10 Film Paling Rugi Besar di Box Office Selama 2022
Minggu, 01 Januari 2023 - 10:10 WIB
Sepanjang 2022, penonton telah dimanjakan dengan banyak film yang bagus. Dari seri baru di franchise yang telah lama menjadi favorit orang hingga film baru yang memang bagus, penonton tahu film mana saja yang layak mereka tonton. Marketing dan referensi dari mulut ke mulut sangat membantu film itu meraih kesuksesan di box office.
Tapi, tidak semua film 2022 sukses di box office. Sejumlah film jeblok meskipun diproyeksikan untuk meraup laba besar. Ada banyak alasan mengapa film-film itu tidak sukses meraup keuntungan besar di box office. Dari marketing yang buruk, kompetisi yang mustahil, atau waktu perilisan yang buruk, film-film ini berjuang untuk meraup uang.
Trailer yang bagus dan hype yang dikomandoi bahkan oleh bintang kelas A pun tidak membuat penonton tertarik menonton. Yang menarik, sejumlah film yang jeblok ini mengangkat isu LGBTQ+ dalam promosinya. Tapi, ternyata, film itu malah tidak laku di pasaran. Apa saja film paling rugi besar di sepanjang 2022? Mengutip CBR, simak ulasan berikut ini!
Foto: IndieWire
DCEU sudah terjun bebas sejak lama. James Gunn dan Peter Safran kemudian mengambil alih DC Studios sebagai usaha untuk me-reboot franchise itu. Ini menyebabkan film DCEU yang akan datang ke posisi canggung. Inilah yang dialami Black Adam ketika dirilis pada Oktober lalu.
Black Adam dibintangi Dwayne Johnson, tapi tetap tidak bisa sukses di box office. Padahal, Dwayne sudah berusaha untuk meraup angka positif dengan harapan ada sekuel yang akan dibuat. Film itu memang meraup laba, dengan meraih USD391 juta dari biaya produksi sekitar USD190—260 juta (Rp2,5—4 triliun). Tapi, dana itu tidak termasuk biaya marketing. Dengan demikian, Black Adam telah dilabeli jeblok di box office.
Foto: NBC News
Pandemi Covid-19 mendorong banyak perilisan Pixar langsung ke Disney+ tanpa tayang di bioskop. Lightyear menampilkan Chris Evans yang menyulihsuarakan karakter ikonis itu di spin-off Toy Story tersebut. Film itu adalah film Pixar pertama yang dirilis di bioskop sejak Onward pada 2020.
Antara marketing yang kecil, kontroversi atas Chris yang menyulihsuarakan Buzz alih-alih Tim Allen, dan tidak diterima di semua pasar internasional, Lightyear tidak tampil baik di box office. Film ini meraup USD226 juta dari dana USD200 juta (Rp3,1 triliun). Lightyear memang balik modal, tapi bagi Disney, film itu tidak menguntungkan.
Foto: Variety
Salah satu film dengan rating terburuk pada 2022 adalah Morbius. Film superhero yang dibintangi Jared Leto itu mendapatkan ulasan negatif dari kritikus dan penggemar. Morbius mendapatkan skor 15% di Rotten Tomatoes dan 35% di Metacritic. Jadi, tidak mengejutkan kalau film itu tidak sukses secara finansial.
Morbius, yang awalnya dijadwalkan tayang pada 1 April, punya dana USD83 juta (Rp1,28 triliun). Film itu berakhir dengan meraup USD167,5 juta. Tapi, dengan berkali-kali dirilis dan ulasan jelek, Morbius dianggap menjadi kerugian besar bagi Sony.
Foto: IMDb
Nicholas Cage kembali ke akting pada 2022 lewat The Unbearable Weight of Massive Talent. Di film itu, Nicholas memerankan dirinya sendiri yang menyamar untuk CIA dengan seorang penggemar yang berbahaya. Sementara The Unbearable Weight mendapatkan ulasan yang layak dan sepertinya memperlihatkan chemistry bagus antara Nicholas dan Pedro Pascal, film ini jeblok.
The Unbearable Weight memakan biaya produksi sekitar USD30 juta (Rp466 miliar) dan sangat mendekati breaking even. Tapi, film ini jadi mengecewakan setelah hanya meraup USD29,1 juta selama tayang di bioskop. Meski Nicholas disukai, The Unbearable Weight tidak menghidupkan ekspektasi.
