16 Proyek Marvel dari yang Terjelek sampai Terbaik di Fase 4 MCU
Minggu, 13 November 2022 - 10:00 WIB
Fase 4 Marvel Cinematic Universe (MCU) akhirnya ditutup dengan perilisan Black Panther: Wakanda Forever. Selama dua tahun berjalan, fase ini telah memberikan tak kurang dari 8 film layar lebar, 7 serial, dan 1 tayangan spesial. Tahun depan, MCU akan diteruskan dengan Fase 5 yang dibuka dengan Ant-Man and the Wasp: Quantumania.
Fase 4 juga menandai perjalanan pertama MCU di dunia serial televisi. Di fase inilah MCU mulai memperkenalkan cerita lain karakter mereka dengan lebih detail dan mendalam lewat serial sepanjang 6—9 episode. Serial-serial ini juga bersifat kanonik atau terkait langsung dengan cerita utama di MCU.
Serial MCU di Fase 4 ini mendapatkan sambutan hangat dari para penggemar dan kritikus. Bahkan, di Rotten Tomatoes, penampilan serial-serial ini lebih bagus ketimbang film layar lebarnya. Dari 10 besar proyek Fase 4 MCU yang dirating di Rotten Tomatoes, 7 di antaranya adalah serial di Disney+. Ini membuktikan kalau serial MCU sepertinya sudah mendapatkan tempat di hati penggemarnya dan punya masa depan cerah. Seperti apa proyek Fase 4 MCU yang terjelek sampai terbaik di Rotten Tomatoes? Simak ulasannya berikut ini!
Foto: Disney Plus
Tidak diragukan kalau Eternals adalah tontonan ambisius dan indah. Film ini layak mendapatkan pujian atas caranya syuting di lokasi dan penuh dengan cahaya natural. Itu memberikan film ini rasa yang lebih membumi dan asli dibandingkan dengan rilis lain di MCU. Sayang, tidak banyak yang bisa ditemukan di bawah estetikanya.
Eternals adalah film pertama MCU yang mendapatkan rating busuk di Rotten Tomatoes. Film ini dicaci kritikus karena terlalu padat, panjang, berulang, dan kurang perkembangan karakter. Serial Eternals punya potensi. Kalau sekuelnya lebih dipadatkan, difokuskan hanya pada karakter yang punya karisma, seperti Kingo, dan menjaga keindahannya, itu akan lebih baik. Eternals bisa disaksikan di Disney+ Hotstar.
Foto: Disney Plus
Mengubah tone Thor dari serius ke komedi terbukti berhasil di Thor: Ragnarok. Ingin mengulang kesuksesan itu, Taika Waititi memberlakukan formula yang sama di Thor: Love and Thunder. Sayang, cara ini ternyata tidak berhasil memikat kritikus dan audiens.
Meski menampilkan salah satu penjahat terbaik komik, Gorr the God Butcher yang diperankan dengan apik oleh Christian Bale, film ini membuat Thor terlihat sebagai karakter komedi yang sulit serius. Komedi di film ini juga dianggap berlebihan dan tidak perlu. Bahkan, ini menjadi entry Thor dengan skor terburuk di Rotten Tomatoes. Thor: Love and Thunder bisa disaksikan di Disney+ Hotstar.
Foto: Disney Plus
Doctor Strange in the Multiverse of Madness adalah salah satu film MCU yang paling mempolarisasi. Yang mengejutkan, film ini ditujukan pada penggemar film horor bukan penggemar genre superhero. Disutradarai sutradara spesialis film horor, Sam Raimi, film kedua Doctor Strange ini punya DNA yang sama dengan film horor buatan Raimi ketimbang film sebelumnya.
Sementara ini mungkin terdengar bagus dengan horor komedi dan efek praktis yang mengesankan dan merupakan nostgalia, itu bukanlah yang dicari audiens di film sebuah film Marvel. Tapi, itu juga berarti kalau film ini punya lebih banyak karakter ketimbang sebagian besar film lain di MCU. Film itu juga sangat jauh dari pembuatan film cookie-cutter yang biasanya dilakukan Marvel. Doctor Strange in the Multiverse of Madness bisa disaksikan di Disney+ Hotstar.
Foto: Disney Plus
Respons dari sejumlah penggemar atas She-Hulk: Attoney at Law bercampur aduk. Tapi, mereka yang mengulas serial ini sepertinya lebih positif terhadap serial tersebut. MCU menawarkan serial ini sebagai sitcom komedi hukum dan mereka benar-benar membuatnya dengan Tatiana Maslany jadi kocak di hampir setiap adegan.
