Ini Cara Kerja Waktu dan Multiverse DCU di The Flash
loading...
A
A
A
Multiverse sudah bukan barang baru lagi di film. Banyak film yang memperkenalkan keberadaan dunia lain dan perjalanan waktu. Tapi, Marvel Cinematic Universe (MCU) membuat multiverse sebagai fokus mereka belakangan ini.
Peringatan: Mengandung Spoiler Film The Flash!
Tapi, MCU bukan satu-satunya franchise yang mengangkat multiverse sebagai fokus. DC pun begitu. Lewat The Flash , franchise superhero itu memperkenalkan konsep multiverse untuk DC Universe (DCU). Konsep ini sepertinya akan dipakai untuk me-reboot franchise tersebut.
Di The Flash, Barry Allen (Ezra Miller) pergi ke masa lalu untuk membatalkan kematian ibunya setelah menemukan kemampuannya untuk menembus waktu. Tapi, usaha itu malah mengacaukan lini masa dan mengancam menghancurkan dunia. Multiverse dan lini masa DCU ini kompleks dan linear, seperti multiverse di komiknya. Mengutip Screen Rant, berikut penjelasan bagaimana cara kerja lini masa dan multiverse di DCU!
Foto: The Direct
Di bagian pertama The Flash, Barry mengeksplorasi kemampuannya untuk lari begitu cepat sampai dia secara efektif bisa melakukan perjalanan waktu. Ini mirip seperti yang dia lakukan di Justice League-nya Zack Snyder untuk membantu mengalahkan Steppenwolf. Lewat sumber kekautannya yang dikenal sebagai Speed Force, Barry bisa mengakses apa yang dia sebut sebagai chronobowl.
Ini membuatnya bisa melihat banyak hasil dan lini masa berbeda secara berurutan. Dia juga bisa masuk titik berbeda dalam waktu untuk mengubah peristiwa kalau dia mau. Tapi, hanya karena Barry bisa menjelajah waktu, itu tidak berarti kalau aksinya di masa lalu menghasilkan apa yang dia harapkan begitu dia kembali ke masa sekarang.
Seperti dikonfirmasikan The Flash, multiverse DC tidak seperti multiverse MCU yang lebih linier di mana cabang realitas tercipta di luar lini masa utama. Perubahan yang dilakukan Barry tidak hanya mengubah masa sekarang dan masa depan, tapi juga peristiwa masa lalu sebelum perubahan itu dengan kausalitas retro. Hampir mustahil memprediksikan apa yang mungkin terjadi di luar hasil yang paling diharapkan.
Kasus nyatanya, Barry pergi ke masa lalu untuk memasukkan sekaleng tomat ke keranjang belanjaan ibunya. Ini memastikan kalau ayahnya tidak pernah meninggalkan rumah ketika ibunya dibunuh. Tapi, ada banyak perubahan yang terjadi seluruh lini masa baru ini yang tidak pernah disangka Flash.
Foto: CNN
Sementara mencari Bruce Wayne, Barry dan Barry remaja bertemu Batman versi Michael Keaton. Batman ini bukan yang dikenal Barry. Di dunia Barry, Batman diperankan Ben Affleck. Digantinya Ben dengan Michael adalah contoh kausalitas retro yang tidak diduga akibat aksi Barry.
Bruce versi Michael ini sebenarnya cukup familiar dengan konsep multiverse. Ini mengonfirmasi kalau multiverse DC dan lini masanya jauh lebih lebih berbaur dan terjalin bersama ketimbang linier. Bruce versi Michael ini memakai spaghetti sebagai metafora yang pas untuk menjelaskan konsep tersebut.
Seperti spaghetti, ada titik di mana lini masa saling terlilit, dengan titik-titik yang saling bersilangan sebagai tumpuan di multiverse. Ini disebut sebagai “keniscayaan persimpangan” di mana karakter dan peristiwa tertentu tidak bisa diubah. Seperti digambarkan Barry di The Flash, pada dasarnya, itu adalah momen takdir.
Seperti yang terlihat di franchise lain, konsep ini mirip makhluk/peristiwa nexus di MCU atau peristiwa kanon di Spider-Man: Across the Spider-Verse yang penting bagi stabilitas multiverse. Tapi, Flash menemukan kalau persimpangan itu tidak bisa diubah, apa pun usahanya. Dia tidak bisa menyelamatkan ibunya tanpa menghancurkan seluruh semesta itu dalam prosesnya.
