10 Penjahat Marvel Paling Tidak Berguna di Semesta MCU
loading...
A
A
A
Brock Rumlow diperkenalkan sebagai anggota SHIELD yang kemudian mengadopsi nama Crossbones setelah hancurnya organisasi itu. Di komik, dialah yang membunuh Steve Rogers. Tapi, di film, dia malah langsung tewas di awal Civil War.
Avengers mengejar Crossbones selama 6 bulan ketika mereka berhadapan dengannya yang sedang mengincar senjata biologis di Lagos. Tapi, tanpa banyak perlawanan, Wanda melemparnya ke gedung dan menewaskan orang tidak bersalah dalam prosesnya yang kemudian memicu Perjanjian Sokovia. Tidak pernah terungkap mengapa dia mencari senjata itu atau siapa yang menyewanya.
Foto: Screen Rant
Sony Burch ingin membangun sebuah kerajaan kejahaan. Dia jelas punya rencana besar. Tapi, ide kalau Sony bisa bertahan di lanskap pahlawan dan penjahat super jelas konyol.
Sony memicu satu bencan ke bencana lain. Dia punya anugerah anak buah yang banyak, tapi hanya itu. Ant-Man bukanlah pahlawan Marvel yang paling mengintimidasi, tapi Sony tidak berdaya menghadapinya. Dengan menghadapi sains super, dia sama sekali tidak ada apa-apanya.
Foto: Slash Film
Eternals memperkenalkan konsep Celestial, Eternals, dan Deviants dalam satu film. Di film itu, ada satu Deviant yang berevolusi dan ingin mencuri kekuatan Ajax dan Gilgamesh, Kro. Dengan kekuatan itu, dia bisa menyembuhkan dirinya, lebih kuat, dan memberikannya hati nurani.
Tapi, target selanjutnya adalah Thena. Superhero dengan kekuatan kognitif itu dengan mudah membunuh Kro tanpa banyak usaha. Rasanya, tidak ada gunanya membangun karakter yang berevolusi begitu banyak tapi dibunuh begitu saja. Kro pergi tanpa meninggalkan dampak apa pun pada film tersebut.
Foto: MCU Wiki – Fandom
Taserface hanya peduli pada namanya. Dulunya, dia anak buah Yondu di Ravager dan melakukan pemberontakan. Seperti namanya, dia karakter yang ada untuk mengklaim kekuasaan. Dia sukses melakukan menggulingkan Yondu, tapi hanya itu.
Dengan mukanya yang buruk rupa dan kejam, Taserface seharusnya bisa menjadi musuh yang lebih tangguh. Tapi, MCU tidak memanfaatkannya dalam petualangan lebih besar di Guardians of the Galaxy. Dia tewas setelah kapalnya dibakar Yondu yang kabur bersama Kraglin, Groot dan Rocket.
Foto: MCU Wiki – Fandom
Setelah Avengers mengalahkan Loki, dua Batu Keabadian yang dia bawa disita. Tesseract dibawa Thor dan Scepter ditahan SHIELD. Tapi, ternyata, Scepter itu jatuh ke tangan Hydra. Baron von Stucker adalah orang yang bertugas mengawasi senjata dan eksperimen terhadap orang-orang seperti kembar Maximoff.
Meskipun menjadi salah satu bos Hydra, ketika Avengers melacak dan menangkapnya, Strucker tidak melakukan apa pun selain menyerah begitu saja. Dia bahkan tidak memperlihatkan loyalitasnya sama sekali. Strucker menghilang begitu saja setelah Ultron meremukkan kepalanya tanpa meninggalkan pengaruh apa pun.
Avengers mengejar Crossbones selama 6 bulan ketika mereka berhadapan dengannya yang sedang mengincar senjata biologis di Lagos. Tapi, tanpa banyak perlawanan, Wanda melemparnya ke gedung dan menewaskan orang tidak bersalah dalam prosesnya yang kemudian memicu Perjanjian Sokovia. Tidak pernah terungkap mengapa dia mencari senjata itu atau siapa yang menyewanya.
4. Sonny Burch
Foto: Screen Rant
Sony Burch ingin membangun sebuah kerajaan kejahaan. Dia jelas punya rencana besar. Tapi, ide kalau Sony bisa bertahan di lanskap pahlawan dan penjahat super jelas konyol.
Sony memicu satu bencan ke bencana lain. Dia punya anugerah anak buah yang banyak, tapi hanya itu. Ant-Man bukanlah pahlawan Marvel yang paling mengintimidasi, tapi Sony tidak berdaya menghadapinya. Dengan menghadapi sains super, dia sama sekali tidak ada apa-apanya.
3. Kro
Foto: Slash Film
Eternals memperkenalkan konsep Celestial, Eternals, dan Deviants dalam satu film. Di film itu, ada satu Deviant yang berevolusi dan ingin mencuri kekuatan Ajax dan Gilgamesh, Kro. Dengan kekuatan itu, dia bisa menyembuhkan dirinya, lebih kuat, dan memberikannya hati nurani.
Tapi, target selanjutnya adalah Thena. Superhero dengan kekuatan kognitif itu dengan mudah membunuh Kro tanpa banyak usaha. Rasanya, tidak ada gunanya membangun karakter yang berevolusi begitu banyak tapi dibunuh begitu saja. Kro pergi tanpa meninggalkan dampak apa pun pada film tersebut.
2. Taserface
Foto: MCU Wiki – Fandom
Taserface hanya peduli pada namanya. Dulunya, dia anak buah Yondu di Ravager dan melakukan pemberontakan. Seperti namanya, dia karakter yang ada untuk mengklaim kekuasaan. Dia sukses melakukan menggulingkan Yondu, tapi hanya itu.
Dengan mukanya yang buruk rupa dan kejam, Taserface seharusnya bisa menjadi musuh yang lebih tangguh. Tapi, MCU tidak memanfaatkannya dalam petualangan lebih besar di Guardians of the Galaxy. Dia tewas setelah kapalnya dibakar Yondu yang kabur bersama Kraglin, Groot dan Rocket.
1. Baron von Strucker
Foto: MCU Wiki – Fandom
Setelah Avengers mengalahkan Loki, dua Batu Keabadian yang dia bawa disita. Tesseract dibawa Thor dan Scepter ditahan SHIELD. Tapi, ternyata, Scepter itu jatuh ke tangan Hydra. Baron von Stucker adalah orang yang bertugas mengawasi senjata dan eksperimen terhadap orang-orang seperti kembar Maximoff.
Meskipun menjadi salah satu bos Hydra, ketika Avengers melacak dan menangkapnya, Strucker tidak melakukan apa pun selain menyerah begitu saja. Dia bahkan tidak memperlihatkan loyalitasnya sama sekali. Strucker menghilang begitu saja setelah Ultron meremukkan kepalanya tanpa meninggalkan pengaruh apa pun.
(alv)