Fase 4 juga menandai perjalanan pertama MCU di dunia serial televisi. Di fase inilah MCU mulai memperkenalkan cerita lain karakter mereka dengan lebih detail dan mendalam lewat serial sepanjang 6—9 episode. Serial-serial ini juga bersifat kanonik atau terkait langsung dengan cerita utama di MCU.
Serial MCU di Fase 4 ini mendapatkan sambutan hangat dari para penggemar dan kritikus. Bahkan, di Rotten Tomatoes, penampilan serial-serial ini lebih bagus ketimbang film layar lebarnya. Dari 10 besar proyek Fase 4 MCU yang dirating di Rotten Tomatoes, 7 di antaranya adalah serial di Disney+. Ini membuktikan kalau serial MCU sepertinya sudah mendapatkan tempat di hati penggemarnya dan punya masa depan cerah. Seperti apa proyek Fase 4 MCU yang terjelek sampai terbaik di Rotten Tomatoes? Simak ulasannya berikut ini!
16. Eternals — 48%
Foto: Disney Plus
Tidak diragukan kalau Eternals adalah tontonan ambisius dan indah. Film ini layak mendapatkan pujian atas caranya syuting di lokasi dan penuh dengan cahaya natural. Itu memberikan film ini rasa yang lebih membumi dan asli dibandingkan dengan rilis lain di MCU. Sayang, tidak banyak yang bisa ditemukan di bawah estetikanya.
Eternals adalah film pertama MCU yang mendapatkan rating busuk di Rotten Tomatoes. Film ini dicaci kritikus karena terlalu padat, panjang, berulang, dan kurang perkembangan karakter. Serial Eternals punya potensi. Kalau sekuelnya lebih dipadatkan, difokuskan hanya pada karakter yang punya karisma, seperti Kingo, dan menjaga keindahannya, itu akan lebih baik. Eternals bisa disaksikan di Disney+ Hotstar.
15. Thor: Love and Thunder — 64%
Foto: Disney Plus
Mengubah tone Thor dari serius ke komedi terbukti berhasil di Thor: Ragnarok. Ingin mengulang kesuksesan itu, Taika Waititi memberlakukan formula yang sama di Thor: Love and Thunder. Sayang, cara ini ternyata tidak berhasil memikat kritikus dan audiens.
Meski menampilkan salah satu penjahat terbaik komik, Gorr the God Butcher yang diperankan dengan apik oleh Christian Bale, film ini membuat Thor terlihat sebagai karakter komedi yang sulit serius. Komedi di film ini juga dianggap berlebihan dan tidak perlu. Bahkan, ini menjadi entry Thor dengan skor terburuk di Rotten Tomatoes. Thor: Love and Thunder bisa disaksikan di Disney+ Hotstar.
14. Doctor Strange in the Multiverse of Madness — 74%
Foto: Disney Plus
Doctor Strange in the Multiverse of Madness adalah salah satu film MCU yang paling mempolarisasi. Yang mengejutkan, film ini ditujukan pada penggemar film horor bukan penggemar genre superhero. Disutradarai sutradara spesialis film horor, Sam Raimi, film kedua Doctor Strange ini punya DNA yang sama dengan film horor buatan Raimi ketimbang film sebelumnya.
Sementara ini mungkin terdengar bagus dengan horor komedi dan efek praktis yang mengesankan dan merupakan nostgalia, itu bukanlah yang dicari audiens di film sebuah film Marvel. Tapi, itu juga berarti kalau film ini punya lebih banyak karakter ketimbang sebagian besar film lain di MCU. Film itu juga sangat jauh dari pembuatan film cookie-cutter yang biasanya dilakukan Marvel. Doctor Strange in the Multiverse of Madness bisa disaksikan di Disney+ Hotstar.
13. She-Hulk: Attorney at Law — 77%
Foto: Disney Plus
Respons dari sejumlah penggemar atas She-Hulk: Attoney at Law bercampur aduk. Tapi, mereka yang mengulas serial ini sepertinya lebih positif terhadap serial tersebut. MCU menawarkan serial ini sebagai sitcom komedi hukum dan mereka benar-benar membuatnya dengan Tatiana Maslany jadi kocak di hampir setiap adegan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda