Tak Laku dan Rugi Besar, 10 Film Ini Bikin Studionya Bangkrut

Selasa, 25 Juli 2023 - 19:19 WIB
loading...
A A A
It’s A Wonderful Life dianggap sebagai salah satu film Natal terbaik yang pernah dinominasikan untuk Oscar. Film ini berkisah tentang seorang pria yang ingin bunuh diri. Dia kemudian ditunjukkan sebuah semesta alternatif di mana dia tidak eksis. Orang itu lantas menyadari kalau hidup yang dia jalani sekarang jauh lebih baik dari apa yang dia lihat.

Liberty Films menggelontorkan dana sekitar USD3,18 juta untuk membuat film ini. Dana ini termasuk besar kala itu. Tapi, film ini tidak terlalu menarik audiens dan hanya menghasilkan sekitar USD3,3 juta, tidak bisa menutup semua biaya yang telah dikeluarkan untuk film ini. Studionya menderita kerugian besar dan terpaksa menerima akuisisi dari Paramount Pictures.

4. Battlefield Earth — 2000

Tak Laku dan Rugi Besar, 10 Film Ini Bikin Studionya Bangkrut

Foto: Creepy Catalog

Aktor terkenal tidak selalu menjamin film yang dibintanginya sukses. Pada 2000, John Travolta membintangi Battlefield Earth yang diangkat dari bagian pertama novel karya pendiri Scientology, Ron L Hubbard. Film itu berkisah tentang bumi pada tahun 3000 yang telah didominasi alien humanoid bernama Psychlos dan hampir semua manusia telah punah. Mereka yang masih bertahan hidup diperbudak. Jonnie Goodboy Tyler kemudian berusaha melawan.

Film ini adalah surat cinta John kepada Scientology, kepercayaan yang dia peluk. Namun, dengan anggaran USD73 juta, film ini sama sekali tidak menarik orang dan hanya meraup USD29,7 juta di box office. Sudah rugi besar, studio pembuatnya, Franchise Pictures, digugat distributor Jerman, Intertainment, karena menggelembungkan biaya produksi. Studio itu terpaksa membayar ganti rugi lebih dari USD120 juta. Akibatnya, mereka pun bangkrut.

3. Final Fantasy: The Spirits Within — 2001

Tak Laku dan Rugi Besar, 10 Film Ini Bikin Studionya Bangkrut

Foto: Collider

Final Fantasy: The Spirits Within dianggap sebagai salah satu film video game yang tidak benar-benar mencederai warisan materi sumbernya. Film ini berkisah tentang Aki Ross, Sid, dan sejumlah tentara yang harus bekerja sama untuk menghentikan makhluk alien bernama Phantom. Film ini adalah film animasi komputer pertama yang membuat semuanya secara digital, termasuk karakter manusianya yang realistis.

Tak kurang dari 200 orang bekerja keras selama 4 tahun demi mewujudkan film ini. Dana yang digelontorkan pun cukup besar, mencapai USD137 juta. Sayangnya, film ini tidak tampil baik di box office karena hanya mendapatkan USD85,1 juta. Akibatnya, studio pembuatnya, Square Pictures rugi besar. Studio itu akhirnya bangkrut dan tutup selamanya.

2. Cutthroat Island — 1995

Tak Laku dan Rugi Besar, 10 Film Ini Bikin Studionya Bangkrut

Foto: IMDb

Di masanya, Carolco Pictures adalah sebuah nama besar. Studio ini berada di balik suksesnya Terminator 2 dan Total Recall. Pada 1995, mereka menggelontorkan dana sebesar USD98 juta untuk membuat Cutthroat Island. Film ini berkisah tentang perompak yang berlomba-lomba pergi ke pulau tersembunyi untuk mendapatkan harta yang terpendam di sana.

Hingga film itu dirilis, satu-satunya film perompak yang sukses adalah Hook. Cutthroat Island tidak bisa menandingi kesuksesan itu. Faktanya, film itu tidak direspons dengan baik oleh kritikus dan audiens. Film itu hanya meraup USD10 juta dan menjadi film paling rugi di Hollywood sampai mendapatkan sertifikat dari Guinness World of Records. Akibatnya, Carolco Pictures bangkrut dan tutup. Hollywood lantas menjauhi genre perompak sampai Disney muncul dengan Pirates of the Caribbean yang sukses besar pada 2003.



1. The Golden Compass — 2007

Tak Laku dan Rugi Besar, 10 Film Ini Bikin Studionya Bangkrut

Foto: British GQ

New Line Cinema dikenal sebagai salah satu studio besar. Bertindak lebih seperti studio indie, mereka berada di balik suksesnya trilogi Lord of the Rings pada awal 2000-an. Pada 2007, mereka mempertaruhkan semuanya dengan membuat The Golden Compass yang diadaptasi dari novel Northern Light karya Philip Pullman. Film ini berkisah tentang petualangan Lyra Belacqua yang mencari teman-temannya yang diculik.

Tak tanggung-tanggung, studio itu menggelontorkan dana USD180 juta demi film itu. Demi mendanai film ini, mereka harus menjual hak lisensi internasional mereka. Sayang, film ini tidak laku di pasar domestik dan hanya meraup USD70 juta di box office Amerika. Meski film ini laku keras di pasar internasional dengan meraup total USD372,2 juta, tapi, New Line Cinema tidak bisa menikmatinya. Akibat kegagalan ini, New Line Cinema terpaksa merumahkan 90% karyawannya dan bosnya mundur. Warner Bros. kemudian mengambil alih studio tersebut.
(alv)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2060 seconds (0.1#10.140)