10 Film Perang Manusia Melawan AI yang Bikin Merinding

Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) menjadi topik bahasan hangat belakangan. Kecanggihan berpikir teknologi itu membuat orang khawatir kalau mereka bisa hidup dan melakukan pemberontakan terhadap manusia. Sejumlah film menunjukkan fenomena tersebut.

Kehadiran film The Creator bisa memicu ketakutan itu lebih dalam. Meski film ini menunjukkan kalau manusia bisa lebih jahat ketika terancam, tapi tetap saja, robot AI di film ini agak mengkhawatirkan. Sementara sebelumnya, Mission: Impossible – Dead Reckoning Part One juga menyoroti ancaman AI pada perdamaian dunia.

Kedua film itu hanyalah barisan terbaru dari perang melawan AI di layar lebar. Sebelumnya, sudah banyak film dengan tema serupa yang cukup membuat penonton merinding. AI digambarkan bisa mengambil alih banyak aspek kehidupan masyarakat dan membuat dunia jadi kacau. Manusia pun berusaha melawan mereka dan mengembalikan keadaan. Apa saja film perang manusia melawan AI yang seru? Simak rekomendasinya berikut!

Baca Juga

7 Film Paling Populer 2023 Ini Bisa Ditonton di Layanan Streaming

10. 2001: A Space Odyssey — 1968

^{Foto: BBC}

Cerita manusia melawan AI di film sudah ada bahkan sejak teknologi film belum secanggih sekarang. Dirilis pada 1968, 2001: A Space Odyssey memperkenalkan HAL 900, AI di film itu. HAL cerdas. Ketika sistemnya mengirim kesalahan langka dan kru di baliknya berusaha mematikannya, dia tahu dan melihat semuanya.

HAL lantas mematikan pendukung kehidupan banyak kru di atas kapal yang dihuninya. Mereka semua pun tewas. Pada akhirnya, dia dihentikan satu-satunya penyintas di kapal itu, Dave Bowman. Dave bisa mematikan AI canggih tersebut. Film ini menunjukkan potensi mematikan AI dan luar angkasa.

9. Transcendence — 2014

^{Foto: ScreenGeek}

Transcendence lebih pada pertarungan manusia untuk memahami konsep AI ketimbang AI jadi hidup dan mengumandangkan perang kepada manusia. Film ini mengisahkan tentang Will Caster, seorang ilmuwan yang meriset AI. Sayang, sekelompok teroris antiteknologi bernama RIFT menembak dan membunuh Will saat dia sedang melakukan riset.

Istri Will, Evelyn, dan sahabatnya, Max, bisa mengunggah kesadaran Will ke bentuk teknologi. Pada akhirnya, Will menemukan cara ke internet. Will dan kemampuannya jadi di luar kendali hingga ke titik di mana dia bisa mengendalikan pikiran manusia kalau mereka tersentuh partikel nanonya. Transcendence menyajikan pendekatan menarik pada AI, jangkauan, dan potensi mengerikannya.

8. Ex Machina — 2014

^{Foto: AZ Central}

Ex Machina tidak memberikan perang skala besar antara manusia dan mesin. Alih-alih, film ini tidak punya banyak pemeran. Film ini mengeksplorasi kompleksitas intim antara manusia dan AI. Di dalamnya, ada karakter AI bernama AVA, lalu manusia bernama Caleb dan Nathan.

Ava adalah robot humanoid yang dilengkapi dengan AI. Caleb mengenalnya di sepanjang film ini. Nathan kemudian terungkap punya niat dan perlakuan jahat ketika menangani Ava. Meski Caleb dan Ava terlihat jadi akrab, Ex Machina akhirnya berakhir dengan Ava berkeliaran di dunia luar.

7. Avengers: Age of Ultron — 2015

^{Foto: Entertainment Weekly}

Kecerdasan Tony Stark bukanlah rahasia di Marvel Cinematic Universe (MCU). Tapi, di Avengers: Age of Ultron, dia membuat kesalahan fatal. Dia berusaha menyempurnakan progam pertahanan global Ultron-nya dengan AI yang mereka temukan di tongkat Loki. Tapi, secara tidak sengaja, Tony malah membuat AI hidup yang merasa menyelamatkan dunia berarti menyingkirkan umat manusia.

Age of Ultron bukanlah salah satu film terbaik MCU. Tapi, Ultron mengungkapkan bagaimana AI bisa jadi liar. Terpengaruh Batu Pikiran, Ultron berhasil memanifestasikan dirinya di dalam Iron Legion Tony dan juga membuat Ultron Sentry-nya sendiri. Para robot intelijen ini memberikan ancaman pada Avengers, yang menyebabkan adegan aksi yang seru.

6. Chappie — 2015

^{Foto: We Are Movie Geek}

Chappie berfokus pada Deon, seorang ilmuwan Inggirs. Dia menciptakan robot bernama Chappie dengan tujuan membuat AI yang bisa menirukan emosi manusia. Vincent Moore benci karena AI bisa menyingkirkan kekuatan dari manusia dan bukannya memberi saran untuk robotik yang lebih dikendalikan manusia. Kebencian itu dan tugas yang salah panduan mendorong Vincent mengejar Chappie.

