10 Karakter Harry Potter dengan Adaptasi Terburuk di Film
loading...
A
A
A
Berbicara tentang Nymphadora Tonks, karakter ini juga punya banyak penggemar. Tapi, partisipasinya di film cukup kurang dibandingkan dengan perannya di novel. Dia diperkenalkan di The Order of the Phoenix dan segera berteman dengan Harry Potter. Dia juga memperlihatkan anugerah pengubah bentuknya. Dan, setelah itu, dia hanya kembali sesekali sampai dia mati di Deathly Hallows: Part I.
Di novel, dia cukup berkembang di seri keenam, ketika dia mengalami perubahan fisik dan psikologis utama. Di situ, penggemar juga akhirnya tahu kalau perubahan itu terjadi karena cintanya kepada Remus Lupin. Di seri ketujuh, tidak hanya dia memainkan peranan penting dalam menyelamatkan Harry, kematiannya juga menjadi salah satu yang paling tragis di Perang Hogwarts.
Foto: Wizarding World
Diperkenalkan sejak awal sebagai orang jahat, Bibi Petunia adalah karakter menarik di novenlnya. Di setiap novel, orang akan tahu lebih banyak tentang masa lalunya dan hubungannya dengan Lily Evans, berubah dari iri ke penghinaan, dan, akhirnya, duka cita penyesalan. Contoh indahnya adalah di The Order of the Phoenix ketika dia menerima pelolong misterius.
Tapi, di film, karakter yang diperankan Fiona Shaw itu punya sedikit perkembangan di luar karikatur. Tidak jelan mengapa dia membenci sihir di film itu. Bahkan, ada adegan yang dihapus dari Deathly Hallows: Part I di mana dia punya obrolan yang menyentuh dan dari hati dengan keponakannya itu. Tapi, adegan itu hanya tampil di bonus DVD dan Blu-ray film itu.
Foto: Wizarding World
Bagi banyak penggemar, Ginny Weasley adalah definisi jeleknya adaptasi bisa menodai sebuah karakter. Di novel, Ginny adalah cewek yang sangat pemalu, tapi kemudian memperlihatkan sisi berani dan santainya. Makanya, dia terutama bertanggung jawab mengundang banyak orang untuk bergabung di Pasukan Dumbledore di The Order of the Phoenix.
Perkembangan ini membuat kisah cinta antara dia dan Harry Potter dirayakan pembacanya karena Ginny “melengkapi” karakter itu dan memperlihatkan sisinya yang lebih lembut serta berpengalaman. Di film, bahkan dengan Bonnie Wright berusaha sebaik mungkin, karakter itu selalu menjadi karakter pendukung tanpa karisma. Kisah cinta antara dirinya dan Harry pun jadi benar-benar tanpa chemistry.
Foto: Variety
Dobby, si Peri Rumah, adalah salah satu karakter Harry Potter yang paling disukai penggemar sejak kali pertama tampil di The Chamber of Secrets. Dia berusaha melakukan segalanya hingga bocah itu tidak kembali ke Hogwarts. Tapi, di film, Dobby hanya kembali tampil untuk mati di Deathly Hallows: Part I.
Di buku, karakter itu sering kali tampil, dengan kembali di The Goblet of Fire dan The Order of the Phoenix. Ini membuat orang jadi punya hubungan emosional dengan peri itu, yang membuat kematiannya jadi lebih berdampak. Sayang, filmnya mengabaikan banyak sejarah karakter itu dan membuat kematiannya punya dampak hanya untuk nostalgia.
Foto: Newsweek
Diperkenalkan di film pertama sebagai musuh terburuk di hidup Harry Potter, Lord Voldemort yang kuat diperankan dengan sangat apik oleh Ralph Fiennes. Dia tampil di lima dari delapan film di saga itu. Tapi, karakternya sendiri tidak punya bobot dramatik yang besar karena semua plot itu dipotong dari film, terutama di The Half-Blood Prince.
