8 Karakter Pahlawan Kondang Film Ini Sebenarnya Penjahat
loading...
A
A
A
V dari V for Vendetta karismatik dan cerdas, terampil dengan bilah, dan sangat berani. Dia tak segan mengadapi lawan apa pun demi mempertahankan ideologinya. Penggambaran karakter ini yang dilakukan Hugo Weaving sangat bagus. Desain karakter itu juga sangat lain sehingga topeng V telah menjadi simbol pemberontakan di mana-mana. Topeng itu kemudian dipilih grup hacker Anonymous.
Tapi, V juga seorang teroris dan pembunuh. Dia senang bisa mengorbankan nyawa orang tidak bersalah, menahan informasi dari sekutunya, dan bahkan mengkhianati mereka. Dia secara moral memang ambigu.
Foto: Marca.com
Caped Crusader itu adalah salah satu antihero paling ikonis di dunia sinema. Tapi, dia mungkin lebih jahat dari yang diperkirakan orang. Terlebih, dia adalah seorang miliarder dan jenius. Tapi, alih-alih memanfaatkan sumber dayanya untuk mendanai yayasan amal atau infrastruktur Gotham, dia menghabiskannya untuk kegiatan vigilante-nya dan kostum keren. Jelas, Batman memang menangkap banyak penjahat. Tapi, dia tidak pernah menyelesaikan akar masalah kejahatan di Gotham, yaitu kemiskinan, pemerintah yang tidak kompeten, dan kurangnya kesempatan.
Sepertinya, Bruce Wayne lebih tertarik bertindak atas fantasi kepahlawanannya sendiri ketimbang menghadapi masalah kronis ini. Yang terburuk dari semua itu, Batman menyebabkan semua jenis kehancuran. Ketika mengejar penjahat, dia sering kali merusak bangunan, meledakkan jalanan, dan meruntuhkan jembatan. Kota seperti Gotham tidak punya sumber daya untuk perbaikan semua itu.
Foto: CBR
Setelah Decepticons mengacaukan kota, Optimus Prime mengatakan kepada manusia kalau dia sengaja tidak mengintervensi lebih cepat agar mereka menyadari kebenaran tentang robot jahat itu. Dengan kata lain, Optimus membiarkan orang tak bersalah mati demi membuktikan poin itu. Faktanya, selama lebih dari 2,5 jam film Transformers, Optimus melakukan banyak pelanggaran terhadap Konvensi Jenewa.
Dia mencabik-cabik sejumlah Decepticons ketika mereka memohon ampun. Ketika Megatron menawarkan gencatan senjata pada Optimus, Autobot itu malah memenggal kepalanya. Dari sudut ini, Optimus jelas adalah penjahat perang. Aksinya di Rise of Beasts pun tidak membantunya.
Tapi, V juga seorang teroris dan pembunuh. Dia senang bisa mengorbankan nyawa orang tidak bersalah, menahan informasi dari sekutunya, dan bahkan mengkhianati mereka. Dia secara moral memang ambigu.
2. Batman — Batman (Franchise)
Foto: Marca.com
Caped Crusader itu adalah salah satu antihero paling ikonis di dunia sinema. Tapi, dia mungkin lebih jahat dari yang diperkirakan orang. Terlebih, dia adalah seorang miliarder dan jenius. Tapi, alih-alih memanfaatkan sumber dayanya untuk mendanai yayasan amal atau infrastruktur Gotham, dia menghabiskannya untuk kegiatan vigilante-nya dan kostum keren. Jelas, Batman memang menangkap banyak penjahat. Tapi, dia tidak pernah menyelesaikan akar masalah kejahatan di Gotham, yaitu kemiskinan, pemerintah yang tidak kompeten, dan kurangnya kesempatan.
Sepertinya, Bruce Wayne lebih tertarik bertindak atas fantasi kepahlawanannya sendiri ketimbang menghadapi masalah kronis ini. Yang terburuk dari semua itu, Batman menyebabkan semua jenis kehancuran. Ketika mengejar penjahat, dia sering kali merusak bangunan, meledakkan jalanan, dan meruntuhkan jembatan. Kota seperti Gotham tidak punya sumber daya untuk perbaikan semua itu.
1. Optimus Prime — Transformers (Franchise)
Foto: CBR
Setelah Decepticons mengacaukan kota, Optimus Prime mengatakan kepada manusia kalau dia sengaja tidak mengintervensi lebih cepat agar mereka menyadari kebenaran tentang robot jahat itu. Dengan kata lain, Optimus membiarkan orang tak bersalah mati demi membuktikan poin itu. Faktanya, selama lebih dari 2,5 jam film Transformers, Optimus melakukan banyak pelanggaran terhadap Konvensi Jenewa.
Dia mencabik-cabik sejumlah Decepticons ketika mereka memohon ampun. Ketika Megatron menawarkan gencatan senjata pada Optimus, Autobot itu malah memenggal kepalanya. Dari sudut ini, Optimus jelas adalah penjahat perang. Aksinya di Rise of Beasts pun tidak membantunya.
(alv)