3 Romantisisme Lebay yang Sering Kita Lihat dalam Film Percintaan
loading...
A
A
A
Kalau ajadalam film "Harry Potter" Hermione Granger mengajak Ron Weasley duluan ke pesta dansa sekolah, alih-alih cuma menunggu Ron yang mengajaknya, mungkin, Lavender Brown dan Victor Krum gak perlu hadir di antara mereka.
Kita bisa belajar dari film "Leap Year" (2010) yang dibintangi Amy Adams dan Matthew Goode atau "Runaway Bride" (1999) yang dibintangi Julia Roberts dan Richard Gere. Kedua film ini menyajikan sosok tokoh utama seorang cewek yang berani melamar cowok yang disukainya.
3. STANDAR PENAMPILAN FISIK YANG IDEAL
Foto: Netflix
Kita pasti familier dengan sosok cowok yang digilai-gilai satu sekolah atau kampus, yang wajahnya ganteng, badan tinggi, tegap atletis dengan perut kotak-kotak, dan jadi tim kapten olahraga paling populer di sekolah tersebut.
Ciri-ciri itu bisa kita temukan dalam hampir semua tokoh utama laki-laki di novel teenlit atau film roman remaja. Kalau tokoh utama perempuannya pasti berkulit putih, bertubuh langsing, berambut lurus dan panjang, serta punya pembawaan yang lemah lembut.
Hal ini menunjukkan bahwa budaya pop menyuntikkan berbagai paham tentang penampilan fisik yang ideal yang kemudian membentuk standar kecantikan dan ketampanan yang cenderung homogen. Padahal, kecantikan dan ketampanan itu relatif dan gak bisa diukur dengan standar absolut.
Keberadaan standar yang dipercayai banyak orang ini bisa melahirkan berbagai bentuk tuntutan pada diri sendiri maupun pada pasangan. Kalau semakin jauh, lama-lama tuntutan itu bisa jadi sumber toxic relationship.
Daripada menuntut pasangan untuk jadi mirip para aktor dan aktris Hollywood, lebih baik kita memperdalam pemahaman dan pengertian terhadap pasangan, supaya bisa menilai mereka dari segala aspek dalam dirinya. (Baca Juga: 5 Tipe Cinta Segitiga Berdasarkan Film dan Serial, Kamu Pernah Ngalamin yang Mana?)
Selma Kirana Haryadi
Kontributor GenSINDO
Universitas Padjadjaran
Instagram: @selma.kirana
Kita bisa belajar dari film "Leap Year" (2010) yang dibintangi Amy Adams dan Matthew Goode atau "Runaway Bride" (1999) yang dibintangi Julia Roberts dan Richard Gere. Kedua film ini menyajikan sosok tokoh utama seorang cewek yang berani melamar cowok yang disukainya.
3. STANDAR PENAMPILAN FISIK YANG IDEAL
Foto: Netflix
Kita pasti familier dengan sosok cowok yang digilai-gilai satu sekolah atau kampus, yang wajahnya ganteng, badan tinggi, tegap atletis dengan perut kotak-kotak, dan jadi tim kapten olahraga paling populer di sekolah tersebut.
Ciri-ciri itu bisa kita temukan dalam hampir semua tokoh utama laki-laki di novel teenlit atau film roman remaja. Kalau tokoh utama perempuannya pasti berkulit putih, bertubuh langsing, berambut lurus dan panjang, serta punya pembawaan yang lemah lembut.
Hal ini menunjukkan bahwa budaya pop menyuntikkan berbagai paham tentang penampilan fisik yang ideal yang kemudian membentuk standar kecantikan dan ketampanan yang cenderung homogen. Padahal, kecantikan dan ketampanan itu relatif dan gak bisa diukur dengan standar absolut.
Keberadaan standar yang dipercayai banyak orang ini bisa melahirkan berbagai bentuk tuntutan pada diri sendiri maupun pada pasangan. Kalau semakin jauh, lama-lama tuntutan itu bisa jadi sumber toxic relationship.
Daripada menuntut pasangan untuk jadi mirip para aktor dan aktris Hollywood, lebih baik kita memperdalam pemahaman dan pengertian terhadap pasangan, supaya bisa menilai mereka dari segala aspek dalam dirinya. (Baca Juga: 5 Tipe Cinta Segitiga Berdasarkan Film dan Serial, Kamu Pernah Ngalamin yang Mana?)
Selma Kirana Haryadi
Kontributor GenSINDO
Universitas Padjadjaran
Instagram: @selma.kirana
(it)