5 Gaya Pacaran Zaman Dulu yang Sekarang Hampir Punah

Sabtu, 29 Oktober 2022 - 12:55 WIB
Beberapa gaya pacaran zaman dulu yang tergolong baik sayangnya kini mulai punah. Foto/Tanya Trofymchuk, Unsplash
JAKARTA - Tak bisa dimungkiri, kemajuan teknologi dan arus globalisasi mengubah banyak hal dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dalam gaya pacaran.

Ya, gaya pacaran generasi sekarang sudah jauh berbeda bila dibandingkan gaya pacaran zaman dulu. Beberapa gaya pacaran zaman dulu yang terbilang baik pun mulai jarang dilakukan anak muda masa kini.

Lantas, apa saja gaya pacaran zaman dulu yang kini hampir punah? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Malu Bermesraan di Depan Umum





Foto:Ron Lach/Pexels

Kini banyak orang yang bermesraan tanpa kenal waktu dan tak tahu tempat yang bikin orang lain merasa risi melihatnya. Terlebih bila dilakukan di tempat umum yang terdapat banyak anak di bawah umur. Gaya pacaran ini sangat berbeda dengan zaman dulu, saat laki-laki dan perempuan cenderung merasa malu untuk melakukan kontak fisik.

2. Laki-laki Datang Menjemput ke Rumah



Foto:Pham Hoang Kha/Pexels

Sejak dulu, sudah menjadi peraturan tak tertulis bahwa laki-laki harus datang menjemput pacarnya ke rumah. Alasannya, agar orang tua perempuan tahu dengan siapa anaknya akan pergi mengingat belum adanya ponsel yang memudahkan orang tua dalam berkomunikasi dan mengetahui keberadaan anaknya.

Namun kini tak sedikit orang pacaran yang justru memilih langsung bertemu di tempat kencan. Bahkan ada juga laki-laki yang hanya ingin menjemput pacarnya di depan gang rumah.

Baca Juga: 7 Budaya Pacaran yang Sebenarnya Toxic tapi Diromantisasi

3. Pacaran Tanpa Terdistraksi Ponsel



Foto:Mann Quang/Pexels

Karena dulu belum ada ponsel secanggih sekarang, waktu pacaran pun terasa lebih berkualitas dengan mengobrol tanpa sibuk dengan gawai masing-masing. Tak ada yang perlu merasa dicuekin karena keasyikan update status, bermain game, atau membuat konten.

4. Memulai dan Mengakhiri Hubungan secara Langsung

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More