7 Iblis Paling Sulit Dibunuh di Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba
loading...
A
A
A
Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba menampilkan berbagai macam Iblis. Di sepanjang anime itu, para Pembasmi Iblis terus bertarung sampai mati melawan para Iblis yang secara fisik lebih dominan, lebih cepat, dan bisa beregenerasi. Mereka juga punya Mantra Darah Iblis unik, yang membuat mereka menjadi musuh yang sangat tangguh.
Peringatan: Mengandung Spoiler dari Manga Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba!
Iblis paling kuat di serial ini adalah anggota 12 Kizuki. Organisasi itu dibuat Raja Iblis Muzan Kibutsuji untuk menebar teror di antara umat manusia. Mereka kuat dan haus darah. Pembasmi Iblis pun kadang tidak berdaya menghadapi mereka.
Sejumlah Iblis dari 12 Kizuki ini ada yang memang sangat menantang untuk dikalahkan. Tanjiro Kamado, Inosuke Hashibira, dan teman-temannya pun harus mendorong keterampilan dan tubuh mereka hingga ke batasannya. Para Iblis itu juga menantang kecerdasan dan kemampuan mereka untuk membaca situasi pertarungan. Siapa saja Iblis di Kimetsu no Yaiba yang paling sulit dibunuh? Mengutip Game Rant, simak ulasannya berikut!
Foto: Twitter
Enmu adalah antagonis busur cerita Kereta Mugen dan Iblis Bawah 1 di 12 Kizuki. Dia bertanggung jawab atas banyak kematian dan orang hilang di kereta itu, yang menyebabkan Hashira Api, Kyojuro Rengoku, diutus Korps Pembasmi Iblis untuk menyelidiki situasi itu. Mantra Darah Iblis Enmu membuatnya bisa menginduksi tidur bahkan pada Hashira terkuat dan memanipulasi mimpi mereka.
Setelah Tanjiro memenggal kepalanya dan menyadari tidak ada yang berubah, dia tahu kalau yang dia penggal itu bukanlah tubuh alamiahnya. Itu karena Enmu telah menyatu dengan kereta itu. Berkat usaha gabungan antara Tanjiro dan Inosuke, mereka menemukan kalau leher Enmu bersembunyi di dekat ruang mesin kereta. Apa pun, butuh banyak usaha untuk menahan tubuh besarnya dan memotong lehernya yang kuat.
Foto: Game Rant
Kakak beradik ini adalah Iblis 6 dan telah membunuh banyak Hashira sebelum bertemu tandingan mereka, Hashira Suara Tengen Uzui, Tanjiro, dan teman-temannya. Mantra Darah Iblis Daki membuatnya bisa mengendalikan obi hidup di pakaiannya. Sementara, Mantra Darah Iblis Gyutaro membuatnya bisa mengirimkan darah beracun dari sabitnya lewat udara.
Keduanya halus dan kuat serta terbukti sulit ditaklukkan Pembasmi Iblis. Ini terutama karena kepala mereka harus dipenggal di saat yang bersamaan agar mereka mati. Kalau tidak, mereka hanya akan beregenerasi seperti tidak terjadi apa-apa. Tengen, Tanjiro, dan lainnya didorong hingga batasan mereka. Mereka bahkan kehilangan bagian tubuh serta mengalami cedera serius saat melawan kedua Iblis itu.
Foto: Forbes
Hantengu adalah antagonis utama di busur cerita Desa Penempa Pedang. Kekuatannya mempresentasikan tantangan unik bagi Pembasmi Iblis. Hantengu bisa memecah dirinya menjadi berbagai klona dengan Mantra Iblis Darahnya, masing-masing dengan kepribadian, kesadaran dan keterampilan unik. Klona itu sulit dibedakan, sehingga menjadi sebuah tantangan untuk menentukan yang mana Hantengu asli. Klona itu juga tidak akan mati selama tubuh aslinya masih hidup. Ini membuat para Pembasmi Iblis terlibat permainan di mana mereka harus menemukan tubuh aslinya sementara diburu klonanya.
