10 Serial Anime Shounen Terbaik yang Dibenci Penggemar
Rabu, 26 Oktober 2022 - 19:19 WIB
Anime shounen dikenal punya cerita yang menarik dan pengikut yang banyak. Banyak anime shounen masuk daftar favorit penggemar media ini. Meski begitu. Penggemar pun ada yang membenci serial favorit ini karena sejumlah faktor.
Anime shounen saat ini mendominasi lanskap anim. Komunitas anime pun jadi lebih kuat dan banyak konten berbeda yang bisa diikuti. Meski begitu, ada banyak faktor yang membuat sebuah serial anime populer tidak bisa terkait penggemarnya.
Salah satu faktor utamanya adalah episodenya yang panjang. Dengan ratusan episode, penggemar baru pun jadi sulit mengikutinya. Sejumlah anime shounen populer ini punya reputasi buruk di sudut tertentu komunitas penggemar anime. Anime populer apa saja yang justru dibenci penggemarnya? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
Foto: Dragon Ball Games Battle Hour
Dragon Ball telah menjadi serial shounen khas selama lebih dari 30 tahun. Petualangan Goku dan teman-temannya telah membentang di banyak serial dan generasi demi terus memberikan tontonan luar biasa. Dragon Ball punya aksi dan penceritaan menarik.
Sayang, serial ini punya formula berulang yang bergantung pada transformasi tak terduga dan urutan serampangan di mana para jagoannya menyalurkan energi. Bisa dipahami kalau kiasan ini tidak menarik bagi sejumlah audiens. Ini membuat mereka hanya bisa melihat Dragon Ball sebagai serial shounen parodi bukan apa yang ada di dalamnya.
Foto: FilmBunker
Dr. Stone adalah serial shounen baru yang memenangkan hati audiens. Serial ini mengisahkan tentang sekelompok penyintas yang terbangun setelah ribuan tahun mengalami petrifikasi. Awalnya, Dr. Stone hampir terasa seperti pengingat Breaking Bad karena Senku Ishigami yang jenius mengubah sains menjadi kekuatan supernya.
Mendebarkan melihat komunitas Senku mulai meluncurkan diri melintasi era industrialisasi berbeda berkat perlengkapan dan teknologinya yang membaik. Sains tetap menjadi penting bagi Dr. Stone. Tapi, season dua lebih menitikberatkan pada aksi, sehingga terasa lebih seperti serial shounen lain. Perubahan tone ini telah menyebabkan opini yang mempolarisasi di fandom.
Foto: PlayStation Store
Bleach baru saja kembali layar untuk busur cerita terakhirnya, Thousand Year Blood War, yang akan memberikan penutup bagi penggemar loyal anime-nya. Bleach adalah salah satu serial paling sukses Shonen Jump. Ichigo Kurosaki dianggap sebagai salah satu pahlawan terbaik shounen.
Sayang, kesuksesan Bleach menjadi kehancuran anime-nya. Bleach adalah salah satu korban terbesar filler untuk mengisi cerita anime-nya sehingga manga-nya bisa membangun momentum. Filler Bleach melempar narasinya begitu jauh dari jalur sehingga mustahil mengembalikannya ke jalur itu. Anime ini punya lebih dari 350 episode, tapi, tidak punya konklusi yang layak.
Foto: DualShockers
Serial shounen suka mengemukakan underdog. Penonton pun terbiasa dengan ide kalau protagonis mereka mungkin mengawali perjalanan mereka tanpa kekuatan sama sekali selain optimisme buta mereka. Black Clover berkembang menjadi salah satu serial shounen fantasi paling memuaskan. Tapi, baik anime-nya dan karakter utamanya yang berisik, Asta, tetap berada dalam perkembangan terhenti lebih lama dari yang bisa ditahan sejumlah audiens.
Anime shounen saat ini mendominasi lanskap anim. Komunitas anime pun jadi lebih kuat dan banyak konten berbeda yang bisa diikuti. Meski begitu, ada banyak faktor yang membuat sebuah serial anime populer tidak bisa terkait penggemarnya.
Salah satu faktor utamanya adalah episodenya yang panjang. Dengan ratusan episode, penggemar baru pun jadi sulit mengikutinya. Sejumlah anime shounen populer ini punya reputasi buruk di sudut tertentu komunitas penggemar anime. Anime populer apa saja yang justru dibenci penggemarnya? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
10. Dragon Ball
Foto: Dragon Ball Games Battle Hour
Dragon Ball telah menjadi serial shounen khas selama lebih dari 30 tahun. Petualangan Goku dan teman-temannya telah membentang di banyak serial dan generasi demi terus memberikan tontonan luar biasa. Dragon Ball punya aksi dan penceritaan menarik.
Sayang, serial ini punya formula berulang yang bergantung pada transformasi tak terduga dan urutan serampangan di mana para jagoannya menyalurkan energi. Bisa dipahami kalau kiasan ini tidak menarik bagi sejumlah audiens. Ini membuat mereka hanya bisa melihat Dragon Ball sebagai serial shounen parodi bukan apa yang ada di dalamnya.
9. Dr. Stone
Foto: FilmBunker
Dr. Stone adalah serial shounen baru yang memenangkan hati audiens. Serial ini mengisahkan tentang sekelompok penyintas yang terbangun setelah ribuan tahun mengalami petrifikasi. Awalnya, Dr. Stone hampir terasa seperti pengingat Breaking Bad karena Senku Ishigami yang jenius mengubah sains menjadi kekuatan supernya.
Mendebarkan melihat komunitas Senku mulai meluncurkan diri melintasi era industrialisasi berbeda berkat perlengkapan dan teknologinya yang membaik. Sains tetap menjadi penting bagi Dr. Stone. Tapi, season dua lebih menitikberatkan pada aksi, sehingga terasa lebih seperti serial shounen lain. Perubahan tone ini telah menyebabkan opini yang mempolarisasi di fandom.
8. Bleach
Foto: PlayStation Store
Bleach baru saja kembali layar untuk busur cerita terakhirnya, Thousand Year Blood War, yang akan memberikan penutup bagi penggemar loyal anime-nya. Bleach adalah salah satu serial paling sukses Shonen Jump. Ichigo Kurosaki dianggap sebagai salah satu pahlawan terbaik shounen.
Sayang, kesuksesan Bleach menjadi kehancuran anime-nya. Bleach adalah salah satu korban terbesar filler untuk mengisi cerita anime-nya sehingga manga-nya bisa membangun momentum. Filler Bleach melempar narasinya begitu jauh dari jalur sehingga mustahil mengembalikannya ke jalur itu. Anime ini punya lebih dari 350 episode, tapi, tidak punya konklusi yang layak.
7. Black Clover
Foto: DualShockers
Serial shounen suka mengemukakan underdog. Penonton pun terbiasa dengan ide kalau protagonis mereka mungkin mengawali perjalanan mereka tanpa kekuatan sama sekali selain optimisme buta mereka. Black Clover berkembang menjadi salah satu serial shounen fantasi paling memuaskan. Tapi, baik anime-nya dan karakter utamanya yang berisik, Asta, tetap berada dalam perkembangan terhenti lebih lama dari yang bisa ditahan sejumlah audiens.
tulis komentar anda