Sementara penonton sekilas mendapatkan apa yang memotivasi Tom Riddle menjadi penyihir Hitam, banyak yang hilang dari cerita latar Keluarga Gaunt. Semua kebencian yang dikembangkan Voldemort terhadap Muggles juga tidak ditampilkan. Ini membuat karakternya jadi sangat satu dimensi dan tidak punya semua lapisan yang ada di bukunya.
Di novel, dia cukup berkembang di seri keenam, ketika dia mengalami perubahan fisik dan psikologis utama. Di situ, penggemar juga akhirnya tahu kalau perubahan itu terjadi karena cintanya kepada Remus Lupin. Di seri ketujuh, tidak hanya dia memainkan peranan penting dalam menyelamatkan Harry, kematiannya juga menjadi salah satu yang paling tragis di Perang Hogwarts.
4. Petunia Dursley
Foto: Wizarding World
Diperkenalkan sejak awal sebagai orang jahat, Bibi Petunia adalah karakter menarik di novenlnya. Di setiap novel, orang akan tahu lebih banyak tentang masa lalunya dan hubungannya dengan Lily Evans, berubah dari iri ke penghinaan, dan, akhirnya, duka cita penyesalan. Contoh indahnya adalah di The Order of the Phoenix ketika dia menerima pelolong misterius.
Tapi, di film, karakter yang diperankan Fiona Shaw itu punya sedikit perkembangan di luar karikatur. Tidak jelan mengapa dia membenci sihir di film itu. Bahkan, ada adegan yang dihapus dari Deathly Hallows: Part I di mana dia punya obrolan yang menyentuh dan dari hati dengan keponakannya itu. Tapi, adegan itu hanya tampil di bonus DVD dan Blu-ray film itu.
3. Ginevra Weasley
Foto: Wizarding World
Bagi banyak penggemar, Ginny Weasley adalah definisi jeleknya adaptasi bisa menodai sebuah karakter. Di novel, Ginny adalah cewek yang sangat pemalu, tapi kemudian memperlihatkan sisi berani dan santainya. Makanya, dia terutama bertanggung jawab mengundang banyak orang untuk bergabung di Pasukan Dumbledore di The Order of the Phoenix.
Perkembangan ini membuat kisah cinta antara dia dan Harry Potter dirayakan pembacanya karena Ginny “melengkapi” karakter itu dan memperlihatkan sisinya yang lebih lembut serta berpengalaman. Di film, bahkan dengan Bonnie Wright berusaha sebaik mungkin, karakter itu selalu menjadi karakter pendukung tanpa karisma. Kisah cinta antara dirinya dan Harry pun jadi benar-benar tanpa chemistry.
2. Dobby
Foto: Variety
Dobby, si Peri Rumah, adalah salah satu karakter Harry Potter yang paling disukai penggemar sejak kali pertama tampil di The Chamber of Secrets. Dia berusaha melakukan segalanya hingga bocah itu tidak kembali ke Hogwarts. Tapi, di film, Dobby hanya kembali tampil untuk mati di Deathly Hallows: Part I.
Di buku, karakter itu sering kali tampil, dengan kembali di The Goblet of Fire dan The Order of the Phoenix. Ini membuat orang jadi punya hubungan emosional dengan peri itu, yang membuat kematiannya jadi lebih berdampak. Sayang, filmnya mengabaikan banyak sejarah karakter itu dan membuat kematiannya punya dampak hanya untuk nostalgia.
1. Lord Voldemort
Foto: Newsweek
Diperkenalkan di film pertama sebagai musuh terburuk di hidup Harry Potter, Lord Voldemort yang kuat diperankan dengan sangat apik oleh Ralph Fiennes. Dia tampil di lima dari delapan film di saga itu. Tapi, karakternya sendiri tidak punya bobot dramatik yang besar karena semua plot itu dipotong dari film, terutama di The Half-Blood Prince.
Sementara penonton sekilas mendapatkan apa yang memotivasi Tom Riddle menjadi penyihir Hitam, banyak yang hilang dari cerita latar Keluarga Gaunt. Semua kebencian yang dikembangkan Voldemort terhadap Muggles juga tidak ditampilkan. Ini membuat karakternya jadi sangat satu dimensi dan tidak punya semua lapisan yang ada di bukunya.
(alv)