Pesan untuk Gen Z Sambut Hari Lebaran: Siapkan Mental!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lebaran tahun 2024 akan menjadi momen spesial bagi Gen Z di Indonesia. Sebagiannya akan merasakan memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk pertama kalinya, atau malah mendengar lagi pertanyaan klise yang sama.
Jika 5-7 Lebaran yang lalu Gen Z masih menerima THR, maka kini giliran ikut membagikannya, terutama kepada kerabat dan saudara yang Gen Alfa. Tidak hanya persoalan THR, Gen Z yang sudah memasuki kepala dua juga akan menghadapi pertanyaan menantang saat momen kumpul keluarga.
Mulai dari pertanyaan seputar percintaan dan pernikahan seperti "Kapan nikah?", "Sudah punya pacar belum?", "Kok masih jomblo?", hingga membandingkan dengan saudara atau sepupu dengan kalimat, "Adikmu sudah bisa blablabla, kamu kapan?", "Sepupumu kerjaannya bagus, kamu gimana?"
Atau pertanyaan horor lainnya seperti, “Kok masih nganggur?”. Pertanyaan-pertanyaan ini ibarat lingkaran setan yang juga diterima oleh Generasi Milenial dulu, yaitu mereka yang lahir pada 1981 hingga 1996.
Kejadian ini dirasakan oleh Raihana, mahasiswa Universitas Nasional sekaligus karyawan Artex Digital Media. Perempuan berumur 23 tahun tersebut sering kali mendapat pertanyaan-pertanyaan seperti contoh di atas.
“Padahal baru empat atau lima tahun lalu lulus sekolah, masih dapet THR juga tiap Lebaran, sekarang udah harus bagi-bagiin ke keponakan," kataRaihana saat diwawancarai SINDOnews.
"Sama harus nyiapin mental pas ditanya ‘Kapan nikah?’ Kan saya juga masih fokus mengejar karier sama cita-cita dulu,” imbuhnya.
Meski begitu, Raihana selalu mengatakan bahwa ia masih kuliah dan masih muda. Jadi fokus ke kuliah dan pekerjaannya saja dulu. "Jodoh mah gampang," ujarnya.
Hal yang kurang lebih sama dialami Aina Tartila, perempaun yang sudah rutin membagikan THR sejak lulus sekolah. Meski sudah bertemu jodohnya, karyawan swasta berusia 25 tahun tersebut juga sering menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang sedikit sensitif.
“Jawab seadanya dan tinggalkan orang tersebut dari pandangan dan cukup ketawain aja," katanya santai.
Kalau kamu punya pengalaman yang mirip atau khawatir akan mendapatkan pertanyaan yang sama, ada beberapa jawaban untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan seperti itu.
Kamu bisa menanggapinya seperti Aina, yaitu menjawab dengan santai dan humor. Atau kalau dinasihati terus-menerus, dengarkan saja dan terima dengan lapang dada.
Fokus pada momen kebersamaan dan tradisi Lebaran, luangkan waktu untuk diri sendiri, dan istirahat. Setiap momen Lebaran tersebut juga dirasakan oleh generasi sebelumnya.
Mental yang kuat akan membantumu mengatasi segala rintangan dan menjaga keseimbangan emosionalmu. Jadikanlah hari Lebaran ini sebagai kesempatan untuk memperkuat ketahanan mentalmu.
Caranya bisa dengan berlatih menerima dan menjawab sesuai realitas, mencari dukungan dari orang-orang terdekat, dan menciptakan momen kedamaian bagi dirimu sendiri.
Muhammad Thariq Athallah
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
Instagram: @ma.thoriq
Jika 5-7 Lebaran yang lalu Gen Z masih menerima THR, maka kini giliran ikut membagikannya, terutama kepada kerabat dan saudara yang Gen Alfa. Tidak hanya persoalan THR, Gen Z yang sudah memasuki kepala dua juga akan menghadapi pertanyaan menantang saat momen kumpul keluarga.
Mulai dari pertanyaan seputar percintaan dan pernikahan seperti "Kapan nikah?", "Sudah punya pacar belum?", "Kok masih jomblo?", hingga membandingkan dengan saudara atau sepupu dengan kalimat, "Adikmu sudah bisa blablabla, kamu kapan?", "Sepupumu kerjaannya bagus, kamu gimana?"
Atau pertanyaan horor lainnya seperti, “Kok masih nganggur?”. Pertanyaan-pertanyaan ini ibarat lingkaran setan yang juga diterima oleh Generasi Milenial dulu, yaitu mereka yang lahir pada 1981 hingga 1996.
Kejadian ini dirasakan oleh Raihana, mahasiswa Universitas Nasional sekaligus karyawan Artex Digital Media. Perempuan berumur 23 tahun tersebut sering kali mendapat pertanyaan-pertanyaan seperti contoh di atas.
“Padahal baru empat atau lima tahun lalu lulus sekolah, masih dapet THR juga tiap Lebaran, sekarang udah harus bagi-bagiin ke keponakan," kataRaihana saat diwawancarai SINDOnews.
"Sama harus nyiapin mental pas ditanya ‘Kapan nikah?’ Kan saya juga masih fokus mengejar karier sama cita-cita dulu,” imbuhnya.
Meski begitu, Raihana selalu mengatakan bahwa ia masih kuliah dan masih muda. Jadi fokus ke kuliah dan pekerjaannya saja dulu. "Jodoh mah gampang," ujarnya.
Hal yang kurang lebih sama dialami Aina Tartila, perempaun yang sudah rutin membagikan THR sejak lulus sekolah. Meski sudah bertemu jodohnya, karyawan swasta berusia 25 tahun tersebut juga sering menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang sedikit sensitif.
“Jawab seadanya dan tinggalkan orang tersebut dari pandangan dan cukup ketawain aja," katanya santai.
Kalau kamu punya pengalaman yang mirip atau khawatir akan mendapatkan pertanyaan yang sama, ada beberapa jawaban untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan seperti itu.
Kamu bisa menanggapinya seperti Aina, yaitu menjawab dengan santai dan humor. Atau kalau dinasihati terus-menerus, dengarkan saja dan terima dengan lapang dada.
Fokus pada momen kebersamaan dan tradisi Lebaran, luangkan waktu untuk diri sendiri, dan istirahat. Setiap momen Lebaran tersebut juga dirasakan oleh generasi sebelumnya.
Mental yang kuat akan membantumu mengatasi segala rintangan dan menjaga keseimbangan emosionalmu. Jadikanlah hari Lebaran ini sebagai kesempatan untuk memperkuat ketahanan mentalmu.
Caranya bisa dengan berlatih menerima dan menjawab sesuai realitas, mencari dukungan dari orang-orang terdekat, dan menciptakan momen kedamaian bagi dirimu sendiri.
Muhammad Thariq Athallah
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
Instagram: @ma.thoriq
(ita)