Foto: Koimoi
Ada tiga lini masa utama yang secara efektif tampil di The Flash. Yang pertama adalah lini masa utama DC yang dikenal penonton. Lini masa ini berisi peristiwa dalam kontinuitas DCEU yang dimulai dengan Man of Steel pada 2013. Ini juga lini masa di mana ibu Barry dibunuh ketika ayahnya sedang ke supermarket membeli tomat. Ini adalah lini masa yang berusaha diubah Barry.
Lini masa kedua adalah di mana ibu Barry hidup dan ayahnya tidak dipenjara. Barry tumbuh bersama kedua orang tuanya itu. Tapi, seluruh semesta itu berubah akibat perubahan tersebut. Di dunia itu tidak ada manusia meta atau superhero yang bisa melindungi bumi dari invasi Jenderal Zod.
Wonder Woman masih belum mengungkapkan dirinya ke publik, sementara Cyborg masih bermain football Amerika. Aquaman tidak pernah lahir dan Superman dibunuh Zod saat masih bayi. Di realitas itu, Batman yang diperankan Michael Keaton sudah pensiun setelah membuat Gotham menjadi salah satu kota paling aman di dunia.
Lini masa ketiga tercipta setelah Flash berekonsilitasi dengan kematian ibunya yang tidak bisa dihindari. Memindahkan sekaleng tomat, Barry memastikan kalau ibunya masih tetap dibunuh seperti takdirnya di lini masa asli. Tapi, Barry meletakkan semua kaleng itu di rak atas supermarket itu. Dia memastikan kalau kamera CCTV akan menangkap wajah ayahnya sehingga alibinya jadi kuat di pengadilan dan dia dibebaskan di masa sekarang.
Tapi, aksi ini juga membuat perubahan. Di akhir film itu, alih-alih Ben Affleck atau Michael Keaton, Bruce Wayne muncul dalam sosok George Clooney. Sementara anggota lain Justice League tidak jelas keberadaannya, adegan pascakredit The Flash mengonfirmasi kalau Jason Momoa masih memerankan Aquaman.
Lihat Juga: 7 Film Christopher Nolan dengan Biaya Produksi Tertinggi, The Dark Knight Rises Tembus Rp3,9 Triliun
Peringatan: Mengandung Spoiler Film The Flash!
Tapi, MCU bukan satu-satunya franchise yang mengangkat multiverse sebagai fokus. DC pun begitu. Lewat The Flash , franchise superhero itu memperkenalkan konsep multiverse untuk DC Universe (DCU). Konsep ini sepertinya akan dipakai untuk me-reboot franchise tersebut.
Di The Flash, Barry Allen (Ezra Miller) pergi ke masa lalu untuk membatalkan kematian ibunya setelah menemukan kemampuannya untuk menembus waktu. Tapi, usaha itu malah mengacaukan lini masa dan mengancam menghancurkan dunia. Multiverse dan lini masa DCU ini kompleks dan linear, seperti multiverse di komiknya. Mengutip Screen Rant, berikut penjelasan bagaimana cara kerja lini masa dan multiverse di DCU!
1. Bagaimana Cara Flash Pergi ke Masa Lalu?
Foto: The Direct
Di bagian pertama The Flash, Barry mengeksplorasi kemampuannya untuk lari begitu cepat sampai dia secara efektif bisa melakukan perjalanan waktu. Ini mirip seperti yang dia lakukan di Justice League-nya Zack Snyder untuk membantu mengalahkan Steppenwolf. Lewat sumber kekautannya yang dikenal sebagai Speed Force, Barry bisa mengakses apa yang dia sebut sebagai chronobowl.
Ini membuatnya bisa melihat banyak hasil dan lini masa berbeda secara berurutan. Dia juga bisa masuk titik berbeda dalam waktu untuk mengubah peristiwa kalau dia mau. Tapi, hanya karena Barry bisa menjelajah waktu, itu tidak berarti kalau aksinya di masa lalu menghasilkan apa yang dia harapkan begitu dia kembali ke masa sekarang.
Seperti dikonfirmasikan The Flash, multiverse DC tidak seperti multiverse MCU yang lebih linier di mana cabang realitas tercipta di luar lini masa utama. Perubahan yang dilakukan Barry tidak hanya mengubah masa sekarang dan masa depan, tapi juga peristiwa masa lalu sebelum perubahan itu dengan kausalitas retro. Hampir mustahil memprediksikan apa yang mungkin terjadi di luar hasil yang paling diharapkan.