Vincent ingin menghancurkan robot tersebut. Chappie punya banyak aksi dan emosi. Film itu mengeksplorasi konsep mengunggah kesadaran manusia ke bentuk lain. Robot yang dipakai di judul film itu benar-benar menarik. Dia bertindak seperti anak kecil yang ketakutan dan kemudian menjadi remaja yang sulit diatur, semua sampai dia menjadi dirinya sendiri.

5. M3GAN — 2023

^{Foto: Willamete Week}

Film perang manusia melawan AI tidak hanya terjadi di genre sci-fi, tapi juga horor. M3GAN berkisah tentang Cady, bocah 9 tahun yang kehilangan orang tuanya dalam sebuah kecelakaan mobil. Dia kemudian tinggal dengan tantenya, Gemma, pakar robot di sebuah perusahaan mainan teknologi tinggi.

Diam-diam, Gemma menggunakan sumber daya perusahaannya untuk mengembangkan Android Generatif Model 3 alias M3GAN, boneka robot humanoid ukuran anak-anak yang didayai AI. Gemma memasangkan M3GAN dengan Cady untuk membantunya lebih berhubungan dan melupakan rasa dukanya. Tapi, robot itu mengembangkan kesadaran diri dan jadi memusuhi siapa pun yang menghalanginya dan Cady.

4. I, Robot — 2004

^{Foto: Into Film}

Di film ini, robot humanoid mengabdi kepada manusia sampai Dr. Alfred Lanning, salah satu pendiri US Robotics, meninggal dunia. Detektif Spooner, yang skeptis terhadap para robot karena trauma masa lalu, memutuskan menginvestigasi kematian misterius Alfred. Sementara, manusia berperang melawan para robot NS-5, yang dikendalikan komputer super AI USR, VIKI.

VIKI akhirnya jadi sangat prihatin dengan umat manusia, tapi menganggap mengambil alih kendali mereka hanyalah satu-satunya cara menyelamatkan mereka. Setelah menemukan banyak petunjuk yang mengarah pada keterlibatan para robot, Spooner dan teman-temannya akhirnya menghentikan VIKI, dan semua robot kembali ke setting aslinya. I, Robot adalah film sci-fi yang menonjolkan adegan pertarungan dan efek khusus cerdas.

3. The Terminator — 1984

^{Foto: 3 Brothers Film}

The Terminator biasanya diingat karena pembunuh android yang diperankan Arnold Schwarzenegger. Tapi, AI-nya hadir dalam bentuk Skynet. Skynet adalah jaringan pertahanan AI yang jadi sadar diri. Mereka mulai mengambil alih dan menggunakan serangan nuklir untuk melenyapkan ras manusia.

Skynet bahkan mengirimkan mesinnya ke masa lalu untuk mengeksekusi tujuan utamanya: melenyapkan umat manusia. Sarah, Reese, dan John masa depan mewakili harapan bagi umat manusia dalam gerakan pemberontakan melawan mesin, tapi mereka bisa melakukan keinginan mereka. The Terminator memang film melawan robot, tapi, sentuhan AI-lah yang mengendalikan semuanya.

2. The Matrix — 1999

^{Foto: IMDb}

Franchise Matrix mengungkapkan semangat manusia mengeksplorasi AI, tapi, mesinnya jadi hidup dan punya pikiran. Manusia bertarung melawan negara dan pasukan mesinnya yang sadar, tapi mereka kalah. Mesin itu kemudian memperbudak manusia dan membawa mereka ke dunia mimpi virtual.

The Matrix berkisah tentang manusia seperti Neo, Trinity, dan Morpheus. Mereka berusaha melawan program, virus, dan musuh seperti Agen Smith. Dengan adegan aksi keren, koreografi tarung mengesankan, dan konsep sci-fi yang bikin berpikir, The Matrix masih bertahan sebagai film action sci-fi ikonis yang menunjukkan masa depan setelah runtuhnya umat manusia.

Baca Juga

9 Film Action Seru dengan Pemeran Utama Sudah Sepuh

1. Blade Runner — 1982

^{Foto: The Movie My Life}

Blade Runner disutradarai Ridley Scott dan dibintangi Harrison Ford. Di film itu, karakter yang diperankan Harrison, Rick Deckard, menghadapi dunia yang telah berubah karena kehadiran AI. Dia terancam dan terpaksa kembali ke kehidupannya sebagai blade runner, petugas yang harus melumpuhkan manusia yang diotak atik secara biologis yang disebut replikan.

Awalnya, replikan diciptakan untuk menjadi budak pekerja. Tapi, mereka mulai memperlihatkan sisi berbahayanya mereka ketika bisa menahan memori dan kesadaran manusia. Meski Blade Runner dan sekuelnya dipuji atas tema mendalam, visual effect yang bagus, dan cerita menarik tentang konflik manusia dengan replikan, penampilan mereka di box office mengecewakan.