8 Film Adaptasi Paling Aneh, Ada yang Rungkad Abis!

Sejumlah film tidak dibuat berdasarkan ide atau skrip langsung pembuatnya. Banyak di antaranya yang dibuat berdasarkan karya lain yang populer. Intepretasi karya ini pun berbeda dari satu sutradara ke sutradara lainnya.

Adaptasi film itu rumit. Pembuat film harus menceritakan ulang cerita yang sudah ada sementara tetap fleksibel untuk membuat perubahan yang diperlukan. Tidak ada adaptasi yang benar-benar langsung. Tapi, sejumlah film mengadaptasi materi sumbernya dengan cara yang benar-benar aneh.

Kadang, pembuat film merasa mereka tidak punya pilihan selain melalukan pilihan kreatif paling aneh. Pada kasus lain, mereka punya visi yang sangat aneh sampai hanya mereka dan sedikit orang yang bisa mengapresiasinya. Mau diakui atau tidak, sejumlah adaptasi begitu berbeda dari basisnya sehingga mereka terlihat seperti karya asli. Film adaptasi apa saja yang paling aneh? Mengutip CBR, simak ulasannya berikut!

Baca Juga

10 Film Tentang Perjalanan Waktu Terbaik yang Seru Ditonton

8. Winnie-The-Pooh: Blood & Honey

^{Foto: Wired}

Film ini menjadi obrolan ketika dia menjadi dasar film slasher. Ikon masa kecil itu diubah menjadi mesin pembunuh haus darah di Blood and Honey. Film itu pun segera menarik perhatian, tapi kritikus dan audiens mengecam film itu.

Yang membuat film ini begitu aneh adalah adaptasi keras atas Winnie-the-Pooh yang disukai dan polos. Blood and Honey juga merupakan film adaptasi utama pertama karakter itu yang bebas dari kendali Disney. Banyak penonton sekarang khawatir kalau film itu akan memantik lagi tren “merusak” karakter anak-anak.

7. Catwoman

^{Foto: Polygon}

Film superhero suka mengubah banyak dari materi sumbernya agar pas jadi film. Tapi, Catwoman terlalu ekstrem. Selain mengabaikan Batman Returns, Catwoman tidak punya kaitan dengan cerita Batman atau DC Comics. Catwoman lebih seperti film action supranatural ketimbang adaptasi.

Catwoman dideskripsikan ulang sebagai Patience Phillips, seorang karyawan pemalu yang lahir kembali sebagai superhero mirip kucing. Tidak ada cerita seperti itu di komik. Sampai saat ini, Catwoman masih menjadi salah satu film superhero paling aneh dan paling jelek sepanjang masa.

6. O' Brother, Where Art Thou?

^{Foto: IMDb}

Biasanya, sastra klasik diadaptasi ke film kerajaan atau fantasi. Tapi, ini tidak berlaku bagi O' Brother, Where Art Thou? Film ini diangkat secara longgar dari Odyssey karya Homer dan berlatar peristiwa di Selatan selama Depresi Besar. Film ini juga komedi yang dibalut musikal, bukan perjalanan pertaruhan tinggi yang serius.

Detail aneh lainnya adalah Coen Brothers mengangkatnya dari ingatan mereka terhadap banyak adaptasi The Odyssey, bukan buku aslinya. Perbedaan ini membuat film ini irama unik yang tidak ada di adaptasi yang lebih setia pada sumbernya.

5. The Pirates of the Caribbean

^{Foto: The Hollywood Reporter}

Awalnya, film Pirates of the Caribbean ini diragukan karena diangkat dari wahana di taman hiburan. Kapten Jack Sparrow dan dunianya hanya eksis untuk film itu. Bahkan, CEO Walt Disney saat itu Michael Eisner meminta agar referensi berlebihan terhadap wahana itu dipangkas.

Yang membuat adaptasi ini aneh adalah kesuksesannya. Pirates of the Caribbean—terutama tiga yang pertama—adalah satu-satunya film berbasis wahana yang melampaui ekspektasi. Film pertamanya diikuti dengan Haunted Mansion dan Jungle Cruise. Tapi, keduanya tidak seambisius dan diterima dengan baik seperti franchise ini.

4. Battleship

^{Foto: Vulture}

Seperti kebanyakan permainan papan anak-anak, Battleship tidak punya cerita atau karakter. Itu adalah permainan tentang menenggelamkan kapal perang musuh. Tujuan sederhana ini yang dibutuhkan permainan papan strategi itu. Tapi, ternyata itu cukup menjadi materi untuk sebuah film. Solusi Battleship adalah menambahkan alien.

Yang aneh adalah bagaimana film itu lebih mirip seperti klona Transformers ketimbang adaptasi. Ini terlihat jelas dengan persamaan alien di film itu dengan Transformers, aksi berlebihan, dan militerisme. Adaptasi terdekat pada game itu adalah ketika kru John Paul Jones menggunakan sonar untuk menembaki secara membabibuta.

3. Space Jam

^{Foto: Vulture}

Meski punya persamaan dan dibuat di dekade yang sama, Space Jam bukanlah hybrid kartun/live-action Who Framed Roger Rabbit. Alih-alih, crossover antara Michael Jordan dan Looney Tunes ini terinspirasi iklan sepatu Nike. Terutama, iklan Aerospace Jordan dan Hare Jordan.

Kesuksesan iklan itu meyakinkan Warner Bros. kalau film yang dibintangi Bugs Bunny dan Michael akan jadi hit besar. Space Jam adalah iklan bagi Michael, Looney Tunes, dan sepatu Nike. Meski aneh, Space Jam menjadi kultus yang menyenangkan.

2. Adaptation

^{Foto: Film at Lincoln Center}

The Orchid Thief adalah buku tentang masa-masa yang dialami wartawan Susan Orlean di dunia penggiat anggrek yang obsesif. Adaptasi film buku itu, Adaptation, malahan tentang kegagalan penulis Charlie Kaufman untuk mengadaptasi buku itu menjadi film. Terlepas dari intepretasi ini, Adaptation ternyata adalah adaptasi yang sesuai materi sumbernya.

Susan memuji Adaptation, terutama karena mempertahankan tema kepemilikan dan obsesi di buku itu. Awalnya, dia menolak konsep meta ini, tapi lama-lama dia malah suka. Adaptation bukan hanya satu-satunya adaptasi film teraneh sepanjang masa. Film ini juga merupakan gambaran paling unik dan reflektif.

Baca Juga

10 Film dengan Ending Menggantung Paling Memuaskan Sepanjang Masa

1. Starship Troopers

^{Foto: The Atlantic}

Yang membuat Starshio Troopers menjadi adaptasi aneh adalah betapa bencinya film itu terhadap materi sumbernya. Novel berjudul sama karya Robert A. Heinlein yang diadaptasi film itu adalah pujian terhadap fasisme. Tapi, film karya Paul Verhoeven itu adalah satir dari kepercayaan seperti itu dengan menirukan propaganda perang dengan cara mengejek, film itu mengekspos betapa masyarakat militeristik itu menghancurkan dirinya sendiri.

Starship Troopers mungkin satu-satunya adaptasi film yang dibuat untuk mengejek sumber materinya, bukan memujanya. Sayang, banyak penonton yang melewatkan poin Paul ini. Film ini diperluas dengan sekuel yang kurang dan reboot yang lebih setia pada retorika bukunya.