9 Film Blockbuster Paling Rugi di Sepanjang Awal 2023
loading...
A
A
A
Sepanjang awal 2023, penikmat film telah disuguhkan berbagai macam tontonan baru yang menyita perhatian. Dari genre action sampai horor, tahun ini menandai mulai bergairahnya industri perfilman setelah tiga tahun terkena dampak Covid-19. Namun, perolehan box office film-film ini belum sepenuhnya pulih.
Hingga pertengahan tahun, baru satu film yang mencapai angka pendapatan lebih dari USD1 miliar. Padahal, dalam 6 bulan pertama 2023 ini, banyak dirilis film blockbuster dengan marketing besar-besaran dan termasuk yang paling diantisipasi penonton. Tapi, hasilnya tidak sesuai harapan.
Sejumlah film blockbuster dengan hype besar dan promo gila-gilaan malah tampil buruk. Tidak hanya di box office, tapi film itu memang kurang bagus penampilannya di layar lebar. Mau itu dari plot, visual, sampai efek yang jelek dan juga sentimen pasar, banyak film blockbuster yang justru flop dan rugi besar. Apa saja film paling rugi di sepanjang awal 2023 ini? Simak ulasannya berikut!
Foto: Men’s Health
Ant-Man terbukti menjadi salah satu franchise kecil di Marvel Cinematic Universe (MCU) yang kurang kuat fondasinya. Sejak film pertamanya dirilis, franchise ini ada di kelas menengah untuk urusan pendapatan box office. Film pertamanya meraup USD513 juta dan film keduanya mengantongi USD622 juta. Tapi, Ant-Man and the Wasp: Quantumania terbukti menjadi yang paling buruk.
Digembar-gemborkan sebagai film yang memulai Multiverse Saga, Quantumania justru jauh dari harapan kritikus dan penonton. Film ini menjadi film MCU dengan rating paling rendah dan salah satu yang paling tidak laku. Meski meraup USD476 juta (Rp7,1 triliun) dari anggaran USD200 juta (Rp2,99 triliun), film ini gagal mencapai break-even point-nya di angka USD600 juta.
Foto: BBC
The Covenant adalah film Guy Ritchie yang paling diterima dengan baik sampai sekarang. Film ini mendapatkan rating 82% di Rotten Tomatoes. Meski dia membawa thriller baru, tak seperti sebelumnya, film ini gagal total di box office. Film ini dibuat dengan dana USD55 juta (Rp823 miliar), tapi hanya meraup pendapatan USD21,4 juta (Rp302 miliar), kurang dari setengah modalnya. Padahal, dengan anggaran sebesar itu, film ini seharusnya punya kualitas produksi tinggi.
Kegagalan box office film ini mungkin disebabkan karena marketing dan strategi distribusinya yang buruk. Di Amerika Serikat, film ini hanya dirilis di 2.600 bioskop dan kurang laku di pasar internasional. Selain itu, film ini dirilis MGM, yang dipunyai Amazon. Mereka memilih menayangkannya di Prime Video di sejumlah pasar internasional, alih-alih merilisnya di bioskop.
Foto: CNN
65 adalah film science-fiction asli yang bukan bagian dari franchise besar. Film ini berkisah tentang seorang pilot antariksa dan gadis kecil yang harus berusaha bertahan hidup setelah pesawat mereka jatuh di bumi yang dihuni dinosaurus. Namun, meski dibintangi aktor sekaliber Adam Driver, film ini tidak menarik orang untuk menontonnya di bioskop.
Film ini dibuat dengan dana sekitar USD91 juta (Rp1,36 triliun), 65 hanya meraup USD60,7 juta (Rp908,7 miliar). Salah satu faktor buruknya penampilan film ini adalah jadwal perilisannya. Dirilis Maret, film ini harus bersaing dengan sejumlah seri baru dari franchise besar yang sudah dinantikan para penggemar.
Foto: Deadline
Honor Among the Thieves adalah reboot trilogi Dungeons & Dungeons yang dimulai pada 2000. Penggemar suka film ini karena asyik, seru, dan kocak. Tapi, meski kualitas produksinya sangat diperhatikan, penampilan komersialnya tidak sebagus yang diharapkan.
Film ini memang mendapatkan ulasan yang bagus baik dari kritikus dan penonton. Tapi, ini tidak membantu film itu laku banget di pasaran. Dari anggaran produksi yang mencapai USD150 juta (Rp2,2 triliun), di luar termasuk anggaran marketing, film itu hanya meraup USD208 juta (Rp3,11 triliun). Makanya, meski angkanya terlihat besar, film ini dianggap gagal secara komersial.
Foto: IGN
Hypnotic dipasarkan sebagai sebuah thriller baru yang bakal bikin penontonnya penasaran. Disutradarai Robert Rodriguez dan dibintangi Ben Affleck, apa yang bisa salah dari film yang bakal bikin penggemar Inception ini menontonnya? Ternyata tidak semudah itu. Film ini berkisah tentang sekelompok orang yang punya kemampuan mengendalikan orang lain lewat pikiran.
Tapi, marketing-nya yang buruk membuat film ini nyaris tidak terdengar gaungnya. Studionya bahkan tidak terlalu mempromosikan film ini. Terlebih, film ini mendapatkan ulasan buruk karena lebih mirip serial kriminal di televisi. Dari anggaran USD65 juta (Rp973 miliar), film ini hanya meraup USD6,7 juta (Rp100,2 miliar) di box office.
