini disebut dengan istilah FOMO atau Fear of Missing Out.
Nah, hal inilah salah satunya yang membuat YOLO muncul, dan bertentangan dengan YONO. Nah, buat kamu yang ingin menerapkan gaya hidup YONO, berikut ini ulasannya.
Tips Jalankan Gaya Hidup YONO untuk Gen Z
1. Menjalankan Gaya Hidup Minimalis
Foto:Christopher Testani
Tips pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan memiliki gaya hidup minimalis. Salah satu contohnya dengan memiliki barang dengan kuantitas hanya satu barang saja.
Misalkan, kamu bisa memulai dengan memiliki sepatu atau tas hanya 1 untuk masing-masing kebutuhan. Misalnya satu sepatu untuk olahraga dan satu sepatu untuk sehari-hari. Atau satu tas untuk kuliah atau kerja dan satu tas untuk hangout, di luar tas untuk kebutuhan khusus seperti traveling.
2. Beli Makanan sesuai Kebutuhan
Foto:Kim Lightbody
Ketika membeli makanan, terkadang kita menjadi lapar mata. Oleh karena lapar mata, kita pun cenderung memesan makanan secara berlebihan. Padahal, ketika memakannya, belum tentu bisa dihabiskan.
Kebiasaan ini tentu bukanlah perilaku yang baik. Selain membuang-buang makanan, tentunya uang yang dimiliki juga akan terbuang sia-sia.
3. Buat Daftar saat Ingin Berbelanja
Foto: Shutterstock
Berbelanja bisa menjadi sarana untuk menyegarkan pikiran bagi sebagian orang. Namun, ketika berbelanja sering kali membuat seseorang membeli beberapa barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.
Jika kamu takut untuk membeli barang-barang yang belum berguna saat itu, kamu bisa mencoba untuk membuat daftar belanjaan apa saja yang ingin kamu beli.
Selain menghindari kelupaan akan barang yang memang kamu butuhkan, dengan membuat daftar, maka kamu juga akan lebih fokus dalam mencari barang yang kamu butuhkan.
4. Mencatat Pemasukan dan Pengeluaran Uang
Foto: Shutterstock
Kamu wajib menghitung atau mencatat besaran pemasukan dan pengeluaranmu tiap bulan atau tiap minggu. Saat mencatat pemasukan dan pengeluaran uang milikmu, tentunya akan terlihat apakah pengeluaranmu lebih banyak dibanding uang sakumu.
Selain itu, kamu juga bisa melihatpengeluaran terbesarmu digunakan untuk hal apa saja. Di sini, kamu pun bisa memotong pengeluaran yang terasa berlebihan agar kamu bisa hidup lebih hemat.
5. Menyisihkan Uang
Foto: Shutterstock
Gaya hidup YONO memang bertujuan untuk menekan tingkat konsumtif seseorang. Oleh karena itu, ketika seseorang mendapatkan dana yang lebih, dana ini bisa disisihkan untuk ditabung.
Cara menabung bisa dilakukan dengan berbagai macam, misal mulai dari menabung di bak, di celengan, hingga dengan berinvestasi seperti membeli emas dan lainnya.
Itulah penjelasan mengenai gaya hidup YONO yang berkebalikan dengan YOLO, serta tips menjalankannya. Semoga bisa kamu praktikkan, ya!
MG/ Priscilla Waworuntu
(ita)