8 Aktor Ini Mengira Film Mereka Zonk, eh, Ternyata Cuan Gede!
loading...
A
A
A
4. Elizabeth Olsen — Avengers: Endgame
Foto: YouTube
Kadang, seluruh semesta bisa memberitahu seorang aktor kalau film itu akan jadi hit dan itu masih belum cukup. Inilah yang terjadi pada Elizabeth Olsen, pemeran Wanda Maximoff, di Marvel Cinematic Universe (MCU) ketika bersiap menyambut perilisan Avengers: Endgame pada 2019. Meski menjadi kulminasi penceritaan sepanjang 10 tahun tentang salah satu franchise tersukses Hollywood dalam sejarah, Elizabeth awalnya khawatir kalau film itu akan gagal.
Perasaan ini hanya karena insecurity pribadi Elizabeth, bukan karena masalah dengan studio atau pembuatan film itu. “Setiap kali saya nonton (film MCU) dan saya melihat-lihat sekeliling, dan saya seperti ‘Ini akan jadi kegagalan pertama kita’. Saya nonton Avengers: Endgame dan saya melihat ke sekeliling saya dan saya bilang, ‘Apa ini kegagalan pertama kita?’,” kata Elizabeth.
Untungnya, keraguan Elizabeth itu tidak menghentikan Endgame menjadi salah satu film paling sukses. Film itu meraup USD2,7 miliar dan duduk sebagai film terlaris kedua sepanjang sejarah. Endgame juga menjadi salah satu film terbaik di MCU.
3. Liam Neeson — Taken
Foto: CinemaBlend
Mungkin sulit bagi penggemar muda Liam Neeson untuk membayangkan kalau aktor idola mereka itu mengawali karier sebagai aktor drama, bukan action. Faktanya, Liam memulai keterlibatan keduanya sebagai ikon film action saat berusia akhir 50-an dengan Taken yang dirilis pada 2009. Film itu menempatkan Liam sebagai mantan agen CIA Bryan Mills yang harus menyelamatkan putrinya yang menghilang saat liburan di luar negeri.
Meski dibuat dengan sangat baik pada level teknis, ada sedikit di film itu yang membedakan Taken dari banyak thriller yang sama di Hollywood. Yang membedakan film ini adalah penampilan Liam dan otoritas yang dia bawa sebagai pemeran utama. Tapi, Liam merasa itu saja tidak akan cukup utuk membuat film itu sukses.
“Saya rasa, ‘Yah, ini akan langsung jadi video.’ Thriller pendek Eropa, itu mungkin akan baik-baik saja dalam beberapa pekan di Prancis dan lalu jadi video,” kata Liam. Dia baru menyadari betapa salah perkiraannya di awal ketika dia mulai mendapatkan telepon dari kerabatnya di Irlandia yang sudah nonton filmnya. Dia pun sadar kalau Taken punya potensi menjad hit global. Diproduksi dengan dana USD25 juta, film ini meraup 226,8 juta.
2. Jeff Bridges — Iron Man
Foto: MCU Wiki – Fandom
Kalau ada satu film yang layak mendapatkan akreditasi lebih dari yang lain atas kesuksesan MCU, maka itu adalah Iron Man yang dirilis pada 2008. Film itu memperkenalkan kepada dunia filantrofis playboy miliarder Tony Stark dan zirah superhero-nya. Film ini juga memperbaiki karier Robert Downey Jr. dan menunjukkan kalau film superhero bisa lucu, seksi, dan keren dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Tapi, semuanya itu datang belakangan. Pembuatan film itu dihambat banyak kesulitan dari segala sisi. Salah satu yang paling penting adalah kurangnya skrip yang pasti. Ini menyebabkan kekhawatiran besar di lokasi syuting. Terutama, bagi aktor pemenang Oscar, Jeff Bridges, yang memerankan Obadiah Stane, penjahat di film Iron Man.
“(Pembuatan film itu) benar-benar bikin saya gila. Sampai saya membuat sedikit penyesuaian di otak saya dan penyesuaian itu adalah ‘Jeff, santai saja. Kamu lagi lagi bikin film mahasiswa USD200 juta. Santai saja dan bersenang-senanglah,” ujar Jeff dalam sebuah wawancara. Film berdana USD140 juta itu akhirnya meraup USD585,8 juta.
1. Chris Pratt — Guardians of the Galaxy
Foto: YouTube
Pada awal 2010-an, MCU adalah jaminan box office. Tapi, itu tidak berarti publik siap menerima apa pun yang digelontorkan franchise ini. Terlebih, Marvel melakukan pertaruhan besar dengan merilis Guardian of the Galaxy pada 2014 yang berfokus di antariksa. Film itu menampilkan karakter Marvel yang bahkan kurang dikenal di komunitas komik.
Chris Pratt, aktor utama film itu menyadari risiko terlibat dalam pembuatan film seperti itu. “Setiap peraturan mengatakan, ‘Kamu tidak membuat film dengan pohon yang bisa bicara.’ ‘Kamu tidak menghamburkan uang pada rakun bersenjata’. Bagi saya, saya seperti, ‘Oh, jadi film ini akan jeblok. Selesai. Ini adalah akhir karier saya,” ucap Chris.
Namun, tim kreatif film itu berhasil menuangkan visi mereka pada film itu. Saat kali pertama menonton film itu, Chris merasakan emosi yang berjumpalitan antara teror dan kegembiraan. “Saya nonton adegan pertama saya sedang berjoget sambil menendangi tikus, dan saya seperti ‘Ya, ampun, bencana. Film ini kayaknya jelek.’ Lalu, adegan berikutnya muncul dan kalian melihat Rocket dan Groot, saya seperti, ‘Eh, tunggu dulu—film ini kayaknya bagus banget’,” kata Chris. Guardians of the Galaxy meraup USD773,3 juta di box office.
(alv)