Tapi, tidak semua film 2022 sukses di box office. Sejumlah film jeblok meskipun diproyeksikan untuk meraup laba besar. Ada banyak alasan mengapa film-film itu tidak sukses meraup keuntungan besar di box office. Dari marketing yang buruk, kompetisi yang mustahil, atau waktu perilisan yang buruk, film-film ini berjuang untuk meraup uang.
Trailer yang bagus dan hype yang dikomandoi bahkan oleh bintang kelas A pun tidak membuat penonton tertarik menonton. Yang menarik, sejumlah film yang jeblok ini mengangkat isu LGBTQ+ dalam promosinya. Tapi, ternyata, film itu malah tidak laku di pasaran. Apa saja film paling rugi besar di sepanjang 2022? Mengutip CBR, simak ulasan berikut ini!
10. Black Adam — USD391 Juta (Rp6 Triliun)
Foto: IndieWire
DCEU sudah terjun bebas sejak lama. James Gunn dan Peter Safran kemudian mengambil alih DC Studios sebagai usaha untuk me-reboot franchise itu. Ini menyebabkan film DCEU yang akan datang ke posisi canggung. Inilah yang dialami Black Adam ketika dirilis pada Oktober lalu.
Black Adam dibintangi Dwayne Johnson, tapi tetap tidak bisa sukses di box office. Padahal, Dwayne sudah berusaha untuk meraup angka positif dengan harapan ada sekuel yang akan dibuat. Film itu memang meraup laba, dengan meraih USD391 juta dari biaya produksi sekitar USD190—260 juta (Rp2,5—4 triliun). Tapi, dana itu tidak termasuk biaya marketing. Dengan demikian, Black Adam telah dilabeli jeblok di box office.
9. Lightyear — USD226 Juta (Rp3,5 Triliun)
Foto: NBC News
Pandemi Covid-19 mendorong banyak perilisan Pixar langsung ke Disney+ tanpa tayang di bioskop. Lightyear menampilkan Chris Evans yang menyulihsuarakan karakter ikonis itu di spin-off Toy Story tersebut. Film itu adalah film Pixar pertama yang dirilis di bioskop sejak Onward pada 2020.
Antara marketing yang kecil, kontroversi atas Chris yang menyulihsuarakan Buzz alih-alih Tim Allen, dan tidak diterima di semua pasar internasional, Lightyear tidak tampil baik di box office. Film ini meraup USD226 juta dari dana USD200 juta (Rp3,1 triliun). Lightyear memang balik modal, tapi bagi Disney, film itu tidak menguntungkan.
8. Morbius — USD167 Juta (Rp2,5 Triliun)
Foto: Variety
Salah satu film dengan rating terburuk pada 2022 adalah Morbius. Film superhero yang dibintangi Jared Leto itu mendapatkan ulasan negatif dari kritikus dan penggemar. Morbius mendapatkan skor 15% di Rotten Tomatoes dan 35% di Metacritic. Jadi, tidak mengejutkan kalau film itu tidak sukses secara finansial.
Morbius, yang awalnya dijadwalkan tayang pada 1 April, punya dana USD83 juta (Rp1,28 triliun). Film itu berakhir dengan meraup USD167,5 juta. Tapi, dengan berkali-kali dirilis dan ulasan jelek, Morbius dianggap menjadi kerugian besar bagi Sony.
7. The Unbearable — USD29,1 Juta (Rp452 Miliar)
Foto: IMDb
Nicholas Cage kembali ke akting pada 2022 lewat The Unbearable Weight of Massive Talent. Di film itu, Nicholas memerankan dirinya sendiri yang menyamar untuk CIA dengan seorang penggemar yang berbahaya. Sementara The Unbearable Weight mendapatkan ulasan yang layak dan sepertinya memperlihatkan chemistry bagus antara Nicholas dan Pedro Pascal, film ini jeblok.
The Unbearable Weight memakan biaya produksi sekitar USD30 juta (Rp466 miliar) dan sangat mendekati breaking even. Tapi, film ini jadi mengecewakan setelah hanya meraup USD29,1 juta selama tayang di bioskop. Meski Nicholas disukai, The Unbearable Weight tidak menghidupkan ekspektasi.
tulis komentar anda