Kemampuan ini diaktifkan ketika kepala Hantengu dipenggal. Setelah itu, kepala dan tubuhnya akan menumbuhkan tubuh baru dan berubah menjadi dua klona terpisah. Klona-klona ini kemudian akan memecah lagi menjadi dua ketika dipenggal. Setiap klona ini adalah manifestasi emosi berbeda yang dia rasakan di sepanjang hidupnya. Menemukan tubuh asli Hantegu itu sulit bagi Tanjiro karena dia harus menggunakan teknik Dunia Transparan untuk mencari apa yang ada di dalam hatinya.
Foto: Forever Geek
Doma adalah mantan Iblis Atas 6 yang mengubah Gyutaro dan Daki menjadi Iblis. Sekarang, dia menduduki posisi kedua di 12 Kizuki. Kekebalannya terhadap racun wisteria tidak tertandingi di antara semua Iblis di serial itu. Dia membunuh dan memakan Shinobu Kocho, meskipun Hashira Serangga itu sudah menyerap 37 kg racun wisteria ke tubuhnya selama bertahun-tahun, sekitar 70 kali dari jumlah mautnya. Tapi, racun wisteria itu butuh waktu lama untuk pada akhirnya melemahkan Doma.
Sebelumnya, Kanao Tsuyuri berusaha memotong kepalanya sementara dia sudah agak lemah. Tapi, Kanao gagal karena terlalu Doma terlalu kuat. Setelah racun itu melemahkannya secara serius, masih butuh usaha bersama Kanao dan Inosuke untuk memenggal kepalanya.
Foto: IMDb
Akaza menempati posisi ketiga di 12 Kizuki. Dia sangat kekar dan gesit. Akaza juga menguasai bela diri dengan sangat baik. Yang membuatnya sulit dibunuh adalah karena tekadnya. Dia suka sensasi dalam menghadapi musuh tangguh di pertarungan. Dia juga sangat elastis sampai setelah kepalanya dipenggal Tanjiro, kepala itu tidak mau menghilang. Bahkan, tubuhnya masih bisa bertarung meski tidak bisa melihat dan mendengar.
Dia sangat sulit dikalahkan sampai semua usaha untuk membunuhnya sia-sia. Akaza memutuskan mengakhiri hidupnya setelah mendapatkan kembali ingatan masa lalunya dan menyadari kalau dia telah menodai semua kenangan yang ditinggalkan istri dan ayah mertuanya. Dia kemudian kehilangan tekad untuk bertarung dan menyadari kalau dia adalah orang yang paling ingin dia bunuh.
Peringatan: Mengandung Spoiler dari Manga Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba!
Iblis paling kuat di serial ini adalah anggota 12 Kizuki. Organisasi itu dibuat Raja Iblis Muzan Kibutsuji untuk menebar teror di antara umat manusia. Mereka kuat dan haus darah. Pembasmi Iblis pun kadang tidak berdaya menghadapi mereka.
Sejumlah Iblis dari 12 Kizuki ini ada yang memang sangat menantang untuk dikalahkan. Tanjiro Kamado, Inosuke Hashibira, dan teman-temannya pun harus mendorong keterampilan dan tubuh mereka hingga ke batasannya. Para Iblis itu juga menantang kecerdasan dan kemampuan mereka untuk membaca situasi pertarungan. Siapa saja Iblis di Kimetsu no Yaiba yang paling sulit dibunuh? Mengutip Game Rant, simak ulasannya berikut!
7. Enmu
Foto: Twitter
Enmu adalah antagonis busur cerita Kereta Mugen dan Iblis Bawah 1 di 12 Kizuki. Dia bertanggung jawab atas banyak kematian dan orang hilang di kereta itu, yang menyebabkan Hashira Api, Kyojuro Rengoku, diutus Korps Pembasmi Iblis untuk menyelidiki situasi itu. Mantra Darah Iblis Enmu membuatnya bisa menginduksi tidur bahkan pada Hashira terkuat dan memanipulasi mimpi mereka.
Setelah Tanjiro memenggal kepalanya dan menyadari tidak ada yang berubah, dia tahu kalau yang dia penggal itu bukanlah tubuh alamiahnya. Itu karena Enmu telah menyatu dengan kereta itu. Berkat usaha gabungan antara Tanjiro dan Inosuke, mereka menemukan kalau leher Enmu bersembunyi di dekat ruang mesin kereta. Apa pun, butuh banyak usaha untuk menahan tubuh besarnya dan memotong lehernya yang kuat.