Foto: Disney
Hingga pertengahan tahun, baru satu film yang mencapai angka pendapatan lebih dari USD1 miliar. Padahal, dalam 6 bulan pertama 2023 ini, banyak dirilis film blockbuster dengan marketing besar-besaran dan termasuk yang paling diantisipasi penonton. Tapi, hasilnya tidak sesuai harapan.
Sejumlah film blockbuster dengan hype besar dan promo gila-gilaan malah tampil buruk. Tidak hanya di box office, tapi film itu memang kurang bagus penampilannya di layar lebar. Mau itu dari plot, visual, sampai efek yang jelek dan juga sentimen pasar, banyak film blockbuster yang justru flop dan rugi besar. Apa saja film paling rugi di sepanjang awal 2023 ini? Simak ulasannya berikut!
9. Ant-Man and the Wasp: Quantumania
Foto: Men’s Health
Ant-Man terbukti menjadi salah satu franchise kecil di Marvel Cinematic Universe (MCU) yang kurang kuat fondasinya. Sejak film pertamanya dirilis, franchise ini ada di kelas menengah untuk urusan pendapatan box office. Film pertamanya meraup USD513 juta dan film keduanya mengantongi USD622 juta. Tapi, Ant-Man and the Wasp: Quantumania terbukti menjadi yang paling buruk.
Digembar-gemborkan sebagai film yang memulai Multiverse Saga, Quantumania justru jauh dari harapan kritikus dan penonton. Film ini menjadi film MCU dengan rating paling rendah dan salah satu yang paling tidak laku. Meski meraup USD476 juta (Rp7,1 triliun) dari anggaran USD200 juta (Rp2,99 triliun), film ini gagal mencapai break-even point-nya di angka USD600 juta.
8. Guy Ritchie’s The Covenant
Foto: BBC
The Covenant adalah film Guy Ritchie yang paling diterima dengan baik sampai sekarang. Film ini mendapatkan rating 82% di Rotten Tomatoes. Meski dia membawa thriller baru, tak seperti sebelumnya, film ini gagal total di box office. Film ini dibuat dengan dana USD55 juta (Rp823 miliar), tapi hanya meraup pendapatan USD21,4 juta (Rp302 miliar), kurang dari setengah modalnya. Padahal, dengan anggaran sebesar itu, film ini seharusnya punya kualitas produksi tinggi.
Kegagalan box office film ini mungkin disebabkan karena marketing dan strategi distribusinya yang buruk. Di Amerika Serikat, film ini hanya dirilis di 2.600 bioskop dan kurang laku di pasar internasional. Selain itu, film ini dirilis MGM, yang dipunyai Amazon. Mereka memilih menayangkannya di Prime Video di sejumlah pasar internasional, alih-alih merilisnya di bioskop.
7. 65
Foto: CNN
65 adalah film science-fiction asli yang bukan bagian dari franchise besar. Film ini berkisah tentang seorang pilot antariksa dan gadis kecil yang harus berusaha bertahan hidup setelah pesawat mereka jatuh di bumi yang dihuni dinosaurus. Namun, meski dibintangi aktor sekaliber Adam Driver, film ini tidak menarik orang untuk menontonnya di bioskop.
Film ini dibuat dengan dana sekitar USD91 juta (Rp1,36 triliun), 65 hanya meraup USD60,7 juta (Rp908,7 miliar). Salah satu faktor buruknya penampilan film ini adalah jadwal perilisannya. Dirilis Maret, film ini harus bersaing dengan sejumlah seri baru dari franchise besar yang sudah dinantikan para penggemar.
6. Dungeons and Dragons: Honor Among the Thieves
Foto: Deadline
Honor Among the Thieves adalah reboot trilogi Dungeons & Dungeons yang dimulai pada 2000. Penggemar suka film ini karena asyik, seru, dan kocak. Tapi, meski kualitas produksinya sangat diperhatikan, penampilan komersialnya tidak sebagus yang diharapkan.
Film ini memang mendapatkan ulasan yang bagus baik dari kritikus dan penonton. Tapi, ini tidak membantu film itu laku banget di pasaran. Dari anggaran produksi yang mencapai USD150 juta (Rp2,2 triliun), di luar termasuk anggaran marketing, film itu hanya meraup USD208 juta (Rp3,11 triliun). Makanya, meski angkanya terlihat besar, film ini dianggap gagal secara komersial.
5. Hypnotic
Foto: IGN
Hypnotic dipasarkan sebagai sebuah thriller baru yang bakal bikin penontonnya penasaran. Disutradarai Robert Rodriguez dan dibintangi Ben Affleck, apa yang bisa salah dari film yang bakal bikin penggemar Inception ini menontonnya? Ternyata tidak semudah itu. Film ini berkisah tentang sekelompok orang yang punya kemampuan mengendalikan orang lain lewat pikiran.
Tapi, marketing-nya yang buruk membuat film ini nyaris tidak terdengar gaungnya. Studionya bahkan tidak terlalu mempromosikan film ini. Terlebih, film ini mendapatkan ulasan buruk karena lebih mirip serial kriminal di televisi. Dari anggaran USD65 juta (Rp973 miliar), film ini hanya meraup USD6,7 juta (Rp100,2 miliar) di box office.
4. Elemental
Foto: Disney