10 Serial Anime Populer Tanpa Fanservice yang Tetap Asyik
Selasa, 20 September 2022 - 08:08 WIB
Serial ini berfokus pada Vash the Stampede. Begitu rumor menyebar, bounty untuknya pun diumumkan. Tapi, Vash sebenarnya adalah orang yang baik hati yang tidak menyakiti orang lain. Vash itu heroik dan bodoh. Dia punya masa lalu yang misterius. Konflik yang dia hadapi bersifat pribadi dan moral.
Foto: Polygon
Mirip seperti Tokyo Revengers, serial ini juga tidak punya banyak karakter cewek. Makanya, tidak punya banyak ruang untuk fanservice. Serial ini didominasi pertarungan Viking.
Vinland Saga berkisah tentang Thorfinn kecil yang sangat ingin bepergian mengarungi laut demi mencapai tanah Vinland yang damai. Namun, di tengah perjalanan, dia menyaksikan ayahnya dibunuh. Dipenuhi amarah dan dendam, Thorfinn berlatih mati-matian demi membalas dendam atas kematian ayahnya.
Foto: Nerdgenic
Erased adalah serial tentang pembunuhan, penyiksaan terhadap anak, dan perjalanan menembus waktu. Karakter utama serial ini berusaha mengubah serangkaian peristiwa yang terjadi ketika dia masih kecil. Karena padat dan terlalu banyak intrik, serial ini tidak punya banyak ruang untuk fanservice.
Erased berpusat pada Satoru Fujinuma. Ketika dituduh membunuh ibunya, Satoru tiba-tiba kembali ke masa ketika dia masih SD. Saat itu, terjadi penculikan dan pembunuhan terhadap teman sekelasnya. Dia pun berusaha mengubah kondisi itu sekaligus mencegah dan mencari tahu pembunuh ibunya.
Foto: IMDb
Seperti dengan sains dan plot perjalanan menjelajah waktunya, Steins;Gate cerdas dengan fanservice-nya. Tidak satu pun fanservice di serial ini adalah fanservice betulan. Bahkan, terkadang, karakter paling kecenya pun adalah jebakan. Apa pun, plotnya bergerak cepat. Ada banyak dialog dan tidak ada waktu bagi orang untuk melepas pakaian mereka.
Steins;Gate berpusat pada Rintarou Okabe, seorang ilmuwan yang mendeklarasikan dirinya sebagai mad scientist. Suatu hari, tanpa sengaja dia menciptakan gawai yang bisa mengirim pesan ke masa lalu yang diberi nama telepon microwave. Tanpa dia tahu, apa yang dia ciptakan itu mempengaruhi sejarah dunia.
Foto: Twinfinite
Meskipun dipasarkan untuk cowok muda, serial anime shounen sebenarnya cukup buruk dengan fanservice mereka. Banyak serial shounen yang memunculkan fanservice terlalu banyak sehingga agak mengganggu. Tapi, ini tidak terjadi pada Hunter x Hunter.
Grup inti serial ini tidak punya anggota cewek yang benar-benar menarik. Makaya, tidak ada yang bisa mengalihkan perhatian orang dari aksi epik dan busur cerita yang kadang-kadang bikin trauma. Hunter x Hunter berfokus pada Gon Freecss yang ingin menjadi pemburu nomor satu dan menemukan ayahnya.
Foto: Anime Tide
Psycho-Pass adalah serial dengan cerita yang mendebarkan. Serial ini tidak punya ruang bagi fanservice karena premisnya. Anime ini ber-setting masa depan yang suram karena orang-orang dikendalikan dengan sistem yang mengukur keinginan orang untuk bertindak kriminal.
6. Vinland Saga
Foto: Polygon
Mirip seperti Tokyo Revengers, serial ini juga tidak punya banyak karakter cewek. Makanya, tidak punya banyak ruang untuk fanservice. Serial ini didominasi pertarungan Viking.
Vinland Saga berkisah tentang Thorfinn kecil yang sangat ingin bepergian mengarungi laut demi mencapai tanah Vinland yang damai. Namun, di tengah perjalanan, dia menyaksikan ayahnya dibunuh. Dipenuhi amarah dan dendam, Thorfinn berlatih mati-matian demi membalas dendam atas kematian ayahnya.
5. Erased
Foto: Nerdgenic
Erased adalah serial tentang pembunuhan, penyiksaan terhadap anak, dan perjalanan menembus waktu. Karakter utama serial ini berusaha mengubah serangkaian peristiwa yang terjadi ketika dia masih kecil. Karena padat dan terlalu banyak intrik, serial ini tidak punya banyak ruang untuk fanservice.
Erased berpusat pada Satoru Fujinuma. Ketika dituduh membunuh ibunya, Satoru tiba-tiba kembali ke masa ketika dia masih SD. Saat itu, terjadi penculikan dan pembunuhan terhadap teman sekelasnya. Dia pun berusaha mengubah kondisi itu sekaligus mencegah dan mencari tahu pembunuh ibunya.
4. Steins;Gate
Foto: IMDb
Seperti dengan sains dan plot perjalanan menjelajah waktunya, Steins;Gate cerdas dengan fanservice-nya. Tidak satu pun fanservice di serial ini adalah fanservice betulan. Bahkan, terkadang, karakter paling kecenya pun adalah jebakan. Apa pun, plotnya bergerak cepat. Ada banyak dialog dan tidak ada waktu bagi orang untuk melepas pakaian mereka.
Steins;Gate berpusat pada Rintarou Okabe, seorang ilmuwan yang mendeklarasikan dirinya sebagai mad scientist. Suatu hari, tanpa sengaja dia menciptakan gawai yang bisa mengirim pesan ke masa lalu yang diberi nama telepon microwave. Tanpa dia tahu, apa yang dia ciptakan itu mempengaruhi sejarah dunia.
3. Hunter x Hunter
Foto: Twinfinite
Meskipun dipasarkan untuk cowok muda, serial anime shounen sebenarnya cukup buruk dengan fanservice mereka. Banyak serial shounen yang memunculkan fanservice terlalu banyak sehingga agak mengganggu. Tapi, ini tidak terjadi pada Hunter x Hunter.
Grup inti serial ini tidak punya anggota cewek yang benar-benar menarik. Makaya, tidak ada yang bisa mengalihkan perhatian orang dari aksi epik dan busur cerita yang kadang-kadang bikin trauma. Hunter x Hunter berfokus pada Gon Freecss yang ingin menjadi pemburu nomor satu dan menemukan ayahnya.
2. Psycho-Pass
Foto: Anime Tide
Psycho-Pass adalah serial dengan cerita yang mendebarkan. Serial ini tidak punya ruang bagi fanservice karena premisnya. Anime ini ber-setting masa depan yang suram karena orang-orang dikendalikan dengan sistem yang mengukur keinginan orang untuk bertindak kriminal.
tulis komentar anda