10 Persamaan Gelap Dunia Anime Naruto dan Jigokuraku

Naruto dan Jigokuraku: Hell’s Paradise punya persamaan. Selain sama-sama mengangkat tentang ninja, keduanya adalah manga shounen populer dari era masing-masing. Keduanya sama-sama menjadi bagian dari Tiga Besar generasi mereka.

Namun, kalau Naruto punya sifat dan irama khas shounen dengan karakter utama yang konyol dan tidak bisa apa-apa di awal, Jigokuraku punya arah lain. Serial ini adalah bagian dari Trio Gelap—bersama Chainsaw Man dan Jujutsu Kaisen. Karenanya, serial ini punya tema yang lebih gelap dan banyak konten yang cenderung dewasa.

Meski lebih dewasa, masih banyak persamaan tema antara Jigokuraku dan Naruto. Sementara franchise Naruto punya irama yang lebih ringan, arus gelapnya bisa menyaingi Jigokuraku. Ada banyak persamaan gelap di antara kedua serial itu. Apa saja? Mengutip CBR, simak ulasannya berikut!

Baca Juga

Siapakah Tensen dan 7 Anggotanya di Serial Jigokuraku?

10. Dibesarkan sebagai Ninja Itu Sulit

^{Foto: SportsKeeda}

Di Naruto dan Jigokuraku, karakter utamanya sama-sama dibesarkan untuk menjadi shinobi dari kecil. Di kedua anime itu, ini berarti meninggalkan banyak kepolosan masa kecil demi berlatih untuk bertarung. Selain itu, mereka juga dibesarkan lewat tangan orang lain.

Fakta ini, bersama kurangnya bimbingan orang tua, membuat Naruto jadi nakal. Di Jigokuraku, Gabimaru belajar untuk menekan emosinya agar bisa menjadi pembunuh yang lebih baik. Meski menjadi shinobi terlihat keren dan asyik, Naruto dan Jigokuraku sama-sama menunjukkan realitas kejam ketika tumbuh sebagai ninja.

9. Karakter Utamanya Yatim Piatu Sejak Kecil

^{Foto: Anime Daily Art}

Ayah dan ibu Naruto, Minato dan Kushina, tewas saat melindungi Naruto yang baru saja lahir dari serangan Kyuubi. Situasi tragis ini membuatnya bisa punya ikatan dengan Sasuke. Dia juga kehilangan keluarganya saat masih kecil.

Dengan situasi keluarga Gabimaru, bisa dikatakan kalau dia punya persamaan baik dengan Naruto dan Sasuke. Ketika dia masih kecil, orang tuanya dibunuh karena ingin meninggalkan desa. Atas alasan yang sama, Gabimaru kemudian dikhianati desanya.

8. Shinobi Tidak Boleh Meninggalkan Desa

^{Foto: YouTube}

Baik Sasuke dan Gabimaru punya keinginan mendalam untuk meninggalkan desa mereka dan gaya hidup shinobi. Meskipun, mereka punya alasan yang sangat berbeda. Tapi, di kedua kasus itu, orang-orang di desa mereka tidak mengizinkannya.

Pada kasus Sasuke, dia tidak menghormati bagaimana cara masyarakat Shinobi memperlakukan kakak dan klannya. Tapi, Naruto tidak mau membiarkan temannya itu pergi meski dia melakukan kejahatan. Sementara, semuanya lebih gelap bagi Gabimaru. Dia benar-benar hanya ingin menjalani hidup damai bersama istrinya, tapi Kepala Desa tidak membiarkannya.

7. Naruto dan Gabimaru Menghadapi Makhluk Mirip Dewa

^{Foto: Epicstream}

Protagonis shounen tidak asing dalam menghadapi ancaman level dewa. Tradisi itu ada di Naruto dan Jigokuraku. Tensen di Jigokuraku dan Klan Otsutsuki di Naruto adalah grup entitas mirip dewa yang punya kekuatan melampaui semesta masing-masing.

Kaguya adalah Otsutsuki pertama yang dihadapi Naruto. Dia sangat kuat sampai bisa mengubah realitas di sekitarnya. Di sisi lain, Tensen adalah makhluk misterius—dan sepertinya abadi—yang bahkan Gabimaru pun tidak tahu cara membunuh mereka.

6. Orang Baik Harus Bertim dengan Musuh demi Bertahan Hidu

^{Foto: Den of Geek}

Sasuke dan Naruto membentuk permusuhan yang membuat mereka beberapa kali saling berhadapan. Dalam perjalanannya, Sasuke berubah menjadi penjahat yang diburu. Tapi, di pertarungan akhir, Sasuke dan Naruto terpaksa bersatu demi menghadapi Kaguya.

Di Jigokuraku, Gabimaru dan para terpidana mati harus bersatu dengan algojo mereka, Asaemon, kalau mau bertahan hidup di Shinsenkyou. Awalnya, Gabimaru dan Sagiri sama-sama tidak mempercayai satu sama lain. Tapi, situasi yang mereka hadapi membuat mereka harus saling mengandalkan satu sama lain dan bahkan saling memahami.

5. Sasuke dan Gabimaru Sama-Sama Mengendalikan Api

^{Foto: Reelgood}