10 Persamaan Gelap Dunia Anime Naruto dan Jigokuraku
loading...
A
A
A
Sementara sihir api bukan hal aneh di anime, metode yang dipakai Sasuke dan Gabimaru untuk mengendalikan api cukup gelap. Pada kasus Sasuke, dia bisa mengembuskan api untuk membakar musuhnya. Dia juga bisa menggunakan Amaterasu untuk menciptakan api abadi yang membakar apa pun di hadapannya.
Gabimaru mengendalikan api sejahat Sasuke. Dia bisa melepaskan api secara tiba-tiba. Dia bahkan melatih tubuhnya untuk membakar musuhnya bersama tubuhnya sendiri ketika dia merasa kalau dia akan mati.
Foto: The Animanga Express – Substrack
Bunga biasanya dianggap sebagai hal indah. Tapi, bunga juga cepat berlalu karena tidak abadi. Hal yang sama juga bisa dikatakan tentang kehidupan. Baik Jigokuraku dan Naruto sama-sama memamerkan konsep kefanaan hidup lewat citra bunga.
Salah satu adegan paling mematahkan hati di Naruto adalah kematian Asuma. Momen terakhirnya disimbolkan dengan patahnya setangkai bunga mawar, yang sedang disirami istrinya, Kurenai. Di Jigokuraku, bunga bahkan punya peranan lebih penting terkait kematian, karena semua mayat orang yang kembali dari Shinsenkyou ditumbuhi bunga.
Foto: CBR
Salah satu aspek gelap menjadi shinobi adalah, pada akhirnya, mereka dilatih untuk membunuh. Baik Itachi dan Gabimaru mewujudkan aspek ini sebagai ninja. Meskipun, mereka membunuh karena tugas, bukan untuk bersenang-senang.
Dalam kasus Itachi, arah hidupnya didefinisikan dengan pembunuhan yang dia lakukan terhadap seluruh klannya. Sama seperti Itachi, Gabimaru dilatih untuk membunuh sejak kecil. Bahkan, dia mengambil julukan Hampa karena sifatnya yang tidak punya hati.
Foto: Screen Rant
Salah satu kehilangan paling menyedihkan selama Perang Dunia Shinobi di Naruto Shippuden adalah kematian Neji. Di detik-detik penuh keputusasaan, Neji mengorbankan nyawanya demi melindungi Naruto dan masyarakat Shinobi. Kematiannya adalah salah satu yang paling tragis di serial ini.
Sementara, Tenza mengorbankan nyawanya demi melindungi Nurugai dan gurunya, Shion, dari Tensen. Tenza sebenarnya punya peluang untuk kabur bersama Nurugai. Tapi, seperti Neji, hidupnya sudah diambil jauh sebelum waktunya.
Foto: Anime Trending
Sebagian besar perjalanan Gabimaru adalah tentang perjuangan berekonsiliasi dengan siapa dia di masa lalu dengan menjadi orang yang dia inginkan. Dia selalu terbebani dengan pengajaran yang dia terima dari Ketua. Pengajaran ini memperkuatnya di pertarungan tapi menguras sisi kemanusiaannya.
Perjuangan ini tercermin pada diri Sasuke, yang sangat terpengaruh oleh ajaran Orochimaru. Meski Sasuke dan Gabimaru sama-sama melakukan yang terbaik untuk mendapatkan kembali sisi kemanusiaan mereka, jelas kalau perjuangan melawan trauma itu selalu ada di diri mereka.
Gabimaru mengendalikan api sejahat Sasuke. Dia bisa melepaskan api secara tiba-tiba. Dia bahkan melatih tubuhnya untuk membakar musuhnya bersama tubuhnya sendiri ketika dia merasa kalau dia akan mati.
4. Bunga Melambangkan Kematian
Foto: The Animanga Express – Substrack
Bunga biasanya dianggap sebagai hal indah. Tapi, bunga juga cepat berlalu karena tidak abadi. Hal yang sama juga bisa dikatakan tentang kehidupan. Baik Jigokuraku dan Naruto sama-sama memamerkan konsep kefanaan hidup lewat citra bunga.
Salah satu adegan paling mematahkan hati di Naruto adalah kematian Asuma. Momen terakhirnya disimbolkan dengan patahnya setangkai bunga mawar, yang sedang disirami istrinya, Kurenai. Di Jigokuraku, bunga bahkan punya peranan lebih penting terkait kematian, karena semua mayat orang yang kembali dari Shinsenkyou ditumbuhi bunga.
3. Shinobi Dipaksa Membunuh
Foto: CBR
Salah satu aspek gelap menjadi shinobi adalah, pada akhirnya, mereka dilatih untuk membunuh. Baik Itachi dan Gabimaru mewujudkan aspek ini sebagai ninja. Meskipun, mereka membunuh karena tugas, bukan untuk bersenang-senang.
Dalam kasus Itachi, arah hidupnya didefinisikan dengan pembunuhan yang dia lakukan terhadap seluruh klannya. Sama seperti Itachi, Gabimaru dilatih untuk membunuh sejak kecil. Bahkan, dia mengambil julukan Hampa karena sifatnya yang tidak punya hati.
2. Orang Baik Berjatuhan
Foto: Screen Rant
Salah satu kehilangan paling menyedihkan selama Perang Dunia Shinobi di Naruto Shippuden adalah kematian Neji. Di detik-detik penuh keputusasaan, Neji mengorbankan nyawanya demi melindungi Naruto dan masyarakat Shinobi. Kematiannya adalah salah satu yang paling tragis di serial ini.
Sementara, Tenza mengorbankan nyawanya demi melindungi Nurugai dan gurunya, Shion, dari Tensen. Tenza sebenarnya punya peluang untuk kabur bersama Nurugai. Tapi, seperti Neji, hidupnya sudah diambil jauh sebelum waktunya.
1. Sasuke dan Gabimaru Mengorbankan Sisi Manusia demi Kekuatan
Foto: Anime Trending
Sebagian besar perjalanan Gabimaru adalah tentang perjuangan berekonsiliasi dengan siapa dia di masa lalu dengan menjadi orang yang dia inginkan. Dia selalu terbebani dengan pengajaran yang dia terima dari Ketua. Pengajaran ini memperkuatnya di pertarungan tapi menguras sisi kemanusiaannya.
Perjuangan ini tercermin pada diri Sasuke, yang sangat terpengaruh oleh ajaran Orochimaru. Meski Sasuke dan Gabimaru sama-sama melakukan yang terbaik untuk mendapatkan kembali sisi kemanusiaan mereka, jelas kalau perjuangan melawan trauma itu selalu ada di diri mereka.
(alv)