Kasus nyatanya, Barry pergi ke masa lalu untuk memasukkan sekaleng tomat ke keranjang belanjaan ibunya. Ini memastikan kalau ayahnya tidak pernah meninggalkan rumah ketika ibunya dibunuh. Tapi, ada banyak perubahan yang terjadi seluruh lini masa baru ini yang tidak pernah disangka Flash.
2. Multiverse Spaghetti Batman
Foto: CNN
Sementara mencari Bruce Wayne, Barry dan Barry remaja bertemu Batman versi Michael Keaton. Batman ini bukan yang dikenal Barry. Di dunia Barry, Batman diperankan Ben Affleck. Digantinya Ben dengan Michael adalah contoh kausalitas retro yang tidak diduga akibat aksi Barry.
Bruce versi Michael ini sebenarnya cukup familiar dengan konsep multiverse. Ini mengonfirmasi kalau multiverse DC dan lini masanya jauh lebih lebih berbaur dan terjalin bersama ketimbang linier. Bruce versi Michael ini memakai spaghetti sebagai metafora yang pas untuk menjelaskan konsep tersebut.
Seperti spaghetti, ada titik di mana lini masa saling terlilit, dengan titik-titik yang saling bersilangan sebagai tumpuan di multiverse. Ini disebut sebagai “keniscayaan persimpangan” di mana karakter dan peristiwa tertentu tidak bisa diubah. Seperti digambarkan Barry di The Flash, pada dasarnya, itu adalah momen takdir.
Seperti yang terlihat di franchise lain, konsep ini mirip makhluk/peristiwa nexus di MCU atau peristiwa kanon di Spider-Man: Across the Spider-Verse yang penting bagi stabilitas multiverse. Tapi, Flash menemukan kalau persimpangan itu tidak bisa diubah, apa pun usahanya. Dia tidak bisa menyelamatkan ibunya tanpa menghancurkan seluruh semesta itu dalam prosesnya.
3. Lini Masa di The Flash
Foto: Koimoi
Ada tiga lini masa utama yang secara efektif tampil di The Flash. Yang pertama adalah lini masa utama DC yang dikenal penonton. Lini masa ini berisi peristiwa dalam kontinuitas DCEU yang dimulai dengan Man of Steel pada 2013. Ini juga lini masa di mana ibu Barry dibunuh ketika ayahnya sedang ke supermarket membeli tomat. Ini adalah lini masa yang berusaha diubah Barry.
Lini masa kedua adalah di mana ibu Barry hidup dan ayahnya tidak dipenjara. Barry tumbuh bersama kedua orang tuanya itu. Tapi, seluruh semesta itu berubah akibat perubahan tersebut. Di dunia itu tidak ada manusia meta atau superhero yang bisa melindungi bumi dari invasi Jenderal Zod.
Wonder Woman masih belum mengungkapkan dirinya ke publik, sementara Cyborg masih bermain football Amerika. Aquaman tidak pernah lahir dan Superman dibunuh Zod saat masih bayi. Di realitas itu, Batman yang diperankan Michael Keaton sudah pensiun setelah membuat Gotham menjadi salah satu kota paling aman di dunia.
Lini masa ketiga tercipta setelah Flash berekonsilitasi dengan kematian ibunya yang tidak bisa dihindari. Memindahkan sekaleng tomat, Barry memastikan kalau ibunya masih tetap dibunuh seperti takdirnya di lini masa asli. Tapi, Barry meletakkan semua kaleng itu di rak atas supermarket itu. Dia memastikan kalau kamera CCTV akan menangkap wajah ayahnya sehingga alibinya jadi kuat di pengadilan dan dia dibebaskan di masa sekarang.
Tapi, aksi ini juga membuat perubahan. Di akhir film itu, alih-alih Ben Affleck atau Michael Keaton, Bruce Wayne muncul dalam sosok George Clooney. Sementara anggota lain Justice League tidak jelas keberadaannya, adegan pascakredit The Flash mengonfirmasi kalau Jason Momoa masih memerankan Aquaman.
Lihat Juga: 7 Film Christopher Nolan dengan Biaya Produksi Tertinggi, The Dark Knight Rises Tembus Rp3,9 Triliun
(alv)