Disturbing, 10 Film Horor Ini Dilarang Tayang di Banyak Negara
loading...
A
A
A
Sementara film 1978 ini dilihat sebagai dongeng keadilan, visual dan konsenya bisa sangat memicu bagi korban kekerasan seksual. Konten yang diangkat lebih intens. Film ini mengikuti alur cerita yang melibatkan dua tindakan kekerasan paling brutal, yang membuatnya menakutkan bagi siapa pun yang menontonnya.
Karena keekstreman isinya, sejumlah negara melarang film ini. Di Islandia, film itu dilarang karena kekerasannya. Tapi, di Australia, Jerman, dan Kanada, film ini dilarang karena berbagai alasan. Meski begitu, film ini sempat dirilis di sejumlah kota di Kanada, seperti Manitoba, Nova Scotia, dan Quebec.
Foto: Ritz Cinemas
Dirilis pada 1975, film ini dilarang di Inggris, Selandia Baru dan Australia. Meski tidak pernah dilarang di Amerika Serikat, film ini terlibat dalam penangkapan seorang pemilik toko buku berbasis Cincinnati pada 1994. Penangkapan itu terjadi setelah seorang polisi membeli film itu sebagai bagian dari operasi yang dipertanyakan.
Film ini berlatar Republik Salo di bawah kepemimpinan Benito Mussolini. Film itu menggambarkan penyekapan, pemerkosaan, pembunuhan, dan dehumanisasi terhadap 9 remaja oleh sekelompok elit bejat. Mereka menjadi subyek penyiksaan fisik, mental, dan seksual selama 120 hari. Film ini sangat disturbing.
Foto: Bloody Disgusting
Film seri The Human Centipede terkenal atas dua hal, yaitu konsep bau busuk dan level kesenian yang menurun di tiga serinya. Film pertamanya adalah fim horor tradisional. Tapi yang kedua sangat ekstrem sampai dilarang di Inggris, Australia, dan Selandia Baru.
The Human Centipede II dilarang atas visual kasar yang ditampilkannya dan kekejaman berlebihan yang menjadi alur plotnya. Di sejumlah negara, itu membuat trauma banyak penontonnya karena meneruskan cerita yang sudah bikin mimpi buruk dari film pertamanya. Jadi, tidak mengherankan kalau ada yang melarang film ini.
Foto: Fangoria
Dengan judul Cannibal Holocaust, tidak banyak yang diharapkan dari film ini. Saking mengerikannya, film ini dilarang tayang di banyak negara, termasuk negara asalnya, Italia. Selain Italia, Australia, Norwegia, Finlandia, dan Selandia Baru juga melarang film ini. Bahkan, sutradaranya, Ruggero Deodato, ditangkap atas tuduhan cabul setelah film itu tayang perdana di Italia.
Cannibal Holocaust berkisah tentang seorang antropolog yang memimpin tim penyelamatan ke hutan hujan Amazon. Tim itu dikirim untuk mencari satu kru pembuat film yang menghilang saat syuting sebuah film dokumenter tentang suku kanibal lokal. Yang benar-benar mengganggu dari film ini adalah penggambaran tentang hewan asli yang dibunuh, seperti kura-kura. Film ini jadi kontroversi atas kekerasan dan kesadisannya.
Foto: The Independent
A Serbian Film sangatlah mengerikan sampai dilarang tayang di banyak negara. Jerman, Norwegia, Brazil, Australia, Selandia Baru, Malaysia, Spanyol, dan Singapura adalah negara-negara yang melarang film ini tayang. Bahkan, Amerika Serikat pun harus menyunting film ini habis-habisan supaya bisa tayang dengan rating NC-17.
Film sepanjang 104 menit itu mengandung kekerasan grafis nonstop dan konten seksual yang tidak layak ditonton. Film ini mengisahkann tentang seorang mantan bintang porno yang dimanipulasi untuk tampil di film sadis. Setiap adegan adalah serangan pada indera dan hanya ada untuk memprovokasi penontonnya. Kalau pun ada artinya, makna itu menghilang di dalam seluruh kekerasan tak bermaknanya.