6. Gyutaro dan Daki
Foto: Game Rant
Kakak beradik ini adalah Iblis 6 dan telah membunuh banyak Hashira sebelum bertemu tandingan mereka, Hashira Suara Tengen Uzui, Tanjiro, dan teman-temannya. Mantra Darah Iblis Daki membuatnya bisa mengendalikan obi hidup di pakaiannya. Sementara, Mantra Darah Iblis Gyutaro membuatnya bisa mengirimkan darah beracun dari sabitnya lewat udara.
Keduanya halus dan kuat serta terbukti sulit ditaklukkan Pembasmi Iblis. Ini terutama karena kepala mereka harus dipenggal di saat yang bersamaan agar mereka mati. Kalau tidak, mereka hanya akan beregenerasi seperti tidak terjadi apa-apa. Tengen, Tanjiro, dan lainnya didorong hingga batasan mereka. Mereka bahkan kehilangan bagian tubuh serta mengalami cedera serius saat melawan kedua Iblis itu.
5. Hantengu
Foto: Forbes
Hantengu adalah antagonis utama di busur cerita Desa Penempa Pedang. Kekuatannya mempresentasikan tantangan unik bagi Pembasmi Iblis. Hantengu bisa memecah dirinya menjadi berbagai klona dengan Mantra Iblis Darahnya, masing-masing dengan kepribadian, kesadaran dan keterampilan unik. Klona itu sulit dibedakan, sehingga menjadi sebuah tantangan untuk menentukan yang mana Hantengu asli. Klona itu juga tidak akan mati selama tubuh aslinya masih hidup. Ini membuat para Pembasmi Iblis terlibat permainan di mana mereka harus menemukan tubuh aslinya sementara diburu klonanya.
Kemampuan ini diaktifkan ketika kepala Hantengu dipenggal. Setelah itu, kepala dan tubuhnya akan menumbuhkan tubuh baru dan berubah menjadi dua klona terpisah. Klona-klona ini kemudian akan memecah lagi menjadi dua ketika dipenggal. Setiap klona ini adalah manifestasi emosi berbeda yang dia rasakan di sepanjang hidupnya. Menemukan tubuh asli Hantegu itu sulit bagi Tanjiro karena dia harus menggunakan teknik Dunia Transparan untuk mencari apa yang ada di dalam hatinya.
4. Doma
Foto: Forever Geek
Doma adalah mantan Iblis Atas 6 yang mengubah Gyutaro dan Daki menjadi Iblis. Sekarang, dia menduduki posisi kedua di 12 Kizuki. Kekebalannya terhadap racun wisteria tidak tertandingi di antara semua Iblis di serial itu. Dia membunuh dan memakan Shinobu Kocho, meskipun Hashira Serangga itu sudah menyerap 37 kg racun wisteria ke tubuhnya selama bertahun-tahun, sekitar 70 kali dari jumlah mautnya. Tapi, racun wisteria itu butuh waktu lama untuk pada akhirnya melemahkan Doma.
Sebelumnya, Kanao Tsuyuri berusaha memotong kepalanya sementara dia sudah agak lemah. Tapi, Kanao gagal karena terlalu Doma terlalu kuat. Setelah racun itu melemahkannya secara serius, masih butuh usaha bersama Kanao dan Inosuke untuk memenggal kepalanya.
3. Akaza
Foto: IMDb
Akaza menempati posisi ketiga di 12 Kizuki. Dia sangat kekar dan gesit. Akaza juga menguasai bela diri dengan sangat baik. Yang membuatnya sulit dibunuh adalah karena tekadnya. Dia suka sensasi dalam menghadapi musuh tangguh di pertarungan. Dia juga sangat elastis sampai setelah kepalanya dipenggal Tanjiro, kepala itu tidak mau menghilang. Bahkan, tubuhnya masih bisa bertarung meski tidak bisa melihat dan mendengar.
Dia sangat sulit dikalahkan sampai semua usaha untuk membunuhnya sia-sia. Akaza memutuskan mengakhiri hidupnya setelah mendapatkan kembali ingatan masa lalunya dan menyadari kalau dia telah menodai semua kenangan yang ditinggalkan istri dan ayah mertuanya. Dia kemudian kehilangan tekad untuk bertarung dan menyadari kalau dia adalah orang yang paling ingin dia bunuh.