Gara-Gara Kentut, Saitama Selamat dari Garou di One Punch Man 168

Kamis, 21 Juli 2022 - 20:31 WIB
Pertarungan antara Saitama dan Garou di salah satu bulan Jupiter berlanjut dan berpuncak di One Punch Man 168 dengan Saitama berhasil mengungguli lawannya itu. (Foto: Screen Grab/One Punch Man)
Pertarungan antara Saitama melawan Garou masih berlanjut di One Punch Man . Di chapter 168, pertarungan itu pun mencapai puncaknya. Namun, bukan One Punch Man namanya kalau semuanya berjalan mulus tanpa ada adegan kocaknya.

Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler One Punch Man chapter 168!

Saitama pol-polan dalam pertarungannya dengan Garou kali ini. Pahlawan berkepala botak itu sepertinya sudah mendapatkan apa yang dia cari selama ini: lawan yang berharga yang tidak kalah hanya dalam satu pukulan. Pertarungan itu begitu dahsyat sehingga pukulan Saitama bahkan mampu menghancurkan satu bulan Jupiter.



Pertarungan pun terus berlanjut di wilayah planet terbesar di galaksi Bimasakti tersebut. Saitama terus bertarung habis-habisan dengan satu tangannya masih memegang inti Genos yang dibunuh Garou di One Punch Man 166. Meski hanya satu tangan, tapi kekuatan Saitama membuat Garou kerepotan.



Kedua orang itu melanjutkan pertarungan mereka di bulan Jupiter. Garou terus menggunakan portal untuk menyerang Saitama dari jarak jauh. Meski begitu, Botak Berjubah itu tidak hanya bisa mengimbangi, tapi juga malah berhasil mengungguli Pemburu Pahlawan itu dengan memanfaatkan portal.



Garou kemudian sadar kalau Saitama meniru gerakannya dengan sengaja. Saitama bahkan memprovokasi Garou dengan memintanya untuk berusaha dan melampaui pahlawan kelas C itu dengan meniru gerakannya. Garou kemudian sadar kalau tidak seorang pun di level Saitama akan memperhatikan pertumbuhannya. Karena naiknya emosi, tingkat pertumbuhan Saitama naik secara pesat. Garou pun tak lagi bisa menandinginya.

Saking dahsyatnya pertarungan itu, seluruh pakaian Saitama pun sobek sehingga tidak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya. Ketika mereka sedang bertarung, Saitama bisa menangkis salah satu pukulan Garou dan menahannya. Tapi, Garou tiba-tiba khawatir setelah melihat wajah Saitama yang berubah jadi aneh. Ternyata, Saitama kedinginan. Dia pun bersin. Tapi, itu bukan bersin biasa, melainkan Serious Sneeze alias Bersin Serius.

Akibatnya, satu setengah bagian Jupiter yang menghadap bulan tempat mereka bertarung pun hancur. Bersin itu begitu kuat sehingga mereka terdorong ke angkasa. Garou berusaha tetap tenang, tapi aslinya dia takut pada Saitama. Dia mengira kalau dia bisa mengalahkannya. Dia kemudian bisa melihat matahari untuk kali pertama sejak mereka diluncurkan ke antariksa. Garou kemudian membuka portal ke matahari dan memukul Saitamake gerbang hyperspace itu.



Garou senang karena dia berada tepat di atas bumi. Dia pun lega karena bisa mengirim lawannya ke matahari dan mustahil kalau Saitama bisa bertahan hidup. Tapi, dia kaget saat melihat Saitama ada di belakangnya. Di sinilah terjadi kekocakan lain di chapter ini.

Karena kedinginan akibat tidak berpakaian, Saitama ternyata sakit perut. Dia kemudian kentut sehingga memberinya momentum yang cukup untuk mendekati Garou. Saitama kemudian memukul Garou hingga jatuh ke bumi. Pemburu Pahlawan itu kemudian jatuh di dekat Tareo. Bukannya mendekat, Garou malah lari dari mayat bocah itu. Garou kemudian meminta Saitama membunuhnya. Tapi, Saitama menolak permintaan itu.



Garou tidak tahan menahan rasa bersalah akibat kematian Tareo. Dia terganggu dengan fakta kalau Tareo mati karena dirinya. Dia meminta Saitama membunuhnya dan meniru gerakannya. Saitama bingung dan tidak peduli. Tapi, sebelum God mengambil kembali kekuatan Garou, dia bisa menunjukkan teknik terbaiknya kepada Saitama. Pahlawan botak itu kembali ke masa lalu. Selama perjalanan menembus waktu, dia melihat Garou, masa depan yang tidak menyenangkan, dan memutuskan menyerang gambarnya.



Ketika Saitama kembali ke masa lalu, pukulannya yang sangat kuat di bulan Jupiter juga kembali ke masa lalu dan menghantam Garou ketika dia merasa dia adalah definisi kejahatan absolut. Saitama kemudian bisa mengalhkan Garou dengan Zero Punches. Di masa itu, Genos masih hidup karena Saitama berhasil menetralkan Garou tepat pada waktunya. Dia sangat senang bisa melihat muridnya itu. Kekuatan Garou perlahan menghilang.

Yang menjadi pertanyaan di akhir chapter ini adalah bagaimana Saitama kembali ke masanya. Terlebih, dia masih memegang inti Genos dari masanya, sementara di masa lalu, Genos, yang sudah tidak punya tangan dan kaki, masih hidup. Twist tentang nasib Genos dan Saitama ini mengakhiri chapter 168. Mungkin, One Punch Man 169 akan memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hal ini. Karena, twist ini bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan.
(alv)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More