Karena keekstreman isinya, sejumlah negara melarang film ini. Di Islandia, film itu dilarang karena kekerasannya. Tapi, di Australia, Jerman, dan Kanada, film ini dilarang karena berbagai alasan. Meski begitu, film ini sempat dirilis di sejumlah kota di Kanada, seperti Manitoba, Nova Scotia, dan Quebec.
4. Salo, atau 120 Days of Sodom
Foto: Ritz Cinemas
Dirilis pada 1975, film ini dilarang di Inggris, Selandia Baru dan Australia. Meski tidak pernah dilarang di Amerika Serikat, film ini terlibat dalam penangkapan seorang pemilik toko buku berbasis Cincinnati pada 1994. Penangkapan itu terjadi setelah seorang polisi membeli film itu sebagai bagian dari operasi yang dipertanyakan.
Film ini berlatar Republik Salo di bawah kepemimpinan Benito Mussolini. Film itu menggambarkan penyekapan, pemerkosaan, pembunuhan, dan dehumanisasi terhadap 9 remaja oleh sekelompok elit bejat. Mereka menjadi subyek penyiksaan fisik, mental, dan seksual selama 120 hari. Film ini sangat disturbing.
3. The Human Centipede II
Foto: Bloody Disgusting
Film seri The Human Centipede terkenal atas dua hal, yaitu konsep bau busuk dan level kesenian yang menurun di tiga serinya. Film pertamanya adalah fim horor tradisional. Tapi yang kedua sangat ekstrem sampai dilarang di Inggris, Australia, dan Selandia Baru.
The Human Centipede II dilarang atas visual kasar yang ditampilkannya dan kekejaman berlebihan yang menjadi alur plotnya. Di sejumlah negara, itu membuat trauma banyak penontonnya karena meneruskan cerita yang sudah bikin mimpi buruk dari film pertamanya. Jadi, tidak mengherankan kalau ada yang melarang film ini.
2. Cannibal Holocaust
Foto: Fangoria
Dengan judul Cannibal Holocaust, tidak banyak yang diharapkan dari film ini. Saking mengerikannya, film ini dilarang tayang di banyak negara, termasuk negara asalnya, Italia. Selain Italia, Australia, Norwegia, Finlandia, dan Selandia Baru juga melarang film ini. Bahkan, sutradaranya, Ruggero Deodato, ditangkap atas tuduhan cabul setelah film itu tayang perdana di Italia.
Cannibal Holocaust berkisah tentang seorang antropolog yang memimpin tim penyelamatan ke hutan hujan Amazon. Tim itu dikirim untuk mencari satu kru pembuat film yang menghilang saat syuting sebuah film dokumenter tentang suku kanibal lokal. Yang benar-benar mengganggu dari film ini adalah penggambaran tentang hewan asli yang dibunuh, seperti kura-kura. Film ini jadi kontroversi atas kekerasan dan kesadisannya.
1. A Serbian Film
Foto: The Independent
A Serbian Film sangatlah mengerikan sampai dilarang tayang di banyak negara. Jerman, Norwegia, Brazil, Australia, Selandia Baru, Malaysia, Spanyol, dan Singapura adalah negara-negara yang melarang film ini tayang. Bahkan, Amerika Serikat pun harus menyunting film ini habis-habisan supaya bisa tayang dengan rating NC-17.
Film sepanjang 104 menit itu mengandung kekerasan grafis nonstop dan konten seksual yang tidak layak ditonton. Film ini mengisahkann tentang seorang mantan bintang porno yang dimanipulasi untuk tampil di film sadis. Setiap adegan adalah serangan pada indera dan hanya ada untuk memprovokasi penontonnya. Kalau pun ada artinya, makna itu menghilang di dalam seluruh kekerasan tak bermaknanya.
(alv)